TINJAUAN PUSTAKA
pengendalian internal yang berada di dalam suatu organisasi yang sesuai dengan
Definisi audit internal yang diadopsi dari IIA atau Institute of Internal Audit
suatu kegiatan penilaian yang independen dan objektif yang bertujuan untuk
10
11
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Dan sudah jelas bahwa
audit internal akan membantu semua tingkatan manajemen agar tanggung jawab
Pada sebuah perusahaan, adanya tujuan dari audit internal dilakukan untuk
3) yaitu:
eksternal.
non keuangan.
sesuai dengan kode etik yang berlaku. Apabila audit internal melaksanakan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab, maka hasil audit akan menjadi
yang dilakukan oleh audit internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis secara
13
formal sesuai dengan misi audit internal dan unsur-unsur yang diwajibkan dalam
dalam Standar Profesi Audit Internal yang tujuannya agar pelaksanaan audit
internal berjalan dengan baik. Maka dari itu Standar Profesi Audit Internal harus
dijadikan sebagai pedoman bagi pelaksanaan aktivitas audit internal agar dalam
jawabnya.
b. Standar kinerja merupakan standar yang mengatur sifat dari audit internal
dan menetapkan kriteria mutu untuk mengukur kinerja jasa audit internal.
14
Menurut Kurt F. Reding (2013:2-5) bahwa, terdapat tiga pilar dalam efektivitas
b. Proficiency (Kecakapan)
Penjelasan tiga pilar efektivitas jasa audit internal ini tercantum di dalam standar
(2017),yaitu:
Fungsi audit internal harus independen dan auditor internal harus obyektif
governance.
Seperti yang sudah di jelaskan diatas mengenai tiga pilar efektivitas jasa
audit internal tersebut merupakan sifat atau pun karakteristik yang harus dimiliki
oleh auditor internal dalam melaksanakan kegiatan audit internal. Salah satu
organisasi.
16
yang identik dengan risiko, diantaranya adalah risiko kecurangan. Ada pun
definisi kecurangan (fraud) Menurut The Institute of Internal Auditor yang dikutip
penyimpangan, atau pun segala perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
lain. Misalnya menipu atau memberikan gambaran keliru (mislead) kepada pihak-
pihak lain, yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam organisasi mau pun dari
luar organisasi.
sebagai berikut :
17
1. Individu
pengawasan yang lemah, dan terdapat motivasi pendorong yang akan menggoda
seseorang untuk bertindak kecurangan. Namun ada juga beberapa faktor yang
2. Organisasi
organisasi. Seperti seseorang yang berada di dalam organisasi, dimana hal yang
dia inginkan adalah memperoleh kesenangan pribadi dengan mengikuti kata hati
ini dapat menjadikan sebuah organisasi mempunyai etika yang tidak patut untuk
apa pun yang mereka inginkan, dimana hal ini dipengaruhi oleh faktor sosial
Examiner yang dikutip oleh Karyono (2013:17), kecurangan (fraud) terdiri atas
Setiap tindakan kecurangan, selalu didorong atau dipicu oleh suatu kondisi
dan perilaku penyebab terjadinya. Banyak ahli dan organisasi profesi mengungkap
pendorong atau penyebab fraud, dan berikut adalah beberapa diantaranya seperti
1. Teori C = N + K
Teori ini dikenal di jajaran atau profesi kepolisian yang menyatakan bahwa
Kriminal (C) sama dengan Niat (N) dan Kesempatan (K). Teori ini sangat
melakukan kecurangan, tapi jika tidak ada kesempatan maka tidak akan
Menurut Dr. Donald Cressy yang dikutip oleh Karyono (2013:8-10) terdapat
a. Tekanan (Pressure)
itu bisa terjadi antara lain karena tekanan keuangan, kebiasaan buruk,
b. Kesempatan (Opportunity)
c. Pembenaran (Rationalization)
hal yang biasa atau wajar yang dilakukan oleh orang lain pula.
Fraud triangle atau yang disebut juga segi tiga fraud dapat digambarkan
sebagai berikut:
20
Gambar 2.1
Fraud triangle
Sudut pertama dari segi tiga itu diberi judul pressure yang merupakan
3. Teori GONE
Teori ini dikemukakan oleh Jack Balogna yang dikutip oleh Karyono
a. Greed (Keserakahan)
individu. Faktor ini pun berkaitan dengan perilaku moral dan perilaku
b. Opportunity (Kesempatan)
c. Need (Kebutuhan)
d. Exposure (Pengungkapan)
4. Teori Monopoli
(fraud).
baik dicegah daripada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu
artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak tertentu,
untuk:
tindakan fraud dapat terdeteksi cepat dan diantisipasi dengan baik oleh
laporan keuangan.
produksi.
penghargaan.
pribadi dari pemasok, pembeli, atau pun pihak pihak lain yang
kecurangan.
a. Adanya sikap jujur dan tidak jujur di perusahaan yang memiliki aturan
dikomunikasikan.
tentang teori dan pengertian kecurangan (fraud). Seperti yang dikutip dari Standar
Internasional Praktik Profesional Audit Internal (2017) yang terdapat pada butir
1210.A2 yaitu:
internal atau pun pelaksanaan audit internal memiliki pengaruh yang sangat besar
suatu perbuatan curang akan lebih mudah daripada mengatasi bila telah terjadi
(2017) yang terdapat pada butir 2300 mengenai pelaksanaan penugasan yang
26
menyebutkan bahwa:
suatu organisasi dibagi antara dewan eksekutif, komite audit, dan audit internal.
pencegahan dan deteksi. Audit internal merupakan alat yang menjadi tanggung
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Y:Pencegahan
Kecurangan
1.Membangun
Struktur
Pengendalian
Internal yang
baik
2.Mengefektifk
an aktivitas
pengenda-
lian
3.Meningkat
kan Kultur
Organisasi
4.Mengefektif
kan Fungsi
Internal Audit
2. Komaruz Pengaruh X: Audit Hasil penelitian X:Pelaksanaan
zaman, Audit Internal Internal menunjukan Audit Internal
eka terhadap 1.Independensi bahwa 1.Independensi
(2015) Pencegahan 2.Tanggung hubungan audit dan
Skripsi Kecurangan Jawab dan internal dengan Objektivitas
(fraud) (Studi Kewenangan pencegahan 2.Kecermatan
Kasus pada Audit kecurangan Profesional
Bank Syariah 3.Kemampuan pada Bank 3.Kecakapan
Mandiri) Profesional Syariah Mandiri
4.Ruang terdapat Y:Pencegahan
Lingkup pengaruh yang Kecurangan
28
Y:Pencegahan
Kecurangan
(fraud)
1.Syarat
Penemuan
Fraud
2.Ruang
Lingkup
Fraud
Auditing
3.Pendekatan
Audit
3. Martsad, Pengaruh X:Pelaksanaan Hasil penelitian X:Pelaksanaan
Muham- Audit Internal Audit Internal menunjukkan Audit Internal
mad terhadap 1.Mengelola bahwa 1.Independensi
Fadillah Pencegahan Aktivitas hubungan Audit dan
(2017) Kecurangan Audit Internal Internal dengan Objektivitas
Skripsi (fraud) (Studi 2.Sifat Dasar pencegahan 2.Kecermatan
Kasus pada Pekerjaan kecurangan Profesional
PT. Cocacola 3.Perencanaan pada PT. 3.Kecakapan
Amatil Penugasan Cocacola
Indonesia) 4.Pelaksanaan Amatil Y:Pencegahan
Penugasan Indonesia Kecurangan
5.Komunikasi memberikan 1.Mengurangi
Hasil pengaruh yang Tekanan
Penugasan signifikan. 2.Mengurangi
6.Pemantauan Kesempatan
Perkembanga 3.Mengurangi
n Pembenaran
7.Komunikasi
Penerimaan
Risiko
Y:Pencegah
Kecurangan
1.Mengurangi
Tekanan
2.Mengurangi
Kesempatan
3.Mengurangi
Pembenaran
4. Daniel The role of X: Internal Semua entitas X:Pelaksanaan
Petras- Internal Audit Audit memerlukan Audit Internal
cu, in Fraud Y1: Fraud audit internal 1.Independensi
Alexan- Prevention Prevention untuk efisiensi dan
dra and Detection Y2: Fraud bisnis dalam arti Objektivitas
Tieanu
(2014) Detection pengelolaan 2.Kecermatan
29
mempunyai tujuan untuk memperoleh laba (profit oriented). Namun ketika suatu
dihadapkan dengan berbagai risiko, dan salah satunya adalah risiko kecurangan.
Menurut (Munteanu V., Zuca M., Zuca G., 2010:33) dalam (Daniela Petraşcua
dan Alexandra Tieanu, 2014:491), saat ini kecurangan dianggap sebagai salah satu
risiko paling penting yang dihadapi organisasi, yang memiliki hubungan erat
dengan risiko pasar, kredit, hukum atau reputasi. Kecurangan (fraud) berarti suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan sengaja untuk tujuan
tertentu yang akan menguntungkan diri sendiri atau pun dapat merugikan pihak
lain. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap risiko kecurangan
tersebut.
pelaksanaan audit internal yang memadai dalam perusahaan itu sendiri. Penjelasan
audit internal yang diadopsi dari IIA atau Institute of Internal Audit tahun 1999
konsultasi dan independen yang objektif, dirancang untuk menambah nilai dan
secara efektif. Untuk mencapai tujuan ini, auditor internal diharapkan dapat
Menurut Kurt F. Reding (2013:2-5) bahwa, terdapat tiga pilar dalam efektivitas
31
2. Kecermatan Profesional
3. Kecakapan
Tiga pilar efektivitas jasa audit internal tersebut merupakan sifat atau pun
penyakit, yaitu lebih baik dicegah daripada diobati. Jika menunggu terjadinya
fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah
dinikmati oleh pihak tertentu, bandingkan bila kita berhasil mencegahnya tentu
Tieanu dalam jurnalnya yang berjudul The Role of Internal Audit in Fraud
tanggung jawab, maka hasil audit akan menjadi berkualitas dan relevan dengan
objek yang diaudit dan kecurangan pun dapat diminimalisir. Maka dari penjelasan
Profesional Audit Internal (2017) yang terdapat pada butir 1210.A2 yaitu:
Organisasi
Tujuan Organisasi
Hipotesis
Gambar 2.2
Model Kerangka Pemikiran
34
Gambar 2.3
Paradigma Penelitian
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan seberapa
pada varibel audit internal, dimensi yang digunakan penulis yaitu mengenai
Kecurangan.
Kecurangan.