Anda di halaman 1dari 20

Audit

Internal

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Hello!
We are from the group of 12
1. Muhammad Ammar T. (B12.2018.03730)
2. Sherly Erisliana (B12.2018.03732)
3. Muhamad Sidik (B12.2018.03738)
4. Athala Zahwa P. (B12.2018.03810)
Peraturan mewajibkan direksi (manajemen) untuk melaporkan dan
membuat pernyataan tentang efektivitas pengendalian internal yang dirancang
dan diimplementasikan untuk pelaporan keuagan. Audit Internal dapat
memberikan keyakinan (asurans) tentang efektivitas sistem pengendalian
internal tersebut kepada direksi (manajemen) sehingga dapat dijadikan sebagai
dasar dalam penyusunan laporan dan pernyataan yang dibuat.
Definisi Audit Internal menurut
Bapepam LK Nomor IX.I.7 :

“Suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat


independent dan objektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki
operasional perusahaan melalui pendekatan sistematis, dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan objektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola
perusahaan”
Fungsi Audit Internal
Menurut Bapepam Nomor IX.I.7, audit internal mempunyai 2 fungsi. Yaitu :

1. Pemberian Keyakinan 2. Pemberian nasihat


(Assurance) (Advisory)
Jasa pemberian keyakinan dilakukan Jasa pemberian nasihat (konsultasi)
dengan melakukan pemeriksaan adalah pemberian konsultasu yang
(examination) yang objektif terhadap ruang lingkup dan pelaksanaannya
bukti dalam rangka pemberian penilaian berdasarkan kesepakatan dengan
(assessment) yang independent penerima jasa.
terhadap tata kelola, manajemen resiko,
dan proses pengendalian internal dari
organisasi.
Tujuan Fungsi Audit Internal
Tujuan Fungsi Audit Internal adalah untuk meningkatkan
nilai dan memperbaiki operasi perusahaan.

Sebagai salah satu elemen dalam pengendalian internal,


audit internal harus mendukung tujuan pengendalian
internal itu sendiri, yakni :
1. Efisiensi dan efektivitas operasi
2. Keandalan pelaporan keuangan
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Organisasi
Unit audit internal dipimpin oleh seorang kepala audit internal yang
diangkat dan diberhentikan oleh direktur utama dengan persetujuan dari
komisaris. Pertanggung jawaban langsung kepada direktur utama
dimaksudkan untuk memenuhi syarat independensi dari unit-unit tersebut
terhadap unit-unit kerja lainnya yang akan menjadi objek pemeriksaan.
Pemberhentian kepala unit audit internal dilakukan jika ia tidak memenuhi
persyaratan sebagai auditor internal dan/atau gagal atau tidak cakap
menjalankan tugas.
Persyaratan
Dalam sistem tata kelola perusahaan yang baik, persyaratan
yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk suatu jabatan haruslah
mencakup unsur-unsur integritas, kompetensi, dan indepedensi. Hal
ini juga berlaku untuk mereka yang duduk sebagai tim professional
dalam unit audit internal.
Kriteria Integritas

1. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independent, jujur, dan objektif dalam
pelaksanaan tugasnya
2. Wajib mematuhi kode etik audit internal
3. Wajib mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi audit internal
4. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab audit internal, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan.
Kriteria kemampuan

1. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang
relevan dengan bidang tugasnya.
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
3. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis secara
efektif.
4. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan manajemen resiko secara baik.
5. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara
terus menerus.
Kriteria Independensi

Kriteria independensi tidak secara jelas dicantumkan dalam pasal persyaratan dari Peraturan
Bapepam LK Nomor IX.I.7. Namun dalam pasal tentang piagam audit internal dari peraturan
tersebut disebutkan adanya larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang
duduk dalam unit audit internal dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, baik di
emitmen perusahaan public maupun anak perusahaannya.
Tugas dan Tanggung Jawab
Mengacu pada Peraturan Bapepam LK, tugas dan tanggung jawab audit
internal dapat diikhtisarkan ke dalam kategori pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut.
1. Perencanaan audit tahunan
2. Pelaksanaan audit
3. Pemantauan tindak lanjut audit
4. Mengkomunikasikan kepada komite audit
5. Pengendalian mutu
6. Pemeriksaan khusus
Perencanaan Audit tahunan
Penyusunan rencana audit tahunan mencakup tahap-tahap berikut :

1. Penilaian resiko

2. Penentuan populasi

3. Penentuan jumlah sampel

4. Pemilihan sampel

5. Penentuan sumber daya manusia

6. Penentuan jadwal

7. Penentuan anggaran
Pelaksanaan Audit
Pelaksanaan audit untuk setiap sampel yang dipilih meliputi tahap-tahap
sebagai berikut :

1. Perencanaan

2. Pengumpulan bukti

3. Penilaian

4. Penyimpulan

5. Pelaporan

6. Supervisi

7. Pendokumentasian
Pemantauan tindak lanjut

Unit audit internal berkewajiban untuk memonitor tindak lanjut perbaikan yang
disepakati dengan auditee. Pelampauan tenggat waktu harus dikominikasikan oleh
auditee kepada unit audit internal beserta alasan yang menyertainya. Tingkat
signifikansi, dampak terhadap risiko, sifat kelemahan dan ada-tidaknya pengendalian
lain perlu dikaji kembali jika suatu saran perbaikan tidak dapat dilaksanakan.
Mengomukasikan kepada komite
audit
Dalam melaksanakan tugasnya, unit audit internal berkoordinasi dan bekerja
dengan komite audit. Oleh karena itu, unit audit harus mengadakan pertemuan
dengan komite audit secara berkala. Dalam pertemuan tersebut ada beberpa hal
yang dibahas

1. Perencanaan audit tahunan dan perkembangan pelaksanaannya

2. Temuan-temuan yang diperoleh dan saran perbaikannya

3. Tindak lanjut atas berbagai temua.


Pengendalian Mutu
Untuk mempertahankan mutu, Peraturan Bapepam LK mengharuskan unit
audit unternal untuk menyusun program evaluasi mutu atas kegiatan audit internal
yang dilakukannya. Evaluasi mutu dapat dilakukan secara mandiri atau
menggunakan pihak professional dari luar perusahaan. Dalam kaitannya dengan
pengendalian mutu, unit audit internal harus menyusun sistem pengendalian mutu
berupa kebijakan dan prosedur tentang pengendalian mutu.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan oleh audit internal di luar lingkup
tujuan yang diterapkan, misalnya pemeriksaan lanjutan atas terjadinya kecurangan.
Direktur utama, dewan komusaris atau komite audit berhak untuk memberikan
penugasan khusus kepada unit audit internal.
Pelaporan Keuangan
Laporan pengendalian internal harus memuat hal-hal berikut :
1. Pernyataan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk menciptakan dan
mempertahankan struktur dan prosedur pengendalian internal yang memadai
untuk pelaporan keuangan
2. Penilaian atas efektivitas struktur dan prosedur pengendalian internal yang
berjalan pada akhir tahun fiscal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai