Pendahuluan
Revenue 2017
No. Company name
(US$ billion)
7. BP 222.8
8. Total SA 212
9. Lukoil 144.17
Pembahasan
A. Strength (Kekuatan)
Kekuatan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia
internasional. Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah
memiliki sertifikat ISO.
2. Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh
penjuru Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
3. Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun
1968. Dengan pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini
dapat menjadi salah satu nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari
dunia internasional berhubungan dengan dunia migas menjadikan
PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.
4. Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung
proses bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan
adanya kepedulian yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk
mengembangkan teknologi informasi.
B. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak
manajemen membangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan
tersebut.
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan
karena terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu
keputusan.
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan
dan penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas
dan efisiensi perusahaan.
4. Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang
yang tinggi dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada
pengangkut barang yang ada sekarang ini.
5. Kurangnya teknologi dan inovasi yang digunankan
6. Masih minimnya alat-alat produksi sehingga hasil bahan mentah masih
harus diolah kembali ke luar negeri untuk menjadi minyak matang
7. Kemampuan keuangan atau finansial yang kurang
C. Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia
saat ini membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun
terjadi gejolak harga.
2. Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena
pemanfaatan dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan
PERTAMINA sebagai salah satu kesempatan untuk menguasai pasar
migas di Indonesia.
4. Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang
lebih bersih, non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi
penjualan premium.
5. Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
PT. PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah
pelayanan yang kurang baik dan mengubah Image yang tertancap
dibenak konsumennya, menjadikan Konsumennya menjadi konsumen
yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT. PERTAMINA (Persero).
D. Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT. PERTAMINA (Persero):
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM
cakupan pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi
berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi
berkurang.
2. Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di
wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang
mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding
PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan minyak mentah yang kaya
akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.
3. Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional,
maka adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh
PERTAMINA khususnya pada posisi manajemen strategis seperti dewan
komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya ruang gerak
manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
4. Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang
migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah
Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
5. Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas)
memiliki tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan
konsumen untuk berganti produk konsumsi.
6. Cadangan minyak Indonesia semakin menipis
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opprtunities dan Threats)
PENUTUP
Kesimpulan
Saran