Anda di halaman 1dari 10

Nama : Aftina mutiara karima

NIM : 2018030031

Dosen : DR. Firman Pribadi, M.Sc

TUGAS E-HOSPITAL - MANAJEMEN PROYEK

Jawaban:

DRG. Aftina akan membangun rumah sakit di kota B, rumah sakit tersebut akan di
bangun dan harus melalui delapan kegiatan yakni: membangun komponen internal,
memodifikasi atap, lantai, warna cat membangun tumpukan, menuangkan beton dan
memasang rangka, membangun pembakar temperatur tinggi, memasang sistem kendali
polusi, membangun alat pencegah polusi udara, dan kegiatan terakhir yaitu
pemerikasaan dan pengujian. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini
berikut penjelasan susunan kegiatannya:

Kegiatan Penjelasan Pendahulu langsung

A membangun komponen internal -

B memodifikasi atap dan lantai -

C membangun tumpukan A

D menuangkan beton dan memasang rangka A,B

E membangun pembakar temperatur tinggi C

F memasang sistem kendali polusi C

G membangun alat pencegah polusi udara D,E

H pemerikasaan dan pengujian F,G

Gambar AON untuk kegiatan proyek pembangunan rumah sakit tersebut adalah:

1
Gambar 1. AON untuk kegiatan proyek pembangunan rumah sakit

Gambar AOA untuk kegiatan proyek pembangunan rumah sakit tersebut adalah :

Gambar 2. AOA untuk kegiatan proyek pembangunan rumah sakit

 Menentukan Jadwal Proyek

Dalam menentukan jadwal proyek kita perlu melakukan analisis jalur kritis (Critical
path analysis) CPA merupakan jalur terpanjang yang melalui suatu jaringan. Untuk

2
menentukan jalur kritis kita perlu menghitung 2 waktu awal dan akhir untuk masing-masing
aktivitas, sebagai berikut:

• Permulaan paling awal (earlist start=ES) adalah waktu paling awal dimana
sebuah aktivitas bisa dimulai.

• Penyelesaian paling awal (earliest finish=EF) adalah waktu paling awal


dimana sebuah aktivitas bisa diselesaikan.

• Permulaan paling akhir (latest start=LS) adalah waktu paling lambat dimana
sebuah aktivitas bisa dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian
dari keseluruhan proyek.

• Penyelesaian paling akhir (lates finish=LF) adalah waktu paling lambat


dimana sebuah aktivitas harus selesai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek.

Dalam hal ini kita menggunakan proses two-pass (lintas dua arah) yaitu lintas depan
dan lintas belakang. proses two-pass terdiri dari forward pass yaitu waktu mulai dan selesai
yang lebih cepat (ES dan EF) ditentukan pada saat lintas depan dan backward pass yaitu
waktu mulai dan selesai yang paling lambat (LS dan LF) ditentukan pada saat lintas
belakang. Forward pass dan backward pass menggunakan notasi untuk menunjukkan jadwal-
jadwal aktivitas pada jaringan proyek dengan jelas ditunjukkan pada gambar 3.

3
Gambar 3. Notasi pada Titik untuk Forward dan Backward Pass

Aturan Waktu Mulai Paling Awal adalah sebelum suatu aktivitas dapat dimulai, semua
pendahulu langsungnya harus diselesaikan. Jika suatu aktivitas hanya mempunyai satu
pendahulu langsung maka ES-nya sama dengan EF dari pendahulunya. Jika suatu aktivitas
mempunyai beberapa pendahulu langsung maka ES-nya adalah nilai maksimum dari semua
EF pendahulunya, yaitu:

ES = Max {EF semua pendahulu langsung}

Aturan Waktu Selesai Paling Awal adalah waktu selesai paling awal (EF) dari suatu
aktivitas jumlah dari waktu mulai paling awal (ES) dan waktu aktivitas itu sendiri, yaitu:
EF = ES + Waktu aktivitas

Aturan Waktu Selesai Paling Lambat adalah sebelum suatu aktivitas dapat dimulai, semua
pendahulu langsungnya harus diselesaikan. Jika suatu aktivitas hanya pendahulu langsung
dari satu aktivitas maka LF-nya sama dengan LS dari aktivitas yang secara langsung
mengikutinya. Jika suatu aktivitas adalah pendahulu langsung dari lebih dari satu aktivitas
maka LF adalah nilai minimum dari seluruh nilai LS dari aktivitas-aktivitas yang secara
langsung mengikutinya, yaitu:
LF = Min {LS dari seluruh aktivitas yang langsung mengikutinya}
Aturan Waktu Mulai Paling Lambat adalah waktu mulai paling lambat (LS) dari suatu
aktivitas adalah selisih dari waktu selesai paling lambat (LF) dan waktu aktivitasnya, yaitu:

LS = LF – Waktu aktivitas

Setelah menghitung waktu paling awal dan waktu paling lambat dari semua aktivitas, maka
menemukan jumlah waktu longgar (slack time) atau waktu bebas yang dimiliki setiap
aktivitas menjadi mudah. Slack adalah waktu luang yang dimiliki oleh sebuah aktivitas
untuk dapat diundur pelaksanaannya tanpa menyebabkan keterlambatan proyek secara
keseluruhan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Slack = LS – ES atau LF – EF
4
Aktivitas dengan slack = 0 disebut sebagai aktivitas kritis (critical activity) dan berada pada
jalur kritis. Jalur kristis (critical path) adalah jalur yang tidak terputus melalui jaringan
proyek yang mulai pada aktivitas pertama proyek, berhenti pada aktivitas terakhir proyek,
dan hanya terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis (aktivitas yang tidak mempunyai waktu
longgar).
Dalam mengenali semua waktu paling awal dan paling lambat serta jalur kritis
terkait, waktu penyelesaian suatu aktivitas memiliki variasi yang banyak dan bergantung
pada faktor-faktor tertentu. Hal ini berarti kita tidak dapat mengabaikan pengaruh
variabilitas waktu aktivitas saat melakukan penjadwalan proyek.
Contoh perhitungan waktu mulai dan selesai terdahulu, untuk proyek rumah sakit
berstandar internasional yang di bangun DR.LFK. Dan berikut menunjukan jaringan proyek
lengkap untuk proyek rumah sakit tersebut, bersama dengan nilai ES dan EF untuk semua
kegiatan

Kegiatan Penjelasan Waktu (minggu)

A membangun komponen internal 2

B memodifikasi atap dan lantai 3

C membangun tumpukan 2

D menuangkan beton dan memasang rangka 4

E membangun pembakar temperatur tinggi 4

F memasang sistem kendali polusi 3

G membangun alat pencegah polusi udara 5

H pemerikasaan dan pengujian 2

Total waktu (minggu) 25

5
Gambar 4. Hitungan waktu mulai dan selesai terakhir untuk tiap kegiatan pada

proyek rumah sakit pemerintah tersebut.

Gambar 5. Permulaan paling akhir dan waktu selesai sekarang ditambahkan

6
Hasil perhitungan ES, EF, LS dan LF

Waktu Mulai Selesai Mulai Selesai


Kegiatan
(minggu) Terdahulu Terdahulu Terakhir LS Terakhir LF

ES EF
A 2 0 2 0 2

B 3 0 3 1 4

C 2 2 4 2 4

D 4 3 7 4 8

E 4 4 8 4 8

F 3 4 7 10 13

G 5 8 13 8 13

H 2 13 15 13 15

Slack dan jalur kritis untuk kegiatan-kegiatan pada proyek rumah sakit DR LFK

Mulai Selesai Mulai Selesai Jalur


Kegiatan Slack=

Terdahulu Terdahulu Terakhir Terakhir LS-ES Kritis

7
ES EF LS LF
A 0 2 0 2 0 Ya

B 0 3 1 4 1 Tidak

C 2 4 2 4 0 Ya

D 3 7 4 8 1 Tidak

E 4 8 4 8 0 Ya

F 4 7 10 13 6 Tidak

G 8 13 8 13 0 Ya

H 13 15 13 15 0 Ya

 Metode PERT

Program evaluation and review technique (PERT) adalah teknik manajemen proyek
yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Tiga estimasi waktu dalam
PERT sebagai berikut:

• Waktu optimis (a) = waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas jika segala
sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana.
• Waktu pesimis (b) = wakyu yang akan diambil oleh suatu aktivitas dengan
mengasumsikan kondisi yang kurang menguntungkan.
• Waktu yang paling mungkin (m) = estimasi waktu yang paling realistik yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas.
Untuk menentukan waktu aktivitas yang diharapkan, t distribusi beta menimbang
tiga estimasi waktu sebagai berikut:
t = (a + 4m + b)/6

sedangkan untuk menentukan Varian yaitu dengan rumus:

8
Varians = σ = [(b – a)/6]2

 Trade-Off dan mempersingkat biaya-waktu proyek

Mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah sebagai berikut:

1. Mennghitung biaya singkat per minggu untuk masing-masing aktivitas dalam


jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar sepanjang waktu, maka formula
berikut bisa digunakan:

Biaya singkat per periode (minggu) = (Biaya singkat-Biaya normal)

(Waktu normal – waktu singkat)

2. Menggunakan waktu aktivitas saat ini, temukan jalur kritis dalam jaringan
proyek. Identifikasi aktivitas-aktivitas kritis.
3. Jika terdapat satu jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang
(a) masih bisa dipersingkat (Crashed) dan (b) memiliki biaya singkat per periode
yang paling kecil. Jika tedapat lebih dari satu jalur kritis, kemudian pilih satu
aktivitas dari masing-masing jalur kritis dimana (a) masing-masing aktivitas yang
dipilih masih bisa dipercepat dan (b) total biaya singkat per periode dari semua
aktivitas yang dipilih merupakan yang paling kecil.
4. Perbaharui semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan telah
tercapai, berhenti. Jika tidak, kembali ke langkah no 2.
 Tinjauan terhadap PERT dan CPM

Sebagai peninjauan dari diskusi mengenai PERT dan CPM ada fitur-fitur yang perlu
diperhatikan oleh seorang manajer operasi.

1. Kelebihan CPM/PERT

9
• Sangat berguna ketika menentukan jadwal dan mengendalikan proyek yang
besar.

• Konsep yang langsung dan secara matematis tidak sulit.

• Jaringan grafik membantu menekankan hubungan diantara aktivitas proyek.

• Analisis jalur kritis dan waktu perpanjangan membantu menentukan aktivitas-


aktivitas yang perlu untuk diperhatikan lebih dekat.

• Dokumentasi proyek dan grafik menunjukkan siapa yang bertanggung jawab


untuk berbagai aktivitas.

• Dapat diterapkan ke berbagai macam proyek.

• Berguna dalam mengawasi bukan hanya jadwal, tetapi juga biaya.

2. Keterbatasan CPM/PERT

• Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas dan stabil.

• Hubungan yang ada sebelumnya harus spesifik dan ada dalam jaringan yang
sama.
• Estimasi waktu cenderung menjadi subjektif dan dipalsukan oleh manajer yang
takut akan bahaya menjadi terlalu optimis atau tidak cukup pesimis.
• Terdapat bahaya yang tidak dapat terpisahkan dari menempatkan terlalu banyak
penekanan pada jalur terpanjang, atau jalur kritis. Jalur yang hampir kritis perlu
untuk diawasi secara ketat.

10

Anda mungkin juga menyukai