AUDIT INTERNAL
ANDHIKA BAGAS
PRASETYA
(B12.2021.04426)
Audit Internal
Peraturan mewajibkan direksi (manajamen) untuk melaporkan
dan membuat pernyataan tentang afektivitas pengendalian
internal yang dirancang dan diimplementasikan untuk
pelaporan keuangan. Sebelum membuat pernyataan, direksi
(manajemen) harus mempunyai keyakinan yang memadai
bahwa pengendalian internal yang diterapkan memang efektif.
Audit internal menurut COSO, merupakan salah satu elemen
dari pengendalian internal.
Lanjutan...
• Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK-sekarang OJK atau
Otoritas Jasa Keuangan) Nomor Kep.496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008 yang terutang dalam Peraturan
Bapepam Nomor IX.I.7 mewajibkan emitmen atau perusahaan public untuk memiliki Unit Audit Internal (UAI).
• Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 juga mewajibkan bank membentuk Satuan Kerja Audit Inter
(SKAI).
• Komite Nasional Kebjiakan Governance (KNKG,2006: 18) menyebutkan bahwa, perusahaan yang sahamnya
tercatat di bursa efek, perusahaan negara. Perusahaan daerah. Perusahaan yang produk atau jasanya digunakan
masyarakat, harus memiliki Satuan Kerja Pengawasan Internal (SKPI).
Ketiga nama tersebut (UAI, SKAI, dan SKPI) mengacu pada suatu pengertian yaitu unit dalam organisasi perusahaan
yang melakukan fungsi audit internal. Fungsi audit internal merupakan salah satu elemen dari pengendalian internal
yang termasuk dalam komponen monitoring.
1. DEFINISI
Peraturan Bapepam LK Nomor IX.I.7
mendefinisikan audit internal sebagai berikut :
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk duduk dalam unit audit internal juga mencakup kriteria-kriteria
integritas, kompetensi, dan independensi.
● Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik lisan maupun tertulis
secara efektif.
● Memahami prinsip-prinsip tata Kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik.
● Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya
secara terus-menerus.
● memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain
yang relevan dengan bidang tugasnya.
● Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang peraturan perundang-undangan di
bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
4. TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Tugas dan Tanggung jawab unit audit internal menurut Peraturan Bapepam LK Nomor
IX.I.7 dinyatakan sebagai berikut :
1. Menyusun dan melaksanakan audit internal tahunan.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
SDM, pemasaran, teknologi informasi, dan lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan kepada direktur utama dan dewan komisaris.
6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
7. Bekerja sama dengan komite audit.
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan.
9. Melkaukan pemeriksaan khusus jika diperlukan.
Mengacu pada Peraturan Bapepam LK, tugas dan tanggung jawab audit internal dapat
diikhtisarkan ke dalam kategori pekerjaan-pekerjaan berikut :
1. Perencanaan
2. Pengumpulan bukti
3. Penilaian
4. Penyimpulan
5. Pelaporan
6. Supervisi
7. Pendokumentasian audit
7. PEMANTAUAN TINDAK
LANJUT
Pemantauan Tindak Lanjut
Tindak lanjut perbaikan yang disepakati dengan audit. Jika kendala untuk
melaksanakan saran perbaikan disebabkan oleh tidak tersedianya sumber daya
yang memadai, unit audit internal harus mengkomunikasikan hal ini kepada
tingkatan manajemen diatas pihak yang diaudit/tingkat direksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, unit audit internal berkoordinasi dan bekerja sama
dengan komite audit. Oleh karena itu, unit audit internal harus mengadakan
pertemuan dengan komite audit secara berkala.