Anda di halaman 1dari 3

1.

Syarat terjadi longsoran baji

Longsoran baji dapat terjadi pada suatu batuan jika lebih dari satu bidang lemah
yang bebas dan saling berpotongan. Sudut perpotongan antara bidang lemah tersebut lebih
besar dari sudut geser dalam batuannya. Bidang lemah ini dapat berupa bidang sesar,
rekahan (joint) maupun bidang perlapisan. Cara longsoran baji dapat melalui satu atau
beberapa bidang lemahnya maupun melalui garis perpotongan kedua bidang lemahnya.
Longsoran baji dapat terjadi dengan syarat geometri sebagai berikut :

a. Permukaan bidang lemah A dan bidang lemah B rata, tetapi kemiringan bidang lemah B
lebih besar daripada bidang lemah A.
b. Arah penunjaman garis potong harus lebih kecil daripada sudut kemiringan lereng.
c. Bentuk longsoran dibatasi oleh muka lereng, bagian atas lereng dan kedua bidang
lemah.

2. Analisis Faktor Keamanan Longsoran Baji


Data yang diperlukan dalam suatu perhitungan sederhana untuk mencari nilai FK (Faktor
keamanan lereng) adalah sebagai berikut :
a. Data lereng atau geometri lereng (terutama diperlukan untuk membuat penampang
lereng). Meliputi : sudut Kemiringan lereng, tinggi lereng dan lebar jalan angkut atau
berm pada lereng tersebut.
b. Data mekanika tanah
Sudut geser dalam (ɸ)
Bobot isi tanah atau batuan (γ)
Kohesi (c)
Kadar air tanah (ω)
c. Faktor Luar
Getaran akibat kegiatan peledakan
Beban alat mekanis yang beroperasi, dll

Menggunakan metoda Hoek Dan Bray, longsoran baji dianggap hanya akan terjadi pada garis
perpotongan kedua Bidang lemah.Faktor kemantapan lereng dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :

FK = 3/yh (Ca X + Cb Y) + (A - yw/2y X) Tan Øa + (B –yw/2y Y) tan Øb

Dimana :

Ca = kohesi pada bidang lemah I (ton/m2)

Cb = kohesi pada bidang lemah II (ton/m2)

Øa = sudut geser dalam, bidang lemah I (o)

Øb = sudut geser dalam, bidang lemah II (o)

Γ = bobot isi batuan (ton/m3)

Γw = bobot isis air (m)

Anda mungkin juga menyukai