MEKANIKA BATUAN
UNIAXIAL TAST
OLEH :
NIM : 200930287
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : MAHYUDI
NOVEMBER
2022
PERCOBAAN I
UNIAXIAL TEST
A. TUJUAN
Nilai kuat tekan batu diperlukan untuk mengetahui kekuatan
maksimum dari batu tersebut untuk menahan tekanan atau beban
hingga mengalami keruntuhan dan dinyatakan dalam satuan Mpa.
B. LANDASAN TEORI
Mekanika batuan merupakan ilmu yang sifat sifat mekanika
batuan dan masa batuan. Hal ini menyebankan mekanika batuan
memiliki peran dominan dalam oprasi penambangan, seperti
pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian, perledakan dan
pekerjaan lainnya. Sehingga untuk mengetahui sifat mekaniak
batuan dan masa bataun dilakukan bermacam uji coba baik itu
dilaboratorium maupun dilaangan langsung atau secara insitu.
Untk mengetahui sifat mekanik batuan dilakukan beberapa
percobaan seperti uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji
triaxial dan uji tegangan insitu. Mekanika batuan sendiri
mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh dari penilitian
ini adalah kuat tekan batuan (σt), kuat tarik batuan (σc), modulus
young (E) nisbah poison (v) selubung kekuatan batuan (steingth
envelop) kuat geser (τ), kohesi (C), dan sudut geser dalam(φ).
Masing masing karakter mekanik batuan tersebut diperoleh dari
uji yang berbedah. Kuat tekan batuan dan modulus young
diperoleh dari uji kuat tekan uji uni axial. Pada penelitian ini nilai
kuat tekan batuan dan modulus young diambil dari rata rata hasil
pengujian lima contoh batuan. Untuk kuat tarik batuan diperoleh
dari uji kuat tarik tak langsung (Brazilian test). Sama dngan uji
kuat tekan uniaxial, uji kuat tarik tak langsung, menggunkan lima
contoh batuan untuk memperoleh kuat tarik rata rata. Sedangkan
selubug kekuatan bataun, kuat geser, kohesi, dan sudut geser
dalam diperoleh dari pengujian triaxial konvensional dan multi
tahap. Di dalam praktikum ini, dilakukan uji kuat tekan uniaxial
(UCS), Dimana penekanan uniaxial dilakukan terhadap contoh
batuan silinder.
Pengujian ini menggunkan mesin tekan batuan. Penyebaran
tegangan di dalam pecontoan batu secara teoritis adalah searah
dengan gaya yang dikenal pada pecontoh tersebut. Tetapi dalam
kenyataan, arah tegangan tidak searah dengan gaya yang diberikan
kepada pecontoh. Sehinga bentuk pecahan tidak terbentuk bidang
pecah yang searah dengan gaya malinkan berbentuk cone.
Perbandingan tinggi dan diameter akan mempengaruhi nilai
kuat tekan suatu batuan. Dimana pada pengujian ini digunakan
I I
perbandingan 2< D < 2,5. Semakin besar nilai D maka kuat
Gambar 1.1
Dari kurva ini kemudin dapat di tentukan beberapa sifat
mekanik batuan berhubungan dengan kuat tekan yaitu:
1. Kuat tekan, yaitu tegangan puncak saat contohbatuan pecah
2. Batas elastic, yaitu batas batuan mencapai elastisitas tertinggi
sebelum batuan tersebut pecah dengan pembebanan tertentu
3. Modulus young, yang di dapat kan hasil perbandingan antara
perbedaan tegangan aksial yang di dapatkan dari kurva
tegangan regangan
4. Poisson’s ratio, yaitu perbandingan antara tegangan rateral
dengan regangan aksial yang di hitung pada 50% tegangan
maksimum
Regangan dari pecontoh batu baik aksial maupun lateral,
selama pengujian langsung dapat diukur dengan menggunkan dian
gauge atau electic traun gauge.
Dalam menentukan mmodulus young, dapat ditentukan dari
kurva tegangan tegangan dengan berbagai cara, antara lain:
Tangent young`s modulus”, Eₜ
Tangent young modulus ini diukur dari tingkat tegangan =
0,5σc kemudian ditentukan dengan cara tangen.
∆σ
Eₜ¿ ∆ Ɛα
∆σ
Eₛ¿ ∆ Ɛα
rumus perhitungan
P
σ cα = ……….
A
σcα
σc=
(
{0,88+ 0,24
D
H)}
K eterangan:
σcα : adalah nilai kuat tekan benda uji sebelum H/D, (kN/cm²)
σc : adalah nilai kuat tekan benda uji setelah dikoreksi yang
mempunyai perbandingan H/D = 2, (kN/cm²)
P : adalah beban sumbuh (kN)
D : adalah diameter benda uji (cm)
H : adalah tinggi benda uji (cm)
A : adalah luas permukaan bidang atas dan bidang bawah benda
uji (cm²)
Pada pengujian kuat tekan uniaxial test terhadap suatu
batuan, terhadap beberapa tipe pecahan diantaranya:
Calaclasis
Belahan arah aksial
Hancuran kerucut
Hancuran geser
Hancuran geser dari sudut kesudut
Kombinasi belahan aksial dan geser
Serpihan mengulit bawang dan menekuk
Gambar 1.3
Batas elastic (batas batuan mencapai elastisitas tertinggi
sebelum batuan tersebut pecah dengan pembebanan
tertentu.)
Modulus young
Poisson` ratio
D. PROSEDUR KERJA