Anda di halaman 1dari 11

5.

STABILITAS LERENG

5.1 Pendahuluan

Lereng adalah suatu permukaan tanah yang miring dengan


sudut tertentu terhadap bidang horisontal dan tiadak dilindungi
(Unrestrained slope\talud tak tertahan).

Lereng Terbentuk :
1) Secara alamiah  seperti,bukit dan sungai.
2) Secara buatan  dibuat manausia, Seperti :
 galian dan timbunan untuk jalan raya
 dan jalan kereta api
 Bedungan urugan
 Tanggul sungai
 Tanggul penahan air termasuk: cairan
 kimia, limbah industri dan air kotor.
 Tebing canal dan saluran air lainnya.
 Galian sementara, dan lain-lain.

5.2 Sebab Terjadi Keruntuhan

Suatu keruntuhan teknis adalah longsornya suatu timbunan


atau galian. Sejumlah besar penelitian telah dilakukan untuk
mencari sebab-sebab terjadinya keruntuhan ini al akibat gaya-
gaya sebagai berikut:
1) Gaya gravitasi bumi.
Dalam setiap kasus, tanah yang tidak datar akan
menghasilkan komponen gravitasi dari berat yang
cenderung mengerakkan massa tanah dari elevasi yang
lebih tinggi ke elevasi yang lebih rendah (terjadi
keruntuhan).
W = m.g

Mektan 2 33
2) Gaya rembesan air.
Air sering merupakan penyebab kelongsoran tanah, seperti :
a. Mengikis suatu lapisan pasir.
b. Melumasi batuan atau
c. Meningkatkan kadar air suatu lempung sehingga
mengurangi kekuatan gesernya.
3) Gaya Gempa
Gaya-gaya gempa kadang-kadang juga penting dalam
analisa stabilitas.

Perbedaan Sebab Keruntuhan


Sebab-sebab keruntuhan pada suatu lereng galian sangat
berbeda dengan lereng timbunan :
1) Pada Lereng Galian
 Suatu kasus tanpa pembebanan dimana tanah
dihilangkan.
 Menyebabkan sokongan tegangan di dalam tanah.
 Tahanan tanah akan menghambur dengan waktu (seiring
perjalanan waktu).
 Persoalan perencanaan : meramalkan sifat-sifat tanah
selama umur rencana suatu galian.
2) Pada Lereng Timbunan
 Suatu kasus pembebanan (merupakan peninggian tanah
atau timbunan buangan).
 Konsekuensinya pengurangan tegangan efektif.
 Tahanan geser meningkat akibat timbulnya tekanan-
tekanan pori selama pelaksanaan dan dengan waktu,
kelebihan tekanan pori akan menghambur.
 Periode pelaksanaan merupakan periode yang paling
krms.

5.3 Bentuk-Bentuk Keruntuhan

Sering kali didapat longsoran dalam tanah lempung merupakan


sepanjang suatu busur lingkaran oleh karenanya bentuk-bentuk
inilah yang dianggap terjadi pada waktu mempelajari stabilitas
lereng :

Mektan 2 34
5.4 Analisis Stabilitas

Beberapa gaya akan menghasilkan tegangan geser (s) pada


seluruh massa tanah dan suatu gerakan akan terjadi, kecuali :
tahanan geser > s yang bekerja. Tahanan geser tergantung
kuat geser tanah dan faktor-faktor alamiah lainnya, seperti
terdapatnya :
 Air rembesan
 Infiltrasi curah hujan
 Akar-akar
 Serpih-serpih es
 Tanah beku atau
 Batuan yang telah mengalami gangguan disepanjang
permukaan gelincirnya
 dll.

Mekanisme keruntuhan progresif dapat terjadi akibat : binatang,


rayap ataupun akar-akar yang membusuk sehingga
menyebabkan keruntuhan lereng.

Suatu analisis stabilitas terdiri dari perkiraan model keruntuhan


dan kuat gesernya.
 Model keruntuhan TGT pada :
 Berat beban yang ditahan
 Pengaruh air
- Gaya rembesan
- Berat isi jenuh
- Berat isi efektif
 Kuat geser merupakan parameter yang paling
sulit diramalkan dalam analisis.

Mektan 2 35
5.5 Angka Keamanan

Tugas para insinyur yang menganilisis stabilitas talud adalah


menentukan angka keamanan. Umumnya angka keamanan
didefinisikan sebagai berikut :

dimana : FS= Angka keamanan


f = Kekuatan geser rata-rata  f = c +  tan 
d = Tegangan geser rata-rata  d = cd +  tan d

Sehingga :

Dimana : c = kohesi
 = tegangan normal rata-rata pada permukaan
bidang longsor
 = sudut geser tanah
d = sudut geser tanah yang bekerja sepanjang
bidang longsor.

Aspek-aspek lain dari angka keamanan yaitu terhadap kohesi


(Fc) dan terhadap sudut geser (F) adalah :

dimana bila dibandingkan : Fc = F 

sehingga dapat ditulis : Fs = Fc = F

Maka bila :
 FS = 1  talud (lereng) dalam keadaan akan longsor.
 FS = 1,5  FS>1, umumnya harga 1,5 untuk angka
keamanan terhadap kekuatan geser dapat
diterima untuk merencanakan stabilitas talud.

5.6 Stabilitas Talud Menerus Tanpa Rembesan

Mektan 2 36
 Kekuatan geser tanah dapat kita ketahui melalui persamaan
sebagai berikut :
f =c +  tan 

 Dengan anggapan tekanan air pori = 0, kita evaluasi angka


keamanan (FS) terhadap kemungkinan kelongsoran talud
sepanjang bidang AB yang letaknya pada kedalaman H di
bawah permukaan tanah.
Keruntuhan talud (lereng) akibat pergerakan tanah diatas
bidang AB terjadi dari kanan ke kiri.

 Elemen talud (abcd), mempunyai satu satuan tebal 


terhadap bidang gambar.
Gaya F bekerja pada bidang ab dan cd adalah sama besar
dan berlawanan arah, oleh karenanya gaya tersebut dapat
diabaikan.

Berat elemen tanah yang ditinjau (W) adalah :


W = volume tanah/elemen x berat volume tanah
Mektan 2 37
W=.L.H
Berat W dapat diuraikan dalam dua komponen sebagai
berikut :
 Gaya yang  pada bidang AB = Na = W cos =  L H cos,
 Gaya yang // pada bidang AB = Ta = W sin  = L H sin ,
Gaya Ta cenderung untuk menyebabkan kelongsoran
sepanjang bidang.

 Jadi tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja


pada dasar elemen talud besarnya adalah :

 Reaksi dari berat W adalah gaya R yang sama besarnya,


tapi berlawanan arah komponen-komponen tegak dan
paralel dari gaya R terhadap bidang AB adalah Nr dan Tr.
 Nr = R cos  = W cos 
 Nr = R sin  = W sin 

Dengan cara yang sama seperti diatas,


Untuk keseimbangan tegangan geser perlawanan yang
terbentuk pada dasar elemen adalah :

Hal ini dapat juga dituliskan dalam bentuk :


d = cd +  tan d
Dan besarnya tegangan normal, di dapat :
d = cd +  H cos2  tan d
Sehingga :
 H sin  cos  = cd +  H cos2  tan d

Mektan 2 38
= cos2  (tan  - tan d)

 Besarnya angka keamanan terhadap kekuatan tanah


adalah

Sehingga dengan memasukkan hubungan tersebut, didapat

 Untuk tanah berbutir c = 0, angka keamanan FS 


tan /tan . Ini menunjukkan bahwa suatu talud menerus
yang terdiri dari tanah pasir, FS tidak tergantung dari tinggi
H dan talud tetap stabil selama  < .

 Bila tanah mempunyai kohesi (c) dan sudut geser (),


ketebalan tanah pada talud kritis dapat ditentukan dengan
memasukkan harga :

5.7 Stabilitas Talud Menerus Dengan Rembesan

Mektan 2 39
 Suatu talud (lereng) menerus yang ada rembesan di dalam
tanah, dimana MAT-nya = permukaan tanah, kekuatan
gesernya dapat ditulis sebagai berikut :
f = c +  tan 
’= tegangan efektif (untuk membedakan dengan
tegangan normal).

 Angka keamanan terhadap kelongsoran sepanjang bidang


AB, perhatikan talud abcd. Gaya-gaya yang bekerja pada
bidang vertikal ab dan cd adalah sama besar dan
berlawanan arah.

Berat total elemen talud untuk satu satuan tebala adalah :


W = sat . L . H

Komponen W dalam arah  dan // terhadap bidang AB


adalah :
Na = W cos = sat L H cos 
Ta = W sin  = sat L H sin 

Reaksi dari berat W adalah = R, jadi :


Nr = R cos  = W cos  = sat L H cos 
Nr = R sin  = W sin  = sat L H sin 

Tegangan normal total () dan tegangan geser pada dasar


elemen talud () adalah sebagai berikut :

Mektan 2 40
Tegangan geser perlawanan yang terbentuk pada dasar
elemen talud dapat ditulis sebagai berikut :
d = cd +  H cos2  tan d = cd + ( - u) tan d
dimana : u = tekanan air pori
u = w H cos2   lihat gambar

Dengan memasukkan harga  dan u ke dalam persamaan,


didapat :
d = cd + (sat H cos2  - w H cos2 ) tan d
= cd + ’ H cos2  tan d

Untuk keseimbangan tegangan gesernya, maka :


sat H cos  = cd + ’ H cos2  tan d

Mektan 2 41
Angka keamanan terhadap kekuatan tanah dapat
ditentukan dengan menggantikan :
kedalam persamaan diatas,

Sehingga :

CONTOH SOAL :

Dik : suatu talud menerus sebagai berikut :


 = 1900 kg/m3
c = 18 kN/m3
 = 25
Dit : a) FS = ...... ? terhadap kelongsoran pada permukaan
tanah keras, bila H = 8m dan  = 20.
b) H = .........? Bila  = 30
FS = 1
U =0
c) FS = ........? Bila terjadi rembesan dengan MAT =
permukaan tanah, H = 8m, sat = 1900
kg/m3 dan  = 20.
Jawab :

Mektan 2 42
Mektan 2 43

Anda mungkin juga menyukai