C.PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan proyek meliputi urutan dan
membagi waktu untuk seluruh kegiatan proyek.
Pendekatan yang dapat digunakan diantaranya
adalah Diagram Gantt (lihat topik tentang
Short Term Schedulling).
Penjadwalan proyek membantu dalam bidang:
1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan
terhadap keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus
didahulukan di antara kegiatan.
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang
realistis untuk tiap kegiatan
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan
sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis
pada proyek.
2 3 2
2 6 4
3 4 1
4 5 1
5 9 1
6 7 3
7 8 2
8 9 1
9 10 1
0 1 11 12
1 2 1 9 11 0 12
5 8 10
6 5 1 8 10
8
(190 Hari)
1. A – B – D – G – H
0 + 10 + 30 + 20 + 0 = 60 hari
2. A – B – E – F – G – H
0 + 10 + 20 + 40 + 20 + 0 = 90 hari
3. A – C – D – G – H
0 + 20 + 30 + 20 + 0 = 70 hari
4. A – C – E – F – G – H
0 + 20 + 20 + 40 + 20 + 0 = 100 hari
Jadi ACEFGH merupakan jalur paling panjang,
sehingga jalur ini dengan jalur kritis (critical
path), artinya jalur kritis membutuhkan
waktu 100 hari yang berarti pula
penyelesaian pekerjaan selama 100 hari.
Meskipun jalur kritis ini ialah waktu terlama
tetapi tetap lebih cepat apabila
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Penundaan pekerjaan pada jalur kritis
dapat menyebabkan tertundanya
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
2. Kelonggaran waktu (slack) terdapat pada
pekerjaan yang tidak berada pada jalur
kritis sehingga dapat dilakukan realokasi
TK dari pekerjaan-pekerjaan yang berada
pada bagian jalur kritis.
3. Penyelenggaraan proyek secara
keseluruhan dapat dikerjakan secara
cepat apabila pekerjaan-pekerjaan yang
menjadi bagian jalur kritis dapat
dipercepat penyelesaiannya
10030
10 40
B D 80 20
10
30
10
0 100 110
A 20 G 100 H 110
20
20 40
20 40 80 20
C E F