TEGANGAN IN-SITU - 1
6-1
Distribusi Tegangan Sebelum Dibuat
Terowongan
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
Prinsip
Prinsip dari rosette deformasi adalah mengukur deformasi superficial pada sebuah permukaan
bebas di dinding massa batuan. Deformasi ini disebabkan oleh pembebasan tegangan atau
variasi tegangan.
Hipotesa
Interpretasi dari hasil pengukuran tegangan dengan metode ini berdasarkan pada hipotesa :
Tegangan bidang (plane stress), yaitu tegangan yang tegak lurus bidang pengukuran sama
dengan nol.
Pembebasan tegangan adalah total (seluruhnya). Perhitungan dengan metode elemen hingga
menunjukkan bahwa diperlukan pemotongan sedalam 20 cm untuk memperoleh pembebasan
tegangan total.
Perilaku (behaviour) batuan adalah elastik linier. Tegangan dihitung langsung dari deformasi
yang diukur dengan bantuan Hukum Hooke.
Pengukuran
Titik-titik pengukuran sebanyak delapan buah dipasang pada lingkaran yang berdiameter 20
cm. Jarak antara titik-titik pengukuran tersebut diukur sampai ketelitian 1 mikron. Kemudian
batuan di sekitar lingkaran digergaji dengan menggunakan gergaji intan sedalam 20 cm,
sehingga tegangan dibebaskan total. 6-5
Pengukuran Rosette Deformasi
Titik-titik pengukuran sebanyak delapan buah dipasang pada lingkaran yang berdiameter 20 cm. Jarak
antara titik-titik pengukuran tersebut diukur sampai ketelitian 1 mikron. Kemudian batuan di sekitar
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
lingkaran digergaji dengan menggunakan gergaji intan sedalam 20 cm, sehingga tegangan dibebaskan
total. y
20 cm
Titik-titik pengukuran diukur lagi dan perpindahan yang disebabkan oleh pembebasan tegangan dihitung.
Tegangan didapat dari (Bonvallet, 1976).
Titik
Pengukuran
u o .E o .u / 2 .E / 2
x
r (1 ) 2 X
u / 2 .E / 2 .u o .E o Gergajian
y e = 1,5 cm
r (1 ) 2
10 5
u / 4 .E / 4 u 3 / 4 .E 3 / 4
xy y
r (1 )
1
0 40
Keterangan:
Ei = Modulus deformasi untuk q = i (dari uji laboratorium) 15
X
ui = Perpindahan radial untuk q = i
r = Jari-jari Rosette = 10 cm
u = Nisbah Poisson (dari uji laboratorium) 2
Metode ini pelaksanaannya cepat, tidak perlu peralatan canggih dan hasilnya mendekati sebenarnya.
6-6
Besar tegangan utama dapat dihitung, demikian juga arahnya terhadap sumbu x dan y dapat ditentukan.
Metode Flat Jack
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
Prinsip Kerja
Metode ini membebaskan sebagian tegangan yang ada di dalam massa batuan
dengan jalan membuat potongan pada batuan tersebut dengan bantuan gergaji intan.
Tegangan yang dibebaskan ini akan menyebabkan terjadinya deformasi yang dapat
berupa perpindahan dari titik-titik pengukuran yang dibuat.
Flat Jack dimasukkan ke dalam potongan tersebut agar perpindahan dari titik-titik
pengukuran menjadi nol. Tekanan di dalam Flat Jack yang mengakibatkan
perpindahan nol menggambarkan tegangan awal (initial stress) di dalam massa
batuan.
Hipotesa
Perilaku batuan adalah elastik reversible, tidak perlu linier dan batuan homogen.
Tegangan pada dinding batuan tidak dipengaruhi oleh proses penggalian.
Tegangan yang diukur tegak lurus dengan potongan yang dibuat atau tegak lurus
dengan Flat Jack. Diharapkan bahwa arah tegangan ini mendekati arah dari
tegangan utama.
6-7
Pengukuran Metode Flat Jack
Titik-titik pengukuran yang berupa baut besi dipasang
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
5 5 l1
Titik pengukuran
7,5 e
L 1’ 10 cm
Flat Jack L
L1 L2 l2
Sesudah
o L’
penggergajian
10 cm
o
L 2’
24 cm
L = l1 + l2 + e
m
L + D L = l1 + Dl1 + l2 + Dl2 + e + De
Perpindahan
6-10
Metode Flat Jack-1
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
Prosedur pengkuran dengan Flat Jack (FJ) didasarkan pada pengukuran dua
buah titik rujukan yang dipasang di permukaan batuan yang tegangannya
hendak diukur dengan cara mengorientasikan alat pengukur regangan dua buah
titik rujukan tsb.
Ukur jarak awal dua buah titik rujukan tersebut, kemudian buat suatu slot (celah)
seluas secukupnya diantara dua buah titik rujukan untuk melepaskan sebagian
regangan akibat pembuatan slot tersebut di dekat posisi dua buah titik rujukan
tsb yang sudah di pasang sebelum slot dibuat. Kemudian, sebuah FJ disisipkan
kedalam slot tsb dan di grout jika diperlukan
Setelah posisi FJ aman dan grouting kering, maka FJ dipompa hingga tekanan
tertentu dimana pembacaan jarak antara dua buah titik rujukan kembali ke posisi
semula. Tekanan pada FJ dianggap sama dengan tegangan normal pada
bidang muka FJ yang menempel pada kedua sisi muka dalam celah slot
tsb sebelum slot dibuat. Maka tidak diperlukan data sifat elastik dari
massa batuan.
6-11
Metode Flat Jack-2
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
6-13
TA 3111 Mekanika Batuan – Penentuan Tegangan In-situ - 7
6-14
Aplikasi Flat Jack