Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN INTERNAL AUDIT

Internal audit adalah kegiatan Menurut Sukrisno Agoes (2004:221), internal audit

(pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit

perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun

ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap

peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan

pemerintah misalnya peraturan di bidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup,

perbankan, perindustrian, investasi dan lain-lain. Ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi

misalnya standar akuntansi keuangan.

Definisi internal auditimg menurut IIA (Institute of Internal auditor) yang dikutip oleh

Pickett (2010:15) yakni:

”Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to


add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control, and governance processes”.
(Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang
dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini
membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan
disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian
dan proses tata kelola).
Menurut Mulyadi (2002:29), audit intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan

(perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan

apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi,

menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan

efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi

yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. 

PERBEDAAN INTERNAL AUDIT DAN EKSTERNAL AUDIT


Terdapat beberapa perbedaan antara Internal Audit dan External Audit, yaitu sebagai

berikut.

Internal Audit Ekstaernal Audit


1. Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan Dilakukan oleh external audit
orang dalam perusahaan (pegawai perusahaan) (Kantor Akuntan Publik) yang
merupakan orang luar
perusahaan.
2. Pihak luar perusahaan menganggap internal external auditor adalah pihak
auditor tidak independen (inappearance). yang independen.
3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu Tujuan pemeriksaannya adalah
manajemen (top management, middle untuk dapat memberikan
management, dan lower management) dalam pendapat mengenai kewajaran
melaksanakan tanggung jawabnya dengan laporan keuangan yang telah
memberikan analisis, penilaian, saran, dan disusun oleh manajemen
komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. perusahaan.
4. Laporan internal auditor tidak berisi opini Laporan external auditor berisi
mengenai kewajaran laporan keuangan, tetapi opini mengenai kewajaran
berupa temuan pemeriksaan (audit findings) laporan keuangan, selain itu
mengenai penyimpangan dan kecurangan yang berupa management letter, yang
ditemukan, kelemahan pengendalian intern, berisi pemberitahuan kepada
beserta saran-saran perbaikannya. manajemen mengenai
kelemahan-kelemahan dalam
pengendalian intern beserta
saran-saran perbaikannya.
5. Pelaksaan pemeriksanaan berpedoman pada Pelaksanaan pemeriksaan
internal auditing Standars yang ditentukan oleh berpedoman pada Standar
institute of internal Auditors, atau Norma Profesional Akuntan Publik yang
Pemeriksaan Intern yang ditentukan BPKP atau ditetapkan institute Akuntan
BPK dan norma pemeriksaan satuan Publik Indonesia.
pengawasan intern BUMN/BUMD oleh SPI
(Institute Akuntan Publik Indonesia belum
menyusun Standar Pemeriksaan Intern).
6. Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan Pemeriksaan ekstern dilakukan
memakan waktu sepanjang tahun, karena secara sampling, karena waktu
internal auditor mempunyai waktu yang lebih yang terbatas dan akan terlalu
banyak di perusahaannya. tingginya internal fee jika
pemeriksaannya dilakukan
secara rinci.
7. Pimpinan (penanggung jawab) pemeriksaan Pemeriksaan ekstern dipimpin
intern tidak harus seorang registered accountant. oleh (penanggung jawabnya
adalah) seorang akuntan publik
yang terdaftar dan mempunyai
nomor register (registered public
accountant)
8. internal auditor mendapatkan gaji dan tunjangan external auditor mendapat
sosial lainnya sebagai pegawai perusahaan. internal fee atas jasa yang
diberikannya.
9. Sebelum menyerahkan laporannya, internal Sebelum menyerahkan
auditor tidak perlu meminta “Surat Pernyataan laporannya, external auditor
Langganan”. terlebih dahulu harus meminta
“Surat Pernyataan Langganan”
(Client Representation Letter)
10. Internal auditor tertarik pada kesalahan- external auditor hanya tertarik
kesalahan yang material maupun tidak material. pada kesalahan-kesalahan yang
material, yang bisa memengaruhi
kewajaran laporan keuangan.

PENGERTIAN ERROR, COLLUTION, DAN FRAUD

1. Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan
diri sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan supaya
terlihat lebih baik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting
(saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga current ratio terlihat lebih
baik).

Unintentional error adalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan
manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah
karena ketidaktahuan.

2. Collusion adalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara
bekerjasama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya
merugikan perusahaan atau pihak ketiga. Misalnya di suatu perusahaan terjadi
collusion antara bagian pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier
dalam pembelian bahan atau barang.

Collusion merupakan bentuk kecurangan yang sulit dideteksi, walaupun pengendalian


intern perusahaan cukup baik. Salah satu cara. pencegahan yang banyak digunakan
adalah dilarangnya pegawai yang mempunyai hubungan keluarga (suami-istri, adik-
kakak) untuk bekerja di perusahaan yang sama.

3. intentional misrepresentation memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu salah,
oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.

negligent misrepresentation pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang yang
tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul.membocorkan
kepada pihak lain, sesuatu yang seharusnya dirahasiakan. Misalnya memberikan
inside information dipasar modal.

false promises, suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji
tersebut.

employee fraud, kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk menguntungkan


dirinya sendiri. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari
office boy yang "memainkan" bon pembelian makanan sampai pegawai yang
memasukkan entertainment expenses untuk keluarga sebagai biaya perusahaan.

management fraud kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan


pihak lain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi kredit bank,
kontraktor yang menggunakan "cost plus fee".

organized crime - kejahatan yang terorganisir, misalnya pemalsuan credit card,


pengiriman barang melebihi atau kurang dari yang seharusnya dimana si pelaksana
akan mendapat bagian 10%.

computer crime - kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga si


pelaku bisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri (pernah
dilakukan WNI di Amerika).

white collar crime - kejahatan yang dilakukan orang- orang berdasi (kalangan atas),
misalnya mafia tanah, paksaan secara halus untuk merger dan lain- lain.
TEMUAN PEMERIKSAAN (AUDIT FINDING) DAN LAPORAN INTERNAL AUDIT.
Temuan audit adalah penyimpangan penyimpangan dari norma-norma atau kriteria
yang dapat diterima. Temuan audit dapat menggambarkan tindakan-tindakan yang seharusnya
diambil tetapi tidak dilakukan,tindakan-tindakan yang dilarang dan tercela, sistem yang tidak
memuaskan dan eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.

Temuan audit dapat dikembangkan berdasar pada perbandingan kondisi (fakta /


keadaan sebenarnya) dengan kriteria (praktik yang diharapkan), mengungkap akibat yang
ditimbulkan dari perbedaan kondisi dan kriteria tersebut serta mencari penyebabnya. Langkah
terakhir yang dapat diambil oleh auditor berkenaan dengan hal tersebut adalah menyusun
rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen berdasarkan temuan audit tersebut.
Standar

Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang cukup(sufficient),


andal (reliable), relevan (relevance) dan berguna(usefulness) untuk mencapai tujuan
penugasan. Practice advisory 2410-1 dari Standar : “ kriteria komunikasi” → Observasi dan
rekomendasi harus didasarkan pada atribut : kriteria, kondisi, penyebab & dampak/akibat.
Practice  advisory 2420-1 dari Standar : “kualitas kriteria komunikasi” menyatakan bahwa
komunikasi harus obyektif , jelas , ringkas konstruktif, tepat waktu.

Unsur-Unsur Temuan Audit

Unsur-unsur temuan audit meliputi :

1) Kondisi
Merupakan keadaan/kejadian sebenarnya yang ditemukan auditor selama proses audit
dilaksanakan dan diselesaikan
2) Kriteria
Dua elemen penting dalam konsep Kriteria (criteria) yaitu tujuan dan sasaran, bisa
mencakup standart-standart operasi yang mencerminkan apa yang diinginkan
manajemen untuk dicapai oleh operasi yang diaudit dan kualitas pencapaian.
3) Akibat
risiko/ eksposur yang dihadapi organisasi karena kondisi tidak sama dengan kriteria
(akibat perbedaan)
4) Sebab
Merupakan alasan perbedaan antara harapan dengan kondisi aktual (mengapa ada
perbedaan)
5) Kesimpulan
Harus ditunjang oleh fakta-fakta. Kesimpulan dapat dan seharusnya menyajikan
tindakan potensial.
6) Rekomendasi
Menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk
memperbaiki kondisi-kondisi yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam
sistem kontrol.
Saran-SaranPerbaikan
Saran-saran perbaikan dari seorang auditor pada temuan audit berfungsi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dari kegiatan-kegiatan di dalam perusahaan dan mencegah
kecurangan terjadi (Fraud Prevention).
Temuan Audit yang dapat dilaporkan

Temuan yang dapat dilaporkan harus :

a. Cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen


b. Didokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang
memadai, kompeten dan relevan
c. Secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka
d. Relevan dengan masalah-masalah yang ada
e. Cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk
memperbaiki kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan.

Pendekatan untuk mengkonstruksi Temuan.

Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan Internal Auditor :

 Tidak mengganti pertimbangan audit dengan pertimbangan manajemen.


 Bertanggungjawab untuk memberikan bukti.
 Tertarik pada perbaikan kinerja, namun tidak mutlak.

Meninjau temuan audit secara kontinyu, sebab

Penelahaan Pengawasan (Supervisory Reviews)

Seharusnya setiap temuan audit yang dilaporkan telah melalui penelahan


pengawasan (supervisory review) yang ketat. Tujuannya untuk mempertahankan kredibilitas
aktivitas audit internal.Penyelia (supervisor) audit harus melakukan review secara
rutin/periodik untuk menjaga mutu/kualitas audit.

Pelaporan Temuan Audit (Reporting Deficiencies Of Audit Findings)

Beberapa organisasi audit menyusun ringkasan eksekutif (executive summary) atas


laporan audit internal.Ringkasan eksekutif biasanya dibuat dalam satu halaman, menjelaskan
lingkup audit, menyajikan opini audit secara keseluruhan, menyajikan penilaian auditor atas
obyek/operasi yang diaudit, dan menyebutkan temuan-temuan yang dapat dilaporkan.

Tindak Lanjut ( Follow Up )

Standar 2500.A.1 : Kepala bagian audit harus menetapkan proses tindak lanjut untuk
memonitor dan memastikan bahwa tindakan manajemen telah diimplementasikan secara
efektif atau bahwa manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil
keputusan. Practice advisory 2500-A.1.1 :”Proses Tindak Lanjut”: Tanggungjawab untuk
melakukan tindak lanjut harus didefinisikan dalam piagam tertulis aktivitas audit internal.

Anda mungkin juga menyukai