Anda di halaman 1dari 8

Akuntansi Sektor Publik

Nama : Hanidar Nadhifah


NIM : 2011070746

BA TOPIK RESUME PERTEMUAN 1-6


B
1 Definisi Internal Audit Menurut  Aktivitas independen yang memberikan keyakinan (assurance), penilaian objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk
Standard for the Professional memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi dengan menetapkan pendekatan yang sistematis dan
Practice of Internal Auditing berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan pengendalian, dan
(SSPIA) pengelolaan organisasi
 Independen artinya bebas dari pengaruh dari pihak mana pun, termasuk pemilik kepentingan, bos, pimpinan perusahaan
 Memberikan keyakinan dan penilaian objektif artinya dalam melakukan audit pada divisi atau bagian mana pun auditor
harus melakukannya dengan perlakuan yang sama, hasilnya tidak di rekayasa, dalam proses audit juga mengungkapkan
fakta dengan didukung oleh data-data yang lengkap, memberi nilai tambah (adanya perbaikan dalam proses operasi dan
langkah yang lebih detail dalam penilaian risiko) sehingga dapat meningkatkan nilai organisasi
 Standar Pedoman Kerja Auditor Internal menggunakan standar atribut yang menggambarkan atribut susunan organisasi
dan standar kerja yang menunjukkan kriteria kualitas kinerja yang dibukukan dalam International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing
2 Tujuan Audit Internal dan Audit  Audit Internal mempunyai tujuan membantu manajemen khususnya middle dan lower dalam melaksanakan tanggung
Eksternal jawabnya
 Audit Internal memeriksa kinerja dari perusahaan dan kesesuaian nya terhadap tujuan perusahaan. Lingkup
pemeriksaannya lebih mendetail karena berkaitan dengan operasional perusahaan, serta membantu manajemen
melaksanakan kewajibannya
 Audit internal juga memeriksa terhadap temuan mengenai efektivitas, efisiensi, kecurangan pada operasional perusahaan
yang ditemukan, dan memeriksa kelemahan pengendalian internal
 Auditor internal wajib memberikan rekomendasi, cara, solusi atas temuan yang telah ditemukan dari audit internal agar
tujuan perusahaan tercapai. Dari rekomendasi tersebut kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi
 Audit Eksternal mempunyai tujuan untuk memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan
 Kewajaran yang dimaksud adalah perusahaan sudah menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan PSAK yang
berlaku, bebas dari keraguan dan kecurangan, serta tidak ada yang ditutup-tutupi
 Alasan opini audit bersifat wajar, tteapi bukan harus benar? Karena keterbatasan auditor untuk memeriksa dengan lebih
detail dalam pemeriksaan operasional perusahaan. Internal auditor membantu manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan. Dikarenakan auditor internal memeriksa dari dalam, laporan auditor internal berupa temuan kecurangan,
penghematan, kelemahan pengendalian internal, dll
3 Tipe Auditor Internal  Watchdog  dianggap berorientasi untuk mencari-cari kesalahan auditee. Peran auditor sebagai watchdog bertujuan
untuk melakukan audit kepatuhan (compliance audit) dan berfokus pada penyimpangan, kesalahan, atau kecurangan pada
organisasi. Aktivitas yang dilakukan oleh auditor internal sebagai watchdog diantaranya adalah observasi, inspeksi,
perhitungan, cek fisik, pengujian atas ketaatan transaksi terhadap ketentuan peraturan yang berlaku. Semua langkah-
langkah ini memiliki dampak dalam jangka pendek yaitu perbaikan atas kesalahan dan penyimpangan yang ditemukan
 Consultant  auditor diharapkan dapat memberikan nasihat dalam hal penggunaan sumber daya dalam organisasi yang
dapat meningkatkan atau mencapai tujuan operasional organisasi. Hal ini umumnya memberikan dampak jangka
menengah bagi organisasi berapa peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi. Audit yang dilakukan merupakan audit
operasional yang memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif, efisien, dan ekonomi sehingga dapat dinilai
apakah organisasi telah menjalankan aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan organisasi
 Catalyst  auditor harus memberikan masukan, saran, nasihat, dan memberikan contoh secara langsung penyelesaian
masalah (membantu perusahaan mempercepat penyelesaian masalah). Peran ini berkaitan dengan penjaminan kualitas
(quality assurance) untuk meyakinkan bahwa aktivitas yang dijalankan oleh organisasi telah menghasilkan output yang
diperlukan oleh penggunanya. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terkait tujuan organisasi
yaitu memenuhi ekspektasi stakeholder
4 Profesi Internal Auditor  Internal auditor memiliki sertifikasi internal auditor. Tingkat Nasional  QIA (Qualified Internal Auditor). Tingkat
Internasional  CFE (Certified Fraud Examiner), CBA (Certified Bank Auditor)
5 Hubungan Internal Audit  Tujuan auditor internal adalah untuk menyatakan suatu opini tentang kewajaran dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan (sama seperti yang diisyaratkan oleh peraturan atau seperti yang ditentukan oleh perwakilan dan
pemegang saham – anggota dewan komisaris – pihak yang mempekerjakan mereka

 Internal audit melakukan kegiatan audit sebagai pekerjaan rutin/harian bahkan setiap transaksi harus benar, bila
melakukan sampling maka yang diambil sampling nya lebih besar dan rinci daripada akuntan publik. Dari pemeriksaan
yang telah dilakukan tersebut, maka oleh auditor internal dibuat laporan hasil pemeriksaan yang akan disampaikan
kepada direksi
 Internal dan eksternal auditor melakukan kerja sama tentang apa yang diperiksa. Bila pemeriksaan dianggap sudah bagus
atau dapat dipercaya, maka eksternal auditor tidak perlu dilakukan pemeriksaan atau dilakukan pemeriksaan tetapi
lingkupnya lebih sedikit dari seharusnya
 Hubungan internal audit, komisaris, direksi, dan komite audit  Hubungan Pelaporan dan Hubungan Pengawasan
 Hubungan Pengangkatan  Internal audit ditunjuk oleh Direksi dan mendapatkan persetujuan oleh Komisaris melalui
Komite Audit
 Hubungan Pelaporan  internal auditor melaporkan hasil pemeriksaannya kepada direksi dan komisaris melalui komite
audit
6 Konsep Audit Sebagai Satu  Semua laporan keuangan, entitas, dan fungsi organisasi harus diaudit hanya satu kali dalam suatu periode tertentu.
Kesatuan (Unified Audit) Auditor eksternal harus bekerja sama dengan auditor internal untuk melihat apakah pekerjaan auditor eksternal harus
dilakukan sehingga tidak mungkin terjadi adanya pengulangan audit/redundant
7 Organ Penting dalam Perseroan  Perseroan Terbatas memiliki tiga organ penting, yaitu Direksi, Komisaris, dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Terbatas Menurut UU No. 40  Tugas dan Wewenang Direksi:
Tahun 2007 tentang Perseroan a. Organ perseroan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan PT untuk kepentingan tujuan perseroan serta
Terbatas mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
b. Mengurus segala hal kepentingan PT dan memiliki kewenangan sebagai wakil PT
c. Memiliki kewajiban untuk menjalankan dan melaksanakan beberapa tugas administratif selama jabatannya
d. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah rapat direksi
e. Membuat laporan tahunan
f. Memelihara dan menyimpan dokumen PT
g. Melaporkan saham yang dimiliki anggota direksi
h. Kewajiban yuridis meminta persetujuan RUPS atas pengalihan/penggunaan kekayaan PT
 Tugas dan Wewenang Komisaris
a. Organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan khusus dalam perusahaan sesuai dengan
Anggaran Dasar
b. Melakukan pengawasan kepada direksi dalam menjalankan perusahaan
c. Memberikan nasihat kepada direksi atas jalannya perusahaan
d. Mengetahui segala tindakan yang dilakukan direksi dalam perusahaan
e. Dapat memberhentikan seorang atau beberapa direksi apabila diketahui direksi menjalankan perusahaan dengan
prinsip yang bertentangan dan maksud dan tujuan PT dan atau perundang-undangan yang berlaku
f. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinannya
g. Melaporkan kepada PT mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada PT atau PT lain
h. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada
RUPS
 Tugas dan Wewenang RUPS
a. Organ perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris atau memiliki
kewenangan eksekutif namun bukan kewenangan tertinggi dalam perseroan. RUPS harus dilaksanakan minimal 1
tahun sekali selama PT berjalan, paling lambat dilakukan 6 bulan setelah tahun buku perseroan ditutup
b. Penetapan perubahan anggaran dasar
c. Penetapan pengurangan modal
d. Pemeriksaan, persetujuan, dan pengesahan laporan tahunan
e. Penetapan penggunaan laba
f. Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris
g. Penetapan mengenai penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
h. Penetapan pembubaran perseroan
8 Risiko Audit  Risiko ada karena perusahaan memilih untuk mencapai tujuan. Harus ada tujuan, karena jika tidak ada tujuan jadinya tidak
risiko
 Risiko adalah suatu kejadian atau kondisi yang berkaitan dengan hambatan dalam mencapai tujuan berupa ketidakpastian
yang mengakibatkan tujuan tidak tercapai. Risiko merupakan suatu ketidakpastian akibat terjadinya peristiwa yang sudah
terjadi atau belum terjadi di kejadian mendatang
 Hambatan adalah sesuatu kejadian atau kondisi yang dapat menghambat tercapainya tujuan
 Gangguan (impairment)  konflik kepentingan pribadi, pembatasan lingkup, pembatasan akses
 Tugas Internal Audit adalah membantu organisasi mencapai tujuan dengan pendekatan yang sistematis dan mengevaluasi
serta meningkatkan keefektifan manajemen risiko
 Tugas Manajemen Risiko (bisa berupa proses yang ada dalam perusahaan yang bertugas melakukan mitigasi risiko:
a. Membuat risk register daftar risiko perusahaan
b. Mengevaluasi daftar risiko perusahaan yang sudah dibuat risk register dengan cara menentukan risiko tersebut
apakah tergolong rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan efeknya terhadap tujuan perusahaan
c. Setelah dilakukan evaluasi kemudian risiko tersebut didistribusikan ke uni-unit masing-masing termasuk diserahkan
kepada internal audit
d. Oleh internal audit, daftar risiko akan dilakukan penyusunan dan strategi dalam melakukan persiapan audit sehingga
dapat meminimalisasi serta mitigasi risiko agar tidak terulang kembali ke depannya
 Hubungan manajemen risiko dan audit internal adalah tugas manajemen risiko (identifikasi, register, evaluasi terhadap
potensi rendah sedang tinggi terhadap perusahaan, membuat mitigasi dan selanjutnya hasilnya akan diserahkan ke unit
terkait termasuk internal auditor). Dari hasil tersebut, internal auditor menggunakan data dari manajemen risiko untuk
melakukan audit berdasarkan tinggi rendahnya risiko atau risk based audit (melakukan audit pada hal yang lainnya
material dan risiko yang tinggi)
 Penentuan risiko merupakan tanggung jawab manajemen dan harus dari manajemen karena risiko bergerak dinamis terus
menerus dan berkelanjutan
 Risiko Audit terdapat pada tingkat pelaporan keuangan dan tingkat saldo akun. Risiko yang berfokus dilakukan pada
laporan keuangan dilakukan oleh eksternal audit karena memang tugas eksternal audit melakukan pengujian/pemeriksaan
terhadap kewajaran laporan keuangan. Sedangkan internal auditor berfokus pada operasional dan transaksi sehari-hari
sehingga tugas pemeriksaan saldo akun masuk ke lingkup internal auditor
 Dalam menentukan risiko audit pada tingkat laporan keuangan, standar audit menyatakan bahwa auditor internal perlu
mengetahui karakteristik manajemen, karakteristik operasi dan industri, dan karakteristik penugasan
 Karakteristik Manajemen:
a. Kebijakan manajemen didominasi oleh satu orang
b. Manajemen memiliki perilaku yang sangat agresif terhadap pelaporan keuangan
c. Perputaran manajemen tinggi
d. Manajemen sangat berlebihan dalam menekankan pencapaian proyeksi laba
e. Manajemen memiliki reputasi buruk dalam komunikasi bisnis
 Karakteristik Operasi dan Industri:
a. Profitabilitas entitas dibandingkan dengan industrinya ternyata tidak memadai atau tidak konsisten
b. Hasil operasi entitas sensitif terhadap faktor ekonomi
c. Entitas berada pada industri yang menurun
d. Organisasi entitas bersifat desentralisasi tanpa pengawasan aktivitas yang memadai
e. Entitas diragukan kelangsungan hidupnya
 Karakteristik Penugasan:
a. Terdapat banyak perdebatan dan/atau masalah akuntansi yang sulit
b. Terdapat transaksi atau saldo yang signifikan dan sulit di audit
c. Terdapat transaksi dan pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam jumlah yang signifikan dan tidak biasa
d. Sebelumnya terdapat salah saji signifikan yang dideteksi selama audit atau tidak tersedia data mengenai hal tersebut
 Risiko pada Tingkat Saldo Akun:
a. Risiko Inheren/Bawaan  risiko yang bersifat melekat pada suatu aset atau perbuatan. Contoh: uang kas yang lebih
gampang dicuri dibandingkan alat berat. Inherent Risk harus diatasi dengan adanya kebijakan/SOP. Misalkan kas harus
ditempatkan di brankas, kas harus dilakukan cash opname
b. Risiko Kontrol  risiko yang timbul karena sistem pengendalian kontrol yang lemah, tidak ada, ataupun kalau
dilakukan pengendaliannya di bawah standar. Pengendalian tidak bisa dilakukan oleh auditor tetapi bisa dilakukan
oleh auditee. Contoh: dibuat struktur organisasi yang jelas
c. Risiko Deteksi  dikarenakan auditor tidak bisa melakukan pemeriksaan terhadap seluruh transaksi maka
menggunakan sampling yang dapat menyebabkan risiko deteksi
9 Kontrol  Kontrol adalah tameng yaitu untuk melindungi dari risiko-risiko yang mungkin terjadi
 Kontrol adalah suatu sistem yang dapat melindungi perusahaan dari risiko-risiko yang mungkin terjadi yang
diimplementasikan berupa suatu sistem yang berupa prosedur, aturan, dan instruksi yang dirancang oleh manajemen atau
direksi untuk mencapai tujuan organisasi sehingga sistem operasi dapat tercapai
 Kontrol penting karena manajemen tidak bisa mengontrol dan mengawasi para pegawai sehingga pegawai yang diberikan
delegasi juga mempunyai tanggung jawab sehingga ada bukti bahwa tugas yang dilakukan sudah selesai dikerjakan
a. Pimpinan tidak bisa melakukan pekerjaan sendiri sehingga harus ada orang yang melaksanakan pekerjaan pimpinan
tersebut sesuai dengan delegasinya
b. Orang yang diberikan wewenang harus mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan sehingga muncul adanya
responsibility
c. Cara mempertanggungjawabkan pekerjaan adalah dengan melaporkan seluruh progres pekerjaanya (accountability)
dengan cara membandingkan realisasi pekerjaan terhadap target
 Yang bisa dilakukan oleh auditor dalam menentukan kontrol yang baik  auditor tidak boleh terlibat dalam eksekusi,
auditor hanya boleh mengusulkan saran maupun masukan yang seharusnya dilakukan perusahaan. Auditor hanya dapat
melakukan evaluasi dan menunjukkan kelemahan dalam kontrol serta memberikan rekomendasi, membantu manajemen
melakukan evaluasi, menunjukkan kelemahan kontrol, dan memberikan rekomendasi atas kontrol tersebut dengan tetap
menyesuaikan terhadap peraturan atau regulator yang berlaku. Hasilnya berupa kontrol dilakukan sesuai atau tidak,
cukup atau tidak. Auditor internal harus bisa menilai kecukupan dari kontrol. Kontrol yang lemah harus diperkuat dan
apabila terhadap kontrol yang rumit juga harus dikurangi
 Kontrol harus pas  kontrol tidak boleh kurang ataupun berlebihan. Kontrol yang terlalu banyak akan menyulitkan
perusahaan. Oleh karena itu, auditor internal akan mengusulkan pos mana yang perlu diatur atau mana yang lebih
dilonggarkan disesuaikan dengan kejadian sehari-hari dan regulator yang ada
 Yang menyebabkan kontrol tidak bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan  kontrol dianggap sebagai
permainan, objek sabotase, ilusi kontrol
10 Peran, Fungsi, dan Karier Internal  Video Internal Auditing: A Career for Today, A Career for Tomorrow
Audit a. Internal auditor harus membuat perusahaan bekerja lebih efisien
b. Internal auditor memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan dan pemerintah dan untuk menjalankan fungsi
pengawasan
c. Internal auditor adalah kawan yang dapat dipercaya bukan sebagai advisor yang mencari-cari kesalahan tetapi auditor
internal membantu manajemen mencapai tujuan bisnis perusahaan
d. Internal auditor tidak selalu berkaitan dengan kinerja keuangan, tetapi lebih kepada keseluruhan proses. Auditor
internal harus memahami tentang keseimbangan antara keseimbangan antara pemerintahan, bisnis, kepatuhan, dan
hukum
e. Internal auditor harus berasal dari bermacam-macam background, akuntansi, IT komunikasi, teknik, dll
f. Karier dari internal auditor bisa berkembang ke sektor lain seperti menjadi manajer pada suatu organisasi. Internal
auditor sangat baik untuk memulai sebuah karier bisnis
g. Hal yang paling sering menyebabkan auditor internal kehilangan teman-teman auditor internal adalah seseorang
menepuk pundakmu dan mengatakan “kamu jago banget, ayo kerja di divisi kami”
h. Kenapa kita perlus menjadi internal auditor? Karena internal audit membuka begitu banyak peluang untuk
mempelajari tentang organisasi, risiko, kontrol, dan skill ini sangat dibutuhkan dimana pun kalian berada
 Skill yang Dimiliki Internal Auditor
a. Sertifikasi
b. Pendengar yang baik  karena auditor perlu mengumpulkan informasi. Salah satu cara auditor mendapatkan
informasi dan data selain dari dokumen yang diaudit adalah dari wawancara. Dimana apabila auditor dapat
mendengarkan dengan baik, maka informasi yang didapat juga lebih banyak
c. Memiliki skill yang berkaitan dengan tipe audit (terkait tipenya sebagai advisor atau sebagai pengawas)
d. Critical skill
e. Communication skill  kemampuan menulis laporan keuangan dan menyampaikan komunikasi dengan auditee
f. Tegas  mampu menyampaikan apa yang harus disampaikan, misalnya opini audit
g. Harus mudah menyesuaikan dengan perubahan aktivitas perusahaan  apabila terjadi perubahan strategi, struktur
organisasi, maupun pencatatan pada laporan keuangan
h. Auditor harus mampu menyesuaikan diri  misalnya apabila terjadi perubahan kebijakan
i. IT Skill  seseorang auditor harus mempunyai kemampuan menggunakan teknologi informasi yang baik karena
dengan kemampuan menggunakan IT, proses audit menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah dalam mengambil
keputusan/menemui anomali data
j. Analisa data ketika auditor internal mendapatkan data dari audit, kemudian dapat menggunakan excel makan akan
terlihat data yang terduplikasi atau fraud yang terjadi
k. Inisiatif
 Auditor Internal sebagai Pilihan Karier yang Bagus
a. Jika auditor internal keluar dari pekerjaanya, mereka lebih mudah menyesuaikan diri karena pemahaman mereka yang
lebih luar karena auditor internal melakukan audit di semua unit
b. Karena auditor internal terbiasa bekerja dengan kontrol, sehingga kemampuan mereka dalam mitigasi risiko yang baik
sehingga mereka mempunyai dasar dan bekal yang cukup untuk beralih profesi
c. Profesi ini tidak akan tergantikan meskipun IT telah banyak berkembang
d. Auditor internal mempunyai skill yang beraneka ragam sehingga mereka dapat beradaptasi di unit mana pun mereka
ditempatkan
e. Dengan adanya pengalaman audit, auditor internal menjadi lebih tau dari perusahaan tempat mereka bekerja
f. Auditor internal memiliki sikap kreatif dan disiplin sehingga banyak dilirik perusahaan
11 Survey Pendahuluan  Survey Pendahuluan  pengumpulan dan penelaahan data dan informasi umum tentang unit yang diaudit serta
kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku dan penentuan waktu pemeriksaan
 Survey Pendahuluan dilakukan untuk mengetahui dasar-dasar terkait yang dihadapi auditee sehingga dapat menentukan
arah/program audit yang dilakukan
 Tujuan Survey Pendahuluan
a. Memperoleh pemahaman mengenai tujuan, proses, risiko, dan kontrol yang berkaitan dengan audit, serta untuk
memperoleh informasi dan perspektif yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan audit
b. Audit internal harus memastikan bahwa waktu dan upaya yang digunakan untuk survey pendahuluan dapat produktif
c. Survei pendahuluan yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat dan program audit yang tepat akan
menunjang keberhasilan audit
 Tujuh Langkah Dasar dalam Survey Pendahuluan
a. Studi awal (initial study)
b. Documenting
c. Pertemuan (meeting) dengan auditee
d. Mengumpulkan bahan bukti/informasi
e. Pengamatan
f. Pembuatan bagan alir
g. Memperoleh informasi
h. Pelaporan
 Hambatan yang Dihadapi Ketika Melakukan Survey Pendahuluan
a. Klien tidak kooperatif
b. Klien tidak memberikan data yang diperlukan
c. Data yang dikirimkan lama
d. Data yang diterima tidak sesuai dengan yang diminta
e. Auditee sengaja menutup-nutupi yang harus disampaikan
 Cara Mengatasi Hambatan
a. Auditor harus memiliki skill komunikasi yang baik, seperti pada saat entry meeting harus memberikan kesan yang baik
kepada auditee sehingga auditee dapat bersikap kooperatif dan merasa aman dan nyaman ketika memberikan data-
data yang diminta
b. Mendatangi secara langsung ke tempat auditee bila mereka juga tidak kunjung memberikan data-data yang diminta,
menunggu secara langsung ke tempat auditee sehingga auditee bisa segera memberikan data yang diminta
c. Tegas dalam melakukan permintaan data, misal dengan sedikit ancaman dengan menjelaskan apa saja dampak yang
terjadi jika data-data tidak diberikan
d. Melaporkan ke atasan dari auditee agar auditee lebih aware atau segera memberikan data yang diminta
e. Membangun chemistry dengan auditee dan memberikan saran, masukan agar auditee tidak memilki kesan takut pada
auditor
12 Program Audit 

Anda mungkin juga menyukai