Disusun Oleh:
Yoritaning Tyas
710018061
02
Dosen Pengampu:
Bayurohman Pangacella Putra, S.T., M.T.
Jadi untuk kedalam pada titik uji lokasi cabang 1 mendapatkan hasil 68,160
dengan kedalaman setiap lapisan yaitu untuk sandstone 16m, siltstone 18m dan
claystone 34,160m. Dengan hasil virgin vertical stress sebesar 17,259 km/cm2
Selanjutnya untuk deformasi oengukuran dengan cara pembuatan
kedudukan flat dilakukan dengan menggunakan pahat dan palu. Hal ini dilakukan
agar pembuatan flat bisa sepresisi mungkin dengan flat,selanjutnya dilakukan
pengukuran awal yang dibantu dengan titik referensi. Kemudian setiap hari
dilakukan pengecekan terhadap titik referensi yang sudah di buat untuk
mengetahui deformasi yang terjadi.
Untuk pengujian kuat tekan point load index (Is) atau biasa dikenal dengan
kuat tekan batuan untuk mengetahui kekuatan batuan apabila diberi kompresi.
Jadi untuk pengujian kuat tekan batuan pada sampel 1 didapatkan hasil
sebesar 2,190 kg/cm2 untuk pengujian USC mendapatkan hasil sebesar 50,37
kg/cm2 dan 4,97 Mpa. Dengan menghitung rata-rata point load dijumlahkan dan di
bagi dengan banyaknya sampel. Hasil dengan pengujian flat jack dengan
perhitungan tegangan gravitasi memiliki nilai berbeda dengan hasil pengujiannya
tidak lebih besar nilainya dari pengujian sampel yang artinya kondisi tersebut
mampu menahan tegangan yang bekerja pada lokasi penelitian.
JURNAL 2
Analisis Kestabilan Lubang Bukaan Dengan Pengujian Flat Jack Pada
Dinding Tunnel 1 Tambang Bawah Tanah
Pt Allied Indo Coal Jaya, Sawahlunto.
Secara umum lubang incline shaft merupakan akses utama yang digunakan
untuk menuju ke panel penambangan. Dalam proses pembuatan lubang incline
shaft akan mengganggu tegangan alamiah yang ada pada massa batuan. Selama
dilakukan penggalian pada massa batuan, kondisi tegangan akan berubah secara
dramatik karena batuan yang tadinya mengalami tegangan awal dan setelah digali
tegangan disekitarnya akan diredistribusikan.
Pembuatan lubang incline shaft dilakukan pada batuan claystone dengan
katagori lemah. Lubang incline shaft merupakan jalan masuk utama yang akan
dibuat dengan kemrirngan 140 hingga menembus lapisan batubara dari
permukaan. Geometri lubang incline shaft yang dibuat memiliki bentuk tapal kuda
(horseshoe) lebar 6 m dan tinggi 5 m.
Analisis diatas dapat dilihat nilai tegangan pada lubang incline shaft
sebelum dilakukan penggalian, dalam keadaan stabil dan setimbang. Selama
dilakukan penggalian pada batuan claystone, kondisi tegangan disekitar lubang
incline shaft yang pada awal memiliki tegangan secara merata kemudian
diredistribusikan. Batuan disekitar lubang incline 402shaft yang tidak ikut tergali
akan menerima beban lebih besar karena bagian yang seharusnya menerima
beban telah terganggu. Hal ini mengakibatkan adanya tegangan terinduksi.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu nilai tegangan akan mengalami
peningkatan baik tegangan horizontal maupun tegangan vertical pada saat terjadi
pengalian. Penyebab meningkatnya tegangan yang terjadi disekitar lubang
incline shaft dikarenakan beban yang semula ditanggung secara merata
berpindah dan diredistribusi. Hasil analisis 2D menggunakan metode finite
element, arah redistribusi tegangan sebagian besar menuju ke side wall sehingga
perlu adanya perhatian lebih pada side wall agar tidak terjadi keruntuhan
maupun pengangkatan lantai lubang incline shaft. Nilai tegangan maksimum
terdapat pada side-right wall lubang incline shaft sebesar 65,41 MPa. Besaran
tegangan pada zona plastis didapatkan nilai 25,51 MPa dan apabila tegangan
terinduksi memiliki besaran melebihi nilai maksimum zona plastis maka akan
terjadi ketidakstabilan Berdasarkan hasianalisa dari perhitungan deformasi
lubang incline shaft serta arah istribusi tegangan, rekomendasi desain penyangga
untuk batuan lemah dapat digunakan steel rib dengan kombinasi
concrete/shotcrete lining