Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SAA II

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF


MARTHA TILAAR GROUP

Oleh :
Mashlahah Imroatul Imaniya S / 0106011810264
Alisha Adisa Shaugi / 0106011810

Universitas Ciputra
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………….………………………………………….ii
BAB 1. PROFIL BISNIS
1.1 Tentang Perusahaan……………………………………………….
1.2 Logo Perusahaan……………………………………………………
1.3 Visi dan Misi Perusahaan.………………………………………….
BAB 2. CSR PERUSAHAAN
BAB 3. HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN CSR
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

Bab I
Profil Bisnis
1.1.Tentang Perusahaan
Martha Tilaar Group dimulai dari salon kecantikan kecil yang didirikan oleh DR. (H.C.)
Martha Tilaar di garasi berukuran 4x6 meter pada tahun 1970. Pada tahun 1981, perusahaan
bernama PT. Martina Berto didirikan oleh Dr. HC. Martha Tilaar, (almarhum) Pranata Bernard,
dan Theresa Harsini Setiady, mendirikan pabrik modern pertama di Jl. Pulo Ayang No. 3,
Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan obat herbal dengan merek
"Sariayu-Martha Tilaar" untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986, Perusahaan mendirikan
pabrik modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo
Kambing").

NILAI
Martha Tilaar Group memiliki kebijaksanaan perusahaan yang disebut DJITU, akronim
Disiplin, Jujur (Kejujuran), Inovatif, Tekun (Rajin) dan Ulet (Ketekunan). Filosofi ini
diterapkan pada setiap karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Disiplin
Setiap karyawan harus menunjukkan komitmen dalam tepat waktu untuk memaksimalkan
efisiensi perusahaan.

Jujur (kejujuran)
Dari kejujuran setiap karyawan, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi perusahaan yang
sehat dan mampu terus berkembang.

Inovatif
Cara berpikir inovatif dan sikap provokatif adalah aset berharga bagi perusahaan. Terobosan
baru akan tercipta dari cara berpikir inovatif ini.

Tekun (rajin)
Menjadi rajin dan fokus dalam melakukan dan mengembangkan isu-isu yang terkait dengan
tanggung jawab akan memudahkan perusahaan untuk mencapai target yang sesuai. Ketekunan
juga meningkatkan kualitas karyawan.

Ulet (preserverant)
Bersedia bekerja keras, berkomitmen dan tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan setiap
tugas yang diberikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaannya. Ini penting bagi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan.

PILLARS
Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur, Founder dan Chairwoman Martha Tilaar Group, DR.
(H.C.) Martha Tilaar, selalu memiliki semangat untuk terus menggali kekayaan alam dan budaya
Indonesia untuk mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Semangat tersebut dituangkan dalam
4 Pilar Martha Tilaar Group yang menjadi landasan dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan
setiap unit bisnis yang dijalankan Martha Tilaar Group.

BEAUTY CULTURE
Martha Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya Indonesia, dan kepedulian ini
diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna tata rias Trend Warna Sariayu setiap tahun. Sejak
tahun 1987, Trend Warna Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat tata rias wanita Indonesia.

Selain dengan hadirnya Trend Warna Sariayu, peran serta dan dukungan Martha Tilaar Group
dalam industri kreatif dan budaya Indonesia, salah satunya seperti yang terlihat pada ajang Jember
Fashion Carnaval (JFC) dan penggunaan konsep SPA Indonesia sebagai sarana melepas lelah
serta menyegarkan pikiran dan tubuh, menjadi wujud penerapan Beauty Culture.

BEAUTY EDUCATION
Martha Tilaar Group yakin, berbagi ilmu pada masyarakat yang tertarik pada dunia kecantikan
menjadi salah satu upaya mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Karena itu, Martha Tilaar
Group terus berbagi pendidikan kecantikan dengan mendirikan lembaga belajar,
mengadakan beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan pemerintah dalam
memperluas wawasan masyarakat, khususnya wanita Indonesia, mengenai kecantikan alami.

Puspita Martha International Beauty School, diharapkan tidak hanya dapat menciptakan tenaga
terampil profesional yang mampu menghasilkan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Beauty Class yang meliputi langkah demi
langkah tata rias yang baik dan benar, motivasi, kepribadian, tata busana, serta
jiwa enterepreneurship. Martha Tilaar Group juga bekerjasama dengan Universitas Indonesia
mendirikan Magister S2 Herbal UI agar Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam terbesar
kedua setelah Brazil memiliki industri herbal yang maju dan menghasilkan devisa negara. Dan
sejak tahun 2007 menyelenggarakan Martha Tilaar Innovatin Center (MTIC) Award yang
bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh Sariayu, yaitu sebuah
penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis mengenai riset berbahan alam yang
bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah
lingkungan.

BEAUTY GREEN
Kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang cantik adalah hati yang
memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun
berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk kehidupan yang lebih
baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) pada tahun 1997.

KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA)
khas Indonesia yang dibangun di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industri
Cikarang. Langkah visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan ini mendapat perhatian
dari PBB dan mendapatkan pernghargaan dari United Nation Global Compact. Tidak hanya
menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan
Petani Organik Seluruh Indonesiadari seluruh provinsi Indonesia dan membekali petani dengan
pendidikan dan praktek langsung mengenai organic farming, mulai dari pengolahan tanah,
pembibitan, panen, hingga produksi dan pendistribusiannya.

Martha Tilaar Group juga mengimplementasikan Green Science. Green Science merupakan
sebuah konsep dari produk Sariayu Putih Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan
kelestarian lingkungan, yaitu Green Resources (penggunaan bahan dasar alami), Green
Development (proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process ( proses produksi yang
aman, efisien, dan ramah lingkungan), dan Green Output (hasil produk yang aman dan ramah
lingkungan).

Martha Tilaar Group juga berkomitmen mengajak masyarakat untuk turut melakukan Pelestarian
Bumi Bersama WWF Indonesia, di mana untuk setiap pembelian produk Sariayu Trend Warna,
konsumen turut berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia.

EMPOWERING WOMEN
Martha Tilaar Group memiliki program pemberdayaan wanita lewat beragam dukungan dan
pelatihan, diantaranya melalui program-program sebagai berikut:

 Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual
jamu gendong
 Wanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca
bencana
 Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang
cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi
 Martha Tilaar Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional
di Cikarang, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women
trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.
 Roemah Martha Tilaar menjadi wahana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
yang handal dan terpercaya di wilayah Gombong dan sekitarnya sebagai bagian dari
kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.

Aktivitas CSR di perusahaan yang memasuki usia ke-46 tahun ini pun memiliki perkembangan
dari waktu ke waktu. Meskipun, tema CSR ada yang bersifat sporadis, namun implementasinya
harus selaras dengan empat pilar perusahaan, yang menyangkut Beauty Education, Beauty
Culture, Beauty Green, dan Empowering Women.
“Beautifying Indonesia tidak hanya mempercantik Indonesia secara fisik. Maknanya luas sekali,
mencakup pelestarian alam, mengelolah sampah, dan berbagi pengetahuan juga bagian dari
mempercantik Indonesia,” kata Heru D. Wardana, Senior Manager Corporate Social
Responsibility MTG.
Karenanya, Heru bilang, CSR itu tidak sekadar charity dan filantrofi. CSR harus
mengandung value yang tujuannya untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu program berkelanjutan yang sudah digagas MTG adalah pendirian Kampoeng Djamoe
Organik (KaDO). Di atas tanah seluas 10 hektare yang terletak di Cikarang, terdapat 500 spesies
tanaman obat, kosmetik, dan aromatik asli Indonesia.
Dengan koleksi tanaman obat yang lengkap, KaDO juga menjadi wadah penelitian bagi para
mahasiswa dan tenaga peneliti untuk melakukan praktik lapang, penulisan ilmiah dan pembuatan
skripsi tentang tanaman obat .

Masih di lokasi yang sama, di sana terdapat sekolah terapi. Sejak sepuluh tahun lalu, MTG
memberikan beasiswa bagi anak perempuan untuk dilatih sebagai terapis profesional. Para
perempuan itu juga mendapatkan fasilitas asrama, serta kesempatan untuk bekerja di Martha
Tilaar Salon Day Spa.

Awalnya, MTG mencari anak-anak kurang mampu di desa-desa di Indonesia. Tidak hanya di
Pulau Jawa, namun juga Sumatera, Sulawesi, Papua, hingga Pulau Embe, Flores. Perempuan
yang diajak bergabung pun juga ada yang memiliki keterbatasan atau difabel.

“Kami kumpulkan perempuan lulusan SD hingga SMA, multietnis dan multireligi, untuk
diajarkan mengenai teknik scrub, massage, grooming, komunikasi, bahkan hingga literasi
keuangan,” jelas Palupi Candra, Head of Corporate Communication & CSR MTG.
Seiring berjalannya waktu, MTG mulai melakukan registrasi terbuka bagi para perempuan yang
ingin menjadi terapis profesional. MTG menggandeng SMK di daerah yang memiliki kejuruan
tata kulit dan tata kecantikan. Di SMK itu, MTG melakukan roadshow dan memulai proses
perekrutan.
“Bedanya, melatih lulusan SD bisa sampai 6-8 bulan. Namun, siswi SMK hanya 3-4 bulan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan daya serap otak terhadap pelajaran
anatomi tubuh, meliputi, otot, kulit, dan jaingan. Jadi, tidak bisa sembarangan,” ungkap Palupi.
Ia melanjutkan, MTG tidak mencetak tukang pijat, tapi terapis profesional. “Kami tidak ingin,
pelanggan jadi lebam-lebam setelah dipijat mereka. Kendati demikian, masih ada lulusan SD
yang menerima beasiswa itu,” terang Palupi.

Sampai saat ini, MTG sudah mendidik sekitar 4.500 perempuan menjadi terapis profesional.
Yang bekerja saat ini mencapai 1.000 orang. Setiap tahunnya, MTG membuka dua batch yang
masing-masing melatih sekitar 100 orang.
“Beasiswa ini sebenarnya wujud dari keinginan sang pendiri, Ibu Martha Tilaar untuk
mencetak beautypreneur di Indonesia. Kita tahu, Bu Martha adalah seorang pendidik.
Sehingga women empowerment dan beauty education menjadi pilar kami,” tutur Palupi.
Palupi mengatakan, banyak lulusan terapis tersebut yang kini membuka usaha sendiri di daerah
asalnya, sehingga ia dapat menghidupi keluarganya. Bahkan, ada pula yang melanjutkan
pendidikan di tingkat lebih tinggi, hingga universitas. Ada pula yang menjadi ahli fisioterapi.

Cerita dari para terapis perempuan itu bermacam-macam. Ada yang berhasil menaikkan haji
kedua orang tuanya. Adapula yang mampu membelikan kebun untuk ayahnya agar tidak lagi
bekerja sebagai buruh tani, melainkan menggarap ladang sendiri.

“Kalau sekolah komersil, mereka kesulitan mengamati gerak-gerik anak di luar sekolah. Nah,
kami mendidik mereka selama enam bulan, lalu kami tempatkan di unit usaha kami. Jadi,
pemantauan kami terus berlangsung,” pungkasnya.
Dengan begitu, MTG bisa memonitor dan mengevaluasi attitude anak, meliputi produktivitas
bekerja, talenta, dan gaya hidup sang anak. MTG juga membekali mereka tips mengelola
keuangan dan menabung untuk masa depan.
“Kami ingin ajarkan mereka agar tahu bedanya kebutuhan dan keinginan. Kami tidak ingin
terapis kami seperti para buruh, yang sepulang kerja, sudah ditunggu oleh tukang kredit. Kami
ingin mereka bisa menabung untuk membuka usaha atau melanjutkan pendidikan,” tegas Palupi.

Empowering Women juga dilakukan MTG dengan membantu mempayunghukumkan Laskar


Jamu Gendong, organisasi yang mewadahi para penjual jamu gendong di Indonesia.
Lewat organisasi itu, para penjual jamu memiliki advokasi untuk bisa mendapatkan pembinaan
dari pemangku kebijakan. Lewat itu pula, MTG mengedukasi penjual jamu agar dapat membuat
jamu yang higienis. Total saat ini ada sekitar 1.500 anggota di organisasi itu.

Untuk pilar Beauty Culture, salah satu yang dilakukan MTG adalah membuat Roemah Martha
Tilaar di Desa Gombong, Jawa Tengah, yang merupakan tempat kelahiran Martha Tilaar.
Di sana, MTG mengajak UKM setempat untuk memproduksi barang yang memiliki added value.
MTG juga membantu memberikan edukasi dalam membuat kemasan yang menarik, agar produk
disukai konsumen.
“Semua CSR memang bisa bikin program pelatihan. Tapi, bagaimana sebuah pelatihan itu bisa
terimplementasi dalam aktivitas sehari-hari, bukanlah hal mudah. Kami harus memacu mereka
untuk melakukannya tanpa disuruh,” tutur Palupi.

Palupi menjelaskan, yang menjadi target dari CSR MTG bukan dihitung berdasarkan kuantitas,
tetapi kualitas. Target utamanya adalah bagaimana virus kebaikan yang kami sebar melalui
program empat pilar tadi, berhasil memperdaya kehidupan orang.

“Sehingga, mereka dapat menularkannya ke orang lain. Hal-hal itu tidak bisa diukur berdasarkan
angka,” pungkasnya.

https://marketeers.com/

PROFIL PERUSAHAAN MARTHA TILAAR GROUP


Martha Tilaar Group dimulai dari salon kecantikan kecil yang didirikan oleh DR. (H.C.)
Martha Tilaar di garasi berukuran 4x6 meter pada tahun 1970. Pada tahun 1981, perusahaan
bernama PT. Martina Berto didirikan oleh Dr. HC. Martha Tilaar, (almarhum) Pranata Bernard,
dan Theresa Harsini Setiady, mendirikan pabrik modern pertama di Jl. Pulo Ayang No. 3,
Pulogadung Industrial Estate, yang memproduksi kosmetik dan obat herbal dengan merek
"Sariayu-Martha Tilaar" untuk pertama kalinya. Pada tahun 1986, Perusahaan mendirikan pabrik
modern kedua di Jl. Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung ("Pabrik Pulo Kambing").

VISI MISI
Visi Untuk menjadi perusahaan kecantikan global terkemuka dengan nilai-nilai alam dan Timur,
menggunakan penelitian, pengembangan dan teknologi modern dalam memberikan nilai tambah
kepada pelanggan.

Misi Mengoperasikan perusahaan kecantikan kelas dunia berdasarkan nilai inti Martha Tilaar
Group.

NILAI
Martha Tilaar Group memiliki kebijaksanaan perusahaan yang disebut DJITU, akronim Disiplin,
Jujur (Kejujuran), Inovatif, Tekun (Rajin) dan Ulet (Ketekunan). Filosofi ini diterapkan pada setiap
karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Disiplin
Setiap karyawan harus menunjukkan komitmen dalam tepat waktu untuk memaksimalkan efisiensi
perusahaan.

Jujur (kejujuran)
Dari kejujuran setiap karyawan, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi perusahaan yang sehat
dan mampu terus berkembang.

Inovatif
Cara berpikir inovatif dan sikap provokatif adalah aset berharga bagi perusahaan. Terobosan baru
akan tercipta dari cara berpikir inovatif ini.

Tekun (rajin)
Menjadi rajin dan fokus dalam melakukan dan mengembangkan isu-isu yang terkait dengan
tanggung jawab akan memudahkan perusahaan untuk mencapai target yang sesuai. Ketekunan
juga meningkatkan kualitas karyawan.
Ulet (preserverant)
Bersedia bekerja keras, berkomitmen dan tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan setiap
tugas yang diberikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaannya. Ini penting bagi keberlanjutan dan kemajuan perusahaan.

PILLARS
Terinspirasi oleh nilai dan budaya Timur, Founder dan Chairwoman Martha Tilaar Group, DR.
(H.C.) Martha Tilaar, selalu memiliki semangat untuk terus menggali kekayaan alam dan budaya
Indonesia untuk mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Semangat tersebut dituangkan dalam
4 Pilar Martha Tilaar Group yang menjadi landasan dalam setiap kegiatan grup perusahaan dan
setiap unit bisnis yang dijalankan Martha Tilaar Group.

BEAUTY CULTURE
Martha Tilaar Group begitu peduli pada kelestarian budaya Indonesia, dan kepedulian ini
diwujudkan lewat penciptaan rangkaian warna tata rias Trend Warna Sariayu setiap tahun. Sejak
tahun 1987, Trend Warna Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat tata rias wanita Indonesia.

Selain dengan hadirnya Trend Warna Sariayu, peran serta dan dukungan Martha Tilaar Group
dalam industri kreatif dan budaya Indonesia, salah satunya seperti yang terlihat pada ajang Jember
Fashion Carnaval (JFC) dan penggunaan konsep SPA Indonesia sebagai sarana melepas lelah
serta menyegarkan pikiran dan tubuh, menjadi wujud penerapan Beauty Culture.

BEAUTY EDUCATION
Martha Tilaar Group yakin, berbagi ilmu pada masyarakat yang tertarik pada dunia kecantikan
menjadi salah satu upaya mempercantik wanita Indonesia dan dunia. Karena itu, Martha Tilaar
Group terus berbagi pendidikan kecantikan dengan mendirikan lembaga belajar,
mengadakan beauty class, hingga bekerjasama dengan instansi pendidikan dan pemerintah dalam
memperluas wawasan masyarakat, khususnya wanita Indonesia, mengenai kecantikan alami.

Puspita Martha International Beauty School, diharapkan tidak hanya dapat menciptakan tenaga
terampil profesional yang mampu menghasilkan pekerjaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Beauty Class yang meliputi langkah demi
langkah tata rias yang baik dan benar, motivasi, kepribadian, tata busana, serta
jiwa enterepreneurship. Martha Tilaar Group juga bekerjasama dengan Universitas Indonesia
mendirikan Magister S2 Herbal UI agar Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam terbesar
kedua setelah Brazil memiliki industri herbal yang maju dan menghasilkan devisa negara. Dan
sejak tahun 2007 menyelenggarakan Martha Tilaar Innovatin Center (MTIC) Award yang
bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknologi dan didukung oleh Sariayu, yaitu sebuah
penghargaan bagi kegiatan penelitian dan karya tulis mengenai riset berbahan alam yang
bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsip-prinsip ramah
lingkungan.
BEAUTY GREEN
Kecantikan sejati terpancar dari dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang cantik adalah hati yang
memiliki kepedulian pada lingkungan sekitar. Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group pun
berkomitmen untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan hijau untuk kehidupan yang lebih
baik denngan membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) pada tahun 1997.

KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA)
khas Indonesia yang dibangun di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industri
Cikarang. Langkah visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan ini mendapat perhatian
dari PBB dan mendapatkan pernghargaan dari United Nation Global Compact. Tidak hanya
menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan
Petani Organik Seluruh Indonesiadari seluruh provinsi Indonesia dan membekali petani dengan
pendidikan dan praktek langsung mengenai organic farming, mulai dari pengolahan tanah,
pembibitan, panen, hingga produksi dan pendistribusiannya.

Martha Tilaar Group juga mengimplementasikan Green Science. Green Science merupakan
sebuah konsep dari produk Sariayu Putih Langsat yang mencakup 4 hal, yang memperhatikan
kelestarian lingkungan, yaitu Green Resources (penggunaan bahan dasar alami), Green
Development (proses pengembangan ramah lingkungan), Green Process ( proses produksi yang
aman, efisien, dan ramah lingkungan), dan Green Output (hasil produk yang aman dan ramah
lingkungan).

Martha Tilaar Group juga berkomitmen mengajak masyarakat untuk turut melakukan Pelestarian
Bumi Bersama WWF Indonesia, di mana untuk setiap pembelian produk Sariayu Trend Warna,
konsumen turut berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia.

EMPOWERING WOMEN
Martha Tilaar Group memiliki program pemberdayaan wanita lewat beragam dukungan dan
pelatihan, diantaranya melalui program-program sebagai berikut:

 Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual
jamu gendong
 Wanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca
bencana
 Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang
cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi
 Martha Tilaar Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional
di Cikarang, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women
trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.
 Roemah Martha Tilaar menjadi wahana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
yang handal dan terpercaya di wilayah Gombong dan sekitarnya sebagai bagian dari
kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
CSR

Beauty Green

Empowering Woman
Beauty Culture

Beauty Education
Usai melaksanakan agenda penerimaan penghargaan SDG Pioneers 2018 dari United Nations
Global Compact di New York, Dr. (H.C) Martha Tilaar juga dijadwalkan mewakili Martha
Tilaar Group untuk melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Asia Pulp & Paper
(APP) (26/9). Kerja sama kedua perusahaan ini terkait dengan upaya pemberdayaan perempuan
yang juga menjadi fokus kedua perusahaan.

Melalui kerja sama ini, sebanyak 1.000 perempuan akan mendapatkan pelatihan bagaimana
mengenali dan mengolah tanaman herbal lokal yang berpotensi, sehingga mereka dapat
menciptakan kewirausahaan dalam komunitas yang mampu memberikan alternatif mata
pencaharian bagi diri mereka dan keluarganya. Target pembekalan dan pelatihan ini diharapkan
dapat terealisasikan pada tahun 2020.

Martha Tilaar Group sendiri telah lebih dulu memulai pemberian pelatihan kepada para calon
terapis spa di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar di Cikarang, dengan memberikan paket
beasiswa penuh bagi para perempuan muda yang berasal dari keluarga ekonomi lemah. Hingga
saat ini, Martha Tilaar Group telah melatih lebih dari 7.500 perempuan dari berbagai
keterampilan seperti terapis profesional, pengusaha jamu, dan pengelolaan keuangan. “Menjadi
sebuah kehormatan bagi APP dapat berpartner dengan Martha Tilaar Group dalam hal
pemberdayaan perempuan dalam komunitas perkebunana.

MTG telah memiliki track record yang telah terbukti dalam pemberdayaan perempuan di
Indonesia dan menjadikan kaum perempuan semakin mandiri. Hal ini sangat sesuai dengan misi
APP dalam melestarikan hutan dan mengurangi kemiskinan,” ujar Goh Lin Piao, Managing
Director APP. Hal ini juga disambut baik oleh Dr. Martha.

Menurut beliau, ini merupakan kesempatan yang baik karena MTG dapat memperluas jangkauan
program pemberdayaan perempuannya. Kedua pihak berharap, kolaborasi ini dapat memberikan
kontribusi pada peningkatan kemampuan kaum perempuan dan pengurangan kemiskinan.
Kolaborasi ini tentu saja selaras dengan UN Sustainable Development Goals, terutama di bidang
Pengurangan Angka Kemiskinan, Kesetaraan Gender, Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis, serta
Kerja Sama untuk Kesuksesan SDG Goals.

http://www.martinaberto.co.id/
Berita berita CSR Martha Tilaar Group

Anda mungkin juga menyukai