Anda di halaman 1dari 17

1

`[

MODUL PERKULIAHAN

P322150002
Audit Internal
Konsep Dasar Audit Internal

Abstrak Sub-CPMK 1

Modul ini membahas definisi, Mampu memahami Definisi Audit Internal,


tujuan, sejarah audit internal . Tujuan Audit Internal, Sejarah Audit
Internal, Common Body of Knowledge
(CBOK) .

Pembahasan
Pengertian Audit

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak
Fakutas Ekonom dan Bisnis Akuntansi
Audit internal adalah kegiatan memastikan dan konsultasi yang bebas dan objektif
yang dirancang untuk menambah nilai perusahaan dan meningkatkan operasional
organisasi. Audit internal membantu suatu organisasi mencapai tujuannya melalui
pendekatan yang sistematik dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola.
Definisi tersebut merupakan terjemahan dari definisi audit internal yang termuat
di dalam The International Professional Practices Framework (IPPF) yang dirilis
oleh The Institute of Internal Auditors (The IIA) tanggal 1 Januari 2009. Dan Guy
(2002:5) telah mendefinisikan audit merupakan suatu proses sistematis yang
secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan
pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai tingkat
kesesuaian antara pernyataan tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dilihat
dari definisi di atas, unsur penting dalam pelaksanaan auditing adalah proses
perolehan serta pengevaluasian bukti-bukti dan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Bukti-bukti yang diperoleh baik dari dalam perusahaan maupun dari
luar perusahaan digunakan sebagi bahan evaluasi sehingga hasil audit lebih
objektif. Kriteria-kriteria yang ditetapkan digunakan sebagai tolak ukur auditor
untuk memberikan pendapatnya yang kemudian dituangkan ke dalam laporan
audit. Laporan audit harus dapat memberi informasi kepada para pengguna akan
tingkat kesesuaian dari informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Jika dilihat dari pihak yang melakukan pemeriksaan, terdapat dua kelompok
auditor yaitu auditor internal dan auditor eksternal. Kedudukan dan tanggung
jawab di antara kedua kelompok auditor tersebut sangat berbeda satu sama lain.
Seorang auditor internal bekerja pada perusahaan, lembaga pemerintahan, atau
perusahaan nirlaba, sedangkan auditor eksternal bekerja pada suatu Kantor
Akuntan Publik (KAP). Meskipun pihak yang melakukan internal audit merupakan
bagian dari organisasi yang diaudit itu sendiri, tetapi pelaksanaan internal audit
harus tetap obyektif dan independen dari aktivitas yang diaudit. Auditor internal
umumnya melapor kepada manajer senior atau dewan direksi, sedangkan auditor
eksternal hanya memiliki struktur pelaporan yang terbatas kepada Kantor akuntan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tempat auditor tersebut bekerja dan pihak ketiga (kreditor dan investor). Auditor
internal adalah pegawai perusahaan yang melakukan kegiatan audit atas setiap
segmen organisasi untuk memastikan bahwa setiap pegawai perusahaan telah
melakukan fungsinya dengan baik. Sedangkan auditor eksternal adalah pihak
independen dari luar perusahaan yang dibayar untuk melakukan audit pada
perusahaan untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan sudah
dilakukan dengan benar sesuai prinsip akuntansi
Untuk dapat memahami dan lebih memperjelas pengertian internal audit secara
baik, berikut ini akan dikutip beberapa definisi internal audit. Ikatan Auditor
Internal (Institute of Internal Auditors – IIA) dikutip oleh Messier (2005:514),
mendefenisikan audit internal sebagai berikut: Audit internal adalah aktivitas
independen, keyakinan obyektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah
nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi
mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disipilin untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan
proses tata kelola. Definisi ini mengandung pengertian bahwa internal audit
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam
penyediaan informasi, dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai perusahaan.
Pelaksanaan internal audit dilakukan secara independen dan obyektif yang berarti
tidak terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan internal audit
secara independen dan obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para
pengguna informasi.
Sawyer (2005:10) menjelaskan definisi audit internal yang menggambarkan
lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas, menurutnya audit
internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi
untuk menentukan apakah:
1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang biasa
diterima telah diikuti
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan
dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung
jawabnya secara efektif.
Definisi ini tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal,
tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Definisi
tersebut juga memadukan persyaratan-persyaratan signifikan yang ada di Standar
dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih
menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan risiko,
tata kelola, dan kontrol.
Perusahaan yang berkembang di Indonesia memiliki kedudukan yang
penting dalam perekonomian dan pembangunan bagi masyarakat Indonesia,
maka peran internal audit menjadi semakin penting untuk mengawasi perusahaan
secara independen. Definisi lain menurut Sukrisno Agoes (2004:221) mengenai
internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit
perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan
dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan
profesi yang berlaku. Definisi di atas menunjukkan bahwa internal audit telah
mengalami perkembangan. Lingkup internal audit tidak lagi hanya terbatas
melakukan pemeriksaan di bidang keuangan saja, tetapi juga melakukan
pemeriksaan di bidang lainnya seperti pengendalian, kepatuhan, operasional dan
lain-lain. Bertolak dari definisi-definisi di atas, dalam perkembangannya konsep
internal audit telah mengalami perubahan. Peranan internal audit sebelumnya
hanya sebatas sebagai pengawas di dalam perusahaan yang kerjanya hanya
mencari kesalahan, sedangkan saat ini internal audit dapat memberikan saran dan
masukan berupa tindakan perbaikan atas sistem yang telah ada. Oleh karena itu,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
saat ini internal audit dapat juga dikatakan sebagai konsultan perusahaan dalam
mencapai tujuannya di masa yang akan datang. Internal auditor harus selalu
meningkatkan pengetahuan baik di bidang auditing sendiri maupun pengetahuan
di bidang bisnis perusahaan agar dapat memberikan saran dan masukan berupa
tindakan perbaikan tersebut.

Tujuan Audit Internal

Audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit
yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana
dan aktivitas mereka. Tujuan-tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen,
sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai
tertinggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan
organisasi. Perumusan fungsi internal audit dalam perusahaan biasanya
menyangkut sistem pengendalian manajemen, ketaatan, pengungkapan
penyimpangan, efisiensi dan efektivitas, manajemen risiko, dan proses tata kelola
(good corporate governance). Fungsi internal audit menjadi semakin penting
sejalan dengan semakin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak
mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, karena itu
manajemen sangat terbantu oleh fungsi internal audit untuk menjaga efisiensi dan
efektivitas kegiatan
Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi internal audit bagi manajemen
sebagai berikut :
1) Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak.
2) Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3) Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4) Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5) Membantu proses pengambilan keputusan.
6) Menganalisis masa depan – bukan hanya untuk masa lalu.
7) Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor adalah untuk
membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar
mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan
kegiatan-kegiatan berikut:
1) Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan
dari sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan
pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan
pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal
2) Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen
3) Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung
jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk
pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan
4) Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya
5) Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh manajemen.
6) Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen agar internal audit
dapat terlaksana efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan
analisa, penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang diperiksanya adalah :
1) Internal audit department harus mempunyai kedudukan independen
dalam organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan
operasional yang diperiksanya.
2) Internal audit department harus mempunyai uraian tugas tertulis
yang jelas sehingga dapat mengetahui tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3) Internal audit department harus pula memiliki internal audit manual
yang berguna untuk :
a) mencegah terjadi penyimpangan pelaksanaan tugas
b) menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan
performance
c) memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit department
telah sesuai dengan requirement kepala internal audit
4) Harus ada dukungan kuat dari top management kepada Internal
audit department, dukungan tersebut dapat berupa :
a) penempatan Internal audit department dalam posisi yang
independen
b) penempatan audit staf dengan gaji yang menarik
c) penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk
membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan–laporan
Internal audit department dan tanggapan yang cepat dan tegas
terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan
5) Internal audit department harus memiliki sumber daya yang
profesional, capable, bisa bersikap objective dan mempunyai
integritas serta loyalitas yang tinggi.
6) Internal audit department harus dapat bekerja sama dengan
akuntan publik. Hasil kerja satuan audit intern bisa mempercepat
dan mempermudah pelaksanaan pekerjaan akuntan publik.
Fungsi audit internal yaitu melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance,
dengan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh.
Maksud dari pernyataan tersebut yaitu audit internal membantu organisasi
dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan risiko dan sistem manajemen mutu.
Berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi
kecukupan dan efektifitas sistem manajemen mutu, yang mencakup governance,
kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat
memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal
tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi
perusahaan
Sukrisno (2004:227), mengemukakan bahwa independensi internal auditor
antara lain tergantung pada:
I. Kedudukan Internal Audit Department (IAD) tersebut dalam organisasi
perusahaan, maksudnya kepada siapa IAD bertanggung jawab.
II. Apakah IAD dilibatkan dalam kegiatan operasional

Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam
kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan
penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan
transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Kedudukan departemen internal audit di dalam perusahaan akan
menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor.
Kedudukan ataupun status departemen audit internal dalam suatu organisasi
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat
independensinya didalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi status
organisasi dari departemen audit internal harus cukup untuk dapat menyelesaikan
tanggung jawab audit.
Departemen audit internal hanyalah akan seefektif seperti yang diinginkan
manajemennya jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini hanya
akan dapat tercapai bila departemen audit internal mempunyai kedudukan yang
memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independennya terhadap
bagian-bagian lain yang harus diperiksanya. Untuk mencapai keadaan seperti ini,
maka auditor internal harus memperoleh dukungan dari pihak manajemen dan
dewan komisaris. Terdapat alternatif kedudukan internal auditor dalam
perusahaan yaitu sebagai berikut:
a) Internal auditor berada di bawah direktur keuangan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b) Internal auditor berada di bawah direktur utama yang merupakan staf
dari direktur utama.
c) Internal auditor merupakan staf dewan komisaris.

Kedudukan seorang internal auditor juga tidak memiliki wewenang


langsung terhadap tingkatan manajemen di dalam organisasi perusahaan, kecuali
pihak yang memang berada di bawahnya dalam satuan kerja internal audit itu
sendiri. Internal audit yang independen tidak dibolehkan untuk terlibat dalam
kegiatan operasional perusahaan apalagi kegiatan yang diperiksanya.
Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan
independen apabila ternyata ia terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya. Sebagai
penilai independen tentang peranan sistem manajemen mutu perusahaan, internal
audit hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep
sistem manajemen mutu. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam
perancangan dan implementasi sistem manajemen mutu adalah manajemen dan
direksi. Dengan demikian penilaian internal audit terhadap sistem manajemen
mutu tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam
perencanaannya. Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam
suatu bentuk laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik.
Laporan hasil audit internal merupakan suatu alat penting untuk
menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja kepada manajemen yaitu sebagai
media informasi untuk menilai sejauh mana tugas-tugas yang dibebankan dapat
dilaksanakan.
Adapun isi atau materi laporan audit internal menurut Boynton (2003:494)
yaitu:
1) Suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah
pemeriksaan audit selesai. Laporan intern itu bisa dalam bentuk tertulis atau
lisan dan dapat disampaikan secara formal ataupun informal.
2) Auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan
manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final.
3) Laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4) Laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit, dan bila
tepat, laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor.
5) Laporan dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan
mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan.
6) Pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat
disertakan dalam laporan audit.
7) Direktur auditing internal atau designee harus mereview dan menyetujui
laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa
laporan itu akan dibagikan

Laporan dari bagian audit internal merupakan suatu alat komunikasi yang di
dalamnya terdapat tujuan yang dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan,
batasan yang dibuat dan juga saran atau rekomendasi kepada pimpinan
perusahaan.
Tujuan dari laporan audit adalah sebagai berikut:
a) Laporan auditor adalah merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan
b) Menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
c) Sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen
terhadap penyimpangan yang terjadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka laporan yang disampaikan haruslah
memiliki unsur-unsur berikut ini:
a) Objektif Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti
berdasarkan data yang dapat diuji kebenarannya. Menyampaikan dengan
jelas tentang pokok pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat
diyakini kebenarannya.
b) Clear (jelas) Laporan disusun dengan menggunakan bahasa yang jelas,
tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi penggunanya. Menerangkan
dengan jelas dan lengkap agar dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang
menggunakannya.
c) Ringkas Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas
pelaksanaan operasional, pengendalian, dan hasil kerja. Laporan itu harus

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
terhindar dari hal-hal yang tidak relevan, tidak material seperti gagasan,
temuan, kalimat dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok
laporan, namun tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan melalui
laporan tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
d) Membangun (konstruktif) Laporan yang bersifat membangun adalah
laporan yang sedapat mungkin memaparkan rekomendasi tindakan
perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengupayakan peningkatan operasi
e) Tepat waktu Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila
laporan tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus
mampu menyajikan laporan yang tepat waktu.

Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas


laporan (review) adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal
tersebut bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan kelengkapannya.
Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses
audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu
departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut,
menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan
pelaksanaanya, dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.

Sejarah Audit Internal

Awalnya auditor internal tidak terlalu dianggap sebagai sesuatu yang


penting oleh banyak perusahaan dan auditor-auditor eksternal sampai tahun 1930.
Tentang auditor internal diperkenalkan pertama kali oleh Sekuritas Dan Bursa
(SEC) Amerika Serikat pada tahun 1934 dan mengubah tujuan serta proses dari
audit eksternal pada saat itu.
Sebagai sebuah badan yang melakukan sesuatu yang vital, SEC
menentukan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar padanya harus
menyediakan laporan keuangan yang bersertifikat auditor independen.
Persyaratannya adalah harus ada kerja sama antara auditor internal perusahaan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan auditor independen perusahaan. Pada saat itu, auditor-auditor keuangan
eksternal mengutamakan opini kewajaran dari suatu laporan keuangan
perusahaan dibanding kekurangan pendeteksian atau bahkan salah tulis di internal
control.
SEC menyarankan agar auditing dipercepat dan didasarkan pada sesuatu
yang dibatasi, beserta keyakinan yang lebih besar pada prosedur-prosedur
pengawasan internal. Dengan meningkatnya kompleksitas bisnis, kebutuhan akan
auditor internal menjadi penting sebagai bagian khusus dalam mengontrol bisnis.
Dulu internal auditor dipandang hanya mempunyai peran yang sempit dalam
perusahaan, tanggung jawab yang terbatas di dalam lingkup managerial. Namun
auditor memerlukan sesuatu yang lebih. Dalam satu perusahaan, internal auditor
hanya bertindak sebagai suatu pemeriksa yang focus terhadap laporan keuangan
dan proses pecatatannya.
Dalam beberapa perusahaan, internal auditor mempunyai tanggung-jawab
utama untuk menangani dan mengontrol pembayaran upah yang dibatalkan
dengan mengecek rekening koran atau mengecek nilai-nilai di dalam dokumen
bisnis. Selain itu terkadang internal auditor di banyak perusahaan sering kali
bertanggung jawab atas menyelesaikan pengecekkan transaksi penjualan pada
uang masuk yang dicatat.
Memahami sejarah dari auditor internal menjadi penting karena masih ada
pemahaman yang kuno terhadap auditor interna, bahkan meskipun karakter dan
fungsi auditor internal kini sudah sangat berbeda di berbagai perusahaan, namun
dapat menciptakan permasalahan managerial dan tekanan lain di senior
management. Sebagai jawaban atas tekanan tersebut, banyak manajer senior
yang mengenal berbagai kemungkinan untuk memanfaatkan auditor internal lebih
baik lag. Dalam hal inilah sebagai individu, seorang internal auditor memiliki fungsi
pengawasan intern perusahaan dan itu akan berdampak pada perusahaan untuk
menjadi lebih baik.
Pada akhirnya, auditor internal mengetahui peluang ini dan memulai jenis-
jenis jasa baru. Dengan demikian, auditor internal secara berangsur-angsur akan
menerima tanggung jawab lebih banyak yang berorientasi kepada manajemen

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tempat mereka bekerja. Karena pada awalnya auditor internal sebagian besar
berorientasi pada pelaporan akuntansi, maka pekerjaan mereka memang focus
kepada system atau pencatatan pembukuan dan pengendalian biaya.
Selain pada pelaporan akuntansi, mereka juga mengecek dokumentasi yang
berhubungan dengan proses pencatatan dan kemudian akan mengawasi siapa
yang menjadi pelaksana dan yang mempunyai kewenangan atas setiap transaksi
yang terjadi di dalam perusahaan.
Saat ini auditor internal memiliki pandangan yang luas dari jenis-jenis
aktivitas operasional dan tingkat pemenuhan. Auditor internal sudah menjadi
bagian terpisah dari departemen internal perusahaan, mereka memiliki peran
tersendiri untuk mengontrol aktivitas di perusahaan. Di dalam situasi lainnya,
pengawasan intern masih berhubungan erat dengan aktivitas akuntansi pada
umumnya.
Sekarang, auditor internal sudah memperluas aktivitasnya kepada semua
bidang operasional dari perusahaan dan sudah berdiri sendiri sebagai suatu yang
dihargai dan terhormat bagi senior manajemen usaha. Auditor internalor yang
modern adalah secara formal dan dengan aktif melayani auditor dewan direktur
itu, dan pimpinan audit eksekutif (CAE). Sekarang langsung dan aktif pada tingkat
komunikasi dengan auditor yang sama. Profesi auditor internal itu sendiri sudah
lebih maju dan bersiap melanjutkan kea rah yang lebih baik.

Common Body of Knowledge

Common Body of Knowledge diberbagai profesi diartikan sebagai batas minimum


kecakapan yang dibutuhkan untuk kinerja yang lebih efektif dalam suatu profesi
tersebut. Dibanding menaruh semua pengetahuan dibidang yang mana praktisi,
seperti misalnya internal auditor, perlu terlihat “ahli” dalam profesi tersebut, suatu
CBOK lebih memfokuskan pada pengetahuan minimal yang diperlukan oleh setiap
professional dalam disiplin ilmu tersebut untuk menghasilkan kinerja yang lebih
efektif. CBOK juga merujuk pada berbagai organisasi profesional yang yang
dikembangkan atau berusaha dikembangkan untuk CBOK organisasi tersebut.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contohnya: BAI (Bank Administration Institute) yang membuat CBOK sebagai
acuannya terutama dalam hal risikonya

Institute of Internal Auditor’s Research Foundation CBOK

Audit internal dikembangkan dari suatu dukungan utama akuntansi dan


pengecekan keakuratan matematika, hingga evaluasi pengendalian internal
spesialis saat ini. Profesi auditor internal memiliki sejarah yang panjang.
Berdasarkan International Standards for the Practice of Internal Auditing
IIA, auditor internal saat ini bekerja di perusahaan, organisasi non-profit, dan
seluruh kantor pemerintahan. Diluar standar yang telah dibuat IIA dan beberapa
review persyaratan legal audit internal. Tidak terdapat aturan pasti mengenai
panduan benar dan salah dalam praktek audit internal.
Selain itu, auditor internal saat ini mengikuti sejumlah besar praktek terbaik
dibawah keseluruhan panduan dari standar IIA. Banyak praktek terbaik audit
internal yang dikomunikasikan dari satu auditor ke auditor lainnya melalui
publikasi dan aktivitas IIA, mengikuti motto “Progress through Sharing (Kemajuan
melalui Berbagi)” mereka.
Meski demikian, setelah bertahun-tahun, audit internal profesional
menunjukkan kebutuhan akan hal yang lebih formal dan pengembangan dalam
CBOK audit internal. Lembaga Riset IIA (the IIA Research Foundation-IIARF)
meluncurkan upaya utama pada tahun 2006 untuk mengembangkan semacam
CBOK untuk profesi audit internal.
Hasil awalnya pada tahun 2008, dipublikasikan pada studi riset
pertengahan tahun 2007.
Tujuan yang dinyatakan oleh survey ini mencakup dan menggambarkan
bagian dari praktek audit internal profesional diseluruh dunia, termasuk:
a) Pengetahuan dan kemampuan dalam proses auditor internal
b) Kemampuan dan tingkat peorganisasian yang digunakan untuk praktek
kerja audit internal
c) Kewajiban yang dapat ditunjukkan auditor internal

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d) Struktur organisani audit internal
e) Beberapa tipe industri yang mempraktekan audit internal
f) Regulasi lingkungan di beberapa negara

CBOK IIARF bertujuan mendokumentasikan pemahaman tentang peran


nilai tambah unik yang dimiliki audit internal perusahaan di seluruh dunia,
berdasarkan pemahaman ini, suatu tujuan CBOK IIARF menjadi lebih baik dalam
menentukan masa depan audit internal dan memastikan bahwa hal tersebut berisi
“semangat dan kontribusi relevan terhadap perusahaan”. Sayangnya, tujuan CBOK
IIARF tidak mengembangkan seperangkat standar level tinggi dalam pelaksanaan
audit internal, seperti pendekatan yang digunakan dalam PMBOK PMI maupun
praktek terbaik untuk Perpustakaan Informasi Teknologi Infrastruktur (Information
Technology Infrastructure Library).
IIARF ditujukan hanya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik
mengenai aktivitas dan tugas auditor internal saat ini dalam berbagai bagian unit
IIA di seluruh dunia dan operasi individu seperti fungsi kepala audit internal
termasuk Chief Audit Executives (CAEs), manajer audit, senior audit
internal/supervisor, staf, dan hal lainnya yang terkait audit internal.
Meskipun disebut sebagai CBOK, pendekatan IIARF tidak menentukan
seperangkat pengetahuan umum akan praktek terbaik audit internal melainkan
untuk mensurvei apa yang dilakukan auditor internal disaat praktek publikasi studi
dari negara ke negara.
Untuk mengembangkan studi IIARF, sebuah tim kontraktor dikontrak,
format rinci standar survey dikembangkan, dan survey ini dikirim kepada 9000
fungsi individual audit internal. Survey CBOK IIARF dilakukan terhadap survei tipe-
pelanggan yang serupa dimana partisipan ditanyai untuk bersedia memberikan
tanggapan atas pertanyaan berdasarkan skor 1 sampai 5 untuk setiap pertanyaan.
Tanggapan dengan skor 5 berarti responden sangat setuju dengan pertanyaan
survey, skor 4 berarti setuju, dan skor 1 mengindikasikan responden sangat tidak
setuju dengan pertanyaan survey.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hasilnya akan dipubikasikan sebagai nilai tengah atas bebagai tanggapan;
tidak ada nilai standar deviasi yang ditunjukkan dalam tingkatan tanggapan-
tanggapan tersebut. Kelemahan survei ini ialah hasil dari survei tersebut dapat
membingungkan.
Selain itu, survei ini juga tidak dapat menghasilkan informasi lebih lanjut
yang dapat emndukung jenis tanggapan atau variasi dari skor yang tercatat.
Berikut ini 3 pernyataan evaluasi CBOK IIARF yang berada di bawah skor 4 dan
diatas skor 3,5:
1. Kegiatan Internal audit anda membawa sebuah pendekatan sistematis
untuk mengevaluasi keefektivan proses penguasaan.
2. Cara aktivitas internal audit kita menambah nilai untuk proses
penguasaan adalah melalui akses langsung kepada komite audit.
3. Ijin dengan IIA’s Standard s for the Professional Practice of Internal
Auditing adalah sebuah factor kunci dari kegiatan audit internal anda
untuk menambah nilai untuk proses penguasaan.
Dengan laporan seluruh level responden yang relatif rendah untuk
pertanyaan-pertanyaan ini, maka perhatian beberapa manajemen audit internal
harus dipusatkan pada hal ini.
IIA menyatakan merencanakanm untuk memperbarui studi CBOK IIARF
setiap tiga tahun dan menunjukkan rencana umum untuk mengembangkan dan
melepas produk lain dan penawaran untuk meningkatkan dan membangun CBOK
audit internal. CBOK IIARF tidak memberi pedoman dalam praktek terbaik audit
internal. CBOK IIRF hanya memberikan gambaran garis besar aktivitas audit
internal dan bagaimana mempraktekannya.
Standar IIA dibentuk melalui upaya keras komite relawan. Melalui bagian
IIA lokal mereka, auditor internal seharusnya bisa lebih terlibat dalam proses
pengembangan standar IIA. Yang paling penting ialah, standar IIA ini secara
efektif menentukan body of knowledge atau seperangkat praktik terbaik bagi audit
internal. Auditor internal yang berpengalaman biasanya terspesialisasi dalam
beberapa area dan memliliki tingkatan yang lebih besar atas pengetahuan industri
spesifik.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bagaimanapun perusahan manufaktur industri alat berat atau yang
menyediakan beberapa jasa financial, seorang auditor internal berpengalaman
seharusnya mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mengenai bagian
spesifik tersebut. Pengetahuan tersebut bisa didapat dari membaca publikasi
industry-spesifik, menghadiri pameran perdagangan, atau hanya mendengar lebih
banyak.
Setelah memperbanyak pengetahuan tentang industry-spesifik, seorang
auditor internal dapat menggunakan beberapa pengetahuan tersebut dan
menggabungkannya dengan prinsip-prinsip audit secara layak.

Daftar Pustaka
Sawyer's Internal Auditing: Enhancing and Protecting Organizational Value, 7th
Edition. 2019. The IIA The IIA’s International Standards for the Professional
Practice of Internal Auditing, January 2017, Revision (IPPF). The IIA Institute
(English Version, available in Indonesian Version).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


17 Febrian Kwarto, SE., M.Ak., Ak., CA., ACPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai