Tidak Langsung
dengan Uji Brazilian
Praktikum Mekanika Batuan
Cakupan
Tujuan
Untuk mendapatkan nilai kuat tarik batuan secara tidak langsung
Peralatan
a. Mesin pengujian Unconfined Compression Test,
untuk menekan perconto batuan
h. Mode keruntuhan
Isi
• Konsep Dasar dan Teori Teknis yang Berkaitan
• Data yang akan didapatkan
Kuat Tekan
Batas Elastis Modulus Young Nisbah Poisson Kurva Tegangan-Regangan
Uniaksial
Dinotasikan dengan
σc=F/A E=∆σ/∆εa v = εlateral / ε aksial
σE
Dapat terjadi shear Didapatkan nilai Deformasi elastis -> Bergantung pada
failure batas plastis Deformasi plastis pembukaan dan
penutupan rekahan
Fakta Menarik
Ternyata, ada beberapa fakta menarik dari kuat tekan
uniaksial. Berikut contohnya:
• Beban yang diberikan pada uji lab ini hanya dilakukan
secara satu arah.
• Akan terjadi deformasi ketika uji ini dilakukan.
• Pengujiannya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
Contoh Studi Kasus
Berikut adalah salah satu contoh studi kasus dari kuat tekan uniaksial:
Contoh Studi Kasus
Dari grafik ini dapat diambil informasi:
• UCS secara umum berbanding lurus dengan
Modulus Young
• Kadar air sangat memengaruhi Modulus Young
• Derajat kejenuhan, porositas, dan kadar air
seluruhnya berbanding terbalik dengan nilai
kekuatan batuan.
Kegunaan Uji Kuat Tekan
Uniaksial (UCS)
Ada beberapa fungsi dari uji ini, yaitu:
• Menentukan metode penggalian
• Menentukan jenis mineral atau material yang terdapat
dalam batuan
• Parameter untuk menentukan nilai UCS dasar dan RMR
• Menganalisis kestabilan lereng dengan metode elemen
hingga
• Sebutkan 1 lagi.
Gambar Alat UCS
Kuat Geser
Terjadi pada dua jenis material, yaitu material tanah
dan material batuan
Kuat geser berbanding terbalik dengan tegangan geser. Jika kuat geser semakin besar, material tersebut tidak
akan mudah runtuh.
Pengertian dan Konsep
Berhubungan dengan Dasar
SPT
Torvane
Pressuremeter
Pocket Penetrometer
04
Contoh Studi Kasus dan Tugas
Mudah-mudahan, setelah ini, dapat lebih memahami,
ya..
Dari data-data yang diperoleh dari percobaan mana yang dilakukan perhitungan mencari
harga C dan teta .
P1 = 5 kg
P2 = 10 kg
P3= 15 kg
Tinggi sampel = 2 cm
Diameter = 6,5 cm
Maka Luas = ¼ phi d kuadrat = ¼ 6,52
= 33,166 cm2
Perhitungan Sudut Geser dan Kohesi pada sampel tanah yang telah di uji akan menggunakan
cara Regresi Linier, maka perhitungan akan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kesimpulan
Jangan lupa versi kalian juga, ya!
Studi Kasus
Resume Review Jurnal
1
14/4/22
2
14/4/22
3
14/4/22
Direct Shear Test dan Kegunaannya Cari studi kasus praktikum DST Cari jurnal tentang DST
Dibuat infografis Tuliskan alat dan bahan serta langkah kerja Setiap praktikan tidak boleh sama
Seukuran Insta Story Ganti angka literatur, tiap praktikan tidak boleh sama Dibuat berdasarkan versi 2 di situs:
1. Ambil core box, amati inti bor yang ada di dalamnya. Jangan
sekali-sekali memindahkan posisi core dari tempatnya
sehingga urutannya berubah.
3. Menghitung RQD
15 cm 4 cm 18 cm 8 cm
20 cm 18 cm 9 cm 8 cm
3 cm 13 cm 7 cm 4 cm 11 cm
12 cm 20 cm 8 cm 7 cm 8 cm 7 cm
TUGAS
15 cm 20 cm 3 cm 1,5 cm 12 cm 3 cm
Nama Batuan:
Marble Black
Panjang 1 Run
100 cm
Diameter NX (54,7
mm)
11 cm 25 cm 1 cm 8,5 cm
PENDAHULUAN
{ DAN SIFAT
FISIK BATUAN
Pendahuluan
Sifat-sifat batuan dikelompokkan menjadi
1. Sifat fisik batuan
Deskripsi batuan
Pengujian geoteknik
Perolehan data
Kegiatan Pemboran
Pengemasan
batuan untuk uji
Laboratorium
Total Core Recovery (TCR)
Besar (%) coring terambil dalam 1 run/pipa bor.
𝑊𝑜
2. Bobot isi kering (dry density) =
𝑊𝑤−𝑊𝑠
𝑊𝑤
3. Bobot isi jenuh (saturated density) =
𝑊𝑤−𝑊𝑠
𝑊𝑜
𝑊𝑤−𝑊𝑠
4. Berat jenis semu (apparent specific gravity) =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟
𝑊𝑜
𝑊𝑜−𝑊𝑠
5. Berat jenis sejati (true specific gravity) =
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟
Perhitungan Penentuan Sifat Fisik
Batuan
𝑊𝑛−𝑊𝑜
6. Kadar air asli (natural water content) = 𝑥100%
𝑊𝑜
𝑊𝑤−𝑊𝑜
7. Kadar air jenuh (Saturated water content) = 𝑥100%
𝑊𝑜
𝑊𝑛−𝑊𝑜
8. Derajat kejenuhan = 𝑥100%
𝑊𝑤−𝑊𝑜
𝑊𝑤−𝑊𝑜
9. Porositas, n = 𝑥100%
𝑊𝑤−𝑊𝑠
𝑛
10. Void ratio, e =
1−𝑛
Proses Pengujian Sifat Fisik
Batuan
Perhitungan Penentuan Sifat Fisik
Batuan
Penimbangan berat contoh batuan jenuh tergantung di dalam air,
memperlihatkan bahwa adanya hukum archimedes yang
diterapkan kepada contoh batuan tersebut.
Hukum archimedes
mengatakan bahwa “suatu
benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruh
kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat
zat cair yang dipindahkan
oleh benda tersebut.”
Bobot Isi
Bobot isi adalah ratio massa batuan dengan volume total
batuan.
Batuan umumnya tersusun oleh massa padat, air dan udara
Massa air dan udara umumnya mengisi ruang kosong yang
ada pada batuan yang berupa void dan rekahan
Pada kondisi natural, specimen batuan yang padat biasanya
mengandung air dan udara
Pada kondisi jenuh, udara pada specimen batuan dihilangkan
dan ruang kosong diisi oleh air, sehingga specimen batuan
yang padat diharapkan hanya mengandung air
Apabila specimen batuan jenuh ditimbang dalam air dalam
keadaan tergantung, maka akan didapat nilai berat gantung
dari specimen batuan
Specimen batuan yang kering, kandungan air dihilangkan
dengan cara dipanaskan didalam oven dengan proses
penguapan
Bobot Isi
Perencanaan penambangan
Perhitungan beban