Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB IV
CRITICAL PATH METHOD (CPM)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
IKHTISAR
1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK.
2. CRITICAL PATH METHOD (CPM).
- Events;
- Waktu Kejadian;
- Durasi Kegiatan;
- Perhitungan CPM;
- Contoh Perhitungan ke Depan dan ke Belakang.
3. FLOAT
- Total float;
- Free Float;
- Independent Float.
4. JALUR KRITIS.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (1)

1. Perencanaan dan pengendalian proyek menyangkut


aspek yaitu:
- Safety
- Mutu; melalui quality control/supervisi;
- Waktu;
- Biaya.
2. Metoda perencanaan dan pengendalian waktu (dan
biaya):
a. Network Planning:
- Critical path Method (CPM);
- Precedence Diagram;
- PERT;
- Metoda Penjadwalan Linier;
- Dll.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (2)

b. Bar (Gantt) Chart:


- dapat dikembangkan menjadi S-Curve (perencanaan
biaya);
- perencanaan sumber daya lainnya (peralatan, material,
tenaga kerja, dll.);
- secara spesifik perlu diketahui bagaimana menetapkan
hari kerja dalam bentuk Bar Chart dari suatu
CPM;
- bagaimana menetapkan hari kalender dalam bentuk Bar
Chart, jika hari kerja berbeda-beda;
- bagaimana melakukan scheduling jika terdapat
constraint.
CRITICAL PATH METHOD

1. Metode jalur kritis (Critical Path Method) sering


disebut dengan diagram panah:

menyatakan kejadian/event

menyatakan kegiatan/activity

2. Kejadian mempunyai waktu (kapan terjadinya).


3. Kegiatan mempunyai durasi (berapa lama
terjadinya).
4. Kegiatan selalu didahului dan diakhiri oleh kejadian
(event).
WAKTU KEJADIAN

EET
i
LET

1. i = nomor kejadian.
2. EETi = Earliest Event Time:
- waktu kejadian paling cepat, yang dapat terjadi.
3. LETi = Latest Event Time:
- waktu kejadian paling lambat, yang harus terjadi
agar waktu penyelesaian proyek tidak
terlambat.
WAKTU KEGIATAN

ESij EFij

EETi A EETj
i j
LETi dA LETj

LSij
LFij
1. ESij = Earliest Start
- waktu suatu kegiatan paling cepat dapat dimulai = EETi
2. EFij = Earliest Finish
- waktu suatu kegiatan paling cepat dapat diselesaikan.
- EFij = ESij+ dA
3. LSij = Latest Start
- waktu suatu kegiatan paling lambat harus dimulai.
- LSij = LFij - dA
4. LFij = Latest Finish
- waktu suatu kegiatan paling lambat harus diselesaikan = LETi.
PERHITUNGAN CPM (1)
1. Langkah Perhitungan CPM
a. Kembangkan network sesuai hubungan
ketergantungan antara kegiatan.
b. Cantumkan aktifitas dan durasi masing-masing
kegiatan.
c. Beri nomor semua event dari depan ke belakang.
d. Lakukan perhitungan kedepan:
- Untuk mendapatkan EETi (Earliest Event Time);
- Mulai dengan hari/angka 0;
- Ambil yang terbesar.
e. Lakukan perhitungan kebelakang:
- Untuk mendapatkan LET (Latest Event Time);
- Mulai dari belakang dengan nilai = EET;
- Ambil yang terkecil.
f. Hitung Activity time:
- ES = Early Start; - EF = Early Finish;
- LS = Latest Start; - LF = Latest Finish.
PERHITUNGAN CPM (2)
g. Hitung Float:
- Total Float (TF);
- Free Float (FF);
- Independent Float (IF).
h. Gambarkan jalur kritis.
2. Menghitung Durasi Pekerjaan:
a. Durasi setiap kegiatan dapat dihitung melalui
produktifitas yang dipunyai pelaksana.
b. Produktifitas disini merupakan fungsi dari tenaga
kerja, peralatan, metoda, dan efisiensi.
c. Perhitungan durasi :

vol. pekerjaan (m3)


t = =hari
produktifitas (m3 / hari)
PERHITUNGAN CPM (3)

3. Merumuskan keterkaitan antar kegiatan:


- Sebelum menyusun CPM, keterkaitan antara semua
kegiatan harus dipelajari;
- kegunaannya untuk menunjukkan ketergantungan
antar kegiatan, contoh:
Kegiatan/Pe Kegiatan/Pekerjaan yang
No Durasi
kerjaan Mendahului Mengikuti
1 A 10 - E, D
2 B 5 - C
3 C 7 B G, J
4 D 3 A F, I
5 E 9 A H
6 F 4 D, G H
7 G 0 C F, I
8 H 2 E, F -
9 I 8 D, G -
10 J 10 C -
Catatan: kegiatan dengan durasi 0 disebut dummy; hanya
untuk menunjukkan adanya ketergantungan antara
kegiatan.
PERHITUNGAN CPM (4)

4. Perhitungan Kedepan:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh EET dari
kejadian;
- mulai dari awal dengan mengambil harga awal 0 dan
selanjutnya dirunut sampai akhir;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang
diambil adalah nilai yang terbesar.
5. Perhitungan Kebelakang:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh LET dari
kejadian;
- dilakukan dari akhir rangkaian dengan mengambil
harga LET event terakhir = harga EET nya dan
selanjutnya dirunut sampai ke awal;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang
diambil adalah nilai yang terkecil.
CONTOH PERHITUNGAN KEDEPAN

19

A 10 E 19
10 3 9 6
17
D F
3 13
4
0 13 H
1 5 2

G
12 8 21 21

0
B 5 C 12 J 22
5 2 7 4 10 7
22
CONTOH PERHITUNGAN KEBELAKANG

A 10 11 E 19
3 6
10 11 9 20
D F
1 11
3 16
4
0 13 H
1 5 2
0 14 14
0 I

G
8

0
B 14
5 C 12 J 22
2 4 7
5 5 12 10 22
7 12
FLOAT (1)

1. Total Float (TF):


- Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat untuk tidak mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek.
- TFij = LETj - EETi - Dij, atau;
= LFij - ESij - Dij.
- Jika TF suatu aktifitas dipakai maka TF aktifitas
lainnya akan terganggu.
2. Free Float (FF):
- menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan
sesudahnya.
- FFij = EETj - EETi - Dij
= ESjk - ESij - Dij
FLOAT (2)

3. Independent Float (IF):


- Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh
terlambat untuk tidak mempengaruhi TF dari
kegiatan sebelum dan sesudahnya;
- IFij = EETj - LETi - Dij
= ESjk - LSij - Dij
4. Start Float (SF):
- Float pada awal kegiatan;
- SF = LS - ES.
5. Finish Float (FF):
- Float pada akhir kegiatan;
- FF = LF - EF.
FLOAT (3)

6. Catatan:
- untuk kegiatan yang tidak terputus SFij = FFij
- Selalu TFij > FFij > Ifij.
- Jika float negatif harus diartikan = 0.
7. Kegunaan analisis float:
- Untuk mengetahui keamanan dari segi waktu, yang
ada;
- Untuk mengetahui konsekuensi pada keamanan
kegiatan lain, jika TF, FF, dan IF suatu kegiatan
dipakai.
JALUR KRITIS

1. Jalur kritis adalah jalur kegiatan-kegiatan dengan TF


= 0.
2. Keadaan ini diperoleh jika:
- EETi = LETi
- EETj = LETj
- LETj - EETi - dij = 0.
3. Kegunaan analisis jalur kritis:
- dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana yang harus
mendapat perhatian khusus.
CONTOH:
PENENTUAN JALUR KRITIS

A 10 E 19
10 3 9 6
11 20
D F
3 4

0 13 H
1 5 2
0 14
I

G
8

0
B 5 C 12 J 22
5 2 7 4 10 7
5 12 22

Ket:

Jalur Kritis
CONTOH:
PERHITUNGAN FLOAT

NO KEGIATAN DURASI ES EF LS LF TF FF IF
1 A 10 0 10 1 11 1 0 0
2 B 5 0 5 0 5 0 0 0
3 C 7 5 12 5 12 0 0 0
4 D 3 10 13 11 14 1 0 0
5 E 9 10 19 11 20 1 0 0
6 F 4 13 17 16 20 3 2 1
7 G 0 - - - - - - -
8 H 2 19 21 20 22 1 1 0
9 I 8 13 21 14 22 1 1 0
10 J 10 12 22 12 22 0 0 0

Catatan:
- Jika TF, FF, IF < 0, dianggap 0.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai