Anda di halaman 1dari 27

PERINCIAN WAKTU

DALAM PROYEK
EKSPLORASI
KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK
❑ Arpah (H061201006)
❑ Miftanisa Aulia (H061201011)
❑ Dirhamsyah (H061201013)
❑ Siti Yuriska Nur (H061201025)
❑ Umi Kalsum (H061201049)
❑ Nurul Salsabila (H061201070)
❑ Musawwir (H061201046)
❑ Idzhar Ikhtiar Tahir (H061201041)
PERENCANAAN (PLANNING)

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut:


Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi
(perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas
strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan
operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan secara menyeluruh.

Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008:339)


menyatakan bahwa : Perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang
serta menetapkan tahapan- tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa
perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup
waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan
sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dalam waktu tertentu.
Agar perencanaan proyek eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekonomis, dan tepat
sasaran, maka diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar
eksplorasi sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan. Selain itu, perencanaa program
eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar ekonomis dan perancangan (design) yaitu:
• Efektif; penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi endapan
yang dicari
• Efisien: dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya
untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
• Cost-benefical; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable)

Contoh kegiatan perencanaan eksplorasi:


• Rencana pemetaan, mencakup: perencanaan lintasan, perencanaan tenaga pendukung yang
didasarkan pada keadaan geologi regional.
• Rencana survey geofisika dan geokimia, mencakup: perencanaan lintasan dan perencanaan
jarak/interval pengambilan data (sampling/record data) yang didasarkan pada keadaan pada
keadaan umum model dalam bijih.
PRINSIP-PRINSIP PERKIRAAN
WAKTU KEGIATAN
1. BEBAS DARI WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN SEBELUM DAN
SESUDAHNYA
2. PERHATIKAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA, YANG DIMANA DATA
SUMBER DAYA MELIPUTI MATERIAL, PERALATAN, SUB
KONTRAKTOR, YANG TERSEDIA DI SEKITAR LOKASI PEKERJAAN
PROYEK BERLANGSUNG DATA SUMBER MATERIAL, PERALATAN, SUB
KONTRAKTOR YANG HARUS DIDATANGKAN KE LOKASI PROYEK.
3. GUNAKAN HARI KERJA NORMAL, TIDAK LEMBUR DAN TIDAK ADA
USAHA TAMBAHAN LAIN
4. BEBAS PERTIMBANGAN DALAM MENCAPAI TARGET
5. MASUKKAN UNSUR WAKTU BERKAITAN DENGAN IJIN RESMI
6. MASUKKAN UNSUR WAKTU BERKAITAN DENGAN IKLIM
PRINSIP-PRINSIP PERKIRAAN
WAKTU KEGIATAN

CONTOH:

• PERHITUNGAN WAKTU

Apabila kita melakukan proyek instalasi listrik dengan luas wilayah 35000m² yang dilakukan oleh 50
pekerja, untuk Harga satuan upah Pekerjaan tiap m² adalah 8.950/m², di berikan anggaran
120.000/hari untuk satu pekerja, maka biaya untuk semua pekerja 6.000.000. Sehingga untuk
produktivitas kerja karyawan = 6.000.000/8.950/m² = 670m²/hari.. dari sini diperolehlah untuk durasi
(35.000m²/670m²) = ~52 hari.
METODE JALUR KRITIS
(CPM)

Terminologi Dalam CPM


Pada metode CPM terdapat dua buah perkiraan waktu
dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat dalam
jaringan. Kedua perkiraan tersebut adalah perkiraan
waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya normal
(normal estomate) dan perkiraan waktu penyelesaian dan
biaya yang sifatnya dpercepat (crash estimate).
1. Menentukan Waktu Penyelesaian

a b c

E (earliest event occurence time ) L (Latest event occurence time) ES (earliest activity start time)

d e

EF (earliest activity finish time) LS (latest activity start time)

f g

LF (latest activity finish time) t (activity duration time)


2. Cara Perhitungan
Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama, proyek hanya memiliki satu initial
event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua, saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga,
saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES.
Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju
(forward computation) dan perhitungan mundur (backward computation).
Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan
sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack
yaitu Total Slack dan Free Slack. Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau event dibagi
menjadi tiga

Keterangan:
a = ruang untuk nomor event
b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event (E) dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil
perhitungan maju
c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya event (L) dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan
mundur
Ilustrasi 1:

Hitunglah Jumlah waktu penyelesaian proyek dan


Total Slack-nya!
A. Perhitungan Maju

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat
suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E)
Aturan dalam perhitungan maju seperti di bawah

• Aturan Pertama
Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor)
telah selesai.
E(1) = 0

• Aturan Kedua
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu
kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j) + t (i-j)
Maka : EF(1-2) = ES(1-2) + D = 0 + 2 = 2
EF(2-3) = ES(2-3) + D = 2 + 5 = 7
EF(2-4) = ES(2-4) + D = 2 + 3 = 5
EF(3-5) = ES(3-5) + D = 7 + 6 = 13
EF(4-5) = ES(4-5) + D = 5 + 4 = 9
• Aturan Ketiga
Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
Misalnya

Bila EF(c) > EF(b) > EF(a), maka ES(d) = EF(c)


Maka: EF(5-6) = EF(4-5) + D = 13 + 3 = 16
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Maju untuk Mendapatkan EF

Kegiatan PALING AWAL


Kurun Waktu (Hari)
Mulai Selesai
i j t
(ES) (EF)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2 2 0 2
2 3 5 2 7
2 4 3 2 5
3 5 6 7 13
4 5 4 5 9
5 6 3 13 16

Dari perhitungan pada tabel di atas diperoleh waktu penyelesaian


proyek adalah selama 16 minggu
B. Perhitungan Mundur
Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu
peristiwa terjadi (L).
Berikut aturan dalam perhitungan mundur pelaksanaan proyek :
• Aturan satu
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi
kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) – t
Maka LS(5-6) = EF(5-6) – D = 16 – 3 = 13
LS(4-5) = EF(4-5) – D = 13 – 4 = 9
LS(3-5) = EF(3-5) – D = 13 – 6 = 7
LS(2-4) = EF(2-4) – D = 9 – 3 = 6
LS(2-3) = EF(2-3) – D = 7 – 5 = 2
• Aturan dua
Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF)
kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang
terkecil.
Jika LS(b) < LS(c) < LS(d) maka LF(a) = LS(b)
Sehingga: LF(1-2) = LS(2-3) = 2 dan LS(1-2) = EF(1-2) – D = 2 – 2 = 0

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Mundur untuk mendapatkan LF

KEGIATAN KURUN PALING AWAL PALING AKHIR


WAKTU MULAI SELESAI MULAI SELESAI
i J (t) (ES) (EF) (LS) (LF)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 2 2 0 2 0 2
2 3 5 2 7 2 7
2 4 3 2 5 6 9
3 5 6 7 13 7 13
4 5 4 5 9 9 13
5 6 3 13 16 13 16
STACK/FLOAT 16

Kelonggaran waktu atau slack/float adalah sejumlah waktu yang tersedia untuk
suatu kegiatan dalam sebuah proyek tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan.Kelonggaran waktu sangat penting dalam pengendalian
waktu proyek karena dapat membantu tim proyek memprioritaskan kegiatan yang
harus diselesaikan terlebih dahulu. Jika suatu kegiatan memiliki total float/slack
yang rendah atau nol, maka kegiatan tersebut harus diprioritaskan agar tim proyek
dapat menyelesaikannya secepat mungkin. Sebaliknya, jika suatu kegiatan memiliki
total float/slack yang tinggi, maka kegiatan tersebut dapat ditunda dan
diprioritaskan setelah kegiatan yang memiliki total float/slack yang rendah
diselesaikan.

Ada dua jenis kelonggaran waktu, yaitu total float/slack dan


free float/slack. Total float/slack adalah jumlah waktu yang
bisa digunakan untuk menunda suatu kegiatan tanpa
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara
keseluruhan
A. Free Float/ Free Slack (Kelonggaran Bebas, SF)
Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan
pelaksanaan aktivitas proyek tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya
aktivitas yang mengikutinya.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara TEj (saat paling cepat terjadinya
event di akhir suatu aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya aktivitas
tersebut) : 𝑆𝐹𝑖𝑗=𝑇𝐸𝑗 −𝐸𝐹𝑖𝑗 dan karena 𝐸𝐹𝑖𝑗=𝑇𝐸𝑖+𝑇𝑖𝑗 maka :
𝑆𝐹𝑖𝑗= 𝑇𝐸𝑗+ 𝑇𝐸𝑖 − 𝐸𝐹𝑖𝑗

B. Total Float/ Total Slack (Kelonggaran Total, S)


Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan
pelaksanaan aktivitas proyek tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara
𝐿𝑆𝑖𝑗 (saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas)
𝐸𝑆𝑖𝑗 (saat paling cepat dimulainya suatu aktivitas), atau selisih antara
𝐿𝐹𝑖𝑗 (saat paling lambat selesainya suatu aktivitas) dan
𝐸𝐹𝑖𝑗 (saat paling cepat selesainya suatu aktivitas) : 𝑆𝑖𝑗=𝐿𝑆𝑖𝑗−𝐸𝑆𝑖𝑗, dan karena
𝐸𝑆𝑖𝑗=𝑇𝐸𝑖 (dari perhitungan maju) dan 𝐿𝑆𝑖𝑗=𝑇𝐿𝑗 −𝑡𝑖𝑗 (dari perhitungan mundur),
maka :
𝑆ij= 𝑇Lj+ 𝑇𝐸i − tij
18
LINTASAN KRITIS
Penentuan Lintasan Kritis
Lintasan kritis adalah serangkaian aktivitas yang memiliki
kemampuan untuk menghasilkan kecepatan maksimum atau
menjadi batasan dalam menentukan waktu proyek.

Berikut adalah cara-cara untuk menentukan lintasan kritis dalam


eksplorasi proyek :
1. Identifikasi aktivitas proyek
Identifikasi aktivitas proyek yang harus dilakukan dalam
merancang kegiatan proyek.
2. Tentukan durasi tiap aktivitas
Setelah mengetahui aktivitas yang diperlukan dalam proyek, maka
selanjutnya tentukan durasi tiap aktivitas.
3. Buat Diagram Arus
Buat diagram arus yang menggambarkan tugas dan urutan
aktivitas yang bertanggung jawab dalam proyek.
4. Hitung Total Durasi dan Penentuan Lintasan Kritis
Setelah menentukan durasi tiap aktivitas dan membuat diagram
arus, maka selanjutnya adalah menghitung total durasi untuk
semua aktivitas.
TAHAPAN MANAJEMEN WAKTU
PROYEK

Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses-


proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan
dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu
dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan
kualitas produk atau servis dari proyek.

Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar


pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target
waktu proyek yang telah ditentukan.
Ada 6 proses utama yang dilibatkan dalam project time
management yaitu :
6 proses utama yang dilibatkan dalam project time
3. Estimate activities resource
1. Define Activities 2. Sequence Activities
(perkiraan sumber daya/
(Tentukan Kegiatan) (Urutan Aktivitas)
kebutuhan)
Mengidentifikasi aktivitas- Mengidentifikasi dan
aktivitas yang perlu mendokumentasikan Memperkirakan berapa banyak
dilaksanakan oleh anggota hubungan-hubungan satuan waktu yang diperlukan
tim proyek dan stakeholder antara aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan tiap
untuk menghasilkan project proyek. aktivitas.
deliverable.

4. Estimate Activity Duration 5. Develop Schedule 6. Control Schedule (Jadwal


(Perkirakan Durasi Aktivitas) (Kembangkan Jadwal) Kontrol)

Memperkirakan berapa Menganalisis urut-urutan Mengendalikan dan mengelola


banyak satuan waktu yang (sequence) jadwal, perkiraan perubahan-perubahan pada
diperlukan untuk sumber daya dan waktu yang jadwal proyek.
menyelesaikan tiap dibutuhkan untuk menyusun
aktivitas. jadwal proyek.
ASPEK-ASPEK MANAJEMEN WAKTU

1 2 3 4
Teknik/mekanika
Menetapkan tujuan manajemen waktu/ Kontrol terhadap Preferensi untuk
dan prioritas perencanaan waktu terorganisasi
penjadwalan
THANK YOU
Any Question?
DWI WULAN CAHYANI_H061201009 (KELOMPOK 1)

Pertanyaan:
lintasan kritis yang menjadi batasan dalam menentukan waktu proyek yang terdiri dari 4 cara,
bagaimana jika pada akhirnya proyek yang dilakukan itu tetap melebihi estimasi yang telah
ditetapkan?

MUSAWWIR_H061201046 (KELOMPOK 4)
Jawaban:
Jika pengerjaan proyek melebihi estimasi waktu yang telah ditetapkan, hal ini dapat berdampak
negatif pada keseluruhan proyek. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
• Biaya tambahan: Semakin lama waktu pengerjaan, semakin besar biaya yang dikeluarkan
untuk menggaji pekerja, membeli bahan dan peralatan, dan membayar tagihan lain yang
terkait dengan proyek.
• Penundaan proyek lain: Jika proyek ini mengganggu jadwal proyek lain dalam portofolio,
maka hal ini dapat mengakibatkan penundaan proyek lain yang juga sedang berjalan.
• Penurunan kualitas: Jika waktu pengerjaan diperpendek untuk memenuhi tenggat waktu
yang ditetapkan, maka kualitas pekerjaan mungkin dikompromikan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan evaluasi rutin dan pembaruan pada estimasi
proyek untuk memastikan semua aspek proyek terkendali dan memperkecil risiko
kemungkinan keterlambatan. Jika proyek harus melebihi estimasi waktu yang telah ditetapkan,
maka proyek manager harus mempertimbangkan untuk memperbarui jadwal proyek dan
meninjau kembali alokasi sumber daya untuk menangani situasi ini dan mengurangi
dampaknya pada proyek yang sedang berjalan.
ANNISA NUR RAHMADANI PRATIWI_H061201005
(KELOMPOK 2)

Pertanyaan:
Jelaskan hubungan metode CPM dengan materi kelompok 3 yaitu metode penjadwalan
proyek?

DIRHAMSYAH_H061201013 (KELOMPOK 4)
Jawaban:
Secara definisial, metode penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu
kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan
oleh setiap aktivitas. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan
proyek. Sementara itu, metode CPM (Critical Path Method) adalah konsep atau metode dalam
project management yang digunakan untuk mengidentifikasi tugas-tugas utama dalam sebuah
proyek sehingga kamu dapat menyelesaikannya secara maksimal tepat pada waktunya. Pada
metode CPM terdapat dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat
dalam jaringan. Kedua perkiraan tersebut adalah perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang
sifatnya normal (normal estomate) dan perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya
dpercepat (crash estimate). Apabila kedua metode di atas, diperoleh bahwa metode
penjadwalan proyek merupakan induk dari metode CPM, sementara metode CPM adalah
turunan dari metode penjadwalan proyek yang berupa algoritma kompleks, terstruktur,
mendetail dan spesifik dalam menjalankan suatu proyek. Jadi di dalam metode penjadwalan
proyek yang disampaikan oleh kelompok 3, dikenal metode Network Planning, dimana metode
CPM ini merupakan rangkaian dari algoritma dari metode network planning itu sendiri.
MERLIA SINDING_H061201038 (KELOMPOK 3)
Pertanyaan:
pertanyaan tentang slack/float. Kan ada 2 jenis slack/float. Apakah dalam suatu proyek itu bisa
di gunakan kedua jenisnya?
IDZHAR IKHTIAR TAHIR_H061201041 (KELOMPOK 4)
Jawaban:
Jawabannya Iya, bisa digunakan kedua secara bersamaan dimana meskipun memiliki
hubungan tetapi pendefinisian maupun fungsi dari kedua jenis slack tersebut berbeda.

AHMAD HIDAYAH_H061201001 (KELOMPOK 5)


Pertanyaan:
Apa definisi atau artikan, dri TF=1 itu apa, dan FF=0 itu maksudnya apa. Serta penjelasan
mengenai angka-angka yang ada dalam diagram.
IDZHAR IKHTIAR TAHIR_H061201041 (KELOMPOK 4)
Jawaban:
Kembali kepada definisi masing-masing jenis slack dimana total slack merupakan Sejumlah
waktu dimana suatu kegiatan (non kritis) bisa terlambat atau diperlambat dari Earliest Start
(ES)-nya, tanpa mempengaruhi selesainya proyek secara keseluruhan. Sedangkan Free Slack
merupakan Sejumlah waktu dimana suatu kegiatan (non kritis) bisa terlambat atau
diperlambat pelaksanaannya tanpa mempengaruhi Earliest Start (ES) kegiatan berikutnya.
Maksud dari TF=1 merupakan waktu luang yang bisa digunakan pada suatu event/atau aktivitas
tanpa mempengaruhi event selanjutnya dimana artinya Total Float-nya adalah 1 hari.
Sedangkan FF=0 berarti kegiatan pada aktivitas tersebut tidak bisa menunda kegiatan pada
event berikutnya.Mengenai angka yang telah ada sebelumnya merupakan durasi per-aktivitas
yang telah direncanakan atau ditentukan sebelumnya yang dimana selanjutnya dilakukan
perhitungan maju dan mundur untuk menentukan jalur kritis serta slack-nya.

Anda mungkin juga menyukai