Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL PATH METHOD

Gea Geby Aurora Syafridon, ST., MT.


RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek
IKHTISAR
1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK.
2. CRITICAL PATH METHOD (CPM).
- Events;
- Waktu Kejadian;
- Waktu Kegiatan;
- Perhitungan CPM;
- Contoh Perhitungan ke Depan dan ke Belakang.
3. FLOAT
- Total float;
- Free Float;
- Independent Float.
4. JALUR KRITIS.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (1)

1. Perencanaan dan pengendalian proyek menyangkut 3


aspek yaitu:
- Mutu; melalui quality control/supervisi;
- Waktu;
- Biaya.
2. Metoda perencanaan dan pengendalian waktu (dan biaya):
a. Network Planning:
- Critical path Method (CPM);
- Precedence Diagram;
- PERT;
- Metoda Penjadwalan Linier;
- Dll.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK (2)

b. Bar (Gantt) Chart:


- dapat dikembangkan menjadi S-Curve (perencanaan biaya);
- perencanaan sumber daya lainnya (peralatan, material, tenaga
kerja, dll.);
- secara spesifik perlu diketahui bagaimana menetapkan hari
kerja dalam bentuk Bar Chart dari suatu CPM;
- bagaimana menetapkan hari kalender dalam bentuk Bar Chart,
jika hari kerja berbeda-beda;
- bagaimana melakukan scheduling jika terdapat constraint.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


CRITICAL PATH METHOD

1. Metode jalur kritis (Critical Path Method) sering disebut


dengan diagram panah:

menyatakan kejadian/event

menyatakan kegiatan/activity

2. Kejadian mempunyai waktu (kapan terjadinya).


3. Kegiatan mempunyai durasi (berapa lama terjadinya).
4. Kegiatan selalu didahului dan diakhiri oleh kejadian
(event).

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


WAKTU KEJADIAN

EET
i
LET

1. i = nomor kejadian.
2. EETi = Earliest Event Time:
- waktu kejadian paling cepat, yang dapat terjadi.
3. LETi = Latest Event Time:
- waktu kejadian paling lambat, yang harus terjadi agar
waktu penyelesaian proyek tidak terlambat.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


WAKTU KEGIATAN

ESij EFij

EETi A EETj
i j
LETi dA LETj

LSij
LFij
1. ESij = Earliest Start
- waktu suatu kegiatan paling cepat dapat dimulai = EETi
2. EFij = Earliest Finish
- waktu suatu kegiatan paling cepat dapat diselesaikan.
- EFij = ESij+ dA
3. LSij = Latest Start
- waktu suatu kegiatan paling lambat harus dimulai.
- LSij = LFij - dA
4. LFij = Latest Finish
- waktu suatu kegiatan paling lambat harus diselesaikan = LETi.
RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek
PERHITUNGAN CPM (1)
1. Langkah Perhitungan CPM
a. Kembangkan network sesuai hubungan ketergantungan
antara kegiatan.
b. Cantumkan aktifitas dan durasi masing-masing kegiatan.
c. Beri nomor semua event dari depan ke belakang.
d. Lakukan perhitungan kedepan:
- Untuk mendapatkan EETi (Earliest Event Time);
- Mulai dengan hari/angka 0;
- Ambil yang terbesar.
e. Lakukan perhitungan kebelakang:
- Untuk mendapatkan LET (Latest Event Time);
- Mulai dari belakang dengan nilai = EET;
- Ambil yang terkecil.
f. Hitung Activity time:
- ES = Early Start; - EF = Early Finish;
- LS = Latest Start; - LF = Latest Finish.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


PERHITUNGAN CPM (2)
g. Hitung Float:
- Total Float (TF);
- Free Float (FF);
- Independent Float (IF).
h. Gambarkan jalur kritis.
2. Menghitung Durasi Pekerjaan:
a. Durasi setiap kegiatan dapat dihitung melalui
produktifitas yang dipunyai pelaksana.
b. Produktifitas disini merupakan fungsi dari tenaga kerja,
peralatan, metoda, dan efisiensi.
c. Perhitungan durasi :

vol. pekerjaan (m3)


t = = hari
produktifitas (m3 / hari)

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


PERHITUNGAN CPM (3)

3. Merumuskan keterkaitan antar kegiatan:


- Sebelum menyusun CPM, keterkaitan antara semua
kegiatan harus dipelajari;
- kegunaannya untuk menunjukkan ketergantungan
antar kegiatan, contoh:
Kegiatan yang
No Kegiatan Durasi
Mendahului Mengikuti
1 A 10 - E, D
2 B 5 - C
3 C 7 B G, J
4 D 3 A F, I
5 E 9 A H
6 F 4 D, G H
7 G 0 C F, I
8 H 2 E, F -
9 I 8 D, G -
10 J 10 C -
Catatan: kegiatan dengan durasi 0 disebut dummy; hanya untuk
menunjukkan adanya ketergantungan antara kegiatan.
RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek
PERHITUNGAN CPM (4)

4. Perhitungan Kedepan:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh EET dari kejadian;
- mulai dari awal dengan mengambil harga awal 0 dan
selanjutnya dirunut sampai akhir;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang diambil
adalah nilai yang terbesar.
5. Perhitungan Kebelakang:
- dilakukan untuk mendapatkan seluruh LET dari kejadian;
- dilakukan dari akhir rangkaian dengan mengambil harga
LET event terakhir = harga EET nya dan selanjutnya
dirunut sampai ke awal;
- jika ada dua atau lebih waktu kejadian maka yang diambil
adalah nilai yang terkecil.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


CONTOH PERHITUNGAN KEDEPAN

19

A 10 E 19
10 3 9 6
17

13

0 13 H
1 5 2

12 21 21

B 5 C 12 J 22
5 2 7 4 10 7
22

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


CONTOH PERHITUNGAN KEBELAKANG

A 10 11 E 19
3 6
10 11 9 20

1 11
16

0 13 H
1 5 2
0 14 14
0

B 14
5 C 12 J 22
2 4 7
5 5 12 10 22
7 12

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


FLOAT (1)

1. Total Float (TF):


- Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat
untuk tidak mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.
- TFij = LETj - EETi - Dij, atau;
= LFij - ESij - Dij.
- Jika TF suatu aktifitas dipakai maka TF aktifitas lainnya
akan terganggu.
2. Free Float (FF):
- menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat
tanpa mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya.
- FFij = EETj - EETi - Dij
= ESjk - ESij - Dij

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


FLOAT (2)

3. Independent Float (IF):


- Menyatakan berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat
untuk tidak mempengaruhi TF dari kegiatan sebelum dan
sesudahnya;
- IFij = EETj - LETi - Dij
= ESjk - LSij - Dij
4. Start Float (SF):
- Float pada awal kegiatan;
- SF = LS - ES.
5. Finish Float (FF):
- Float pada akhir kegiatan;
- FF = LF - EF.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


FLOAT (3)

6. Catatan:
- untuk kegiatan yang tidak terputus SFij = FFij
- Selalu TFij > FFij > Ifij.
- Jika float negatif harus diartikan = 0.
7. Kegunaan analisis float:
- Untuk mengetahui keamanan dari segi waktu, yang ada;
- Untuk mengetahui konsekuensi pada keamanaan
kegiatan lain, jika TF, FF, dan IF suatu kegiatan dipakai.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


JALUR KRITIS

1. Jalur kritis adalah jalur kegiatan-kegiatan dengan TF = 0.


2. Keadaan ini diperoleh jika:
- EETi = LETi
- EETj = LETj
- LETj - EETi - dij = 0.
3. Kegunaan analisis jalur kritis:
- dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana yang harus
mendapat perhatian khusus.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek


CONTOH:
PENENTUAN JALUR KRITIS

A 10 E 19
10 3 9 6
11 20

13 H
0
1 5 2
0 14

B 5 C 12 J 22
5 2 7 4 10 7
5 12 22

Ket:

Jalur Kritis
RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek
CONTOH:
PERHITUNGAN FLOAT

NO KEGIATAN DURASI ES EF LS LF TF FF IF
1 A 10 0 10 1 11 1 0 0
2 B 5 0 5 0 5 0 0 0
3 C 7 5 12 5 12 0 0 0
4 D 3 10 13 11 14 1 0 0
5 E 9 10 19 11 20 1 0 0
6 F 4 13 17 16 20 3 2 1
7 G 0 - - - - - - -
8 H 2 19 21 20 22 1 1 0
9 I 8 13 21 14 22 1 1 0
10 J 10 12 22 12 22 0 0 0

Catatan:
- Jika TF, FF, IF < 0, dianggap 0.

RTS 3234 –Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Anda mungkin juga menyukai