Anda di halaman 1dari 15

TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

DISTRIBUSI TEGANGAN DI
SEKITAR TEROWONGAN 1

Laboratorium Geomekanika & Peralatan Tambang


Fakultas Teknik Pertambangan & Perminyakan
Institut Teknologi Bandung

6-1
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Distribusi Tegangan Sebelum Dibuat


Terowongan

 Sebelum terowongan dibuat, pada titik-titik di dalam massa


batuan bekerja tegangan mula-mula (initial stress).
 Dibuatnya sebuah atau beberapa terowongan di bawah tanah
akan mengakibatkan perubahan distribusi tegangan (stress
distribution) di bawah tanah, terutama di dekat terowongan-
terowongan tersebut.
 Tegangan mula-mula ini sukar diketahui secara tepat), baik
besarnya maupun arahnya.
 Baru sekitar 20 tahun yang lalu dengan cara pengukuran
tegangan in-situ dapat diketahui lebih banyak mengenai
tegangan mula-mula ini.

6-2
Tegangan Awal (tegangan insitu)
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Dalam Batuan
Tegangan Gravitasi
 Terjadi karena beban batuan yang ada di atasnya dan komponen vertikal dapat
diperkirakan dengan menggunakan persamaan. Sedangkan komponen horisontal, jika
material diasumsikan elastik dan tidak ada pergerakan secara horisontal, maka komponen
ini dapat juga dihitung dengan persamaan

Tegangan Tektonik
 Terjadi akibat geseran-geseran pada kulit bumi yang terjadi pada waktu yang lampau
maupun saat ini, seperti pada saat terjadi sesar dan lain-lain . Pergerakan dalam kerak
bumi terjadi secara kontinyu, seperti peristiwa seismik, pergerakan lempeng dan
pergerakan karena perbedaan panas antara inti bumi dan kerak. Tegangan tektonik
sangat sulit diperkirakan baik besar maupun arahnya, hanya pada umumnya tegangan
horizontal lebih besar daripada tegangan vertikalnya

Tegangan Sisa
 Tegangan yang masih tersisa, walaupun penyebab tegangan tersebut sudah hilang yg
berupa panas atau pembengkakan pada kulit bumi.

6-3
Tegangan Gravitasi Vertikal
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

 Pemecahan klasik yang biasa dilakukan untuk mengetahui keadaan


tegangan di dalam massa batuan tanpa dilakukannya pengukuran
in-situ adalah dengan menganggap bahwa tegangan grafitasi
vertikal (sv) pada massa batuan yang berada pada kedalaman
tertentu adalah sama dengan berat per satuan luas dari batuan
yang berada di atasnya atau :

sv= g. H (ton/m2) g = bobot isi batuan (ton/m3)


H = kedalaman (m)

tegangan horizontal(sh);
u
k
sh = K .H ---- 1 u
u  Nisbah Poisson massa batuan

atau K  Tg 2 (45 0  ) - - -   sudutgeserdalam
2
6-4
Distribusi Tegangan Sesudah Dibuat Terowongan
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

(Tegangan Terinduksi)

Sebelum penggalian dilakukan,


massa batuan berada dalam kondisi
setimbang, dan setelah penggalian
dilakukan, kesetimbangan tersebut
menjadi terganggu dan dapat
mengubah distribusi tegangan awal.
Untuk mengetahui distribusi
tegangan di sekitar terowongan
dapat digunakan persamaan Kirsch
(1898).

6-5
Distribusi Tegangan Terinduksi Di Sekitar
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Terowongan Untuk Keadaan Ideal


Asumsi-asumsi:
 Geometri dari terowongan
 Penampang terowongan merupakan sebuah lingkaran dengan jari- jari R.
 Terowongan berada pada bidang horisontal.
 Terowongan terletak pada kedalaman H >> R (H > 20 R).
 Terowongan sangat panjang, sehingga dapat digunakan hipotesa regangan
bidang (plane strain).
 Keadaan batuan.
 Kontinu.
 Homogen.
 Isotrop.
 Keadaan tegangan mula-mula (initial stress) hidrostatik.
 sO = gH (g = specific weight batuan, H = kedalaman)
Symmetrical revolution di sekeliling 0z
s 0

0 0 
 0 s0 0 

 0 0 s 0 
6-6
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

sh
sv

R
q

sh = k sv
r
sq

trq

sq
sr
Tegangan Tangensial & Radial

sq

6-7
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan


(Kirsch, 1898)
Kodisi ; Tegangan Vertikal Tidak sama dengan Tengan Horizontal
sv > sh atau sv < sh

 s V  s H  R   s V  s H
2
 4 R
2
3R 4  
s r   1  2    1  2  4 Cos2q 
 2  r   2  r r  

 s V  s H   R 2
  s V  s H   3 R 4
 
s q   1  2    1  4 Cos2q 
 2  r   2  r  

  s H sV   2 R 2
3 R 4
 
t rq    1  2  4  Sin2q 
  2  r r  
Keterangan
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

 sr = Tegangan radial
 sq = Tegangan tangensial
 srq = Tegangan geser
 sV = Tegangan vertikal
 sH = Tegangan horizontal
 q = Sudut yg dibentuk ke titik pengamatan searah putaran jarum jam
 R = Jari-jari lubang bukaan
 r = Jarak dari pusat lubang bukaan ke titik pengamatan

Perhitungan tersebut menggunakan beberapa asumsi seperti;


 penampang lubang bukaan adalah sebuah lingkaran dengan jari-jari R,
 lubang bukaan mempunyai arah horisontal, lubang bukaan terletak pada
kedalaman H  R (H  20R)
 lubang bukaan sangat panjang sehingga dapat digunakan hipotesa
regangan bidang (plane strain).

6-9
Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Keadaan Ideal
Tegangan awal hidrostatik:
sv = sh = s0 (K =1)

 R2 
s0 σ rr  σ 0 1  2 
 r 

q
 R2 
R
s0 σ qq  σ 0  1  2 
 r 
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan


Keadaan Paling Sederhana

2.00
Tegangan radial
Tegangan Induksi/Tegangan Awal

Tegangan tangensial
1.50

1.00

0.50

0.00
0 2 4 6 8 10
Jarak dari batas terowongan, r/R 6-11
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan


Kodisi Tegangan ; sV , sH = 0

Grafik Tegangan Tangensial Pada dinding terowongan 6-12


TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan


Kodisi Tegangan ; sV , sH = 0

Grafik Tegangan Pada Sumbu Vertikal dan Horizontal 6-13


TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

Tegangan Tangensial
Maksimum (Ekstrim) Pada
lubang Bukaan Berbentuk
Elips

6-14
Kasus
TA 3111 Mekanika Batuan – Distribusi Tegangan Di Sekitar Terowongan - 6

1. Suatu terowongan dengan jari-jari R = 300 cm dibuat pada batuan dengan kondisi tegangan Hidrostatis
(s0 ) = 50 kg/cm2
Diminta : a. Hitung tegangan tangensial dan radial pada titik-titik dengan;
r = 300, 320, 340, 360, 380, 400, 450, 500, 550, 600, 700,900,1000,1500 cm.
b. Gambar diagran tegangan dan r

2. Suatu terowongan dengan jari-jari R = 300 cm dibuat pada batuan dengan sv = 80 kg/cm2 dan sh = 50
kg/cm2
Diminta :
a. Hitung tegangan tangensial dan radial pada titik-titik untuk;
1. r = R denganq = 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90.
q
2. = 0 dengan r = 300, 320, 340, 360, 380, 400, 450, 500, 550, 600, 700,900,1000cm.
q
3 . = 45 dengan r = 300, 320, 340, 360, 380, 400, 450, 500, 550, 600, 700,900,1000cm.
q
4. = 90 dengan r = 300, 320, 340, 360, 380, 400, 450, 500, 550, 600, 700,900,1000cm.
b. Gambar diagran tegangan dan r

3. Suatu terowongan dengan jari-jari R = 300 cm dibuat pada batuan dengan sv = 80 kg/cm2
dan sh = 0
Diminta ; Sama dengan kasus 2 6-15

Anda mungkin juga menyukai