Govermental Audit
Pemeriksaan yang dilakukan oleh badan atau lembaga yang di
bentuk oleh pemerintah dan melakukan pemeriksaan di lingkungan
pemerintah.
Eksternal Audit
pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan. Jasa audit
eksternal biasanya dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang telah diakui oleh Departemen Keuangan RI
Menurut Objek
Audit laporan keuangan
Audit yang berhubungan dengan kegiatan pengumpulan dan evaluasi bukti laporan-
laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan pendapat atau opini apakah
laporan tersebut sudah sesuai dengan kriteria dan prinsip akuntansi .
Audit operasional
Pemeriksaan terhadap kegiatan operasional sebuah perusahaan, seperti kebijakan
akuntansi serta kebijakan operasional manajemen dengan tujuan untuk memastikan
kegiatan operasi yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien.
Audit kepatuhan
audit kepatuhan bertujuan untuk memastikan apakah perusahaan telah menaati
peraturan dan kebijakan yang berlaku, baik kebijakan yang ditetapkan oleh pihak
intern maupun pihak ekstern dari entitas atau perusahaan.
Menurut Waktu Pelaksanaan
Audit terus-menerus
audit yang dilakukan beberapa kali dalam satu periode dan auditor
dituntut untuk menyampaikan serta melaporkan kemajuan
pekerjaannya serta hal lain-lain yang memerlukan koreksi atau
perhatian serius klien
Audit periodik
audit yang dilakukan untuk selama periode tertentu, misalnya
tahunan, semesteran, atau kuartalan, dengan tujuan memberikan
pendapat atau opini tentang kewajaran laporan keuangan.
Tipe - Tipe Audior
Auditor Independen
Auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam
bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.
Auditor pemerintahan
Auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan
audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi (entitas
pemerintahan) atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Auditor Intern
Auditor Intern adalah agen yang memantau Tindakan agen lain. Keduanya
dipekerjakan oleh pimpinan yang sama. Auditor Intern memainkan peran penting
dalam mengevaluasi efektivitas system pengendalian dan memberikan kontribusi
untuk efektivitas organisasi yang sedang berlangsung
Aspek perilaku terhadap auditing
Pengertian audit internal
Audit internal adalah suatu aktivitas independen, yang memberikan
jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan
suatu nilai tambah serta meningkatkankegiatan operasi organisasi.
Menurut Tugiman (2006) audit internal membantu para anggota
organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Fungsi :
Sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan
keefektivan pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan,
kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan
memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan
mengambil keputusan.
Menurut Agoes (2004) :
A. Perencanaan pemeriksaan
1. Penetapan tujuan dan sasaran pemeriksaan secara efektif dan efisien,
sertaruang lingkup kerja.
2. Memperoleh informasi pendahuluan atas aktivitas yang akan diperiksa.
3. Menetapkan sumber daya yang perlu untuk mendukung
pelaksanaanpemeriksaan.
4. Komunikasi dengan semua pihak yang memerlukan pemeriksaan.
5. Melaksanakan survei lapangan untuk lebih mengenal kegiatan dan
pengendalianyang akan diaudit, serta mendapatkan saran dari pihak
yang diaudit mengenaipelaksanaan pemeriksaan tersebut.
6. Menetapkan prosedur pemeriksaan.
7. Penetapan bagaimana, bilamana, dan kepada siapa pemeriksaan
tersebut akan dilakukan.
B. Pemeriksaan dan evaluasi informasi
1. Informasi dikumpulkan dari semua pihak yang terlibat dengan sasaran dan
ruang lingkup pemeriksaan.
2. Informasi harus cukup, dapat dipercaya, relevan, dan berguna sebagai dasar
temuan pemeriksaan dan rekomendasi.
3. Prosedur pemeriksaan meliputi teknik pengujian dan teknik pengambilan
sampel yang digunakan.
4. Mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan
mendokumentasikan informasi yang diperoleh.
5. Menyiapkan kertas kerja pemeriksaan.
Audit internal harus memonitor dan mengawasi apakah tindak lanjut yang
harus dilaksanakan atau apakah manajemen perusahaan telah
mempertimbangkan dengan matang semua risiko yang mungkin timbul jika
ternyata tidak ada tindakan yang diambil sehubungan dengan hasil
pemeriksaan tersebut. Selain itu, juga dilaksanakan sebagai alat ukur dalam
menilai efektivitas pemeriksaan yang telah djalankan.
The IIA standar internasional adalah tolok ukur (benchmark) yang efektif atas
kegiatan audit internal yang dapat diukur. Menetapkan kewenangan audit
internal melalui pelaporan garis atau struktur, hubungan dengan komite audit
dan manajemen senior, profesionalisme auditor internal dan reputasi, dan
kredibilitas audit internal.
Jenis peran auditor internal
3.PERAN KOMUNIKASI
Auditor internal mungkin memiliki semua keterampilan keuangan dan
keterampilan teknis di dunia, tetapi jika mereka tidak dapat mengembangkan
hubungan dengan klien dan meyakinkan manajemen untuk melaksanakan ide-
idenya, mereka sangat tidak efektif. Komunikasi peran auditor internal
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sifat dan ruang lingkup penugasan
audit, pengaturan organisasi dan struktur, jalur kewenangan, baik formal
maupun informal, dan jenis komunikasi dalam rangka memenuhi permintaan
berbagai tingkat manajemen untuk tugas tertentu.
4.PERAN PEMERINTAHAN
Para auditor internal mewajibkan fungsi untuk semua perusahaan publik dan
telah mendorong auditor internal menjadi pusat perhatian. Negara mengubah
ketentuan di mana laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada atau
setelah 31 Januari 2009 harus memuat pernyataan pada fungsi audit internal.
Auditor internal adalah salah satu dari empat pilar tata kelola perusahaan -
bersama dengan dewan, manajemen, dan auditor eksternal. Auditor dapat
bertindak lebih sebagai penasihat dalam organisasi di mana pengelolaan yang
kurang terstruktur: Sebagai struktur, auditor mungkin bertanggung jawab untuk
proses audit desain dan efektivitas pengelolaan.
Memotivasi Pihak yang di Audit
1. KEBUTUHAN MENJADI BAGIAN DARI ORGANISASI
2. MENGHORMATI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN
3. HUBUNGAN DENGAN GAYA MANAJEMEN
Ada 4 gaya manajemen (kepemimpinan ) yaitu :
4. GAYA MENGARAHKAN
5. GAYA MELATIH
6. GAYA MENDUKUNG
7. GAYA MENDELEGASIAN
8. PERUBAHAN MANAJEMEN
Terdapat tiga faktor penting yang menimbulkan keengganan untuk melakukan
perubahan, yaitu :
1). Ketakutan terhadap apa yang tidak diketahui.
2). Aspek birokrasi dari kenyataan perubahan, baik secara horizontal maupun vertikal.
3). Aspek ego.
Dengan demikian pihak yang diaudit mampu membantu dalam mendesain
perubahan sebagaimana mereka mempengaruhi hubungan internasional baik secara
vertikal maupun horizontal terkait dengan masalah ini, beberapa pendekatan yang
dapat diambil antara lain :
1). Auditor internal seharusnya melihat perubahan audit dengan cara pandang
manajer.
2). Konsep auditor terhadap pengendalian seharusnya sejauh mungkin menyerupai
konsep-konsep manajemen.
3). Auditor seharusnya mengutamakan suatu pendekatan partisipatif.
4). Auditor seharusnya menjadi suatu audit yang seimbang, bukan sebagai suatu
yang menghakimi.
5). Auditor seharusnya melengkapi kegagalan dari suatu pendekatan manajemen.
6). Auditor internal sebaiknya mencoba untuk bertindak sebagai penasihat, bukan
sebagai pengambil kebijakan
Pengelolaan Konflik
Dalam hal perubahan, konflik adalah suatu karakteristik yang kerap kali terjadi
pada proses audit. Konflik seringkali membantu pencapaian tujuan audit, tetapi
jika tidak ditangani lebih awal, maka konflik akan menjadi lebih tajam dan luas.
Konflik dapat terjadi dalam hal :
Dalam bidang akuntansi, konflik dapat terjadi antara auditor yang cenderung
mempertahankan profesionalismenya dan pihak yang diaudit yang cenderung
mempertahankan lembaga atau keinginannya.
Masalah Masalah Hubungan
Brink dan Witt (1982) mempunyai daftar konsep yang akan membantu untuk
memperlakukan orang dengan lebih baik. Konsep-konsep tersebut meliputi :
1).Terdapat variasi umum dalam kemampuan dan sifat-sifat dasar individu.
Dalam lingkup yang luas, persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya
dalam memperoleh dan menginterpretasikan stimulus yang ditunjukan oleh panca indra . Dengan kata
lain , persepsi merupakan kombinasi antara factor utama dunia luar (stimulus visual) dan diri manusia itu
sendiri (pengetahuan sebelumnya)
Leavitt H. J. (1978) membedakan persepsi menjadi dua pandangan yaitu pandangan secara sempit dan
luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, sebagaimana seseorang melihat
sesuatu sedangkan persepsi yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu
Dapat disimpulkan bahwa persepsi setiap individu mengenai suatu objek atau peristiwa sangat
tergantung pada kerangka ruang dan waktu yang berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor dalam diri seseorang dan faktor dunia luar.
Robins (2008) secara implisit mengatakan bahwa persepsi suatu individu terhadap objek sangat
mungkin memiliki perbedaan dengan persepsi individu lain terhadap objek yang sama.
Referensi Jurnal
Jurnal 1
Identitas jurnal
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara locus of control,
pengalaman kerja auditor, jenis kelamin, persepsi tingkat sanksi dan
pertimbangan etis secara bersama-sama berpengaruh pada perilaku auditor
pada situasi konflik audit. Namun, variabel pertimbangan etis tidak dapat
memoderasi hubungan antara masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.
Daftar Pustaka
Lubis, Arfan Ikhsan. (2017). Akuntansi Keprilakuan Multiparadigma (edisi 3). Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
TERIMAKASIH