Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 5
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. Tanggung Jawab Internal Auditor
Audit Internal adalah pemeriksaan yang dikerjakan oleh mereka yang berasal dari
bagian internal audit perusahaan untuk memeriksa catatan akuntansi dan keuangan
perusahaan, termasuk ketaatan perusahaan dalam menjalankan manajemen yang
berlaku. Mereka juga akan memeriksa ketaatan perusahaan terhadap peraturan
pemerintah serta kebijakan lain dari ikatan profesi yang sedang berlaku. Berikut tugas
dan tanggung jawab auditor internal :
a) Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee)
Salah satu hal penting yang harus dikuasai auditor adalah pengetahuan yang
cukup tentang auditee. Pengetahuan yang dimaksud di sini mencakup cara kerja,
prosedural, hierarki jabatan, dan catatan mutu atau laporan yang selama ini
digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Tanpa menguasai hal ini, maka tidak banyak
yang bisa dilakukan auditor saat mengaudit.
b) Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan auditee
Memeriksa dokumen dan persyaratan lain untuk kemudian dicatat hal-hal yang
bersifat critical merupakan faktor penting kesuksesaan audit, Dengan meninjau
dokumen auditee, auditor akan mengetahui proses-proses penting yang perlu
ditelusuri lebih jauh.
c) Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara
terperinci
Dalam kamus ISO 9001, tidak dikenal audit mendadak. Semua kegiatan audit
internal harus direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada seluruh auditee.
Karena, tujuan audit internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan tetapi
untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
d) Membuat daftar pertanyaan audit (audit checklist)
Audit checklist dibuat untuk mempermudah auditor mengingat hal-hal penting
yang perlu ditanyakan. Selain itu, audit checklist juga dapat dijadikan pedoman
oleh auditee untuk mempersiapkan diri sebelum diaudit.
e) Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh
Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam
memeriksa area auditee. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit checklist
dan standar, tapi lebih dari itu, auditor dapat memeriksa lingkungan kerja auditee,
komitmen dan kesungguhan mereka dalam memperbaiki sistem. Dengan
mengabaikan komitmen, kegiatan audit internal hanya akan terlihat seperti audit
administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum lengkap, itu kurang bagus,
dan ini itu belum ditandatangani!
f) Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup dan relevan
Semua masalah atau temuan yang ditemukan selama proses audit harus
didukung dengan bukti yang cukup. Artinya, auditor tidak boleh gegabah dalam
melaporkan temuan. Harus ada bukti kuat bahwa auditee melakukan kesalahan.
Satu hal yang perlu dicatat, audit internal tidak hanya mengumpulkan temuan
melainkan juga mengumpulkan bukti-bukti prestasi yang sudah dicapai!
g) Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan selama audit
internal
Auditor harus menerbitkan laporan temuan audit internal untuk ditindaklanjuti
oleh auditee. Auditee harus diberi tenggat waktu tertentu agar proses perbaikan
tidak dibiarkan berlarut-larut.
h) Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan selesai
Untuk memastikan seluruh temuan telah diperbaiki, maka auditor internal harus
memeriksa tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati tenggat waktu
perbaikan yang diberikan.
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit internal adalah suatu
fungsi penilaian yang objektif dan sistematis dalam menilai pengendalian dan
kegiatan operasi dalam suatu organisasi yang dilakukan oleh auditor internal
untuk meyakinkan bahwa :
1. Lingkup pekerjaan audit internal meliputi pemeriksaan apa saja yang harus
dilaksanakan
2. Tujuan peninjauan terhadap kecukupan suatu system pengendalian intern
adalah menentukan apakah system yang ditetapkan telah memberikan kepastian
yang layak atau masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi aka n dapat
dicapai secara ekonomis dan efisien.
3. Tujuan peninjauan terhadap efektifitas system pengendalian intern adalah
memastikan apakah system tersebut berfunggsi sebagaimana yang diharapkan.
4. Tujuan peninjauan terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan adalah memastikan
apakah tujuan dan sasaran organisasi telah dicapai.
5. Tujuan utama pengendalian intern adalah meyakinkan :
- Keandalan (realibilitas dan integrasi) informassi
- Kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan
ketentuan perundang-undangan
- Perlindungan terhadap harta organisasi
- Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien
- Tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
6. Pengendalian adalah berbagai tindakan yang dilakukan manajemen untuk
mempertinggi kemungkinan tercapainya berbagai tujuan dan sasaran,
manajemen akan merencanakan untuk Menyusun dan mengatur pelaksanaan
berbagai tindakan yang tepat untuk memberikan kepastian yang layak atua
masuk akal bahwa berbagai tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapainya.
Karenanya pengendalian merupakan hasil dari perencanaan dan pengaturan
yang dilakukan secara tepat oleh manajemen.
7. Manajemen bertugas merencanakan, Menyusun, dan mengatur sedemikian rupa
untuk memberikan kepastian yang layak dan masuk akal bahwa berbagai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
8. Auditor internal harus menguji dan mengevaluasi berbagai proses perencanaan,
penyusunan, dan pengaturan untuk menentukan apakah terdapat kepastian
bahwa berbagai tujuan dan sasaran dapat tercapai. Evaluasi terhadap seluruh
proses tersebut akan menghasilkan berbagai informasi yang dapat digabungkan
untuk menilai system pengendalian intern secara keseluruhan.
D. Tahapan Pelaksanaan Audit Internal
Program pemeriksaan yang telah didukung dan disetujui oleh manajemen
merupakan ketentuan yang harus dilakukan dalam melaksanakan pemeriksaannya.
Selain itu program pemeriksaan internal dapat dipakai sebagai tolak ukur bagi para
pelaksana pemeriksa. Pelaksanaan tugas audit terdiri dari :
1. Perencanaan Audit
Sebagai Langkah awal, perencanaan audit ini berisikan :
- Menyusun tujuan dan lingkup audit
- Mendapatkan informasi mengenai aktivitas yang akan diaudit
- Menentukan sumber-sumber penting dalam melakukan audit
- Memberitahukan kepada auditor mengenai pelaksanaan audit
- Melaksanakan atau tepatnya survei terhadap risiko, pengendalian untuk
mengetahui luas audit yang akan dilaksanakan, dan meminta komentar dan
saran dari auditee
- Menyusun program
- Menentukan bagaimana, kapan, dan siapa yang membutuhkan hasil dari
audit pengesahan rencana audit.
2. Pengujian dan Pengevaluasian Informasi
Untuk melakukan pengujian dan pengevaluasian auditor internal harus
mengumpulkan, menganalisa, menginterpretasikan, dan mendokumentasian
informassi untuk mendukung hasil audit.
3. Menyampaikan Hasil Pemeriksaan
Auditor internalharus menyampaikan atau melaporkan temuan-temuan yang
diperoleh dari proses audit.
4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan internal harus terus meninjau atau melakukan follow up untuk
memastikan bahwa terhadap temuan-temuan pemeriksaan yang dilaporkan
telah dilakukan tindak lanjut yang tepat.
E. Profesionalisme Auditor Internal
Istilah ‘profesionalisme’ berasal dari kata profesi yang mempunyai arti
pekerjaan yang dikuasai karena Pendidikan keahlian. Profesionalisme artinya
tanggung jawab untuk berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-
undang dan peraturan masyarakat. Adapun ciri-ciri profesionalisme, yaitu :
- Melayani public
- Melalui pelatihan khusus jangka Panjang
- Menaati kode etik
- Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-pertemuan
- Publikasi jurnal untuk meningkatkan keahlian
- Menguji pengetahuan kandidat auditor bersertifikat
- Lisensi oleh Negara atau sertifikasi oleh dewan
1. Independensi, yaitu internal auditor harus mandiri dan terpisah dari kegiatan
yang diperiksanya. Objektivitas, yaitu interal auditor harus melaksanakan
tugasnya yang objektif.
2. Kemampuan profesional : internal auditor harus mencerminkan keahlian
dan ketelitian professional.
a. Unit audit internal
- Personalia : harus memberikan jaminan keahlian teknis dan latar
belakang Pendidikan internal auditor yang akan ditugaskan.
- Pengetahuan dan kecakapan : audit internal harus memiliki dan
mendapatkan pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu
yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab audit yang
diberikan.
- Pengawasan : unit audit internal harus memberikan kepastian bahwa
pelaksanaan pemeriksaan internal diawasi sebagaimana mestinya.
b. Auditor internal
- Kesesuaian dengan standar profesi : internal auditor harus mematuhi
standar professional dalam melakukan pemeriksaan.
- Pendidikan berkelanjutan : internal auditor harus mengembangkan
kemampuan teknisnya melalui Pendidikan yang berkelanjutan.
3. Lingkup Pekerjaan : harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan serta efektivitas system pengendalian intern yang dimiliki
organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
- Keandalan Informasi : internal auditor harus memeriksa keandalan
informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan cara-cara yang
dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi dan
melaporkan informasi tersebut.
- Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan perundang-
undangan : internal auditor harus memeriksa system yang telah ditetapkan
untuk meyakinkan apakah telah sesuai dengan kebjaksaan, rencana,
prosedur dan peraturan yang memiliki akibat penting terhadap pekerjaan-
pekerjaan, laporan serta menentukan apakah organisasi telah memenuhi
hal tersebut.
- Perlindungan terhadap harta : internal auditor harus memeriksa alat atau
cara yang digunakna untuk melindung harta atau aktiva. Jika diperlukan
memverifikasi keberadaan berbagai harta organisasi.
- Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien : internal auditor
harus menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya yang
ada.
- Pencapaian tujuan : internal auditor harus menilai pekerjaan, operasi dan
program untuk menentukan apakah hasilnya telah dicapai sesduai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
4. Manajemen Bagian Audit Internal : pimpinan audit internal harus mengelola
bagian audit internal secara tepat.
- Tujuan, kewenangan dan tenggung jawab : pimpinan audit internal harus
memiliki pernyataan tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab bagi
bagian audit internal.
- Kebijaksanaan dan prosedur : pimpinan audit internal harus membuat
berbagai kebijaksanaan dan prosedur secara tertulis yang akan
dipergunkaan sebagai pedoman oleh staf internal audit
- Manajemen personel : pimpinan audit internal harus menetapkan program
untuk menyeleksi dan mengembangkan sumber daya manusia pada bagian
internal audit.
- Auditor eksternal : pimpinan audit internal harus mengkoordinasikan
usaha-usaha kegiatan audit internal dengan auditor eksternal.
- Pengendalian mutu : pimpinan audit internal harus menetapkan dan
mengembangkan pengendalian mutu dan jaminan kualitas untuk
mengevaluasi berbagai kegiatan bagian internal audit.
F. Kode Etik Profesi Internal Auditor
Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA), kode etik merupakan prinsip-
prinsip dan harapan yang memandu perilaku individu dan organisasi dalam
melaksanakan kegiatan audit internal. Kode etik tersebut merupakan syarat dan
harapan minimal. Tujuan IIA mengatur kode etik adalah untuk mendorong
terwujudnya budaya etis dalam profesi audit internal.
Terdapat dua komponen pokok dalam kode etik IIA yaitu: (1) prinsip-prinsip
yang relevan bagi profesi dan praktik audit internal dan (2) aturan perilaku yang
menjelaskan norma dan perilaku yang diharapkan dari para auditor internal.
1. Prinsip-Prinsip
Auditor diharapkan berperilaku dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
sebagai berikut:
- Integritas. Integritas akan membangun kepercayaan terhadap auditor
internal sehingga dapat memberikan dasar keyakinan atas penilaian yang
dilakukannya.
- Objektivitas. Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional yang
tinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan
informasi terkait aktivitas dan proses yang sedang diperiksa. Auditor
internal menilai secara seimbang atas semua keadaan yang relevan dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pihak lainnya dalam
memutuskan.
- Kerahasiaan. Auditor internal menghargai nilai dan kepemilikan informasi
yang mereka dapatkan dan tidak membuka informasi tersebut tanpa
kewenangan yang jelas kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesional
yang mengharuskan untuk melakukannya.
- Kompetensi. Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas-tugas audit internal.
2. Aturan Perilaku
a. Integritas
Auditor internal:
- harus melaksanakan pekerjaan secara jujur, hati-hati dan bertanggung
jawab;
- harus mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai ketentuan
hukum atau profesi;
- tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan ilegal, atau melakukan
kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau
organisasi;
- harus menghormati dan mendukung tujuan organisasi yang sah dan etis.
b. Objektivitas
Auditor internal:
- tidak boleh terlibat dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat,
atau patut diduga dapat, menghalangi penilaian secara adil, termasuk
kegiatan atau hubungan apapun yang mengakibatkan timbulnya
pertentangan kepentingan dengan organisasi;
- tidak boleh menerima apapun yang dapat, atau patut diduga dapat,
mengganggu pertimbangan profesionalnya;
- harus mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang
apabila tidak diungkapkan dapat mendistorsi laporan atas kegiatan yang
direviu.
c. Kerahasiaan
Auditor internal:
- harus berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang
diperoleh selama melaksanakan tugas;
- tidak boleh menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi, atau
untuk hal-hal yang bertentangan dengan hukum atau merugikan tujuan
organisasi yang sah dan etis.
d. Kompetensi
Auditor internal:
- hanya terlibat dalam pemberian layanan yang sesuai dengan
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya;
- harus memberikan layanan audit internal sesuai dengan standar praktik
profesional audit internal;
- harus senantiasa meningkatkan keahlian, efektivitas dan kualitas
layanannya secara berkelanjutan.
Audit Internal adalah pemeriksaan yang dikerjakan oleh mereka yang berasal dari bagian
internal audit perusahaan untuk memeriksa catatan akuntansi dan keuangan perusahaan,
termasuk ketaatan perusahaan dalam menjalankan manajemen yang berlaku. Adapun tanggung
jawab internal auditor yaitu mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee)
dan melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan auditee. Tujuan
audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung
jawabnya secara efektif. Tujuan audit internal mencakup pula usaha mengembangkan
pengendalian yang edektif dengan biaya yang wajar. Ruang lingkup internal mencakup
pengujian dan penilaian atas kelayakan dan efektifitas dari pengendalian intern perusahaan
secara kualitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan fungsi audit internal ditentukan
oleh manajemen. Meskipun tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal berbeda, beberapa
cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam mencapai tujuan
mereka masing-masing mungkin sama.
DAFTAR PUSTAKA