Anda di halaman 1dari 40

Manajemen Proyek

METODE PERT (program evaluation


and review technique)
Perbedaan CPM dan PERT
Teknik evaluasi dan penanganan program / Program Evaluation and
Review Technique (PERT)
• adalah suatu teknik yang bertujuan untuk
mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek,
produksi dan teknik) maupun rintangan dan
berbagai perbedaan, mengkoordinasikan dan
menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu
keseluruhan pekerjaan, dan mempercepat selesainya
sejumlah proyek
• Teknik ini merupakan suatu metoda untuk
menentukan penjadwalan dan penganggaran dari
berbagai sumber daya, sehingga pekerjaan tertentu
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dasar pendekatan PERT meliputi :
• Mengadakan seleksi berdasarkan spesifikasi dan identifikasi
kejadian.
• Rangkaian kejadian dan penetapan saling ketergantungan
antara setiap kejadian sehingga jaringan kerja proyek dapat
dikembangkan.
• Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
kejadian, diperhitungkan bersama dengan waktu
ketidakpastian.
• Merencanakan suatu analisa dan penilaian untuk mengolah
data.
• Menetapkan saluran informasi untuk mendapatkan data aktual
dan data penyimpangan sebagai bahan penilaian
• Penggunaan peralatan elektronik untuk menganalisanya.
Sejarah Perkembangan
• 1956: biro proyek khusus angkatan laut Amerika Serikat
(Special Projects Office of The Unites States Navy) diberikan
tanggung jawab untuk program proyek polaris yaitu
pembuatan kapal selam Polaris tenaga nuklir (Feet Ballistic
Missile). Proyek ini meliputi bidang riset, pengembangan,
penyusunan, pengujian dan penghasilan missile sistem
pedoman pemeliharaan kapal

• 1957: ternyata bahwa berbagai prosedur manajeman yang


digunakan tidak memberi hasil dan proyek terancam gagal.
Seorang perwira tinggi yang ikut dalam program ini
menganggap persoalan yang timbul bukan masalah teknis,
akan tetapi masalah koordinasi dan pengawasan terhadap
sumber yang dibutuhkan jauh lebih penting daripada masalah
teknisnya. Proyek ini harus dapat menangani 250 kontraktor
utama dan sedikitnya 9000 sub kontraktor.

• 1988: PERT dikembangkan oleh biro proyek khusus angkatan


laut Amerika Serikat bekerja sama dengan Booz, Allen dan
Hamilton, suatu perusahaan konsultan manajemen
 Contoh:
proyek penelitian dan pengembangan, sampai
menjadi produk yang sama sekali baru. PERT
memakai pendekatan yang menganggap bahwa
kurun waktu kegiatan tergantung pada banyak
faktor dan variasi, sehingga lebih baik perkiraan
diberi rentang (range), yaitu dengan memakai
tiga angka estimasi.
 PERT juga memperkenalkan parameter
lain yang mencoba “mengukur”
ketidakpastian tersebut secara
kuantitatif seperti “deviasi standar” dan
“varians”. Dengan demikian, metode ini
memiliki cara yang spesifik untuk
menghadapi hal tersebut yang memang
hampir selalu terjadi pada kenyataannya
dan mengakomodasinya dalam berbagai
bentuk perhitungan.
ORIENTASI KE PERISTIWA
 Hal ini menunjukkan PERT lebih
berorientasi ke terjadinya peristiwa
(event oriented) sedangkan CPM condong
ke orientasi kegiatan (activity oriented).
 Pada Gambar 15-1 dijelaskan tentang
proses pekerjaan mengecor pondasi. Di
sini metode PERT yang berorientasi ke
terjadinya peristiwa, ingin mendapatkan
penjelasan kapan peristiwa mengecor
pondasi dimulai E(i) dan kapan peristiwa
mengecor pondasi selesai E(j).
 Sedangkan CPM menekankan keterangan
perihal pelaksanaan kegiatan mengecor
pondasi dan berapa lama waktu yang
diperlukan (D). Meskipun antara
terjadinya suatu peristiwa tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai atau
melahirkan peristiwa tersebut, namun
penekanan yang dimiliki masing-masing
metode perlu diketahui untuk memahami
latar belakang dan maksud
pemakaiannya.
ORIENTASI KE PERISTIWA
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENYAJIAN

 Dalam visualisasi penyajiannya,


PERT sama halnya dengan CPM,
yaitu menggunakan diagram anak
panah (activity on arrow) untuk
menggambarkan kegiatan proyek.
Demikian pula pengertian dan
perhitungan mengenai kegiatan
kritis, jalur kritis dan float yang
dalam PERT disebut SLACK.
 Salah satu perbedaan yang substansial
adalah dalam estimasi kurun waktu
kegiatan, di mana PERT menggunakan
tiga angka estimasi, yaitu, a, b, dan m
Tiga waktu estimasi dalam PERT

• Waktu optimis (optimistic time) [a]


• Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
• Waktu realistis (most likely time) [m]
Estimasi Watu dalam PERT
• Waktu optimis ( notasi a )
Yaitu waktu penyelesaian pelaksanaan kegiatan dengan anggapan
bahwa segala sesuatunya berjalan lancar, tanpa mendapat
gangguan (cuaca & iklim, kekurangan bahan baku, tenaga,
peralatan, kerusakan mesin dan sebagainya), sehingga kegiatan
tersebut selesai pada waktu yang paling singkat (ideal).

• Waktu pesimistis ( notasi b )


Yaitu waktu penyelesaian kegiatan dimana segala sesuatunya
berjalan serta tidak lancar karena terjadi berbagai hambatan
teknis (kekurangan bahan baku, kerusakan peralatan, mesin, dsb),
sehingga kegiatan tersebut selesai dalam waktu yang cukup lama.
Tetapi dalam estimasi ini tidak termasuk hambatan insidentil
(hambatan non teknis) yang tidak dapat dihindarkan seperti
gempa bumi, keadaan sosial, politik dan wabah penyakit.

• Waktu paling mungkin ( notasi m )


Yaitu waktu penyelesaian kegiatan yang biasa terjadi dalam
pelaksanaan berdasarkan pengalaman masa lampau (untuk
kegiatan yang sudah pernah dilakukan). Untuk sejumlah kegiatan
yang belum pernah dilakukan, maka merupakan waktu yang
paling mungkin berdasarkan taksiran yang diharapkan dapat
berlaku pada situasi dimana rencana kegiatan tersebut akan
dilaksanakan.
• Berdasarkan data ketiga estimasi tersebut
dibuat suatu perkiraan baru tentang waktu
yang diharapkan untuk berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan. Hasil perkiraan
waktu dengan cara PERT ini disebut waktu
yang diharapkan.
Expected time (waktu yang diharapkan):
te = (a + 4m + b)/6
Variance of times:
v = [(b – a)/6]2
Varians proyek = (varians kegiatan
pada jalur kritis)

Standard deviasi proyek =


varians proyek

Nilai deviasi normal (Z) = X - te


Sd
X = Target Waktu penyelesaian proyek
te = waktu yang diharapkan pada jalur kritis
Sd = Standar deviasi proyek
Jadwal aktivitas (activity scheduling)
Menentukan jadwal proyek atau jadwal
aktivitas artinya kita perlu
mengidentifikasi waktu mulai dan waktu
selesai untuk setiap kegiatan
Kita menggunakan proses two-pass, terdiri
atas forward pass dan backward pass
untuk menentukan jadwal waktu untuk
tiap kegiatan. ES (earlist start) dan EF
(earlist finish) selama forward pass. LS
(latest start) dan LF (latest finish)
ditentukan selama backward pass.
Contoh Soal PERT
Pemerintah akan membangun rumah sakit
berstandar internasional, rumah sakit
tersebut akan di bangun dan harus melalui
delapan kegiatan yakni:
1. membangun komponen internal,
2. memodifikasi atap dan lantai,
3. membangun tumpukan,
4. menuangkan beton dan memasang
rangka,
5. membangun pembakar temperatur tinggi,
6. memasang sistem kendali polusi,
7. membangun alat pencegah polusi udara,
8. dan kegiatan terakhir yaitu pemerikasaan
dan pengujian.
Kegiatan tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini
berikut penjelasan susunan kegiatannya:
Kegiatan Penjelasan Pendahulu
langsung
A membangun komponen internal -
B memodifikasi atap dan lantai -
C membangun tumpukan A
D menuangkan beton dan A,B
memasang rangka
E membangun pembakar C
temperatur tinggi
F memasang sistem kendali polusi C
G membangun alat pencegah polusi D,E
udara
H pemerikasaan dan pengujian F,G
C
2 4
2

H
1 Dummy 6 7
Activity 2

D
3 5
4
Hitunglah waktu mulai dan selesai
terdahulu, untuk proyek rumah sakit
berstandar internasional yang di bangun
pemerintah. Dan berikut menunjukan
jaringan proyek lengkap untuk proyek
rumah sakit tersebut, bersama dengan
nilai ES dan EF untuk semua kegiatan.
Kegiatan Waktu Waktu Waktu
optimis pesimis realistis
(a) (b) (m)
A 1 3 2
B 2 4 3
C 1 3 2
D 2 6 4
E 1 7 4
F 1 9 2
G 3 11 4
H 1 3 2
Untuk mencari waktu yang diharapkan perusahaan dan
variansnya, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut
Kegiatan (a) (b) (m) Waktu yang Varians
diharapkan [(b-a)/6]2
te = (a + 4m + b )/6

A 1 3 2 2 0.11
B 2 4 3 3 0.11
C 1 3 2 2 0.11
D 2 6 4 4 0.44
E 1 7 4 4 1.00
F 1 9 2 3 1.78
G 3 11 4 5 1.78
H 1 3 2 2 0.11
Slack Critical
Kegiatan ES EF LS LF LS – ES Path

A 0 2 0 2 0 Ya
B 0 3 1 4 1 -
C 2 4 2 4 0 Ya
D 3 7 4 8 1 -
E 4 8 4 8 0 Ya
F 4 7 10 13 6 -
G 8 13 8 13 0 Ya
H 13 15 13 15 0 Ya
Varians proyek =
(varians kegiatan pada jalur
kritis)

= varians A + varians C + varians E


+ varians G + varians H
=0,11 + 0,11 + 1,00 + 1,78 + 0,11
=3.11
Standard deviasi proyek (s) =

varians proyek

3.11

=1.76 minggu
Kemudian perusahaan menetapkan
batas waktu penyelesaian proyek
yakni selama 16 minggu, maka:

Nilai deviasi normal (Z)


= (D - S)/1.76
= (16 - 15)/1.76
= 0.57
Kemudian merujuk pada Tabel Normal,
kita dapat mendapat peluang 0.7157,
artinya ada peluang sebesar 71.57%
untuk perusahaan menyelesaikan
proyek tersebut dalam kurun waktu
16 minggu atau kurang dari itu
0.57 Standard deviations
Peluang (T≤16
minggu) adalah
71,57%

15 16 Waktu
minggu
Kelebihan CPM/PERT
• Sangat bermanfaat untuk menjadwalkan dan
mengendalikan proyek besar.
• Konsep yang lugas (secara langsung) dan tidak
memerlukan perhitungan matematis yang rumit.
• Network dapat untuk melihat hubungan antar kegiatan
proyek secara cepat.
• Analisa jalur kritis dan slack membantu menunjukkan
kegiatan yang perlu diperhatikan lebh dekat.
• Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab untuk berbagai kegiatan.
• Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
• Berguna dalam pengawasan biaya dan jadwal.
Keterbatasan CPM/PERT
• Kegiatan harus jelas dan hubungan harus
bebas dan stabil.
• Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan
dijaringkan bersama-sama.
• Perkiraan waktu cenderung subyektif dan
tergantung manajer.
• Ada bahaya terselubung dengan terlalu
banyaknya penekanan pada jalur kritis,
maka yang nyaris kritis perlu diawasi.
PERBANDINGAN PERT VS CPM
No FENOMENA CPM PERT

1 Estimasi kurun waktu Deterministik, Probabilistik,


kegiatan satu angka tiga angka
2 Arah oreintasi Ke kegiatan Ke
peristiwa/kejadi
an
3 Identifikasi jalur kritis dan Dengan Cara sama
float hitungan maju dengan CPM
dan mundur
4 Kurun waktu penyelesaian Ditandai dengan Angka tertentu
milestone atau proyek suatu angka ditambah
tertentu varians
5 Kemungkinan (probability) Hitungan/analis Dilengkapi cara
mencapai target jadwal is untuk maksud khusus untuk
tersebut tidak itu
ada
6 Manganalisis jadwal yang Prosedurnya Mungkin perlu
ekonomis jelas dikonversikan
SOAL 1 :
Urutan Kegiatan
Durasi Kegiatan Yang
Kegiatan Jenis Kegiatan
(Hari) Mendahului
a Preparitions 4 -
b Machine Base 4 a
c Shot Injection Unit 5 b
d clamp Unit 8 b
e Safety Door 8 c
f Piping 6 d
g Robot 4 e
h Electrical 9 f,g
i Test 5 h
CARI DENGAN METODE CPM dan PERT dengan
asumsi pengerjaan proyek selesai dalam waktu
38 hari
Soal 2

CARI DENGAN METODE PERT dengan asumsi pengerjaan proyek


selesai dalam waktu 40 hari

Anda mungkin juga menyukai