Anda di halaman 1dari 38

Mekanika Tanah

Pertemuan 6
Genap 2021/2022
Kelas D
Capaian Pembelajaran Lulusan
• CPL 1
Mampu menerapkan matematika dan ilmu-ilmu dasar
untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
Capaian ketekniksipilan.
Pembelajaran • CPL 3
Mampu mendesain dan melakukan penelitian
laboratorium dan lapangan serta menginterpretasikan
hasilnya
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
• CPMK 1
Mahasiswa mampu menyimpulkan klasifikasi tanah
berdasarkan interpretasi hasil uji laboratorium melalui
pemahaman terkait parameter fisik tanah dan pengujian yang
dilakukan untuk memperoleh parameter tersebut serta
Capaian menjelaskan proses pemadatan dan perubahan sifat fisik akibat
usaha pemadatan tanah, memanfaatkan hasil pengujian
Pembelajaran pemadatan di lapangan maupun di laboratorium dalam
merancang bangunan yang terkait.
• CPMK 2
Mahasiswa mampu melakukan perhitungan tegangan di dalam
tanah dan membedakan antara tegangan total dan tegangan
efektif serta menjelaskan konsep kuat geser tanah dan mampu
menghitung parameter mekanik tanah, seperti kohesi dan
sudut gesek internal tanah menurut metode keruntuhan Mohr-
Coulomb berdasarkan hasil pengujian tanah di laboratorium
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
• CPMK 3
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep tekanan
lateral dan menghitung tekanan lateral tanah yang
Capaian terjadi pada bangunan penahan tanah.
Pembelajaran • CPMK 4
Mahasiswa mampu menjelaskan teori aliran air dalam
tanah dan menghitung rembesan di dalam tanah
untuk mendesain bangunan sipil.
Materi 6
Kuat Geser Tanah
• Lingkaran Mohr
• Uji Kuat Geser
Pertemuan 6 • Uji Geser Langsung (Direct Shear)
Review Kuat Geser Tanah
Kuat Geser Tanah
• The shear strength of a soil mass is the internal resistance per unit
area that the soil mass can offer to resist failure and sliding along
any plane inside it.
• Gaya perlawanan internal tanah per satuan luas terhadap
keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser akibat beban
yang bekerja pada tanah.
Kuat Geser Tanah
Perlawanan geser:
• 1. Kohesi/lekatan (c): tergantung jenis tanah dan kepadatannya, tidak
tergantung pada tegangan normal (σ) pada bidang geser.
• 2. Gesekan antar butir tanah (ϕ): berbanding lurus dengan tegangan
normal (σ) pada bidang geser
• 3. Kombinasi c dan ϕ
Parameter Kuat Geser Tanah
• Hukum Coulomb
τ = σ tgφ + c
• Hubungan antara τ c σ φ dapat digambarkan sebagai grafik:

τ
(gaya/luas)
φ

c
σ(berat/luas)
Parameter Kuat Geser Tanah
• Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb

τf = σ tgφ + c
Kuat Geser Tanah
• In saturated soil, the total normal stress at a point is the sum of the
effective stress (σ’) and pore water pressure (u), or

• The effective stress σ’ is carried by the soil solids. The Mohr–Coulomb


failure criterion, expressed in terms of effective stress, will be of the
form

• where c’ = cohesion and φ’ = friction angle, based on effective stress.


Lingkaran Mohr
Lingkaran Mohr
• Mohr's circle is a two-dimensional graphical representation of the
transformation law for the Cauchy stress tensor.
Lingkaran Mohr
• In two dimensions, the stress tensor at a given
material point P with respect to any two
perpendicular directions is completely defined
by only three stress components. For the
particular coordinate system (x, y) these stress
components are:
• the normal stresses σx and σy, and
• the shear stress τxy.
• From the balance of angular momentum, the
symmetry of the Cauchy stress tensor can be
demonstrated.
Lingkaran Mohr
• As stated by the Mohr–Coulomb failure
criterion, failure from shear will occur when
the shear stress on a plane reaches a value of
Mohr-Coulomb failure criterion
• We need to determine the inclination of the
failure plane with the major principal plane
Lingkaran Mohr
• Normal and Shear Stresses on a Plane

(a) A soil element with normal and shear stresses acting on it;
(b) free body diagram of EFB as shown in (a)

(a) A soil element with normal and shear stresses acting on it;
(b) free body diagram of EFB as shown in (a)
Lingkaran Mohr
• Normal and Shear Stresses on a Plane

(a) A soil element with normal and shear stresses acting on it;
(b) free body diagram of EFB as shown in (a)
Lingkaran Mohr
• Normal and Shear Stresses on a Plane

(a) A soil element with normal and shear stresses acting on it;
(b) free body diagram of EFB as shown in (a) Substituting τn = 0, we get
Lingkaran Mohr
• Normal and Shear Stresses on a Plane

will give two values of that are 90° apart.

(a) A soil element with normal and shear stresses acting on it;
(b) free body diagram of EFB as shown in (a)
Lingkaran Mohr
• The normal stress and shear stress that act on any plane can also be
determined by plotting a Mohr’s circle

The radius of the Mohr’s circle is equal to


Lingkaran Mohr
• To determine the angle θ and the relationship
between σ’1 and σ’3 we can make a plot of the
Mohr’s circle for the state of stress
Failure envelope

Lingkaran Mohr
(σ’, τf)
σ’1

σ’
σ’3 σ’3 φ’ θ
τ
θ σ 3' σ 1' + σ 3' σ 1' σ’
σ’1 2

Pole

Adapun,
θ = 45 + φ’/2
(90 – φ’) + 2.θ = 180°
τ Failure envelope in terms
of effective stresses

Lingkaran Mohr
effective stresses
σ’1 (σ’1 − σ’3)/2
φ’ c’
σ’ σ’3 σ’1 σ’
σ’3 σ’3
τ c’ ctg φ’ (σ’1+ σ’3)/2
θ
σ’1
Contoh Soal
• Sebuah sampel berbentuk silinder dengan diameter 5 cm dibebani
secara aksial sebesar 300 kN/m2 dan diberi tekanan horisontal (radial
stress) sebesar 100 kN/m2.
• Sampel tersebut runtuh pada 50° dari garis horisontal.
• Hitung kohesi c dan sudut dalam ϕ. Asumsikan tegangan geser tidak
bertambah selama pengujian berlangsung.
Solusi
• Tegangan minimum dan maksimum pada principal stresses:
σ1=300 kN/m2 τ

σ3=100kN/m2
• Gambar lingkaran Mohr ϕ=10
°

c=65.27 kN/m2
ϕ=10°
c=65.7 kN/m2
50° 80° 40°
σ3=100 σ1=300 σ

σ1 + σ 3 σ1 − σ 3
= 200 = 100
2 2
Lingkaran Mohr
• Lingkaran Mohr dan Selubung Kegagalan (kriteria keruntuhan MC)
τ
Permukaan keruntuhan
τ f = c'+σ ' tan φ '

Y
Y
X X
σ’
Y - stabil
Element tanah pada lokasi yang berbeda
X - gagal
Lingkaran Mohr
• Lingkaran Mohr dan Selubung Kegagalan (kriteria keruntuhan MC)

Permukaan tanah

∆σ
σc
Y σc
σc σc+∆σ
Mula-mula, lingkaran mohr ∆σ
digambarkan dengan suatu titik
Lingkaran Mohr
• Lingkaran Mohr dan Selubung Kegagalan (kriteria keruntuhan MC)

GL

∆σ
σc
Y σc
σc
Lingkaran Mohr
τ

Lingkaran Mohr ϕ

C
c cos φ
D σ1 − σ 3
2

σ1 + σ 3
sin φ
2
c ϕ A B
0 σ3 E σ1 σ

σ1 + σ 3 σ1 − σ 3
2 2

Expression of Mohr-Coulomb’s failure criterion considering


principal stresses
τ

Lingkaran Mohr
(p,q)

σ1 − σ 3
2

45° 45°

σ3 σ1 σ

σ1 + σ 3
2

Mohr’s stress circle and (p,q)


Uji Geser Langsung (Direct Shear)
P Steel ball
Test procedure
Pressure plate

Porous
plates

Proving ring to
measure shear
force

Step 1: Apply a vertical load to the specimen and wait for consolidation
Step 2: Lower box is subjected to a horizontal displacement at a constant rate

Uji Geser Langsung (Direct Shear)


Uji Geser Langsung (Direct Shear)
• Analisis hasil pengujian
Normal force (P)
σ = Normal stress =
Area of cross section of the sample

Shear resistance developed at the sliding surface (S)


τ = Shear stress =
Area of cross section of the sample
Ulasan
Respon Tanah terhadap Geser
• Tanah Tipe I – pasir lepas, terkonsolidasi
normal, dan lempung yang “lightly
overconsolidated” (OCR ≤ 2)
• Tanah Tipe II — pasir padat dan lempung
yang “heavily overconsolidated” (OCR > 2)
Ulasan
Respon Tanah terhadap Geser
• Tanah Tipe I — pasir lepas, terkonsolidasi
normal, dan lempung yang “lightly
overconsolidated” (OCR ≤ 2)
• Kenaikan secara bertahap pada
tegangan geser ketika regangan geser
meningkat (strain-hardens) sampai
tegangan geser mendekati konstan, yang
kita sebut tegangan geser keadaan kritis,
τcs, tercapai
• Tanah menjadi lebih padat hingga
mencapai void ratio konstan, yang mana
kita sebut sebagai kondisi kritis tercapai
Ulasan
Respon Tanah terhadap Geser
• Tanah Tipe II — pasir padat dan lempung yang
“heavily overconsolidated” (OCR > 2)
• Peningkatan tegangan geser yang cepat
mencapai nilai puncak, τp, pada regangan
geser rendah (dibandingkan dengan tanah
tipe I) dan kemudian menunjukkan penurunan
tegangan geser dengan meningkatnya
regangan geser (strain-softens), yang pada
akhirnya mencapai tegangan geser keadaan
kritis
• Tekanan mula-mula (dikaitkan dengan
penyesuaian partikel) dan kemudian
mengembang, yaitu, tanah menjadi lebih
“lepas” hingga void ratio kritis tercapai

Anda mungkin juga menyukai