Anda di halaman 1dari 27

A Review of

Geophysical Methods
For Geothermal Exploration
Our team – Group 1
Arpah Chealsea Jane Cenciana
H061201006 H061201023

Ahmad Hidayah Merlia Sinding


H061201001 H061201038
Astriyani Nur Insani Miftanisa Aulia
H061201033 H061201011
Akbar Dermawan Siti Yuriska Nur
H061201010 H061201025
Asmawan Ni Komang Ayu L.
H061201051 H061201057

Ainul Sya’ban
H061201048
Contents
1 2 3
Introduction Physical Properties Geophysical
& Geophysical Methods
Exploration
Introduction

Schematic representation of an ideal Hot rock and hot sedimentary


geothermal system by aquifer systems
International Geothermal
Association (IGA).
Geographical map of coastal basin in Cameroon
Physical Properties and Geophysical Exploration
Secara fisik, sistem panas bumi berkaitan erat dengan daerah vulkanik,
dimana daerah ini memiliki sifat fisis sebagai berikut : densitas tinggi,
magnetik tinggi, permeabilitas dan porositas yang rendah, serta
resistivitas yang tinggi.

Keunggulan metode geofisika di bannding metode lainnya, diantaranya:


● Dapat mengetahui kedalaman dan struktur bawah permukaan tanpa
harus driling
● Harga relatif murah jika di bandingkan drilling
● Waktu yang cepat dan area yang di cover lebih luas
Oleh karenanya di butuhkan metode geofisika yang mampu melakukan
penetrasi yang dalam dan efektif bekerja pada daerah konduktif.
GEOPHYSICAL METHODS
● Inderect or Structural Methods (Metode
Tidak Langsung) : Seismic method, Magnetic
Measurements, Gravimetric Method
● Direct Methods (Metode Langsung) :
Geoelectrical Method, Thermal method
● Other Method (Metode Lainnya) : Remote
Sensing, Gamma-ray spectrometry,
combining methods
I. SEISMIC METHOD
Metode ini memanfaatkan penjalaran gelombang seismik yang dihitung
berdasarkan respon gelombang tersebut lalu dimasukkan ke dalam tanah dengan
cara direfraksikan atau direleksikan sepanjang perbedaan lapisan. Metode
geofisika yanng digunakan dalam eksplorasi panas bumi dapat menjadi 4
kelompok utama salah satunya ialah metode seismik.

Penerapan metode seismik untuk eksplorasi panas bumi telah digunakan hamper di
semua aspek spektrum.

Metode seismik bergantung pada gelombang elastis yang memiliki kecepatan


berbeda saat bergerak melalui jenis batuan yang berbeda, dan dibiaskan atau
dipantulkan pada diskontinuitas di dalam atau di antara formasi.

- INDIRECT METHODS
I. SEISMIC METHOD
Gelombang seismic
Gelombang bodi (Body wave) Gelombang permukaan (Surface wave)
Gelombang yang menjalar Gelombang yang merambat di
pada begian dalam bumi permukaan bumi sehingga memiliki
dan memiliki frekuesni frekuensi yang rendah dibandingkan
yang lebih tinggi dari gelombang bodi. Biasanya di amati
gelombang prmukaan dengan alat seismograf. Gelombang
permukaan sampai setelah gelombang
- Gelombang Primer (P) bodi
- Gelombang Sekunder (S)
- Gelombang Love (L)
- Gelombang Rayleigh (R)
I. SEISMIC METHOD
Metode Seismik mengukur didstribusi kecepatan suara dan anomali dibumi serta
redaman gelombang suara. Baik menggunakan metode aktif maupun pasif

Metode Aktif
Metode aktif dimana sumber
eksternal digunakan untuk
membuat gelombang suara
seperti ledakan atau palu

MASW
Seismik
Refraksi Seismik
Refleksi
Gambar Komponen Utama Seismik Metode Aktif

- INDIRECT METHODS
Metode Pasif
Metode Pasif, mendeteksi aktivitas
seismik dibumi dan menggunakannya
untuk mendapatkan informasi tentang
parameter yang mungkin
berpengaruh bagi sistem panas bumi

Microtremor

Gambar alat yang digunakan dalam pengukuran


mikrometer (Seismometer)
II. MAGNETIC MEASUREMENTS
Metode magnetik banyak digunakan dalam eksplorasi panas bumi, seringkali
bersama dengan pengukuran gravitasi dan refraksi seismik, dalam pemetaan
struktur geologi. Magnetisasi batuan ada dua jenis: magnetisasi terinduksi (MI),
yang memiliki arah yang sama dengan medan bumi sekitarnya; dan magnetisasi
permanen (MP), yang sering mendominasi batuan beku dan bergantung pada sifat
dan sejarahnya.
Apa prinsip metode magnetik?
Metode magnetik didasarkan pada medan dipolar, arah variabel, yang bergantung pada waktu.
Pengukuran magnetik berurusan dengan variasi medan geomagnetik, yang disebabkan oleh
kontras magnetisasi batuan atau oleh tanah yang kaya akan oksida magnetik.
Metode magnetik umumnya digunakan untuk
mengetahui sifat magnetik batuan,serta untuk
mengetahui struktur geologi bawah permukaan
berdasarkan anomaly medan magnetik.
II. MAGNETIC MEASUREMENTS
Variasi intensitas medan magnet akan Kuat medan magnet H didefinisikan sebagai
ditafsirkan dan kemudian dijadikan gaya magnet per satuan kuat kutub magnet.
dasar bagi pendugaan keadaan geologi. Kuat medan magnet pada suatu titik yang
Apabila terdapat dua buah kutub berada pada jarak r dari kutub magnet m
magnetik yang berjarak r dalam dapat dinyatakan sebagai berikut :
centimeter, maka akan terjadi gaya
Coulumb sebesar :

- INDIRECT
METHODS
III. GRAVIMETRIC METHOD
Definition Survey
Metode gravity digunakan Survei dengan menggunakan metode gravitasi
untuk mengetahui kondisi bawah memanfaatkan nilai percepatan gravitasi di area
permukaan pada area tempat survei tersebut. Perubahan percepatan pada satu
dilakukannya survei, yaitu dengan titik dengan titik lain disekitarnya menandakan
mengamati variasi lateral dari adanya perbedaan kandungan yang ada dibawah
densitas batuan bawah permukaan.. permukaan bumi..
Tujuan dari survei gravitasi relatif adalah untuk memetakan secara langsung struktur bawah permukaan. Gravitasi adalah
gaya tarik menarik antara dua atau lebih benda bermassa. Gaya ini sebanding dengan massa benda, dan berkurang dengan
jarak seperti yang terlihat pada suku 1/R2 dari Persamaan

Kontras densitas menyebabkan gaya gravitasi yang diukur, dan biasanya disajikan
dalam mgal atau 10-3 cm/s2.Untuk mendapatkan informasi mengenai densitas
bawah permukaan dari pengukuran gravitasi, perlu dilakukan beberapa koreksi
terhadap nilai koreksi terhadap nilai yang terukur. Nilai akhir yang dikoreksi dari
anomali gravitasi, disebut anomali Bouguer dan diberikan oleh

- INDIRECT
Dalam Eksplorasi Geothermal, Metode gravitasi atau
gaya berat digunakan untuk mengetahui atau
mengidentifikasi sistem panas bumi dan struktur geologi
bawah permukaan bumi berdasarkan nilai densitas batuan.
Dalam eksplorasi energi panas bumi, metode gaya berat
dapat mendeteksi perbedaan densitas batuan di bawah
permukaan yang membentuk suatu sistem panas bumi.

- INDIRECT
I. GEOELECTRICAL METHOD I.1 Prinsip

Prinsip utamanya adalah arus listrik


Metode Geolistrik merupakan salah satu metode E = ρj ρ = V/I
geofisika yang dapat digunakan secara efektif untuk I.2 metode DC. Medan potensial listrik yang
melakukan karakterisasi komponen sistem panasbumi
dikembangkan adalah diukur (ΔV) dan umumnya berlaku
daerah prospek Geothermal.
persamaan berikut:
Sebuah survei dalam literatur geofisika tentang ρa = KΔV/I
panas bumi eksplorasi, dan lebih khusus dalam I.3. Metode induksi. Kategori ini terdiri dari metode yang
metode listrik, terungkap adanya berbagai teknik didasarkan pada studi tentang medan elektromagnetik yang
dan metodologi yang digunakan. Metode kelistrikan diatur oleh transmisi arus dalam rentang frekuensi audio dipol
ground. (AAMT), (TEM), metode Sirotem, (TDEM),
yang digunakan dalam eksplorasi panas bumi (CSEM), dan (CSAMT)
mengukur distribusi resistivitas listrik dari tanah di
1.4. Metode frekuensi domain elektromagnetik (FEM).
satu atau cara lain. Dari distribusi resistivitas di Dalam kelompok metode kelistrikan pasif : telurik, potensi
dalam tanah, informasi struktural dan stratigrafi diri (SP), magnetotellurik (MT), audiomagnetotellurik
dapat diperoleh. (AMT).

- DIRECT METHODS
II. THERMAL METHOD
Dalam metode termal, dua teknik yang berbeda dapat dibedakan:
metode lubang bor atau probe dangkal untuk mengukur gradien termal,
yang berguna dengan sendirinya, dan dengan pengetahuan tentang
konduktivitas termal memberikan ukuran aliran panas, dan berbasis
udara atau berbasis satelit. Pengukuran yang dapat digunakan untuk
menentukan suhu permukaan bumi dan inersia termal bahan
permukaan, radiasi infra merah termal yang dipancarkan di permukaan
bumi.

Metode termal mencakup pengukuran suhu dan/atau panas secara


langsung, dan dengan demikian berkorelasi lebih baik dengan sifat-sifat
sistem panas bumi daripada metode lainnya.
Mekanisme pertukaran panas di bumi penting untuk interpretasi
metode termal. Perbedaan dibuat antara:
1. Konduksi yang didasarkan pada Untuk konveksi, perbedaan dibuat
getaran atom dan penting untuk antara konveksi bebas, yang
perpindahan panas di kerak bumi. didorong oleh gradien densitas
2. Konveksi yang memindahkan panas dalam fluida (karena perbedaan
dengan gerakan massa, misalnya suhu), dan dengan demikian panas
sirkulasi alami air panas. dipindahkan, sedangkan konveksi
3. Radiasi yang tidak mempengaruhi paksa didorong oleh gradien
sistem panas bumi. tekanan eksternal, seperti
hidrostatik. kepala.
OTHER METHODS
1. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh mencakup metode
yang memanfaatkan gambar yang
diperoleh dalam pita ultra-violet,
tampak, dan inframerah dekat dari
spektrum elektromagnetik.
Ada dua jenis utama penginderaan
jauh: pasif dan aktif. Pencitraan satelit
dan udara dapat memetakan zona
pengendapan mineral sekunder yang
terkait dengan munculnya cairan panas
bumi dan atribut seperti fluks panas.
Fotografi udara dan pemetaan medan
dengan jangkauan laser juga
menerangi fitur struktur permukaan yang
terkait dengan pengaturan geologis.
2. Spektrometri Sinar Gamma
Metode sinar gamma menggunakan
scintillometry untuk mengidentifikasi
keberadaan unsur radio alam.
Log sinar gamma mengirimkan sinar ke
dinding sumur dan mengumpulkan
informasi tentang jenis batuan relatif. Ini
penting untuk membedakan antara
batupasir, yang merupakan sumber
cairan yang baik, dan serpih, yang
memiliki porositas dan permeabilitas
rendah dan dapat mengelilingi lapisan
batuan lain dan memerangkap cairan.
METODE PENGGABUNGAN
Hal ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang sistem panas bumi.
Parameter gabungan diilustrasikan pada tahun 2005 di W-Iceland dan
menunjukkan model sederhana dari sistem panas bumi Asgardur,
berdasarkan pengukuran temperatur dan pengukuran magnetik. Sesar
berarah NE-SW yang dipetakan oleh pengukuran magnetik diyakini
membawa air menuju lapangan panas bumi dari dataran tinggi, tetapi
aliran panas bumi berada di persimpangannya dengan patahan barat
laut yang digambarkan melalui pengukuran suhu tanah.
Q&A
PENANYA : AZA AZZAHRA - H061201027 – KELOMPOK 4
PERTANYAAN : APA PERBEDAAN PROFILLING DAN MAPPING? DAN APA YANG PALING
COCOK ATAU EFEKTIF UNTUK GEOTHERMAL?
JAWABAN : KEOMPOK 1
SITI YURISKA NUR– H061201025
Untuk geothermal sendiri dengan menggunakan metode Geolistrik kita hanya bisa
mengetahui manifestasi panas bumi dimana untuk m mengetahui manifestasi ini dapat di
lakukan dengan Metode manifestation mapping adalah metode yang didasarkan pada
pencarian manifestasi panas bumi, biasanya berupa manifestasi thermal kemudian
memetakannya. Dari pemetaan manifestasi, diketahui informasi keadaan bawah permukaan
seperti total panas, pola aliran, permeabilitas, karakter fluida panas bumi, dan proses-proses
bawah permukaan bisa tercermin sedangkan kita ketahui untuk profiling itu pengukurannya
dilakukan dengan tujuan mengetahui informasi secara vertikal dan lateral baik 2D atau 3D
jadi dengan menggunakan metode Geolistrik profiling ini kita bisa mengetahui informasi
manifestasi secara vertikal juga dengan hanya melakukan metode profiling ini sudah bisa
diketahui informasi keadaan bawah permukaan seperti total panas, pola aliran,
permeabilitas, karakter fluida panas bumi, dan proses-proses bawah permukaan
PENANYA : MILKA TRI ANDRIANI - H061201050 – KELOMPOK 2
PERTANYAAN : APA SAJA ITU METODE-METODE DI GEOLISTRIK DAN FUNGSINYA?
JAWABAN : KEOMPOK 1
MIFTANISA AULIA – H061201011
metode geolistrik untuk eksplorasi panas bumi, ada beberapa yang saya jelaskan di ppt yaitu :
1. Metode DC Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di
bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi kedalam
tanah. Pengukuran DC adalah salah satu metode geolistrik yang digunakan untuk eksplorasi panas bumi dimana penerapannya
konfigurasi mengandalkan dua pasang elektroda, satu pasang untuk transmisi dan satu lainnya untuk mengukur beda
potensial.
2. Metode induksi, Metode geolistrik merupakan salah satu metode survai dengan menggunakan sistem induksi arus listrik untuk
mengetahui resistivitas batuan bawah permukaan. Pengukuran metode geolistrik ini dilakukan dengan cara menginjeksikan arus
listrik melalui dua buah elektroda arus dan mengukur hasil perbedaan voltase pada dua elektroda potensial yang ditancapkan ke
tanah. Contohnya metode CSAMT, dan TDEM yang dapat mendesain model konseptual panas Bumi.
3. Metode FEM, Dimana Dalam kelompok metode ini memiliki: telurik, potensi diri (SP), magnetotellurik (MT), audiomagnetotellurik
(AMT). dimana dalam eksplorasi pansa bumi metode telluric didasarkan pada asumsi bahwa perubahan lateral horizontal dalam
resistivitas, yang disebabkan oleh struktur geologis, mempengaruhi aliran arus telurik. Pengukuran diambil, di referensi dan di
stasiun jarak jauh, medan telurik, dan rasio kedua medan digunakan untuk memperoleh hasil kualitatif untuk variasi resistivitas.
Lalu pada metode SP didasarkan pada Fenomena elektrokinetik dan termoelektrik memprovokasi polarisasi listrik zona rekahan
di mana hot brines bersirkulasi. Zona sesar terpolarisasi ini menghasilkan medan potensial listrik statis, yang dapat diukur di
permukaan tanah. Sedangkan Metode audiomagnetotelurik (AMT) dan magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metode
geofisika pasif yang memanfaatkan medan elektromagnetik (EM) alami sebagai sumber gelombang atau energi untuk
mengetahui struktur tahanan jenis bawah permukaan. Dimana metode ini didasarkan pada proses penjalaran gelombang dan
induksi elektromagnetik yang terjadi pada anomali bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang menembus bawah
permukaan akan menghasilkan medan listrik dan magnetik sekunder (arus eddy/arus telurik) dalam material konduktif di dalam
bumi, yang kemudian direkam oleh sensor (alat magnetotellurik).
PENANYA : MILKA TRI ANDRIANI - H061201050 – KELOMPOK 2
PERTANYAAN : APA SAJA ITU METODE-METODE DI GEOLISTRIK DAN FUNGSINYA?
TAMBAHAN JAWABAN : KEOMPOK 1
ARPAH – H061201006 & AHMAD HIDAYAH – H061201001
Dalam geothermal itu sendiri, metode yang paling sering digunakan untuk penelitian dan eksplorasi panas bumi adalah
metode geolistrik, khususnya dengan mendeteksi tahanan jenis dari suatu daerah yang diteliti. Hal ini bermanfaat karena
dapat menentukan distribusi tahanan jenis dari batuan-batuan yang ada di bawah permukaan bumi dengan itu dapat
diinterpretasi material-material yang ada di permukaan bumi.Metode tahanan jenis terutama sangat berguna untuk
daerah-daerah yang mempunyai kontras atau perbedaan tahanan jenis yang cukup jelas dengan daerah sekitarnya,
seperti pada daerah suber daya panas bumi.Dengan metode geolistrik, struktur di bawah permukaan daerah panas bumi
dapat dipetakan guna penyelidikan panas bumi. Struktur ini dapat diperlihatkan melaui penampang tahanan jenis dari
struktur bawah permukaan bumi yang mencerminkan sifat fisik dari lapisan di dalam permukaan daerah tersebut.
Metode geolistrik dilakukan dengan pengukuran beda potensial pada titik-titik di permukaan yang dilakukan dengan
produksi langsung arus yang dialirkan ke bawah permukaan. Hal ini dilakukan guna mengetahui perbedaan-perbedaan
atau kontras tahanan jenis material di bawah permukaan bumi dan kemudian digunakan untuk mengiterpretasi material-
material yang ada di bawah permukaan bumi. Konfigurasi geolistrik Schlumberger yang biasa digunakan bertujan untuk
mengidentifikasi diskontinuitas lateral atau anomali konduktif lokal. Arus dinjeksikan melalui elektroda AB, dan
pengukuran beda potensialnya dilakukan pada elektroda MN, dimana jarak elektroda arus (AB) jauh lebih besar dari jarak
elektroda tegangan (MN).

Pemanfaatan geolistrik bukan hanya di air tanah saja, namun bisa juga dlm bidang arkeologi dimana manfaat geolistrik
dalam bidang arkeologi adalah dpt mengetahui titik letak keberadaan benda-benda bersejarah yang sudah terkubur
dalam tanah. Ini biasanya dilakukan pada daerah-daerah yang memang berpotensi memiliki berbagai peninggalan
sejarah. kemudian pada bidang geoteknik, bisa diketahui tanah mana yg berpotensi untuk dibngun sbuah
bangunan atau tidak
PENANYA : MUSAWWIR - H061201046 – KELOMPOK 4
PERTANYAAN : MENGAPA GELOMBANG S TIDAK BISA MERAMBAT DI MEDIA CAIR?
JAWABAN : KEOMPOK 1
AINUL SYA’BAN – H061201048 & ASMAWAN – H061201051
Gelombang S adalah gelombang transversal. Arah rambat gelombang tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang ini
merambat seperti getaran agar-agar dalam mangkuk. Kecepatan gelombang S lebih lambat daripada gelombang P, dan
gelombang S tidak bisa menembus fluida seperti yang bisa gelombang P lakukan.Gelombang S tidak dapat merambat
melalui benda cair pada lapisan bumi karena fluida memiliki sifat tidak meneruskan tekanan geser (shear strain) yang
dimiliki oleh gelombang transversal.

Di dalam gelombang s terbagi atas dua gelombang yaitu gelombang SV (Vertikal) dan gelombang SH (Horizontal).
Dimana gelombang SV yang menjalar masuk ke bawah permukaan akan terkonversi menjadi gelombang P sehingga
kecepatannya berubah. Sedangkan gelombang SH nya tetap menjalar di atas permukaan atau menjadi gelombang geser.
Dengan adanya perpisahan antara SV dan SH dari gelombang S ini menyebabkan frekuensi nya menjadi semakin lemah
sehingga ketika sampai pada fluida gelombang S tidak bisa menembusnya.

Anda mungkin juga menyukai