Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MEKANIKA BATUAN

DISTRIBUSI TEGANGAN UNTUK LUBANG BUKAAN TAPAL KUDA, PERSEGI,


TRAPESIUM, DAN ELLIPS.

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. L.M. Syaid Jakfat Sidik (R1D119044)
2. Fathul Ramadhan (R1D119032)
3. Imam Achmadi (R1D119007)
4. Laode Abdul Rasyid (R1D119038)
5. Nurmaya Wati (R1D119022)
6. Fariq Nugraha (R1D118029)
7. Muhammad Agrial s. (R1D119045)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Distribusi
Tegangan Untuk Lubang Bukaan Tapal Kuda, Persegi,Trapesium dan
Ellips ini dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mekanika


Batuan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak


selaku Dosen Pengampu di Mata Kuliah Mekanika Batuan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tambang bawah tanah adalah system penambanga dimana seluruh
aktivitas yang kerjanya tidak be rhubungan langsung dengan udara luar yang
seluruh aktivitas penambanganya dilakukan dibawah permukaan bumi. Salah
satu permasalahan yang sering dihadapi pada sistem penambangan bawah
tanah adalah kestabilan lubang bukaan. Potensi ketidakstabilan yang terjadi
pada lubang bukaan bawah tanah akan selalu membutuhkan penanganan
khusus terutama untuk menjaga keselamatan pekerja, dan mencegah
terganggunya produksi.
Lubang bukaan dipersiapkan untuk prnambangan yang direncanakan
akan ditambang dengan system penambangan cut and fill. Ukuran lubang
bukaan yang akan direncanakan harus dapat mencakup masalah jumlah
produksi, pekerja, jumlah udara, jumlah air tanah, dan jenis alat yang akan
digunakan. Ada beberapa macam jenis lubang bukaan disekitar terowongan
yang sering digunakan dalam pekerjaan pembuatanya, yaitu : bentuk persegi,
bentuk trapesium, bentuk tapal kuda, dan bentuk elips.
Sebelum penggalian dilakukan, massa batuan berada dalam kondisi
setimbang, dan setrelah penggalian dilakukan, kesetimbangan tersebut
menjadi terganggu dan dapat mengubah distribusi tegangan awal. Untuk
mengetahui distribusi tegangan disekitar terowongan di gunakan beberapa
persamaan seperti persamaan Kirsch.
Berdasarkan uraian diatas maka latar belakang pembuatan makalah ini
adalah agar penulis dapat memberikan penjelasan mengenai distribusi
tegangan untuk lubang bukaan tapal kuda, persegi, trapesium, dan elips.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari distribusi tegangan lubang bukaan.
2. Bagaimana distribusi tegangan disekitar terowongan pada lubang
bukaan tapal kuda, persegi, trapesium, dan elips.

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar rumusan masalah, maka tujuan dari oembuatan
makalah ini adalah agar penulis dapat mengetahui :
1. Pengertian dari distribusi tegaangan lubang bukaan
2. distribusi tegangan disekitar terowongan pada lubang bukaan tapal
kuda, persegi, 4trapesium, dan elips.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Distribusi Tegangan
Tegangan adalah sebuah konsep dasar untuk prinsipmekanika batuan
dan aplikasinya. Pada massa batuan terdapat kondisi tegangan awal
yangharus dimengerti, baik secara langsung maupun sebagaikondisi tegangan
yang diterapkan pada analisis dan desain. Selama dilakukan penggalian pada
massa batuan kondisi tegangan akan berubah secara dramatik karena
batuanyang tadinya mengalami tegangan awal dan setelah digalitegangan
disekitarnya akan diredistribusikan.
Pemecahan klasik yang biasa dilakukan untuk mengetahui
keadaantegangan di dalam massa batuan tanpa dilakukannya pengukuran in-
situadalah dengan menganggap bahwa tegangan vertikal (sv) pada
massabatuan yang berada pada kedalaman tertentu adalah sama
denganberat per satuan luas dari batuan yang berada di atasnya.
Distribusi Tegangan di Sekitar Terowongan Keadaan Paling Sederhana
a. Geometri terowongan
1. Penampang lingkaran, jari-jari R.
2. Terowongan horisontal.
3. Kedalaman, H > 20R.
b. Massa batuan
1. Kontinu.
2. Homogen.
3. Isotrop.
c. Tegangan awal hidrostatik:
σv=σh=σ0

Distribusi Tegangan Sebelum Dibuat Terowongan Dibuatnya sebuah


atau beberapa terowongan di bawah tanah akan mengakibatkan perubahan
distribusi tegangan (stress distribution) di bawah tanah, terutama di dekat
terowonganterowongan tersebut. Sebelum terowongan dibuat, pada titik-
titik di dalam massa batuan bekerja tegangan mula-mula (initial stress).
Tegangan mula-mula ini sukar diketahui secara tepat), baik besarnya maupun
arahnya. Baru sekitar 20 tahun yang lalu dengan cara pengukuran tegangan
in-situ dapat diketahui lebih banyak mengenai tegangan mula-mula ini.
Dibuatnya suatu terowongan (lubang bukaan) pada massa batuan, akan
mengakibatkan perubahan distribusi tegangan pada massa batuan tersebut,
terutama di dekat lubang bukaan tersebut. Sebelum lubang bukaan dibuat, pada
titik-titik di dalam massa batuan bekerja tegangan mula-mula (initial stress).
Tegangan mula-mula pada suatu titik dalam massa batuan merupakan hasil dari
berbagai peristiwa geologi dalam massa batuan. Oleh karena itu tegangan mula-
mula yang ada pada massa batuan, mungkin merupakan resultan dari beberapa
kondisi tegangan yang telah ada sebelumnya.
Namun tegangan mula-mula ini masih sukar diketahui secara tepat, baik
besarnya maupun arahnya. Umumnya tegangan mula-mula dibagi 3 macam,
yaitu ;
1. Tegangan gravitasi yang terjadi karena berat dari tanah atau
batuan yang berada diatasnya (overburden)
2. Tegangan tektonik yang terjadi akibat pergerakan kulit bumi yang
terjadi pada waktu yang lampau maupun saat ini.
3. Tegangan sisa adalah tegangan yang masih tersisa, walaupun
penyebab tegangan tersebut sudah hilang yang berupa panas
ataupun pembengkakan pada kulit bumi.
Jika tegangan tektonik dan tegangan sisa tidak ada atau dapat diabaikan
karena kecilnya pada suatu daerah yang akan dibuat lubang bukaan maka
tegangan mula-mula hanya berupa tegangan gravitasi yang dapat dihitung secara
teoritis sebagai berat persatuan luas dari tanah atau batuan yang terdapat di
atasnya, atau dapat ditulis sebagai berikut.

B. Lubang Bukaan tapal Kuda


C. Lubang Bukaan Persegi

D. Lubang Bukaan Ellips


Pcenmpsng Flip<

' J
A = p(l - K + 2q)
a
c, ={K-1+ 2qK)
w
Q=-
H

Anda mungkin juga menyukai