Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PROYEK

Menentukan Penjadwalan
Proyek

Ir. Multi Nadeak MT.,IPM.,SSGB


Menentukan Penjadwalan
Proyek

Lihat Gambar 4.4 (pada contoh 2) yaitu jaringan proyek AON Rumah Sakit
Umum yang lengkap.

Setelah jaringan proyek ini digambarkan untuk menunjukkan semua


kegiatan dan hubungan yang harus didahulukan, langkah selanjutnya
adalah menentukan jadwal,proyek dengan mengindentifikasikan waktu
mulai dan selesai yang direncanakan untuk setiap kegiatan dalam (minggu)
seperti yang ditunjukkan pada table 5.1
Menentukan Penjadwalan Proyek
Tabel 5.1

KEGIATAN KETERANGAN WAKTU


(MINGGU)

A Membangun komponen internal 2


B Memodifikasi atap dan lantai 3
C Membangun kumpulan tumpukan 2
D Menuangkan beton dan memasang rangka 4
E Membangun pembakar temperatur tinggi 4
F Memasang system kendali polusi 3
G Membangun alat pencegah polusi udara 5
H Pemeriksaan dan pengujian 2

. Total waktu (minggu) 25


Menentukan Penjadwalan Proyek

Asumsikan Rumah Sakit membuat perkiraan waktu yang diperlukan untuk


setiap kegiatan dalam minggu. Tabel ini mengindikasikan bahwa waktu total
untuk semua delapan kegiatan Rumah Sakit adalah 25 minggu.

Beberapa kegiatan dapat berlangsung secara bersamaan, jelas bahwa waktu


total penyelesaian proyek dapat kurang dari 25 minggu.

Untuk mengetahui seberapa lama proyek dapat diselesaikan kita melakukan


analisis jalur kritis (critical path analysis) pada jaringan.

Analisis jalur kritis :


1. untuk membantu menentukan jadwal proyek
2. jalur waktu terpanjang.yang melalui jaringan
3. menghitung dua waktu awal dan akhir untuk setiap kegiatan
(mengetahui jalur kritis)
Menentukan Penjadwalan Proyek
Mulai Earliest ES = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan
terdahulu start asumsi semua pendahulu sudah selesai

Selesai Earliest EF = Waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai


terdahulu finish

Mulai Latest start LS = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga
terakhir tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek

Selesai Latest LF = Waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak
terakhir finish menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek

Untuk menentukan jadwal proyek kita menggunakan proses two pass,


terdiri atas forward pass dan backward pass, untuk menentukan jadwal
waktu untuk setiap kegiatan.

ES dan EF ditentukan selama forward pass


LS dan LF ditentukan selama backward pass
Forward Pass
(Mengindentifikasi waktu-waktu terdahulu)

Untuk menunjukkan secara jelas jadwal-jadwal kegiatan pada jaringan


proyek, kita menggunakan notasi yang ditunjukkan pada gambar 5.1.

ES pada suatu kegiatan ditunjukkan pada sudut kiri atas dari titik yang
menandai kegiatan tersebut

EF ditunjukkan pada sudut kanan atas.

Waktu terakhir LS dan LF, masing-masing ditunjukkan pada sudut kiri bawah
dan sudut kanan bawah

Semua kegiatan pendahulu harus diselesaikan sebelum suatu kegiatan


dapat dimulai
Nama Kegiatan atau
Simbol

Mulai A Selesai
Terdahulu Terdahulu
ES EF

Mulai LS LF Selesai
Terakhir Terakhir
2

Lamanya kegiatan

Gambar 5.1
Asumsi Waktu Mulai Terdahulu :
Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya
harus diselesaikan.
1. Jika suatu kegiatan hanya mempunyai satu pendahulu langsung, ES-
nya sama dengan EF dari pendahulunya.
2. Jika suatu kegiatan mempunyai beberapa pendahulu langsung, ES-
nya adalah nilai maksimum dari semua EF pendahulunya yaitu
ES = max (EF semua pendahulu langsung)

Aturan Selesai Terdahulu


Waktu selesai terdahulu (EF) dari suatu kegiatan adalah jumlah dari waktu
mulai terdahulu (ES) dan waktu kegiatannya, yaitu EF = ES + Waktu kegiatan
CONTOH 4
Hitunglah waktu mulai dan selesai terdahulu untuk kegiatan pada proyek
Rumah Sakit Umum. Tabel 5.1 berisi waktu kegiatan. Gambar 5.2
menunjukkan jaringan proyek lengkap untuk proyek Rumah Sakit, bersama
dengan nilai ES dan EF untuk semua kegiatan. Sekarang kami jelaskan
bagaimana nilai-nilai ini dihitung.
EF dari A =
ES dari A+2 ES dari C = F
EF dari A 4 7

ES dari A
A 3
0 2 C
2 4

2 2

E
0 Mulai 0 4 8 13
H
15

0 4 2

B D G
0 3 8 13
3 7

3 4 5
Gambar 5.2
Karena kegiatan Mulai tidak mempunyai pendahulu, kita memulai dengan
menetapkan ES sebagai 0. Artinya kegiatan mulai dapat dimulai pada akhir
minggu 0, yang sama dengan awal minggu 1. Jika Mulai ES = 0, EF juga 0,
karena waktu kegiatan = 0.

Selanjutnya, kita memperhatikan kegiatan A dan B, keduanya hanya


mempunyai Mulai sebagai pendahulu langsung. Dengan menggunakan aturan
waktu mulai terdahuulu, ES untuk kedua kegiatan A dan B sama dengan nol,
yaitu EF dari kegiatan Mulai. Sekarang dengan menggunakan aturan waktu
selesai terdahulu, EF untuk A adalah 2 (=0+2), dan EF untuk B adalah 3 (=0+3).

Karena kegiatan A mendahului kegiatan C, ES dari C sama denga EF dari A (=2),


Karenanya EF dari C adalah 4 (=2+2)

Kegiatan D, Kedua kegiatan A dan D adalah pendahalu langsung untuk B.


Kegiatan A mempunyai EF = 2, kegiatan B mempunyai EF = 3. Menggunakan
aturan waktu selesai terdahulu, kita menghitung ES dari kegiatan D sebagai
berikut. ES dari D =Max (EF dari A, EF dari B) = Max (2, 3) = 3
EF dari D sama dengan 7 (=3+4). Selanjutnya kedua kegiatan E dan F hanya
mempunyai kegiatan C sebagai pendahulunya. Karenanya ES untuk kedua E
dan F sama dengan 4 (=EF dari C). EF dari E adalah 8 (=4+4), dan EF dari F
adalah 7 (=4+3),

Kegiatan G mempunyai kedua kegiatan D dan E sebagai pendahulunya.


Menggunakan aturan waktu mulai terdahulu, ES dengan demikian adalah
maksimum dari EF dari D dan EF dari E. Karenanya, ES dari kegiatan G sama
dengan 8 (=maksimum 7 dan 8), dan EF sama dengan 13 (=8+5)

Kegiatan H mempunyai dua pendahulu yaitu F dan G, ES dari H adalah


maksimum EF dari kedua kegiatan ini. Artinya, ES dari H sama dengan 13 (=
maksimum dari 13 dan 7). Ini mengakibatkan EF dari H menjadi 15 (=13+2).
Karena H adalah kegiatan terakhir di proyek ini, ini juga mengakibatkan waktu
terdahulu dimana keseluruhan proyek dapat diselesaikan adalah 15 minggu
Meskipun forward pass memungkinkan kita menentukan waktu penyelesaian
proyek terdahulu, ia tidak mengidentifikasikan jalur kritis. Untuk
mengidentifikasikan jalur ini, kita perlu melakukan backward pass untuk
menentukan nilai LS dan LF untuk semua kegiatan

BACKWARD PASS
(menentukan waktu yang paling akhir)
Forward pass dimulai dengan kegiatan pertama pada proyek
Backward pass dimulai dengan kegiatan terakhir dari suatu proyek

Untuk setiap kegiatan, kita pertama-tama menentukan nilai LF nya, diikuti


dengan nilai LS.

LF dari suatu kegiatan = minimum LS dari semua kegiatan yang mengikutinya


Aturan Waktu Selesai Terakhir
Aturan ini sekali lagi didasarkan pada kenyataan bahwa sebelum suatu
kegiatan dapat dimulai, seluruh pendahulu langsungnya harus diselesaikan.

1. Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi hanya satu


kegiatan, LF nya sama dengan LS dari kegiatan yang secara langsung
mengikutinya.
2. Jika suatu kegiatan adalah pendahulu langsung bagi lebih dari suatu
kegiatan, maka LF adalah minimum dari seluruh nilai LS dari kegiatan-
kegiatan yang secara langsung mengikutinya, yaitu
LF = Min (LS dari sebuah kegiatan yang langsung mengikutinya)
LF dari suatu kegiatan= minimum LS dari semua kegiatan yang
mengikutinya.

Aturan Waktu Mulai Terakhir


Waktu mulai terakhir (LS) dari suatu kegiatan adalah perbedaan antar waktu
selesai terakhir (LF) dan waktu kegiatannya, yaitu LS = LF – Waktu kegiatan
CONTOH 5
Hitunglah waktu mulai dan selesai terakhir untuk tiap kegiatn pada proyek
polusi RSU, gunakan gambar 5.2 sebagai titik awal.

Gambar 5.3 menunjukkan jaringan proyek lengkap bagi RSU disertai nilai LS
dan LF untuk semua kegiatan.

Penjelasan ini akan melihat bagaimana nilai-nilai tersebut dihitung


F
4 7

10 13
A 3
0 2 C
2 4

0 2 2 4
2 2

E
0 Mulai 0 4 8 13
H
15

0 0 4 8 13 15
0 4 2

B D G
0 3 8 13
3 7

1 4 8 13
4 8 5
3 4

Gambar 5.3
Tetapkan nilai LF adalah 15 minggu pada kegiatan H untuk menentukan waktu
selesai terakhir untuk keseluruhan proyek sama dengan waktu selesai terdahulu.
Menggunakan aturan waktu mulai terakhir, LS dari kegiatan H sama dengan 13
(=15-2).

Karena kegiatan H adalah satu-satunya kegiatan penerus bagi kedua kegiatan F


dan G, LF untuk kedua F dan G sama dengan 13. Ini berakibat LS dari G adalah 8
(=13-5), dan LS dari F adalah 10 (=13-3)

LF dari E adalah 8 (=LS dari G), dan LS nya adalah 4 (=8-4).


LF dari D adalah 8 (=LS dari G, dan LS-nya adalah 4 (=8-4)

Kegiatan C merupakan pendahulu langsung dari kegiatan : E dan F. Menggunakan


aturan waktu selesai terakhir, kita hitung LF dari kegiatan C sebagai berikut : LF
dari C = Min (LS dari E, LS dari F) = Min (4, 10) = 4

LS dari C dihitung adalah 2 (=4-2). Selanjutnya, kita menghitung LF dari B adalah 4


(=LS dari D), dan LS nya adalah 1 (=4-3)

Kegiatan A, kita hitung LF nya adalah 2 (= minimum antara LS dari C dan LS dari D).
Karenanya , LS dari kegiatan A adalah 0 (=2-2). Kedua LF dan LS dari kegiatan
Mulai sama dengan 0
Daftar Pustaka
McDowell, Samuel W. “Just in Time Project Management.” IIE Solution (April
2001): 30-33.

Render, B.,R. M. Stair, dan M. Hanna. Quantitative Analysis for Management, 8


th ed. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall (2003)

Render, B.,R. M. Stair, dan R. Balakrishnan. Managerial Decision Modeling with


Spreadsheets Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall (2003)

Verma, V, K., dan H.J. Thamhain. Human Resorce Skills for the Project Manager.
Upper Darby, PA: Project Management Institute Publications (1997)

Anda mungkin juga menyukai