Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik Kegiatan Produksi Berdasarkan Proses

Harga pokok proses adalah suatu sistem yang menetapkan harga pokok produk yang
digunakan dalam industry penyelenggaraan kegiatan produksi untuk suatu produk tertentu
secara berkelanjutan tanpa berdasarkan permintaan yang spesifik dari pelanggan.

Karakteristik yang harus dimiliki dalam kegiatan produksi berdasarkan prosesnya adalah
sebagai berikut:

o Suatu jenis produk tunggal dihasilkan secara terus menerus dalam kurun waktu yang
lama.
o Biaya-biaya dikumpulkan dalam tiap departemen secara periodic.
o Laporan produksi dari departemen produksi merupakan dokumen kunci yang
menunjukkan akumulasi dan disposisi biaya dalam tiap departemen.
o Biaya bahan pembantu diperlukan sebagai overhead pabrik.
o Harga pokok perunit produk dihitung untuk tiap departemen dalam laporan produk
departemen secara periodik

Jenis jenis proses .

1. Pemrosesan sikuensial (sequential processing) mengharuskan semua unit melalui satu


proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses berikutnya secara berurutan.Oleh
karena itu, dalam sebuah perusahaan yang berdasarkan proses, seluruh unit biasanya
akan melalui beberapa departemen dimana setiap departemen atau proses membawa
sebuah produk satu langkah lebih dekat ke penyelesaian. Dalam setiap departemen,
bahan baku, tenaga kerja, dan overhead mungkin diperlukan. Setelah sebuah proses
tertentu terselesaikan, barang telah selesai sebagian dipindahkan ke departemen
berikutnya. Setelah melalui departemen akhir, barang-barang dinyatakan selesai
seluruhnya dan dipindahkan ke gudang penyimpanan
2. Pemrosesan paralel (parallel processing) adalah pola pemrosesan yang lain yang
mengharuskan dua atau lebih proses sikuensial untuk menghasilkan barang jadi.
Unit- unit yang telah selesai sebagian (misalnya, dua subkomponen) dapat dikerjakan
secara simultan dalam proses yang berbeda dan kemudian dibawa secara bersama-
sama dalam proses terakhir untuk penyelesaian.

Pengaruh Persedian Barang dalam Proses pada Penentuan Harga Pokok Proses
Perhitungan biaya per unit untuk pekerjaan yang dilakukan selama satu periode adalah bagian
terpenting dari laporan produksi. Biaya per unit ini dibutuhkan baik untuk menghitung biaya
barang yang dipindahkan dari sebuah departemen maupun untuk menilai persediaan barang
dalam proses akhir, unit yang masih belum selesai dan masih ada pada akhir periode. Secara
konseptual, menghitung biaya per unit adalah hal yang mudah-hanya membagi total biaya
dengan jumlah unit yang diproduksi.

Unit Produksi Ekuivalen

Secara definisi, barang dalam proses akhir belum selesai proses produksinya. Oleh karena itu,
sebuah unit yang telah selesai dan dipindahkan selama sebuah periode tidak sama (ekuivalen)
dengan sebuah unit yang ada dalam persediaan Barang Dalam Proses Akhir, dan biaya yang
dilampirkan kepada dua unit tersebut seharusnya berbeda Dalam menghitung biaya per unit,
output dari sebuah periode harus didefinisikan, permasalahan yang penting untuk penentuan
harga pokok proses.

Dua Metode Memperlakukan Persediaan Barang Dalam Proses Akhir

1.metode penentuan harga pokok rata rata tertimbang

2.metode penentuan harga pokok fifo

Penentuan Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang

Metode penentuan harga pokok rata-rata tertimbang memperlakukan biaya persediaan awal
dan output ekuivalen yang menyertainya seakan-akan dikerjakan dalam periode terkini. Hal
ini dilakukan untuk biaya dengan menambahkan biaya produksi pada Barang Dalam Proses
Awal ke biaya produksi yang dikeluarkan selama periode terkini. Total biaya diperlakukan
seakan-akan merupakan total biaya produksi periode terkini. Hal yang sama, output
persediaan awal dan output periode terkini digabungkan dalam perhitungan unit ekuivalen.
Dalam metode rata-rata tertimbang, unit output ekuivalen dihitung dengan menambahkan
unit yang telah selesai ke unit ekuivalen pada Barang Dalam Proses Akhir. Oleh karena itu,
unit-unit tersebut dihitung sebagai bagian dari unit output ekuivalen periode terkini.

Ada 5 langkah penyusunan laporan produksi

1. Analisis arus fisik


2. Perhitungan unit ekuivalen
3. Perhitungan biaya per unit
4. Penilaian persediaan
5. Rekonsiliasi biaya

Rumus perhitungan Harga pokok per unit pridk departemen pertama dengan menggunkan
metode harga pokok rata-rata tertimbang.

1. Biaya bahan per unit = (Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam
proses awal + Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang) / unit
ekuivalensi biaya bahan baku.
2. Biaya tenaga kerja per unit = Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam
proses awal + Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam proses sekarang / unit
ekuavalensi biaya tenaga kerja.
3. Biaya overhead pabrik per unit = Biaya overhead pabrik yang melekat pada
produk dalam proses awal + Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam
periode sekarang / Unit ekuivlensi biaya overhead pabrik.

Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen produksi setelah departemen produksi
yang pertama merupakan harga pokok kumulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok
dari departemen-departemen sebelumnya dengan biaya produksi yang ditambahkan dalam
departemen yang bersangkutan.

Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, untuk menghitung harga pokok per satuan
kumulatif produk yang dihasilkan departemen setelah departemen produksi pertama, perlu
dihitung rata-rata harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya
dan harga pokok rata-rata yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai