Anda di halaman 1dari 40

Mekanika Tanah 1

SM1-1C6
Kuat Geser Tanah
Daftar isi
• Kuat geser tanah
• Metode keruntuhan tanah Coulomb
• Metode keruntuhan tanah Mohr-Coulomb
• Alat uji geser tanah
– Uji geser langsung
– Uji tekan bebas
– Uji triaxial
• Kondisi konsolidasi dan drainasi pada saat pengujian
– Pengujian UU, CU dan CU , dan CD
1 Kuat Geser Tanah (1)
Ketika mengalami beban tekan, sample tanah akan mengalami
keruntuhan di sepanjang bidang geser
Beban
σ
σ

Deformasi
σ
Pergerakan partikel σ
σ tanah
Partikel hancur

Beban
Beban
1 Kuat Geser Tanah (2)
Keruntuhan geser pada bidang geser terjadi
meskipun hanya akibat tegangan yang kecil, σ
dikarenakan oleh pergerakan partikel tanah.

Deformasi
Untuk alasan inilah, dalam kasus keruntuhan
tanah, secara umum diasumsikan terjadi
akibat tegangan geser, dan bukan akibat σ
tegangan normal.

Beban
Tegangan yang muncul di bidang geser
Tegangan normal, σ Tegangan geser, τ
• Tegak lurus dengan bidang • Searah dengan bidang geser
geser
• Menyebabkan hancurnya • Menyebabkan perpindahan
partikel tanah antar partikel tanah
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (1)
Klasifikasi tanah berdasarkan ukuran butir, secara umum dibedakan
menjadi 2 jenis: tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) atau tanah
berbutir halus (lanau dan lempung).

Partikel pasir - - - - - -
- - - - - -
Partikel + + + + + + Partikel
air + + + +- + + lempung
- - - - - -
- - - - - -

Dalam topik kuat geser tanah, mempelajari perilaku tanah berbutir


kasar dan perilaku tanah berbutir halus secara terpisah sangat penting.
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (2)-butir kasar
a : Bidang kontak Rentang arah gaya yang tidak
mengakibatkan penggeseran partikel tanah
Partikel
N F : Resultan
tanah N
T gaya
F ϕ ϕ
Partikel T
tanah N
T

Keruntuhan lokal dapat terjadi bila gaya N bekerja pada bidang


kontak antar partikel. Jika luasan bidang kontak adalah a, dan kuat
tekan per luasan tersebut adalah q, maka gaya N yang bekerja
adalah
N = qa

Jika tahanan friksi per luasan bidang kontak adalah s, maka gaya
friksi T yang bekerja pada bidang kontak adalah
T = sa
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (3)-butir kasar
a : Bidang kontak Rentang arah gaya yang tidak
mengakibatkan penggeseran partikel tanah
Partikel
N F : Resultan
tanah N
T gaya
F ϕ ϕ
Partikel T
tanah N
T

T s
Rasio dari tananan friksi dengan kuat tekan adalah =
N q
T/N dapat dihitung sebagai tan f.
Ketika N dan T bekerja pada bidang kontak yang sama, maka
tegangan normal dan tegangan geser dapat dihitung berdasarkan:
N T
= =
A A
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (4)-butir kasar
Dari persamaan sebelumnya, maka dapat diperoleh:
τ T
= = tan φ
σ N
dan
 =  tan f

Persamaan di atas merupakan kuat geser untuk tanah dengan


partikel yang besar, seperti tanah pasir dan kerikil.
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (5)-butir halus
- - - - - - Serapan air
- - - - - -
Partikel + + + + + + Partikel Partikel lempung
air + + + +- + + lempung
- - - - - - Partikel lempung
- - - - - -

Partikel lempung berbentuk lembaran-lembaran yang sangat tipis,


biasanya berukuran kurang dari 5μm.
Keberadaan air dalam partikel lempung membentuk sebuah film
baik di antara partikel lempung maupun di sekitar partikel lempung.
Sebagai akibat dari adanya ikatan gaya oleh air, partikel lempung
mempunyai kekuatan yang cenderung mempertanankan dari
perpindahan partikel.
Karaketeristik ini disebut dengan kohesi, c.
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (6)
Dalam kondisi nyata di alam, tanah terdiri dari bermacam-macam
ukuran partikel, seperti lempung, lanau, pasir dan kerikil.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan kekuatan
tanah berdasarkan: effek dari tegangan (yaitu tahanan yang
melawan perpindahan pada partikel berukuran besar seperti pasir)
dan kohesi akibat dari ikatan gaya antara partikel halus seperti
lempung.
Maka persamaan kekuatan geser pada tanah adalah:

 = c +  tan f

Persamaan tersebut dikenal dengan kriteria keruntuhan Coulomb.


Dimana :kuat geser tanah, c:kohesi, :tegangan normal, f:sudut
gesek internal tanah
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (7)
Contoh soal
Sebuah specimen tanah dengan diameter 5 cm diuji geser langsung
pada beberapa tegangan normal. Hasil dari test ditampilkan pada
tabel di bawah. Hitunglah kohesi c dan sudut gesek internal f dari
tanah tersebut.
Gaya normal (N) 100 200 400
Gaya geser (T) 69.63 119.63 217.68
Penyelesaian
Tegangan normal dan tegangan geser dihitung dengan membagi
gaya normal dan gaya geser dengan luasan bidang geser.

Gaya normal, Gaya geser, T Tegangan normal, Tegangan geser,


N (kN/m2) (kN/m2)
100 69.63 50.96 35.48
200 119.63 101.91 60.96
400 217.68 203.82 111.92
2 Kriteria keruntuhan Coulomb (8)
Berdasarkan hasil pada tabel penyelesaian, hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser ditunjukkan pada gambar
berikut.
120

Teg. geser [kN/m2]


100 ϕ=26.6°
80
60
40
20
c=10 kN/m2 0
0 50 100 150 200 250
Tegangan normal [kN/m2]

Perpotongan antara grafik dengan sumbu y disebut nilai kohesi c


dan sudut kemeiringan grafik adalah sudut gesek internal f.
Maka, c=10kN/m2 dan f =26.6°.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb (1)

σ1-1
h1

h2
σ3-1 1 σ1-2
h3

σ3-2 σ1-3
2

σ3-3 3

Secara natural, tanah mengalami tegangan utama maksimum σ1


yang arahnya vertikal dan tegangan utama minimum σ3 dalam arah
horisontal.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb (2)
τ
Zona dimana
tegangan tidak
mungkin
tercapai
A Lingkaran
Lingkaran tegangan
pada saat runtuh tegangan tidak
mungkin terjadi

σ3 σ1-1 σ1-2 σ1-3 σ

Tanah mengalami tegangan utama maximum 1 dan tegangan


utama minimum 3.
Diameter lingkaran Mohr bertambah sesuai dengan peningkatan
nilai 1.
Keruntuhan geser tanah terjadi bila tegangan melewati poin A pada
garis keruntuhan Coulomb.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
τ
Zona dimana
tegangan tidak
mungkin
tercapai
A Lingkaran
Lingkaran tegangan
pada saat runtuh tegangan tidak
mungkin terjadi

σ3 σ1-1 σ1-2 σ1-3 σ

Tanah tidak akan mampu menahan tegangan di atas garis


keruntuhan Coulomb.
Lingkaran tegangan yang menyinggung garis keruntuhan (1-3)
disebut sebagai lingkaran keruntuhan tegangan.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb

τ
C
B
A

σ
σ3-1 σ3-2 σ3-3 σ1-1 σ1-2 σ1-3

Karena tegangan dalam tanah bervariasi tergantung kedalamannya,


maka penting untuk mengevaluasi beberapa kondisi tegangan yang
berbeda.
Sebuah garis yang menhubungkan beberapa lingkaran keruntuhan
tegangan disebut garis keruntuhan berdasarkan Mohr-Coulomb.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
Berdasarkan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, dengan
mempertimbangkan tegangan utama yang dialami tanah, maka jari-
jari lingkaran Mohr adalah
ϕ
1 −  3
AE = CE = τ
2 C
Dari c cosf D 1 −  3
2
CE = CD + DE
1 +  3
sin f
2
Dan c ϕ A B
0 σ3 E σ1
σ
CD = c cosf 1 +  3 1 −  3
2 2

σ +σ 1 −  3 1 −  3
DE = 1
sin φ
3
maka diperoleh = c cos f + sin f
2 2 2
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
Untuk tanah pasir, (dimana c=0 kN/m2), maka persamaan berikut
dapat diperoleh:

ϕ
1 −  3 τ
sin f =
1 +  3 C
c cosf D 1 −  3
2

atau 1 +  3
sin f
2
c ϕ A B
 1 1 + sin f 0 σ3 E σ1
= σ

 3 1 − sin f 1 +  3 1 −  3
2 2
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
[Contoh soal] Sebuah specimen berbentuk silinder dengan
diameter 5 cm diberi beban pada arah axial sebesar 300 kN/m2 dan
arah horisontal (tegangan radial) sebesar 100 kN/m2. Specimen
tersebut membentuk sudut runtuh 50° terhadap arah horisontal.
Hitunglah nilai kohesi c dan sudut gesek internal tanah f.

Solusi
Dari tegangan minimum dan maximum yang dialami tanah, maka
tegangan utama adalah:
1=300 kN/m2
3=100 kN/m2
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb

ϕ=10°

c=65.7
kN/m2 50° 80° 40°
σ3=100 σ1=300 σ

1 +  3 1 −  3
= 200 = 100
2 2
Beban
4 Alat uji geser
Tegangan yang muncul pada bidang geser
adalah: tegangan normal σ yang tegak lurus σ

Deformasi
dengan bidang geser dan tegangan geser τ yang
searah dengan bidang geser.
σ
Tegangan normal σ akan menyebabkan
hancurnya partikel tanah, sedangkan tegangan
geser τ menyebabkan perpindahan antar Beban
partikel tanah.

Keruntuhan geser pada bidang geser terjadi meskipun hanya akibat


tegangan yang kecil, dikarenakan oleh pergerakan partikel tanah.
Untuk alasan inilah, dalam kasus keruntuhan tanah, secara umum
diasumsikan terjadi akibat tegangan geser, dan bukan akibat
tegangan normal.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
Di dalam tanah Tanah mengalami tegangan utama maksimum σ1
dan tegangan utama minimum σ3.
τ

Zona dimana
tegangan tidak
mungkin tercapai

A Lingkaran tegangan pada saat


runtuh
Lingkaran tegangan tidak
mungkin terjadi

σ3 σ1-1 σ1-2 σ1-3 σ


3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
Di dalam tanah Tanah mengalami tegangan utama maksimum σ1
dan tegangan utama minimum σ3.

Zona dimana
tegangan tidak
mungkin
tercapai A
Lingkaran tegangan Lingkaran
pada saat runtuh tegangan tidak
mungkin terjadi

σ3 σ1-1 σ1-2 σ1-3 σ


Beban
1 Kuat Geser Tanah (2)
Tegangan yang muncul pada bidang geser
adalah: tegangan normal σ yang tegak lurus σ

Deformasi
dengan bidang geser dan tegangan geser τ yang
searah dengan bidang geser.
σ
Tegangan normal σ akan menyebabkan
hancurnya partikel tanah, sedangkan tegangan
geser τ menyebabkan perpindahan antar Beban
partikel tanah.

Keruntuhan geser pada bidang geser terjadi meskipun hanya akibat


tegangan yang kecil, dikarenakan oleh pergerakan partikel tanah.
Untuk alasan inilah, dalam kasus keruntuhan tanah, secara umum
diasumsikan terjadi akibat tegangan geser, dan bukan akibat
tegangan normal.
3 Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
Di dalam tanah Tanah mengalami tegangan utama maksimum σ1
dan tegangan utama minimum σ3.
τ

Zona dimana
tegangan tidak
mungkin tercapai

A Lingkaran tegangan pada saat


runtuh
Lingkaran tegangan tidak
mungkin terjadi

σ3 σ1-1 σ1-2 σ1-3 σ


3 Alat uji geser tanah
Nilai kohesi c dan sudut gesek internal f tanah perlu dicari untuk
menentukan kuat geser tanah berdasarkan kriteria keruntuhan
Coulomb.

Beberapa alat dapat digunakan untuk menentukan kuat geser tanah


di laboratorium:
- Alat uji geser langsung
- Alat uji tekan bebas
- Alat uji triaxial
3.1 Alat uji geser langsung
τ Specimen
ΔH=0

① Uji geser volume σ : berubah


τ konstan
Bidang geser
Bergerak
Specimen τ Specimen
Diam ΔH : berubah

② Uji geser dengan σ : konstan


σ tekanan konstan

• Beban normal diaplikasikan menyebabkan konsolidasi pada


specimen.
• Salah satu box dibuat diam (tetap pada tempatnya), sedangkan
box yang lainnya dapat digerakkan pada arah horisontal.
• Pengujian ini dapat dilakukan dengan 2 metode: metode volume
konstan atau metode tekanan konstan.
3.1 Alat uji geser langsung
τ Specimen
ΔH=0

① Uji geser volume σ : berubah


τ konstan
Bidang geser
Bergerak
Specimen τ Specimen
Diam ΔH : berubah

② Uji geser dengan σ : konstan


σ tekanan konstan
• Pada kondisi volume konstan: tidak ada perubahan volume
specimen selama pengujian (beban normal diukur → karena
berubah ubah)
• Pada konsidi tekanan konstan: beban normal dibuat konstan
(volume diukur → karena berubah)
• Setelah konsolidasi, uji geser dilakukan pada setiap beban normal
yang diinginkan. Tegangan geser dan perpindahan geser dihitung
untuk setiap beban normal.
3.1 Alat uji geser langsung

Shear stress τ [kN/m2]


ϕ

Teg. Teg.
normal1 Teg. Normal 3
normal 2
c
Normal stress σ [kN/m2]

• Untuk metode volume konstan, stress path digambar


berdasarkan hasil yang didapat dari setiap normal stress, seperti
pada gambar di atas.
• Berdasarkan garis stress path, perpotongan dengan sumbu
vertikal diambil sebagai nilai kohesi c dan kemiringan garis
tersebut merupakan sudut gesek internal f.
3.1 Alat uji geser langsung

Shear stress τ [kN/m2]


ϕ

Normal stress σ [kN/m2]


• Untuk metode tekanan konstan, tegangan geser dari setiap
tegangan normal diplot seperti pada gambar di atas.
• Perlu diingat, pada metode tekanan konstan, tegangan normal
mempunyai nilai yang tetap selama pengujian. c and ϕ ditentukan
berdasarkan garis lurus yang menghubungkan titik plot tersebut.
3.2 Alat uji tekan bebas
Tegangan tekan
• Dalam metode ini, kuat tekan
ditentukan menggunakan benda uji
berbentuk silinder dengan
memberikan tekanan aksial tanpa
Specimen

adanya tegangan di sekitar benda uji.


• Pengujian ini sangat mudah untuk
dilakukan karena tidak membutuhkan
tegangan radial.

• Namun begitu, pengujian ini tidak dapat dilakukan pada tanah


pasir karena tanah pasir tidak dapat mendukung dirinya sendiri
tanpa tegangan radial.
3.2 Alat uji tekan bebas
qu
Tegangan tekan E50

Compressive stress, σ
1
Specimen
qu
2

 50 Compressive strain, ε
• Tegangan tekan maksimum yang didapat dari uji tekan bebas
disebut kuat tekan bebas qu.
• Contoh hasil uji tekan bebas ditunjukkan pada gambar di atas.
Kemiringan awal dari kurva tegangan-regangan disebut “Modulus
of Deformation”: q
E50 = 2
 50
3.2 Alat uji tekan bebas
τ
Tegangan tekan
 =c

qu
c=
Specimen

σ
0 qu

qu
2
• Uji tekan bebas dilakukan tanpa tegangan radial, atau dengan
kata lain 3=0 kPa. Lingkaran Mohr digambarkan dengan
menggunakan qu yang setara dengan nilai 1.
• Untuk tanah lempung, garis keruntuhan tanah berupa garis
mendatar (f=0°), maka kohesi tanah setara dengan radius
lingkaran Mohr: q
c=
2
3.2 Alat uji tekan bebas
• Ketika bidang runtuh terbentuk pada sudut di dalam benda uji,
kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb digambarkan pada gambar di
berikut.
τ
qu ϕ

(σ,τ)

Bidang
σ runtuh

τ c
β
α 2β
β
α
0 qu σ

qu
2
σ1
3.3 Alat uji triaxial
Sama dengan kondisi nyata di dalam
tanah, sebuah specimen berbentuk

Specimen
silinder akan mengalami tegangan normal,
sedangkan tegangan radial digunakan σ3 σ3
untuk menahan di sekitar sampel.
Kuat geser tanah ditentukan dengan
pengukuran beberapa tegangan radial.
Tegangan utama maksimum dan minimum
untuk setiap tegangan radial diplot pada Kontrol
Pengukuran:
lingkaran tegangan Mohr. tegangan
• Perubahan
radial
volume
• Tekanan air
pori
• Drainase air
3.3 Alat uji triaxial
Tegangan utama maksimum dan minimum untuk setiap tegangan
radial diplot pada lingkaran tegangan Mohr.
Garis keruntuhan tanah digambarkan dengan menghubungkan titik-
titik yang memenuhi semua kondisi kegagalan untuk setiap
lingkaran tegangan
Setelah itu, parameter kekuatan tanah c dan f ditentukan dari garis
keruntuhan tersebut.

τ
 = c +  tan f
ϕ

c
σ
σ31 σ32 σ11 σ33 σ12 σ13
4 Kondisi konsolidasi dan drainasi
Sifat tanah bervariasi tergantung pada kondisi konsolidasi dan
drainasi pada masa lampau dan pada saat ini.
1. Kondisi konsolidasi
Untuk kondisi `unconsolidated`, tidak terjadi perubahan volume
karena keberadaan air pori dalam rongga tanah.
Untuk kondisi `consolidated`, air di dalam pori tanah dapat mengalir
secara bebas, menyebabkan penurunan angka pori. Kondisi ini
meningkatkan kepadatan tanah seiring dengan turunnya angka pori
selama proses konsolidasi. Maka kekuatan tanah akan meningkat.
2. Kondisi drainasi
Kodisi drainasi ini terkait dengan air-pori pada saat proses
pembebanan benda uji untuk menghasilkan tegangan geser.
4 Kondisi konsolidasi dan drainasi
Untuk kondisi undrained, air-pori tidak dapat terdrainasi, maka
menghasilkan tekanan air pori berlebih. Untuk itu, tegangan total
harus digunakan untuk menentukan kuat geser tanah.
Untuk kondisi terdrainasi, air-pori dengan bebas bergerak dan
tekanan air pori berlebih tidak terbentuk. Untuk itu, kuat geser
tanah ditentukan menggunakan tegangan efektif.

Kondisi konsolidasi dan drainasi dibutuhkan untuk menentukan kuat


geser tanah yang dijadikan dasar untuk mendesign keamanan
struktur di atas tanah. Untuk itu, dalam melakukan pengujian geser
pada tanah harus disesuaikan dengan kondisi lapangan pada saat
konstruksi berlangsung.
Ada tiga metode untuk melakukan uji geser: 1) Unconsolidated and
Undrained (UU) test, 2) Consolidated and Undrained (CU, CU ) test
and 3) Consolidated and Drained (CD) test.
4 Kondisi konsolidasi dan drainasi
(1) Unconsolidated Undrained (UU)
• Air-pori tidak diijinkan mengalir sebelum dan pada saat
pengujian.
• Angka pori tidak berubah karena tidak terjadi konsolidasi
• Kuat geser tanah tetap konstan.
• Tegangan efektif tidak berubah
4 Kondisi konsolidasi dan drainasi
(2) Consolidated Undrained (UU)
• Air-pori tidak diijinkan mengalir sebelum dan pada saat
pengujian.
• Angka pori tidak berubah karena tidak terjadi konsolidasi
• Kuat geser tanah tetap konstan.
• Tegangan efektif tidak berubah

Anda mungkin juga menyukai