Longsoran baji terjadi bila terdapat dua bidang lemah atau lebih berpotongan
sedemikian rupa sehingga membentuk baji terhadap lereng (Gambar A). Longsoran baji ini
dapat dibedakan menjadi dua tipe longsoran yaitu longsoran tunggal (single sliding) dan
longsoran ganda (double sliding). Untuk longsoran tunggal, luncuran terjadi pada salah satu
bidang, sedangkan untuk longsoran ganda luncuran terjadi pada perpotongan kedua bidang.
Longsoran baji tersebut akan terjadi bila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Kemiringan lereng lebih besar daripada kemiringan garis potong kedua bidang lemah
(ψfi > ψi).
b. Sudut garis potong kedua bidang lemah lebih besar daripada sudut
geser dalamnya (ψfi > ϕ).
Apabila ketahanan geser bidang gelincir dipengaruhi oleh kohesi dan djumpai pula
adanya rembesan air di bidang-bidang lemah tersebut, maka penentuan faktor keamanan harus
mempertimbangkan kedua faktor tersebut. Dengan asumsi bahwa air hanya masuk di sepanjang
garis potong kedua bidang lemah dengan muka atas lereng (garis 3 dan 4 pada gambar B) dan
merembes keluar sepanjang garis potong bidang lemah dengan muka lereng (garis 1 dan 2 pada
gambar C) serta baji bersifat impermeable, maka persamaan yang digunakan untuk
menentukan faktor keamanan adalah :
3 𝛾 𝛾
FK = 𝛾𝐻 (𝐶𝐴 𝑋 + 𝐶𝐵 𝑌) + (𝐴 − 2𝛾𝑤 𝑋) 𝑡𝑎𝑛𝜙𝐴 + (𝐵 − 2𝛾𝑤 ) 𝑡𝑎𝑛𝜙𝐵 .............(3.3)
Di mana :