PERENCANAAN
DAN
PENGENDALIAN
PROYEK
KONSEP PROBABILITAS
DALAM NETWORK DIAGRAM
13
Teknik Sipil dan Teknik Sipil W111700030 Lily Kholida, S.T, M.T
Perencanaan
Abstract Kompetensi
Pendalaman konsep probabilitas dan Memahami konsep probabilitas dan
penerapannya dalam network diagram menerapkannya dalam network diagram
Metode PERT
PENGANTAR
Pada penyelenggaraan sebuah proyek kemungkinan besar akan terjadi satu atau
beberapa kegiatan yang terlambat penyelesaiannya. Keterlambatan penyelesaian
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat menimbulkan masalah terhadap penyelenggaraan
sebuah proyek. Waktu penyelesaian proyek akan semakin bertambah seiring dengan
keterlambatan penyelesaian kegiatan proyek. Agar hal ini tidak terjadi, maka diperlukan
suatu teknis analisis yang dapat membantu manajemen proyek.
Beberapa teknik analisis itu antara lain, CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Program Evaluation and Review Technique). Kedua metode ini dapat digunakan sebagai
alat bantu perencana dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian
proyek. Pada prosedur penjadwalan dengan metode CPM digunakan estimasi waktu
aktivitas yang deterministik atau diasumsikan bahwa durasi kegiatan dianggap diketahui
dengan pasti padahal banyak aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainly).
Untuk dapat mengantisipasi ketidakpastian dalam durasi proyek antara perencanaan
dan pelaksanaan, maka diperlukan suatu teknis analisis untuk mengatasi ketidakpastian dari
durasi proyek konstruksi tersebut.
Cara yang umum digunakan untuk memasukkan ketidakpastian pada penjadwalan
adalah dengan menganalisis penjadwalannya secara probabilistik (probabilistic sheduling).
Teknis analisis itu antara lain adalah PERT.
Metode PERT merupakan suatu metode yang memasukkan unsur-unsur
probabilistas, karena mempunyai kadar ketidakpastian pada kurun waktu aktivitas yang
berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
Inti dari PERT pada dasarnya adalah menentukan besarnya peluang proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan. PERT memakai pendekatan yang
menganggap bahwa kurun waktu kegiatan tergantung pada banyak faktor dan variansi,
sehingga lebih baik perkiraan diberi rentang (range), yaitu memakai 3 angka estimasi bagi
setiap aktivitas yaitu optimistik (a), pesimistik (b) dan yang paling mungkin (m).
Dengan memberikan tiga angka estimasi tersebut maka akan memberikan rentang
yang lebih besar dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan dibanding satu angka
deterministik.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
2 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)
Untuk jaringan penjadwalan proyek yang dikenal dengan PERT ini, untuk pertama
kali dikembangkan pada tahun 1957 oleh kantor proyek khusus. Angkatan laut yang bekerja
sama dengan Booz, Allen dan Hamilton sebuah perusahaan konsultan manajemen ketika
akan mendirikan sebuah proyek pembuatan peluru kendali yang diberi nama Polaris.
Dengan diterapkannya PERT pada pembuatan proyek tersebut, bermanfaat bagi perbaikan,
rencana pada kecepatan kerja yang semula diperkirakan membutuhkan waktu selama 3
tahun atau dengan kata lain lebih cepat 17 kali rencana semula.
PERT bermanfaat bagi proyek-proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian yang
sangat besar dan faktor waktu jauh lebih penting dan diutamakan daripada faktor biaya.
Oleh sebab itu PERT lebih mengutamakan unsur probabilitas, yaitu dengan asumsi bahwa
setiap aktivitas pekerjaan mempunyai kemungkinan-kemungkinan lain dalam proses
pengerjaannya (tingkat ketidakpastiannya tinggi). Ketidakpastian ini diekspresikan dalam
deviasi standard atau varians dari durasi tersebut. Dengan mempertimbangkan
ketidakpastian ini dalam penjadwalan, maka ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk
menghitung probabilitas penyelesaian proyek.
Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek
(Levin, 1972).
Metode PERT tidak hanya memungkinkan pengguna untuk menghitung durasi
proyek yang paling mungkin terjadi, namun juga memungkinkan pengguna untuk
menghitung kemungkinan (probabilitas) proyek, atau sebagian proyek yang akan
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Komponen-komponen PERT adalah:
a) Kegiatan (Activity)
b) Peristiwa (Event)
c) Waktu Kegiatan (Activity Time)
d) Taksiran Waktu Penyelesaian
e) Penjadwalan Proyek
Adapun manfaat penerapan metode PERT adalah:
a) Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu
proyek.
b) Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
c) Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik
untuk kelancaran proyek.
d) Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
3 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
kegiatan.
e) Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
4 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Teori Probabilitas
Menurut Soeharto (1995), seperti telah disebutkan di atas bahwa tujuan
menggunakan tiga angka estimasi adalah untuk memberikan rentang yang lebih lebar dalam
melakukan estimasi kurn waktu kegiatan dibanding satu angka deterministik.
Teori probabilitas dengan kurva distribusinya akan menjelaskan arti tiga angka
tersebut khususnya dan latar belakang dasar pemikiran metode PERT pada umumnya.
Pada dasarnya teori probabilitas bermaksud mengkaji dan mengukur ketidakpastian
(uncertainly) serta mencoba menjelaskan secara kuantitatif. Diumpamakan satu kegiatan
dikerjakan secara berulang-ulang dengan kondisi yang dianggap sama seperti pada Gambar
berikut
Sumbu horisontal menunjukkan waktu selesainya kegiatan. Sumbu vertikal
menunjukkan berapa kali (frekuensi) kegiatan selesai pada kurun waktu yang bersangkutan.
Misalnya kegiatan X dikerjakan berulang-ulang dengan kondisi yang sama, selesai dalam
waktu 3 jam yang ditunjukkan oleh garis Aa, yaitu 2 kali. Sedangkan yang selesai dalam
waktu 4 jam adalah sebesar Bb = 3 kali dan kegiatan X yang selesai dalam 5 jam sebanyak
Cc = 4 kali. Bila hal tersebut dilanjutkan dan dibuat garis ynag menghubungkan titik-titik
puncak A-B-C-D-E-F-G-dan seterusnya akan diperoleh garis lengkung yang disebut Kurva
Distribusi Frekuensi Kurun Waktu Kegiatan X.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
5 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Expected Time Suatu Aktivitas (te)
Sesudah ketiga perkiraan waktu dibuat, semuanya harus digabungkan dalam satu
nilai waktu. Perhitungan satu nilai waktu dikerjakan secara aljabar, dengan menggunakan
rata-rata tertimbang. Satu nilai waktu tersebut biasanya disebut Expected Time (te), yaitu
waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas, dan dirumuskan dalam:
te =
Rumusan ini menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa optimistik dan
pesimistik adalah sama. Sedangkan untuk untuk waktu yang paling mungkin diberikan
timbangan yang empat kali lebih besar dari kedua peristiwa di atas.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
6 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Deviasi standar kegiatan:
𝑏−𝑎
S=( )
6
Varians kegiatan :
𝑏−𝑎 2
V = S2 = ( )
6
Estimasi Waktu
Estimasi waktu memungkinkan dilakukannya penyesuaian antara umur perkiraan
proyek dengan umur proyek yang direncanakan dengan memakai cara rasional, sepanjang
masih memungkinkan. Bahkan, umur rencana proyek dapat ditentukan lamanya sesuai
dengan tingkat probabilitas yang dikehendaki. Tujuan estimasi waktu adalah untuk menekan
tingkat ketidakpastian dalam waktu pelaksanaan proyek. Estimasi waktu merupakan cara
untuk menghitung lama aktivitas yang diperlukan, yaitu mulai saat awal sampai dengan saat
akhir aktivitas selesai dikerjakan.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
7 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Langkah PERT
Untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan teknik PERT, terdapat langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Tentukan perkiraan waktu aktivitas (t) dan varians (v) untuk masing-masing kejadian,
dengan cara:
2) Tentukan waktu tercepat dan terlama pada setiap kejadian dengan cara CPM.
3) Identifikasi garis edar (jalur) kritis (critical path) dan tentukan waktu penyelesaian
proyek/aktivitas (tp) yang merupakan waktu terlama dari proyek.
4) Tentukan varians untuk lamanya waktu proyek dengan cara menjumlahkan varians
dari kejadian-kejadian yang berada pada garis edar (jalur) kritis (critical path) yang
diberi simbol vp
5) Dengan asumsi distribusi normal, tentukan rata-rata distribusi (μ) yang merupakan
nilai dari tp dan varians (σ2) dari distribusi yang merupakan nilai dari vp.
6) Tentukan probabilitas penyelesaian proyek/aktivitas, dengan asumsi distribusi
normal, dengan menggunakan persamaan berikut.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
8 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Perbedaan PERT dan CPM
Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat, terlama serta
terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu
waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek.
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu maka
biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan hubungan kegiatan yang satu
dengan yang lainnya, sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan. Meskipun
demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana analisis yang digunakan
adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram anak panah.
Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT. Perbedaan pokok antara CPM
dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan
rumus, sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path). Jadi metode
PERT disini dapat digunakan untuk melakukan perhitungan mengenai biaya dan waktu
dalam pengerjaan suatu proyek.
Contoh Perhitungan
Dengan menggunakan waktu perkiraan yang terdapat pada tabel berikut, tentukan
probabilitas penyelesaian proyek jika waktu penyelesaian yang diharapkan adalah 30
minggu.
Waktu (minggu)
Kejadian
a m b
12 6 8 10
1 3 3 6 9
14 1 3 5
25 0 0 0
26 2 4 12
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
9 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
35 2 3 4
4 5 3 4 5
48 2 2 2
57 3 7 11
5 8 2 4 6
8 7 0 0 0
69 1 4 7
7 9 1 10 13
PENYELESAIAN :
Untuk hasil perhitungan t dan v pada kejadian yang lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini
Waktu (minggu)
Kejadian t v
a m b
12 6 8 10 8 4/9
1 3 3 6 9 6 1
14 1 3 5 3 4/9
25 0 0 0 0 0
26 2 4 12 5 25/9
35 2 3 4 3 1/9
4 5 3 4 5 4 1/9
48 2 2 2 2 0
57 3 7 11 7 16/9
5 8 2 4 6 4 4/9
8 7 0 0 0 0 0
69 1 4 7 4 1
7 9 1 10 13 9 4
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
10 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Gambar Diagram Jaringan
Dengan memasukkan nilai t dan v dari hasil perhitungan, gambar diagram jaringan adalah
sebagai berikut.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
11 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Setelah dihitung dengan CPM, diperoleh ES, EF, LS, LF dan S yang disajikan dalam tabel
berikut.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
12 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Penentuan rata-rata (µ) dan varians (𝝈𝟐 ) Dari Distribusi
Dengan asumsi distribusi normal, rata-rata distribusi (µ) merupakan nilai dari waktu
penyelesaian proyek (tp) dan varians dari distribusi (𝜎 2 ) merupakan nilai dari Vp sehingga :
Dengan Z = 1,90; maka Ztabel dapat ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi
normal (Lihat tabel lampiran) dan diperoleh Ztabel = 0,4713
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
13 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T
Daftar Pustaka
1. Isidore, Leroy J. and W. Edward Back. 2001. Probabilistic Optimal-Cost Scheduling. Journal of
Construction Engineering and Management
2. Ervianto, Wulfram I. 2004 . Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
3. Levin, Richard I. dan Charles A. Kirkpatrick. 1966. Perencanaan dan Pengendalian dengan PERT dan
CPM. Jakarta : Balai Aksara
4. Soeharto, Iman.1995. Manajemen Proyek : dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta : Penerbit
Erlangga
5. London, Felecia L. Analytic Method for Probabilistic Cost and Schedule Risk Analysis. Houston:
National Aeronatics and Space Administration (NASA).
6. Kusnanto. 2010. Penjadwalan Proyek Konstruksi dengan Metode PERT (Studi Kasus Proyek
Pembangunan Gedung R. Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP UNS Tahap I). Surakarta:
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UNS.
7. Suprayogi. 2006. Distribusi Probabilitas Kontinyu Teoritis. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Perencanaan dan Pengendalian Proyek
14 Dosen Pengampu Lily Kholida, S.T, M.T