Anda di halaman 1dari 18

Gambaran

umum Audit
Internal Kelompok 1
Winni Chua (1810313620051)
Aurellia Eviolina S (1810313620052)
Nazla Shafira Noviandini (1810313620029)
Pengertian Audit internal
Pengertian Audit Internal menurut Institute of Internal Auditor (IIA) dalam Sawyer
et. Al., (2003:8) adalah suatu fungsi penilai independen yang ada dalam organisasi untuk
memeriksa dan mengevaluasi aktivitas yang ada dalam organisasi sebagai pemberian jasa
kepada organisasi.

Audit internal sendiri adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam
organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dn
dapat diandalkan; (2)  risiko yang diahdapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi  yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber
daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai
secara efektif- semua dilakukan denga tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen
dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggungjawab secara efektif.
Fungsi audit internal
Audit internal berfungsi untuk menentukan:
1.    Keakuratan dan keandalan informasi
keuangan dan operasi.
2.    Identifikasi dan meminimalkan risiko yang
dihadapi perusahaan.
3.   Kepatuhan dan mengikkuti peraturan
eksternal serta kebijakan dan prosedur internal.
4.    Kriteria operasi yang memuaskan telah
dipenuhi.
5.  Sumber daya telah digunakan secara efisien
dan ekonomis.
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
dan dikonsultasikan dengan manajemen. Tujuan
organisasi membantu anggota organisasi dalam
menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
DEFINISI AUDIT INTERNAL
BERDASARKAN TUJUAN DAN RUANG
LINGKUPNYA (BOYNTON, JOHSON, &
KELL)
Bagian-bagian penting dalam definisi Auditing Internal sebagai
berikut :
1. Internal menunjukkan bahwa aktivitas auditing
dilaksanakan dalam organisasi 
2. Independen dan objektif menjelaskan bahwa pertimbangan
auditor akan bernilai bila bebas dari bias atau
penyimpangan
3. Pendekatan yang sistematis dan berdisiplin menyiratkan
bahwa auditor internal mengikuti standar professional yang
mengatur pekerjaan audit internal
PROFESI AUDIT INTERNAL

1. Pelayanan kepada 4. Menjadi anggota


publik asosiasi dan
3. Menaati kode
etik menghadiri
2. Pelatihan khusus pertemuan-
berjangka panjang pertemuan

5. Publikasi jurnal 6. Menguji 7. Lisensi oleh


yang bertujuan pengetahuan para negara atau
untuk kandidat auditor sertifikasi
meningkatkan bersetifikat oleh dewan
keahliah praktik
Kode etik

Kode etik profesional disusun sebagai hasil dari


hubungan yang khusus anatar anggota profesi dan 2. Kode etik tersebut dibagi dalam tiga
klien mereka. Praktisi profesional tidak menjauhi bagian utama. Pada dua bagian terakhir, kode
orang-orang yang mereka layani. etik dibagi dalam lima bagian

1. Kode etik berlaku bagi semua auditor internal, Semua auditor internal dibatasi oleh kode
tidak hanya anggota IIA dan CIA. Hal ini etik, dan pelanggaran atasnya akan dikenakan
dilakukan untuk menerapkan kode etik ke semua sanksi pencabutan keanggotaan dan gelar
individu dan organisasi yang melakukan audit CIA. Berdasarkan kode etik auditor internal
internal, tanpa memerhatikan lokasi atau tidak bertanggung jawab untuk melaporkan
kedekatan hubungannya dengan organisasi. kepada pihak di luar perusahaan kecuali
secara khusus diperbolehkan oleh aturan
hukum.
PERBEDAAN ANTARA AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL
NO KETERANGAN AUDITOR INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL

Melakukan penilaian secara


independent  atas aktivitas operasional
Memberi pendapat  mengenai kewajaran laporan
1. Tujuan Audit perusahaan dengan mengukur dan
keuangan suatu organisasi.
mengevaluasi kecukupan kontrol serta
efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan

Internal perusahaan yaitu direksi & Pihak ketiga, seperti para pemegang saham, calon
2. Pengguna Laporan
manajemen investor.

Masalah operasional masa lalu, sekarang


Melihat catatan keuangan yang terjadi pada periode
3. Orientasi dan yang akan datang dengan melakukan
lalu(historical)
perbaikan agar lebih baik dimasa mendatang

Berbagai disiplin ilmu dapat menjadi anggota


4. Kualifikasi Sarjana Akuntansi
internal audit.

5. Timing Kegiatan audit dilakukan berkesinambungan. Bersifat periodik biasanya tahunan.


Program Sertifikasi
Begitu Common Body of Knowledge diterapkan, maka program sertifikasi
mulai bermunculan, dimana peserta yang mendapat gelar menunjukkan
bahwa mereka telah melakukan audit internal dalam kapasitas pengambilan
keputusan dan setuju untuk patuh pada Kode Etik IIA.

Ujian CIA menguji pengetahuan dan kemapuan peserta mengenai praktik


audit internal saat ini. Ujian tersebut menguji keahlian manajemen, prinsip-
prinsip control manajemen, manajemen risiko, control internal, teknologi
informasi, strategi untuk mengembangkan usaha dan tata kelolah, serta topic-
topik lainnya yang berkaitan.

Dalam perkembangan selanjutnya, direncanakan ujian CIA terkomputerisasi.


Ujian secara elektronik memudahkan penerjemahan dan peningkatan yang
berkelanjutan atas keabsahan statistik dari ujian.
Sertifikasi Khusus
Sertifikasi dalam Auditor Jasa Keuangan
Auditor Pemerintah
Penilaian Sendiri atas Bersertifikat (Certified
Bersertifikat (Certified
Kontrol (Certification in Financial Services Auditor-
Government Auditing
Control Self-assessment- CFSA)
akan menguji pengetahuan peserta Profesional-GGAP) sertifikasi khusus terbaru dari
CCSA)
tentang dasar-dasar penilaian sendiri dirancang untuk menguji IIA yang diperuntukkan bagi
atas control, proses, dan integrasi, pengetahuan dan kompetensi auditor yang memiliki
serta pemahaman topic-topik penting auditor pemerintah.
yang berkaitan seperti risiko, control,
kompetensi dalam praktik audit
dan tujuan usaha. jasa keuangan dan
metodologinya.
Aktivitas Audit
Ada tiga kategori dasar bentuk praktik audit:
● Keuangan. Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan
menggunakan metode akuntansi.
● Ketaatan. Penelaahan atas control keuangan dan operasi serta transaksi untuk
melihat kesesuaiannya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku.
● Operasional. Telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan
untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut
dalam mencapai tujuannya.

Penekanan audit eksternal adalah pada kewajaran penyajian keuangan, sedangkan


penekanan audit internal adalah membantu manajer dan dewan komisaris atau badan
pengatur lainnya yang sejenis dalam mencapai pengelolaan yang optimal dan dalam
pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.
Pendekatan-Pendekatan Yang Dilakukan
Untuk mencapai tujuannya masing-masing, auditor internal dapat melakukan beberapa
pendekatan:
• Audit Komprehensif. Menggambarkan audit atas semua aktivitas yang terdapat pada
entitas pemerintah.
• Audit Berorientasi Manajemen. Penelaahan atas semua aktivitas sesuai dengan
perspektif manajer atau konsultan manajemen. Audit berorientasi manajemen
memfokuskan diri pada membantu organisasi mencapai tujuannya. Hasil yang signifikan
adalah membantu manajer mengelolah perusahaan dengan lebih baik dan membuat
manajer, bukan auditor, kelihatan baik.
• Audit Partisipatif. Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data,
mengevaluasi operasi, dan mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan kemitraan untuk
menyelesaikan masalah, sehingga terkadang disebut audit kemitraan.
• Audit Program. Penelaahan atas seluruh program, baik perusahaan public maupun privat,
untuk menentukan apakah manfaat yang diinginkan telah tercapai
Pemberian Jasa Audit Internal Dari Luar
Perusahaan
Semua bentuk audit bisa saja dilakukan Akibat dari beberapa faktor, termasuk
oleh penyedia jasa dari luar perusahaan. perampingan organisasi dan
Juga banyak organisasi luar yang pemasaran yang agresif oleh kantor
menyediakan kemitraan sumber daya,
akuntan publik, maka audit internal
kemitraan sumber daya, kemitraan
strategis, dan peminjaman staf. Pegawai yang dilakukan pihak di luar
kontrak yang melakukan berbagai jenis perusahaan menjadi semakin penting.
audit tersebut tidaklah terbatas pada Dalam beberapa hal fungsi audit
auditor internal saja. Ruang lingkup dan internal yang utama melengkapi
sifat pekerjaan mereka umumnya jasanya dengan kehadiran auditor
dijelaskan dalam kontrak kerja. kontrak yang memilii keahlian khusus
yang penugasan jangka pendek.
Cara Auditor Internal Melayani Kebutuhan Manajemen

Dalam banyak kasus mitra tersebut adalah auditor internal yang berorientasi manajemen. Sayangnya
beberapa manajer tidak menyadari manfaat yang menanti mereka. Kadang kala auditor sendiri tidak
memberi pengetahuan ke manajemen tentang manfaat tersebut. Saat ini kebanyakan organisasi audit
internal dilengkapi keahlian untuk melaksanakan verifikasi melebihi verifikasi keuangan.
Jadi lingkup keahlian mereka dapat mencakup masalah-masalah yang dihadapi manajemen. Pada
situasi seperti ini departemen audit internal mampu membantu manajemen dalam:
● Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak
● Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko
● Memvalidasi laporan ke manajemen senior
● Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis
● Membantu proses pengambilan keputusan
● Menganalisis masa depan-bukan hanya untuk masa lalu
● Membantu manajer untuk mengelola perusahaan
DILEMA YANG DIHADAPI AUDITOR
INTERNAL
Auditor internal yang profesional harus memiliki independensi untuk memenuhi
kewajiban profesionalnya; memberikan opini yang objektif , tidak bias, dan tidak dibatasi;
dan melaporkan masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan eksekuitf atau
lembaga. Auditor internal harus bebas dari hambatan dalam melaksanakan auditnya.

Mautz dan Sharaf, dalam karya terkenal mereka, “The Philosophy of Auditing” (Filosofi
Audit), memberikan beberapa indikator independensi profesional. Indikator-indikatornya
adalah:
● Independensi dalam Program Audit
● Independensi dalam Verifikasi
● Independensi dalam Pelaporan
Auditor Internal Sebagai Seorang Konsultan
Ketika Guidance Task Force (GTF) dan kelompok perencana sebelumnya bertemu pada
tahun 1997 dan tahun-tahun berikutnya sedang merumuskan definisi dan standar berkaitan
yang akan dikeluarkan Institute of Internal Auditors, konsep konsultasi semakin
diperhatikan dan dirasa perlu untuk menjelaskan secara khusus. Meskipun ada keyakinan
bahwa jasa konsultasi akan mengurangi independensi, disebutkan bahwa memberikan
konsultasi bukan berarti mengarahkan, dan diterimanya saran konsultasi merupakan
keputusan manajemen.

Meskipun Institute of Internal Auditors merencanakan untuk memasukkan standar


konsultasi sebagai jasa lain selain jasa pemberian keyakinan, namun jasa pemberian
keyakinan lebih dulu di masukkan karena lebih dulu tercakup dalam standar sebelumnya.
Standar konsultasi tersebut berisi:
• Standar Atribut
• Standar Kerja
Prinsip-Prinsip Pedoman Konsultasi
Prinsip-prinsip yang menjadi pedoman
Jasa konsultasi, baik yang dilaksanakan secara
pelakasanaan jasa konsultasi oleh auditor
terpisah ataupun sebagai bagian dari pemberian
internal, sedikit berbeda dari kebanyakan saran
keyakinan, harus menghasilkan nilai tambah bagi
lainnya karena lebih bersifat definitif, bukan
manajemen dan organisasi. Auditor internal, karena
mengarahkan. Saran tersebut menjelaskan
pendekatan, pengalaman, keahlian investigasi, dan
aktivitas yang diberikan selain jasa pemberian
kemampuan analitisnya merupakan pihak yang
keyakinan dan audit konsultasi seperti
pantas untuk melaksanakan jasa ini dan
investigasi dan penelaahan terkait dengan
memberikan kontribusi bagi tujuan dan
merger dan akuisisi.
kemakmuran organisasi.
Kepala eksekutif audit harus memiliki
pengalaman dan keahlian manajerial untuk
merancang dan mengarahkan jasa konsultasi
dan untuk mengevaluasi hasil dan saran-
sarannya. Juga, ia harus mampu berkomunikasi
dan membahas hasil konsultasi dengan
tingkatan manajemen yang sesuai.
Pertimbangan-
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan Tambahan
tambahan untuk
penugasan konsultasi formal, merupakan
ringkasan praktis dari aspek operasional fungsi
konsultasi. Pelaksanaan tugas dengan berhati-
hati ditekankan dengan memastikan bahwa
auditor internal mematuhi persyaratan dan
pemahaman akan hal ini juga ditekankan pada
auditor yang melaksanakan audit untuk memberi
keyakinan.

Harus ada perjanjian mengenai tujuan dan


lingkup jasa konsultasi. Ruang lingkup
memastikan bahwa profesionalisme, integritas,
kredibilitas, dan reputasi jasa audit internal akan
tetap dijaga. Rencana penugasan konsultasi
haruslah memenuhi kebutuhan manajemen yang
menerima jasa.
thankyou
And have a nice day !

Anda mungkin juga menyukai