Anggota Kelompok:
1. Dewa Ketut Megan Mahendra 22/511071/EE/07732
2. Muhammad Raihan Alwany 22/511072/EE/07733
3. Muhammad Rafly Muyassar 22/511095/EE/07746
4. Andharu Wisnu Murti 22/511089/EE/07743
Soal
1. Pilihlah satu perusahaan keuangan dan satu perusahaan publik non-keuangan. Cari tahu dan
buatlah ringkasan tentang fungsi audit internal yang ada di kedua perusahaan tersebut,
termasuk peraturan dari regulator terkait fungsi tersebut. (dilarang menyalin
penjelasan/deskripsi dari laporan tahunan perusahaan).
2. Buatlah ringkasan/gambaran isi dari IPPF yang dikeluarkan oleh the IIA, jika perlu
bandingkan dengan Kode Etik dan Standar Profesi Akuntan Publik yang dikeluarkan oleh
IFAC maupun IAPI.
Jawaban
Soal 1
Perusahaan Keuangan: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Profil Usaha:
Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan Perusahaan BUMN perbankan yang terbentuk dari
hasil penggabungan 3 unit usaha perbankan (merger) yaitu PT Bank Brisyariah Tbk, PT Bank
Syariah Mandiri Tbk, dan PT BNI Syariah pada tahun 2021. Sehingga komposisi pemegang
saham terdiri atas PT Bank Mandiri Syariah Tbk (50.83%), PT Bank Nasional Indonesia
(24.85%) dan PT Bank Rakyat Indonesia (17.25%) sedangkan sisanya merupakan pemegang
saham masing-masing dibawah 5%.
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Syariah Indonesia sekilas sama hal nya dengan
Perusahaan Perbankan Konvensional, akan tetapi yang membedakan yaitu kegiatan usaha
dijalankan berdasarkan Prinsip Syariah.
Struktur Organisasi:
Lampiran 1 – Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia
Lampiran 2 - Struktur Organisasi Audit Internal Bank Syariah Indonesia
Aktivitas audit intern mencakup pelaksanaan Aktivitas audit internal berfokus pada
Pemeriksaan (audit), Konsultasi (yang peningkatan sistem manajemen informasi,
pelaksanaannya secara dan oleh auditor yang ketaatan terhadap regulasi, perlindungan
independen dari aktivitas audit), Penyelidikan aktiva, pengendalian risiko termasuk fraud.
tindak kecurangan, Pengamanan aset, dan
Pemeriksaan terhadap kepatuhan pada prinsip
syariah.
Audit internal bertanggung jawab secara Audit Internal bertanggung jawab secara
langsung kepada Direktur Utama dan langsung kepada Direktur Utama dan dapat
memiliki hubungan fungsional dengan Dewan melaksanakan komunikasi/memiliki
Komisaris, Komite Audit, Direksi dan Dewan hubungan fungsional dengan Dewan
Pengawas Syariah Komisaris, Komite Audit, dan Direksi
Panduan Pelaksanaan Audit Intern yaitu Panduan Pelaksanaan Audit Intern yaitu
Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter), Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter),
yang berisi: yang berisi:
1. Visi, Misi dan Fungsi Internal Audit 1. Visi dan Misi
2. Kedudukan dalam Organisasi 2. Ruang Lingkup
3. Ruang Lingkup Aktivitas Audit Intern 3. Struktur dan Kedudukan Departemen
4. Kewenangan, Tanggung jawab, Audit Intern
Hubungan dan Komunikasi Audit 4. Tugas dan Tanggung Jawab
Intern 5. Wewenang
5. Kode Etik dan Profesi 6. Persyaratan Audit Intern
6. Persyaratan Audit Intern 7. Kode Etik
7. Pembatasan dalam Penugasan 8. Independensi dan Objektivitas
8. Lain-lain 9. Quality Assurance and Improvement
Program
Internal Audit dipimpin oleh Senior Executive Internal Audit diketuai oleh seorang SVP
Vice President (SEVP) diangkat dan yang diangkat dan diberhentikan oleh
diberhentikan oleh Direktur Utama dengan Direktur Utama melalui persetujuan Dewan
persetujuan dari Komisaris dan pertimbangan Komisaris
dari Komite Audit
Internal Audit (SEVP) membawahi 3 Group Internal Audit (SVP) membawahi 4 VP yaitu
dan 1 Departemen Spesialisasi tugas yaitu VP Planning & Develepoment Audit, VP
Internal Audit 1 Group (IA 1), Internal Audit Infrastrukture & Operation Audit, VP
2 Group (IA 2), Audit Policy and Counterpart Information & Technology Audit, VP
Group (APG), Investigation Audit Integrated & Financial Audit
Department (IVA) (Lampiran 3)
(Lampiran 2)
Guna mendukung dan meningkatkan Peningkatan kompetensi anggota Audit
kompetensi Satuan Kerja Audit Internal-nya, Internal ditempuh melalui pengadaan Quality
anggota fungsi tersebut pada BSI mengikuti Assurance and Improvement Program yang
pelatihan yang terbagi atas kategori technical mengevaluasi aktivitas DIA dengan kebijakan
competency dan softskill competency. yang ditetapkan oleh entitas dan kaidah IPPF
(serupa audit terhadap auditor; dapat
terlaksana oleh pihak internal ataupun
eksternal).
Soal 2
Mandatory Guidance
Menurut IPPF, Audit internal adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan pemberian
keyakinan (assurance) dan konsultasi yang berlandaskan atas asas independent dan objektif,
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui
pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, tata Kelola, dan pengendalian.
Berdasarkan IPPF, kode etik internal audit menjelaskan kaitanya dengan prinsip etika dan
norma perilaku yang relevan dalam praktik kinerja internal auditing. Kode etik yang perlu
ditegakkan oleh para auditor internal harus berdasarkan prinsip prinsip berikut:
Integritas : Bentuk dari kejujuran yang dapat menciptakan sebuah kepercayaan pada
auditor internal terhadap sebuah penilaian
Objektivitas: Auditor internal harus menunjukkan objektivitas terkait dengan komunikasi,
penilaian, dan pengumpulan informasi. Semua yang berkaitan dengan proses yang sedang
dilakukan. Seorang Audit internal mengevaluasi semua situasi yang sesuai secara setara
dan tidak terpengatuh dengan kepentingan pribadi maupun pihak lain dalam pengambilan
keputusan
Kerahasiaan: Internal Auditor harus selalu waspada dalam menjaga, menggunakan, dan
memproses informasi dalam menjalankan tugas. Auditor internal sendiri tidak boleh
memanfaatkan informasi demi kepentingan pribadi serta hal hal yang menentang
peraturan baik secara umum atau ketentuan organisasi
Kompetensi: Auditor internal hanya boleh terlibat pada standar yang sesuai dengan
keahlian, pengetahuan, dan pengalamannya. Menjunjung standar praktik professional dan
meningkatkan efektivitas, keahlian, serta layanan pekerjaan secara berkelanjutan.
Standar internal audit yang diatur oleh IPPF dibagi menjadi dua kelompok untuk yang
pertama kaitanya dengan Standar Atribut yang mengatur atribut dari organisasi dan individu
yang melaksanakan audit internal. Yang kedua Standar Kinerja yang mengatur sifat audit internal
dan menyediakan kriteria mutu sebagai indikator untuk kinerja jasa audit internal di sebuah
Perusahaan. Adapun standar tambahan yaitu Standar Implementasi berupa perluasan dari Standar
Atribut dan Standar Kinerja mengatur kebutuhan aplikasi untuk kebutuhan aktivitas Asurans dan
Jasa Konsulting.
Tujuan
SPAP memiliki fokus utama untuk mengatur aktivitas akuntan publik sehingga memiliki
konsistensi dan kredibilitas yang dapat diandalkan dalam memberikan informasi yang
tepat dan akurat. Sedangkan, IPPF memiliki fokus utama untuk mengatur pedoman dan
struktur yang mendukung aktivitas internal audit secara efektif dan efisien dengan 2
pedomannya yaitu “Mandatory Guidance” dan “Strongly recommended guidance“
Kesimpulannya, SPAP dan IPPF adalah 2 kerangka kerja yang berkaitan dengan praktik
audit dan jasa assurance tetapi menunjukkan fokus dan lingkup yang berbeda, SPAP lebih
menekankan pada kualitas, integritas, etika, dan profesionalisme dalam praktik akuntan publik
dan IPPF lebih mengarah pada audit internal dan pengelolaan risiko organisasi.
REFERENSI
Sumber: https://ir.bankbsi.co.id/
2. Struktur Organisasi Audit Internal Bank Syariah Indonesia