Anda di halaman 1dari 311

PELATIHAN SERTIFIKASI

QUALIFIED INTERNAL AUDITOR

PPIA YPIA
Level Keberhasilan Pelatihan

Level - 1 : Peserta Pelatihan mengerti dan memahami


materi yang disampaikan.

Level – 2 : Peserta Pelatihan mengerti, memahami dan


mampu menerapkan materi yang didapat,
dalam melaksanakan tugas pekerjaan.

Level – 3 : Peserta Pelatihan mengerti, memahami dan


mampu menerapkan materi yang didapat,
dalam melaksanakan tugas pekerjaan serta
meningkatkan efektivitas kerja dan mening-
katkan kinerja Organisasi.
INTERNAL AUDIT :
The Most Necessary Profession
To Enhance and Protect Organizational Value
Internal Audit
Penting & Strategis
Dalam Organisasi
Mengapa Internal Audit
Penting Dan Strategis dalam Organisasi

• Ruang Lingkup Tugas


• Sifat Tugas
• Tujuan Tugas
• Cara Pelaksanaan Tugas
• Pendekatan Pelaksanaan Tugas
Internal Audit
Penting Dan Strategis
Dalam Organisasi

1. Ruang Lingkup Tugas


a. Kegiatan Assurance
b. Kegiatan Konsultasi

2. Sifat Tugas
a. Independence
b. Obyektif
c. Bernilai Tambah
3. Tujuan Tugas
a. Memperlancar Operasi Organisasi
b. Mencapai Tujuan Organisasi

4. Pelaksanaan Tugas Mengevaluasi &


Meningkatkan Efektivitas :
a. Pengelolaan Manajemen Risiko
b. Pengendalian Internal
c. Tata Kelola Yang Baik
(Good Corporate Governance)
d. Anti Penyelewengan (Anti Fraud)
Pendekatan Pelaksanaan Tugas

Sistematis dan Teratur


Sertifikasi Qualified Internal Audit
• Sertifikasi Internal Audit adalah proses mendapatkan sertifikat
profesi internal auditor yaitu uji kompetensi terhadap Standar kerja
dan Standar perilaku profesi internal auditor.
• Sertifikat Qualified Internal Auditor adalah tanda dimiliki kompetensi
dan profesionalisme di bidang internal audit bagi pemegangnya.
• Sertifikat diberikan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor
• Sertifikat QIA telah mendapat Professional Certification Eligible for
Professional Recognition Credit dari The Institute of Internal
Auditors.
Acuan Ilmu Pengetahuan
(Common Body Of Knowledge)
• International Professional Practices Framework (IPPF)
• International Standard for the Professional Practice of Internal
Auditing (ISPPIA)
• Content Specification Outline (CSO) of Certified Internal
Auditor Examination
• Hasil riset IIA Research Foundation
• Internal Auditing Best Practices
• Internal Auditing Text Book and Publication
• Internal Auditing Magazine and Journal
• Topics Seminar and Conferences
• Peraturan perundang-undangan
IPPF-2015

1. Mission
2. Mandatory Guidance :

a. Core Prinsiples
b. Definition
c. Standards
d. Code of Ethics

3. Recommed Guidance:
a. Implementation Guidance
b. Supplementation Guidance
IPPF-2015

1. Misi
2. Pedoman Wajib :
a. Prinsip Pokok
b. Definisi
c. Standar
d. Kode Etik
3. Pedoman yang Direkomendasikan :
a. Pedoman Penerapan
b. Pedoman Tambahan
Mission of Internal Audit

1. Mission of Internal Audit as part of the IPPF


2. The Mission of Internal Audit articulates what internal audit aspires to
accomplish within an organization. Its place in the New IPPF is deliberate,
demonstrating how practitioners should leverage the entire framework to
facilitate their ability to achieve the Mission
3. Worded as follows :
“To enhance and protect organizational value by providing risk-based and
objective assurance, advice, and insight.”
Misi Audit Internal

1. Misi audit internal sebagai bagian dari IPPF

2. Misi audit internal berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai


audit internal dalam organisasi.
Posisi misi audit internal dalam IPPF yang baru telah dipertimbangkan
dengan mendalam, menunjukkan bahwa para praktisi audit internal
perlu memahami dan menerapkan kerangka IPPF secara menyeluruh
untuk membantu mereka mencapai misi audit internal.
3. Misi audit internal adalah :
“Meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan memberikan
asurans, rekomendasi, dan wawasan yang berbasis risiko dan
objektif”
Core Principles
for the Professional Practice of
Internal Auditing

1. The Core Principles, taken as a whole, articulate internal audit effectiveness.


For an internal audit function to be considered effective, all Principles should
be present and operating effectively. How an internal auditor, as well as an
internal audit activity, demonstrates achievement of the Core Principles may
be quite different from organization to organization, but failure to achieve any
of the Principles would imply that an internal audit activity was not as
effective as it could be in achieving internal audit’s mission
Prinsip Dasar Praktik Profesional
Audit Internal

1. Prinsip dasar, sebagai suatu kesatuan, berhubungan dengan


efektivitas audit internal. Agar fungsi audit internal dapat berjalan
dengan efektif, semua prinsip perlu ada dan berfungsi secara efektif.
Auditor internal, seperti halnya juga aktivitas audit internal, dapat
berbeda-beda dalam menerapkan prinsip pokok dari suatu organisasi
dengan organisasi lainnya, tetapi kegagalan dalam mencapai
penerapan salah satu prinsip pokok mengindikasikan aktivitas audit
internal tidak efektif dalam mencapai misi audit internal.
The Mandatory Elements of the IPPF

1. Demonstrates integrity.

2. Demonstrates competence and due professional care.

3. Is objective and free from undue influence (independent).

4. Aligns with the strategies, objectives, and risks of the organization.

5. Is appropriately positioned and adequately resourced.


6. Demonstrates quality and continuous improvement.

7. Communicates effectively.

8. Provides risk-based assurance.

9. Is insightful, proactive, and future-focused.

10. Promotes organizational improvement.


Prinsip Dasar Praktik Profesional
Audit Internal

1. Mendemonstrasikan integritas

2. Mendomenstrasikan kompetensi dan kecermatan profesional

3. Obyektif dan bebas dari pengaruh yang tidak semestinya

(independen)

4. Selaras dengan strategi, tujuan, dan risiko organisasi

5. Diposisikan secara layak dan didukung sumber daya memadai


6. Mendemonstrasikan kualitas dan perbaikan berkelanjutan

7. Berkomunikasi secara efektif

8. Memberi asurans berbasis risiko

9. Berwawasan, proaktif, dan fokus pada masa depan

10. Mendorong perbaikan organisasi


Definition of Internal Auditing

1. The Definition of Internal Auditing states the fundamental purpose, nature,


and scope of internal auditing.

2. "Internal Audit is the assurance and consulting activity that is independent


and objective , which is designed to add value and improve an organization's
operations " .

3. “Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting


activity designed to add value and improve an organization's operations. It
helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk
management, control, and governance processes.”
Definisi Audit Internal

1. Definisi audit internal menyatakan tujuan pokok, sifat, dan ruang


lingkup audit internal.

2. “Audit internal adalah aktivitas asurans dan konsultasi yang


independen dan objektif, yang dirancang untuk memberi nilai
tambah dan meningkatkan operasi organisasi”.

3. “Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui


pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian,
dan proses tata kelola.“
IA CAPABILITY MODEL LEVELS

Audit internal belajar dari dalam


dan luar organisasi untuk perbaikan
LEVEL 5
terus menerus Optimalisasi
Audit Internal mengintegrasikan informasi
LEVEL 4
dari seluruh organisasi untuk meningkatkan Teratur
tata kelola dan manajemen risiko

Internal Audit manajemen


LEVEL 3
dan praktisi Profesional terlaksana Terpadu
seragam atau bersamaan

LEVEL 2
Praktik dan prosedur IA Tidak
berkelanjutan dan berulang Infrastuktur

Tidak Berkelanjutan, LEVEL 1


berulang, kapabilitas
tergantung Inisial
pada usaha individu
INTERNAL AUDIT
Level – 1 : Initial

1. Struktur fungsi audit internal masih bersifat ad hoc dan tidak teratur
2. Layanan jasanya masih terisolasi berupa jasa audit tunggal atau review
dokumen/transaksi untuk tujuan akurasi dan kepatuhan
3. Out put layanan tergantung pada keterampilan individu tertentu yang
memegang posisi strategis
4. Belum ada praktik profesional tertentu sebagaimana disarankan IIA
yaitu IPPF
5. Alokasi dana yang disediakan oleh Manajemen minimal
6. Belum ada infrastuktur fungsi audit internal
7. Auditor merupakan staf operasional unit organisasi
8. Kapasitas auditor tidak dibangun secara khusus sebagaimana
persyaratan kompetensi sebagai seorang auditor internal yang
profesional
Level – 2 : Infrastructur

1. Layanan dan Peran Fungsi Audit Internal pada tingkat “Audit


Kepatuhan”
2. Pengelolaan SDM (Auditor Internal) pada taraf “Mengidentifikasi dan
Merekrut Staf yang terampil serta Pengembangan profesionalisme
individu”
3. Praktik profesional (profesi) pada tingkat “Melaksanakan kerangka
praktik dan proses yang profesional serta menyusun Rencana Audit
berdasarkan prioritas Manajemen/Stakeholders”
4. Manajemen Kinerja dan Akuntabilitas pada tingkat “Anggaran
Operasional Audit Internal dan Rencana Bisnis Audit Internal”
5. Hubungan dan Budaya Organisasi pada tingkat “Pengelolaan
Fungsi Audit Internal”
6. Struktur Tata Kelola pada tingkat “Akses oenuh terhadap Informasi
Organisasi, Aset dan Personil serta Penetapan Hubungan
pelaporan”
Level – 3 : Integrated

1. Layanan dan Peran Fungsi Audit Internal pada tingkat “Melaksanakan


Jasa Konsultasi dan Audit Kinerja”
2. Pengelolaan SDM (Auditor) pada tingkat “Team Building dan
Kompetensi serta Staf yang profesional dan berkualitas”
3. Praktik profesional (profesi) pada tingkat “Melaksanakan kerangka
Manajemen Mutu”
4. Manajemen Kinerja dan Akuntabilitas pada tingkat “Melaksanakan
Pengukuran Kinerja dan Informasi Biaya”
5. Hubungan dan Budaya Organisasi pada tingkat “Koordinasi dengan
Unit Preview lain dan Menjadi Komponen Integral dari Tim
Manajemen”
6. Struktur Tata Kelola pada tingkat “Melaksanakan pengawasan
Pengelolaan Kegiatan Audit Internal dan Mekanisme Pendanaan”
Level – 4 : Managed

1. Layanan dan Peran Fungsi Audit Internal pada tingkat “Melaksanakan


Asurans Menyeluruh terhadap Governance, Risk Management, dan
Internal Control”
2. Pengelolaan SDM (Auditor) pada tingkat “Audit Internal yang
berkontribusi pada Pengembangan Manajemen dan Kegiatan Fungsi
Audit Intern mendukung Organisasi profesional serta Perencanaan
Tenaga Kerja yang baik”
3. Praktik profesional pada tingkat “Menetapkan Strategi Audit yang
memanfaatkan manajemen risiko organisasi”
4. Manajemen Kinerja dan Akuntabilitas pada tingkat “Integritas
Pengukuran kinerja Kualitatif dan Kuantitatif”
5. Hubungan dan Budaya Organisasi pada tingkat “Pemberian Saran
Kepala Fungsi Audit Internal kepada Manajemen Puncak”
6. Struktur Tata Kelola pada tingkat “Pengawasan Independen terhadap
Aktivitas Audit Intern dan Laporan Kepala Fungsi Audit Intern
Kepada Otoritas Puncak”
Level – 5 : Optimizing

1. Layanan dan Peran Fungsi Audit Internal pada tingkat “Internal Audit
diakui sebagai Key Agent of Change”
2. Pengelolaan SDM (Auditor) pada tingkat “Kepemimpinan yang
mendukung Organisasi profesional dan Proyeksi Tenaga Kerja”
3. Praktik profesional pada tingkat “Pengembangan Berkelanjutan dalam
praktik profesional dan Perencanaan Strategis Internal Audit”
4. Manajemen Kinerja dan Akuntabilitas pada tingkat “Pelaporan ke
Publik atas efektivitas Audit Internal”
5. Hubungan dan Budaya Organisasi pada tingkat “Hubungan yang
efektif dan berkelanjutan”
6. Struktur Tata Kelola pada tingkat “Independen dan Kewenangan
Aktivitas Fungsi Audit Intern”
Beberapa Istilah Penting
Dalam Definisi Internal Audit
• Kegiatan Assurance
• Kegiatan Konsultasi
• Independen
• Obyektif
• Nilai Tambah
• Manajemen Risiko
• Pengendalian Intern
• Tata kelola yang baik
Kegiatan Assurance

Adalah suatu pengujian yang obyektif atas suatu bukti dengan


maksud untuk memberikan penilaian yang independen atas
pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance dari
suatu organisasi.

Contoh kegiatan assurance dapat berupa penugasan assurance


atas kegiatan keuangan, kinerja, ketaatan, keamanan dan uji
tuntas (due diligence).
Kegiatan Konsultasi

Adalah kegiatan memberi advis dan jasa lainnya yang dibutuhkan oleh
Auditee yang bersifat dan cakupan penugasannya telah disepakati
dengan Auditee yang bersangkutan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan


pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Namun
tanggung jawab tetap pada Auditee yang bersangkutan.
Independen

Adalah bebas dari situasi yang mengancam obyektivitas. Internal


Auditor harus bebas dari ancaman baik sebagai individu dalam
melaksanakan tugas maupun secara fungsi dari organisasi.
Obyektif

Adalah sikap mental tidak memihak yang memungkinkan Internal


Auditor untuk melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga
memiliki keyakinan yang jujur dalam kerja tanpa kompromi dalam
kualitas. Obyektivitas mempersyaratkan Internal Auditor untuk
tidak mendelegasikan keputusan (judgement)-nya mengenai
masalah audit kepada pihak lain.
Nilai Tambah

Internal Auditor memberi nilai tambah bagi organisasi dengan


cara meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan organisasi,
mengidentifikasi perbaikan operasi, dan/atau mengurangi risiko
melalui jasa assurance dan konsultasi.
Risk Management

Adalah proses untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola,


dan mengendalikan peristiwa atau situasi yang dapat menjadi
risiko untuk menambah kepastian tercapainya tujuan organisasi.
Pengendalian Intern

Adalah semua tindakan yang dilakukan Manajemen, Direksi,


Komisaris, atau pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan
kemungkinan tercapainya sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Manajemen merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan
pelaksanaan tindakan yang memadai untuk meningkatkan kepastian
bahwa tujuan akan tercapai.
Sistem Pengendalian meliputi assessment risiko, kegiatan (prosedur)
pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan
pengendalian.
Tujuan Pengendalian Intern

• Mengamankan sumber daya yang menjadi tanggung jawab manajemen.

• Memastikan kehandalan dan akurasi data yang di gunakan.

• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas setiap aktivitas pada proses bisnis.

• Memastikan ketaatan terhadap peraturan maupun kebijakan internal.


Tanggung Jawab Manajemen
Atas Pengendalian Intern

• Mengembangkan lingkungan pengendalian (control environment) yang kondusif.

• Mengidentifikasi kemungkinan kerugian dan/atau risiko aktivitas.

• Menetapkan kebijakan, prosedur, standar, sistem, rencana kerja dan anggaran.

• Menetapkan alur informasi dan komunikasi yang efisien dan efektif.

• Menetapkan program on going monitoring untuk memastikan efektivitas proses


pengendalian.
Tanggung Jawab Internal Audit
Atas Pengendalian Intern
• Mengevaluasi dan memastikan bahwa disain dari proses pengendalian
yang dibuat oleh manajemen cukup memadai.
• Memastikan bahwa proses pengendalian dalam implementasi berfungsi
sebagaimana mestinya secara efektif dan efisien.

• Melaporkan hasil audit yang dilaksanakan, termasuk memberikan


rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas proses pengendalian.
Corporate Governance

Adalah kombinasi proses dan struktur yang digunakan oleh aparat


organisasi untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
organisasi guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan stakeholders lainnya berdasarkan
peraturan dan nilai-nilai etika.
Kode Etik
Internal Audit

Kode etik merupakan aturan perilaku bagi seorang Internal Auditor


dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat (bertindak) baik di
dalam maupun di luar kegiatan audit.
Komponen Kode Etik
1. Principles yaitu prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan praktik
Internal Auditing.

2. Rules of Conduct yaitu menggambarkan norma perilaku yang diharapkan dari


para Internal Auditor.

3. Aturan-aturan tersebut membantu menafsirkan prinsip-prinsip ke dalam praktik


pelaksanaan yang ditujukan untuk memberi pedoman pelaksanaaan etika dari
para internal Auditor.
Prinsip - Prinsip Kode Etik

Prinsip-prinsip Kode Etik Profesi Internal Audit meliputi:

1. Integrity (integritas), yaitu integritas untuk mengembangkan kepercayaan


dan juga menyediakan dasar kepercayaan pada pendapatnya.

2. Objectivity (obyektivitas), yaitu kondisi yang menunjukkan tingkatan tertinggi


dari obyektivitas profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan
mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diuji.
Internal Auditor membuat penilaian yang seimbang dari semua situasi yang
relevan dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingan mereka atau orang lain
dalam membentuk penilaian
3. Confidentiality (kerahasiaan), yaitu Internal Auditor menghormati nilai dan
kepemilikan informasi yang mereka terima dan tidak membuka informasi
tanpa persetujuan yang berwenang kecuali ada kewajiban resmi untuk
membukanya.

4. Competency (kompetensi), yaitu Internal Auditor menerapkan pengetahuan


kemampuan dan keterampilan (skill) serta pengalaman yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan jasa Internal Audit.
Obyektivitas
Internal Auditor:
1. Harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan konflik
dengan kepentingan perusahaan, atau kegiatan-kegiatan yang berpotensi
menimbulkan prasangka, yang dapat meragukan kemampuannya untuk dapat
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesnya secara
objektif.

2. Tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apa pun obyek audit dan pihak
lain yang terikat dengan pekerjaan audt yang dapat, atau patut diduga dapat,
mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

3. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, Internal Auditor harus mengungkapkan


semua fakta penting dan material yang diketahuinya, yaitu fakta-fakta yang
jika tidak diungkapkan dapat:
 Mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu, atau
 Menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar hukum.
Integritas
Internal Auditor:
4. Harus menunjukkan, kejujuran, obyektivitas, dan kesungguhan dalam
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya.

5. Harus menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan. Namun demikian Internal


Auditor tidak boleh secara sadar terlibat dalam berbagai kegiatan yang
menyimpang atau melanggar hukum.

6. Tidak boleh terlibat secara sadar dalam tindakan atau kegiatan yang dapat
mendiskriditkan perusahaan.

7. Harus menghormati dan menunjang tinggi hukum, etika perusahaan dan


peraturan perundangan yang berlaku.
Kerahasiaan

Internal Auditor:
8. Harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang
diperolah dalam pelaksanaan tugasnya.

9. Tidak diperbolehkan menggunakan informasi untuk mendapatkan


keuntungan pribadi atau berbagai tindakan yang bertentangan dengan
hukum dan peraturan perungdangan yang berlaku atau menyimpang dari
ketentuan hukum dan etika yang berlaku dan dapat menimbulkan kerugian
perusahaan.
Kompetensi
Internal Auditor:
10. Melakukan setiap penugasan untuk pekerjaan di mana dia memiliki
pengetahuan, keahlian, dan pengalaman.

11. Hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan


menggunakan kompetensi profesional yang dimilikinya.

12. Harus mengusahakan berbagai upaya dan memberikan jasa-jasa agar


senantiasa memenuhi International Standards for the Professional of
Internal Auditing (ISPPIA).

13. Harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektivitas dan kualitas


pelaksanaan tugasnya, serta wajib mengikuti pendidikan profesi berke-
lanjutan .
Standar Profesi
Internal Audit

Sesuai dengan visi perusahaan, maka Internal Audit menggunakan


International Standards for the Professional Practice of Internal
Auditing (ISPPIA) berdasarkan The Institute of Internal Auditors
International Professional Practices Framework (IPPF) sebagai
acuan utama dalam penyusunan Pedoman Kerja Internal Audit
dan pelaksanaannya.
Jenis Standar
1. Standar Atribut (Attribute Standard)
Standar atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi dan individu
yang melakukan kegiatan audit.

2. Standar Kinerja (Performance Standard)


Standar kinerja menjelaskan sifat dari kegiatan Internal Audit dan memberikan
kriteria kualitas yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas kegiatan audit.
Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk kegiatan Internal Audit
secara umum.

3. Standar Implementasi
Standar implementasi meruapkan standar untuk menerapkan Standar Atribut
maupun Standar Kinerja pada jenis penugasan tertentu (misalnya, assurance,
consulting, audit ketaatan, investigasi fraud, dan proyek control self
assessment).
Tujuan Penetapan Standar

Tujuan ditetapkan Standar adalah:


1. Menjelaskan prinsip dasar yang melandasi praktik Internal Audit.

2. Memberikan framework untuk melaksanakan dan mengembangkan berbagai


kegiatan audit yang memberi nilai tambah.

3. Menetapkan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja kegiatan Internal Audit.

4. Mendorong peningkatan proses dan kegiatan organisasi.


Standar Internasional untuk Praktik Profesional Internal Audit
(International Standards for the Professional Practice of
Internal Auditing)
Standar Atribut

1000 - Tujuan, Kewenangan Dan Tanggung jawab


1010 - Pengakuan Atas Penggunaan Definisi Internal Audit, Kode Etik, Dan
Standar Dalam Internal Audit Charter
1000 – Independensi Dan Obyektivitas
1110 – Independensi Organisasi
1111 – Hubungan Langsung Dengan Dewan
1120 – Obyektivitas Individual
1130 – Gangguan Pada Independensi Atau Obyektivitas
1200 – Kecakapan Dan Kehati-hatian Profesional
1210 – Kecakapan
1220 – Kehati-hatian Profesional

1230 – Pengembangan Profesional Berkelanjutan

1300 – Program Peningkatan Dan Quality Assurance

1310 – Persyaratan Program Peningkatan Dan Quality Assurance

1311 – Penilaian Internal

1312 – Penilaian Eksternal

1320 – Pelaporan Program Peningkatan Dan Quality Assurance

1321 – Penggunaan Frase ”Sesuai Dengan Standar Internasional Profesional

Praktik Internal Audit”


1322 – Pengungkapan Ketidaksesuaian
Standar Kinerja

2000 – Mengelola Aktivitas Internal Audit

2010 – Perencanaan

2020 – Komunikasi Dan Persetujuan

2030 – Manajemen Sumber Daya

2040 – Kebijakan Dan Prosedur

2050 – Koordinasi

2060 – Pelaporan Ke Manajemen Senior Dan Dewan

2100 – Sifat Pekerjaan

2110 – Governance
2120 – Manajemen Risiko

2130 – Pengendalian

2200 – Perencanaan Penugasan

2201 – Pertimbangan Perencanaan

2210 – Tujuan Penugasan

2220 – Lingkup Penugasan

2230 – Alokasi Sumber Daya Untuk Penugasan

2240 – Program Kerja Penugasan

2300 – Pelaksanaan Penugasan

2310 – mengidentifikasi Informasi


2320 – Analisis Dan Evaluasi
2330 – Pendokumentasian Informasi
2340 – Penyediaan Penugasan
2400 – Mengomunikasikan Hasil
2410 – Kriteria Komunikasi
2420 – Kualitas Komunikasi
2421 – Kesalahan Dan Kelalaian
2430 – Penggunaan Frase ”Dilaksanakan Sesuai Dengan Standar Internasional
Praktik Profesional Internal Audit”
2431 – Pengungkapan Dalam Penugasan Atas Ketidaksesuaian

2440 – Distribusi Hasil

2500 – Pemantauan Perkembangan

2600 – Resolusi Penerimaan Risiko Oleh Manajemen Senior


Pedoman Praktik
Standar Atribut
PP 1000-1 Internal Audit Charter
PP 1110-1 Independensi Organisasi

PP 1111-1 Interaksi Dengan Dewan

PP 1120-1 Obyektivitas Individual

PP 1130-1 Gangguan Pada Independensi Atau Obyektivitas


PP 1130.A1-1 Penilaian Kegiatan Yang Sebelumnya Menjadi Tanggung Jawab
Internal Auditor
PP 1130.A2-1 Tanggung Jawab Internal Audit Untuk Fungsi Lain (Non Audit)

PP 1200-1 Kecakapan Dan Kehati-hatian Profesional

PP 1210-1 Kecakapan
PP 1210.A1-1 Mendapatkan Penyedia Jasa Eksternal Untuk Mendukung Atau

Melengkapi Aktivitas Internal Audit


PP 1220-1 Kehati-hatian Profesional

PP 1230 -1 Pengembangan Profesional Berkelanjutan

PP 1300-1 Program Peningkatan Dan Quality Assurance

PP 1310-1 Persyaratan Program Peningkatan Dan Quality Assurance

PP 1311-1 Penilaian Internal

PP 1312-2 Penilaian Eksternal; Penilaian Mandiri Dengan Validasi

Independen
PP 1321-1 Penggunaan Frase ”Sesuai Dengan Standar Internasional Untuk

Profesional Praktik Internal Audit”


Standar Kinerja

PP 2010-1 Menghubungkan Rencana Audit Dengan Risiko Dan


Paparan Risiko
PP 2020-1 Komunikasi Dan Persetujuan

PP 2030-1 Manajemen Sumber Daya


PP 2040-1 Kebijakan Dan Prosedur
PP 2050-1 Koordinasi
PP 2060-1 Pelaporan Ke Manajemen Senior Dan Dewan

PP 2120-1 Manajemen Risiko


PP 2130-1 Menilai Kecukupan Proses Pengendalian
PP 2130.A1-1 Keandalan Dan Integritas Informasi
PP 2130.A1-2 Mengevaluasi Kerangka Privasi Organisasi
PP 2200 -1 Perencanaan Penugasan
PP 2210-1 Tujuan Penugasan
PP 2210.A1-1 Penilaian Risiko Dalam Perencanaan Penugasan

PP 2230-1 Alokasi Sumber Daya Untuk Penugasan

PP 2240-1 Program Kerja Penugasan

PP 2330-1 Pendokumentasian Informasi


PP 2330.A1-1 Pengendalian Arsip Penugasan
PP 2330-A2-1 Penyimpanan Arsip

PP 2410-1 Kriteria Komunikasi

PP 2420-1 Kualitas Komunikasi


PP 2440-1 Distribusi Hasil
PP 2500-1 Pemantauan Perkembangan
PP 2500.A1-1 Proses Pelaksanaan Tindak Lanjut
PP 2210.A1-1 Penilaian Risiko Dalam Perencanaan Penugasan
PP 2230-1 Alokasi Sumber Daya Untuk Penugasan
Standar Internasional Untuk Praktik Profesional Internal Audit
Naskah Saran-saran

Peran Intenal Audit Dalam Pengelola Risiko Di Tingkat Bisnis


Peran Intenal Audit Dalam Pengelolaan Sumber Daya Aktivitas
Internal Audit

Pedoman Praktik
Pedoman Audit Teknologi Global (PATG)

PATG 1 – Pengendalin Teknologi Informasi


PATG 2 – Perubahan Dan Pengendalian Manajemen Sporadis : Hal
Penting Untuk Kesuksesan Organisasi.
PATG 3 – Audit Berkesinambungan: Implikasi Dari Assurance,
Pemantauan, Dan
Penilaian Risiko

PATG 4 – Manajemen Audit TI

PATG 5 – Mengelola Dan Mengaudit Risiko Privasi

PATG 6 – Mengelola Dan Mengaudit Kerentanan IT

PATG 7 – Pengelolaan Sumber Daya Dari Luar Untuk Teknologi Informasi

PATG 8 – Audit Pengendalian Aplikasi

PATG 9 – Manajemen Identifikasi Dan Akses

PATG 10 – Manajemen Kelangsungan Bisnis

PATG 11 – Pengembangan Rencana Audit TI


Pedoman Penilaian Risiko TI (GAIT)
A. Metodologi GAIT

B. GAIT Untuk Penilaian Kelemahan Pengendalian Umum Pada TI

C. GAIT Pada Bisnis Dan Risiko TI (GAIT-R)

D.‘ Studi Kasus Penggunaan GAIT-R Untuk Menjangkau Kepatuhan PCI


Kerangka Kerja QIA

1. Peran Internal Auditor Dalam Good Corporate


Governance, Pengendalian Intern, dan Manajemen
Risiko
2. Pelaksanaan Penugasan Internal Audit
3. Analisis Bisnis Dan Teknologi Informasi
4. Keterampilan Manajemen
Materi,
Kurikulum dan Silabus
Pelatihan
Materi Dasar I
Modul Kode No. ISBN Sesi
Overview: QIA Certification OVW 1
1 Fondasi Audit Internal FAI 978-979-3105-57-4 5
2 Standar Profesi Audit Internal SPAI 978-979-3105-29-1 6
3 Akuntansi Keuangan AK 978-979-3105-32-1 7
4 Manajemen Keuangan MK 978-979-3105-37-6 6
5 Perilaku Organisasi PO 978-979-3105-36-9 4
6 Business Process Analysis BPA 978-979-3105-41-3 4
7 Ujian EXAM 4
Total 37
Materi Dasar II
Modul Kode No. ISBN Sesi

1 Pengendalian Internal PI 978-979-3105-33-8 4

2 Perencanaan & Perangkat Penugasan PPP 978-979-3105-34-5 8


3 Teknologi Informasi I TI-I 978-979-3105-59-8 6
4 Perpajakan PJK 978-979-3105-35-2 6
5 Keterampilan Manajemen KM 978-979-3105-39-0 4
6 Manajemen Risiko MR 978-979-3105-31-4 4
7 Ujian EXAM 4
Total 36
Materi Lanjutan I
Modul Kode No. ISBN Sesi

1 Pelaksanaan Penugasan PP 978-979-3105-40-6 6


2 Perencanaan Audit Tahunan PAT 978-979-3105-49-9 6
3 Audit Sampling AS 978-979-3105-47-5 6
4 Teknologi Informasi II TI-II 978-979-3105-60-4 6
5 Lingkungan Bisnis Global LBG 978-979-3105-38-3 4
6 Manajemen Operasi MO 978-979-3105-44-4 6
7 Ujian EXAM 4
Total 38
Materi Lanjutan II
Modul Kode No. ISBN Sesi

1 Komunikasi Penugasan & Monitoring Tindak Perbaikan KPMTP 978-979-3105-48-2 6

2 Jenis-jenis Penugasan Audit Internal JJP 978-979-3105-45-1 6

3 Fraud Risk and Control FRC 978-979-3105-42-0 4

4 Teknologi Informasi III TI-III 978-979-3105-61-1 6

5 Akuntansi Manajemen AM 978-979-3105-46-8 7

6 Manajemen Kualitas MK 978-979-3105-43-7 3


7 Ujian EXAM 4
Total 36
Materi Manajerial
Modul Kode NO.ISBN Sesi

1 Manajemen Audit Internal MAI 978-979-3105-50-5 4

2 Quality Assurance and Improvement Program QAIP 978-979-3105-30-7 2


3 Manajemen Stratejik MS 978-979-3105-51-2 2
4 Corporate Governance CG 978-979-3105-52-9 2

5 Komunikasi dalam Audit Internal KAI 978-979-3105-53-6 2


6 Penugasan Assurance & Consulting PAC 978-979-3105-54-3 2
7 Peran IA dalam CG dan RM PCGRM 978-979-3105-55-0 2
8 Leadership and Change Management LCM 978-979-3105-56-7 2
9 Current Issues in Internal Auditing CIIA 2
10 Ujian EXAM 2
11 Diskusi & Presentasi DP 8
Total 30
Kurikulum Dan Silabus
Pelatihan Sertifikasi QIA
Dasar 1
Modul Fondasi Audit Internal
Bab I
Pengenalan Audit Internal

A. Perkembangan Audit Intenal


B. Konsepsi Audit Internal
C. Profesi Audit Internal
D. Kode Etik dan Standar Audit Internal
E. Kompetensi Auditor
F. Karir Profesional Auditor
Bab II
Manajemen Risiko, Pengendalian Intern, Dan
Tata Kelola (Governance)

A. Pendahuluan
B. Risiko dan Manajemen Risiko
C. Pengendalian Internal
D. Governance(Tata Kelola)
Bab III
Penugasan Asurans Dan Konsultasi

A. Penugasan Asurans

B. Penugasan Konsultasi
Bab IV
Dokumentasi Audit

A. Bukti Audit
B. Prosedur Audit
C. Kertas Kerja Audit
D. Program Asurans Dan Peningkatan Kualitas
(Quality Assurance)
Bab V
Komunikasi Hasil Penugasan

A. Standar Audit Internal Untuk Komunikasi Hasil Penugasan


B. Tujuan Komunikasi Hasil Penugasan
C. Tahapan Mengkomunikasikan Hasil Penugasan
D. Evaluasi Hasil Observasi Dan Proses Eskalasi
E. Komunikasi Penugasan Interim Dan Komunikasi
Pendahuluan
F. Pengembangan Komunikasi Hasil Penugasan Akhir (Final)
G. Distribusi Komunikasi Hasil Penugasan Final
H. Monitoring Tindak Lanjut
Modul Standar Profesi Internal Audit

Bab I
Kerangka Praktik Profesional Audit Internal

A. Pendahuluan

B. Struktur Kerangka Praktik Profesional Audit Internal


Bab II
Tujuan, Wewenang, dan Tanggung Jawab

A. Pendahuluan
B. Piagam Audit Internal
C. Contoh Piagam Audit Internal
Bab III
Independensi dan Objektivitas

A. Pendahuluan
B. Standar Terkait
C. Memelihara Independensi
D. Memelihara Objektivitas
E. Memitigasi Kendala Terhadap Indenpendensi Dan
Objektivitas
Bab IV
Pengetahuan, Keterampilan dan Kompetensi

A. Pendahuluan
B. Standar Terkait
C. Pengetahuan, Keterampilan Dan Kompetensi Auditor
D. Pengetahuan, Keterampilan Dan Kompetensi AAI
Bab V
Kecermatan Profesional

A. Pendahuluan
B. Standar Terkait
C. Implikasi Kecermatan Profesional
Bab VI
Pengembangan Profesional Berkelanjutan

A. Pendahuluan dan Standar Terkait


B. Meningkatkan Kompetensi melalui Pengembangan
Profesional Berkelanjutan
Bab VII
Program Asurans dan Peningkatan Kualitas

A. Pendahuluan
B. Standar Terkait
C. Melaksanakan Program Asurans Dan Peningkatan
Kualitas
Bab VIII
Kode Etik Auditor Internal

A. Pendahuluan
B. Struktur Kode Etik Audit Internal
C. Principles (Prinsip-Prinsip)
D. Rules of Conduct (Aturan Perilaku)
Modul Akuntansi Keuangan
Bab I
Konsep Dasar Akuntansi Keuangan

A. Definisi Akuntansi, Tujuan dan Keterbatasan


B. Konsep Dasar Akuntansi
C. Persamaan Akuntansi
D. Siklus dan Pencatatan Akuntansi
E. Penyusunan Neraca Saldo dan Penyesuaian
F. Penyusunan Laporan Keuangan dan Jurnal Penutup
Bab II
Komponen Laporan Keuangan dan Perlakuannya

A. Aset Lancar
B. Aset Tidak Lancar
C. Aset Tidak Berwjud
D. Liablitas Lancar
E. Liabilitas Tidak Lancar
F. Ekuitas
Bab III
Kombinasi Bisnis Perusahaan

A. Jenis Kombinasi Bisnis


B. Pengertian Tingkat Kendali
C. Pelaporan Dalam Kombinasi Bisnis
Bab IV
Analisa Laporan Keuangan

A. Tujuan
B. Metode
C. Perbandingan Data
Modul Manajemen Keuangan
Bab I
Pengenalan Manajemen Keuangan

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


B. Jenis-jenis Perusahaan
C. Tujuan Perusahaan
D. Stakeholder
E. Topik
Bab II
Penilaian

A. Pengertian
B. Mekanisme Penilaian
C. Persepsi Pelepasan Uang
D. Menghitung Bunga
E. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Suku Bunga
F. Nilai Dalam Portofolio
G. Nilai-nilai Lainnya
Bab III
Manajemen Modal Kerja

A. Pengertian Modal Kerja


B. Manajemen Kas
C. Manajemen Surat Berharga
D. Manajemen Piutang
E. Manajemen Persediaan
F. Manajemen Utang Jangka Pendek
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab V
Pasar Keuangan

A. Pengertian Pasar Keuangan


B. Pasar Uang
C. Pasar Modal
D. Otoritas Jasa Keuangan
E. Struktur Modal
F. Leverage dan Biaya Modal
F. Instrumen Derivatif
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan : EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab VI
Penilaian Bisnis

A. Pengertian Penilaian Bisnis


B. Tujuan Penilaian Bisnis
C. Pendekatan dan Metode Penilaian Bisnis
Modul Prilaku Organisasi

Bab I
Pendahuluan

A. Gambaran Umum Manajemen Risiko


B. Aktivitas Manajemen Risiko
C. Manfaat Manajemen Risiko
D. Kejadian, Risiko dan Peluang
E. Definisi Manajemen Risiko
F. Konsep Dasar Manajemen Risiko
Bab II
Coso Dan Produk Coso

A. Pengantar
B. Organisasi Pendukung Coso
C. Sec (Securities Exchange Comission)
D. Kerangka Terpadu Pengendalian Internal (Coso I)
Bab III
Kerangka Manajemen Risiko

A. Pengantar
B. Iso 31000
C. Enterprise Risk Management (Coso Ii)
Bab IV
Teknik Penilaian Risiko

A. Teknik Penilaian Risiko ISO 31000


B. Implementasi Teknik Penilaian Risiko ISO 31000
Bab V
Peran Audit Internal

A. Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko


B. Peran Audit Internal sebagai Koordinator Pemberi
Asurans
C. Peta Asurans
Modul Business Process Analysis
Bab I
Pendahuluan

A. Tujuan Pelatihan
B. Latar Belakang
C. Organisasi Materi
Bab II
Analisis Proses Bisnis

A. Pengertian Analisis Proses Bisnis


B. Tujuan Analisis Proses Bisnis
C. Kerangka Konseptual Analisis Proses Bisnis
D. Lingkup dan Fokus Analisis Proses Bisnis
E. Manfaat Analisis Proses Bisnis
Bab III
Lingkungan Bisnis Stratejik

A. Lingkungan Bisnis Stratejik


B. Pendekatan dalam Menganalisis Lingkungan Bisnis
Stratejik
Bab IV
Pemetaan Proses Bisnis

A. Pemetaan Proses Bisnis Makro


B. Dekomposisi Proses Bisnis Makro
C. Penguraian Pekerjaan dalam Proses Bisnis Mikro
D. Dokumentasi Tahap Pekerjaan
E. Analisis Risiko Dalam Tahap Pekerjaan
Bab V
Proses Bisnis Utama Organisasi

A. Pemetaan Proses Bisnis Makro


B. Dekomposisi Proses Bisnis Makro
C. Penguraian Pekerjaan dalam Proses Bisnis Mikro
D. Dokumentasi Tahap Pekerjaan
E. Analisis Risiko Dalam Tahap Pekerjaan
Dasar II
Modul Pengendalian Internal
Bab I
Konsep Pengendalian Intern dan Jenis
Pengendalian
A. Pendahuluan
B. Pengertian Organisasi dan Fungsi Manajemen
C. Pengertian Risiko dan Pengendalian
D. Jenis Pengendalian
E. Manfaat dan Keterbatasan Pengendalian
a. Manfaat pengendalian
b. Keterbatasan Pengendalian
Bab II
Kerangka kerja Pengendalian Intern COSO

1. Pendahuluan
2. Definisi Pengendalian Intern
3. Manfaat Kerangka kerja Pengendalian Intern
4. Tujuan Pengendalian Intern
5. Lingkup Penerapan Pengendalian
6. Komponen Pengendalian Intern
Bab III
Kerangka kerja Pengendalian Lainnya

A. Pendahuluan
B. Guidance on Control (CoCo)
C. Internal Control: Revised Guide for Directors on The
Combined Code (Turnbull Report)
Bab IV
Peran dan Tanggung Jawab atas
Pengendalian Intern

1. Pendahuluan
2. Manajemen
3. Dewan Komisaris
4. Pegawai
5. Auditor Internal
6. Pihak Lain
Bab V
Mengevaluasi Pengendalian Intern

1. Pendahuluan
2. Tujuan Evaluasi
3. Alat-alat untuk memahami dan mengevaluasi
pengendalian intern
4. Control self-assessment
Modul Perencanaan & Perangkat Penugasan

Bab I
Perencanaan Penugasan

A. Perencanaan
B. Survey Pendahuluan
C. Laporan Survey Pendahuluan
Bab II
Penilaian Resiko

A. Identifikasi Resiko dan Pengendalian Kunci

B. Penilaian Resiko secara Detail


Bab III
Tujuan dan Ruang Lingkup Penugasan

A. Tujuan Penugasan

B. Ruang Lingkup Penugasan


Bab IV
Sumber Daya yang Diperlukan bagi Penugasan

A. Penganggaran

B. Alokasi Sumber Daya Manusia (SDM)


Bab V
Prosedur Penugasan dan Program Kerja

A. Identifikasi dan Analisis Pengendalian Utama


B. Evaluasi Kecukupaan Desain Pengendalian
C. Membuat Rencana Pengujian
Bab VI
Perangkat Penugasan

A. Wawancara
B. Kuesioner
C. Alat Pengumpulan Data Lainnya
D. Problem Solving
E. Computer Assisted Audit Techniques (CAAT)
F. Flowchart
Modul Teknologi Informasi I

Bab I
Pendahuluan

A. Profesi Auditor Internal dan Teknologi Informasi


B. Tata Kelola dan Manajemen Risiko Teknologi informasi
C. Standar
Bab II
Teknologi Informasi

A. Arsitektur Komputer
B. Arsitektur Multi Komputer
C. Jenis Komputer
D. Penggunaan dan Pemanfaatan Komputer
E. Perolehan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
F. Manajemen Data dan Kapasitas
Bab III
Sistem Operasi Dan Database
A. Sistem Operasi
B. Data Management Software
C. File System
D. Perangkat Lunak Komunikasi Data (Data Communication
Software)
E. Sistem Manajemen Pustaka Program (Program Library
Management System)
F. Database
G. Perangkat Lunak Manajemen Jaringan (Network Management
Software)
H. Program Utility
I. Perolehan Perangkat Lunak
Bab IV
Operasi Pusat Komputer

A. IT Management
B. Kegiatan-kegiatan Sistem Informasi
C. Peran dan Tanggung jawab Manajemen Sistem
Informasi
Bab V
Sistem Aplikasi Bisnis
A. Sistem Akuntansi

B. Sistem Manufaktur Terintegrasi (Integrated Manufacturing


Systems)

C. Transfer Dana Elektronik (Electronic Fund Transfer / EFT)

D. File Pelanggan Terintegrasi (Integrated Customer File)

E. Otomasi Perkantoran

F. Automatic Teller Machine (ATM)


G. Voice Response Ordering System

H. Image Processing

I. DataWarehouse

J. ArtificialIntelligence (AI)and Expert System

K. Decision Support System (DSS)

L. Enterprise Wide Resources Planning (ERP)


Bab VI
Network Communications
A. Data, Network, & Voice Communications

B. Standar Jaringan dan Protokol

C. Media Transmisi

D. Integrasi Suara, Data, dan Video (Integrated Services


Digital Network ISDN)

E. Internet

F. Keamanan Infrastruktur Jaringan


G. Enkripsi (Encryption)

H. Firewall

I. Intrusion Detection Systems (IDS)

J. NetworkInfrastruktur

K. WirelessNetworks

L. Alamat Komputer
Bab VII
E-commerce, Electronic Data Interchange And
Electronic Fund Transfer

A. E-Commerce
B. Electronic Data Interchange (EDI) and Electronic
Fund Transfer(EFT)
C. Secure Electronic Transaction(SET)
D. Implikasi bagi Internal Audit
Modul Perpajakan

Bab I
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (Kup)

A. Pengertian – pengertian
B. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
C. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
D. Surat Pemberitahuan (SPT)
E. Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak
F. Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali
Bab II
Pajak Penghasilan (Pph)

A. Subjek Pajak
B. Objek Pajak
C. PPh Pasal 21
D. PPh Pasal 22
E. PPh Pasal 23
F. PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
G. PPh Pasal 25
H. PPh Pasal 26
Bab III
Pajak Pertambahan Nilai (Ppn)

A. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pengusaha


Kena Pajak (PKP)
B. Barang dan Jasa yang Tidak Dikenai Pajak Pertambahan Nilai

C. Tarif PPN & PPn BM dan Cara Menghitung PPN dan PPnBM

D. Dasar Pengenaan Pajak (DPP)


E. Contoh cara menghitung PPN & PPn BM
F. Faktur Pajak, Faktur Pajak Gabungan, dan Dokumen
Tertentu
yang Ditetapkan sebagai Faktur Pajak
G. Nota Retur atau Nota Pembatalan atas Barang Kena Pajak yang

Dikembalikan atau Jasa Kena Pajak yang Dibatalkan

H. Pembayaran dan Pelaporan PPN dan PPnBM

I. PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri

J. PPN yang Dibebaskan atas Impor dan atau Penyerahan Barang

Kena Pajak tertentu Yang Bersifat Strategis

K. PPN yang Dibebaskan atas Impor dan atau Penyerahan

Barang dan Jasa Kena Pajak Tertentu


Modul Keterampilan Manajemen

Bab I
Proses Sumber Daya Manusia

A. Pendahuluan

B. Leadership Skills
Bab II
Resolusi Konflik

A. Pendahuluan
B. Dinamika kelompok dan team building
C. Konflik dalam Organisasi
D. Resolusi Konflik
Bab III
Ketrampilan Negosiasi

A. Pendahuluan
B. Effective negotiation
C. PerencanaanPre-Negotiation
D. PenangananEmosi
E. MelatihWin-Win Solution dalam negosiasi
Bab IV
Manajemen Konflik

A. Pendahuluan
B. Pengertian Konflik
C. Proses Terjadinya Konflik
D. Faktor Penyebab Konflik
E. Dampak Konflik
Bab V
Added Value Negotiating

A. Pendahuluan
B. Manajemen Negotiator
C. Langkah-langkah Added-Value Negotiating (AVN)
Modul Manajemen Resiko
Bab I
Pendahuluan

A. Gambaran Umum Manajemen Risiko


B. Aktivitas Manajemen Risiko
C. Manfaat Manajemen Risiko
D. Kejadian, Risiko dan Peluang
E. Definisi Manajemen Risiko
F. Konsep Dasar Manajemen Risiko
Bab II
Coso Dan Produk Coso

A. Pengantar
B. Organisasi Pendukung Coso
C. Sec (Securities Exchange Comission)
D. Kerangka Terpadu Pengendalian Internal (Coso I)
Bab III
Kerangka Manajemen Risiko

A. Pengantar
B. Iso 31000
C. Enterprise Risk Management (Coso II)
Bab IV
Teknik Penilaian Risiko

A. Teknik Penilaian Risiko ISO 31000

B. Implementasi Teknik Penilaian Risiko ISO 31000


Bab V
Peran Audit Internal

A. Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko


B. Peran Audit Internal sebagai Koordinator Pemberi
Asurans
C. Peta Asurans
Lanjutan I
Modul Pelaksanaan Penugasan

Bab I
Pengantar

A.Pentingnya Tahap Pelaksanaan Penugasan


1. Pendukung Komunikasi Penugasan Final
2. Realisasi Perencanaan Penugasan
B. Sistematika Modul
BAB II
Overview Proses Pelaksanaan Penugasan

A. Tujuan Pelaksanaan Penugasan


B. Overview Proses
1. Pengujian untuk pengumpulan informasi audit
2. Mengevaluasi informasi/bukti yang terkumpul dan
buatkan kesimpulan-kesimpulan hasil audit
3. Mengembangkan hasil observasi (temuan) dan
rekomendasi-rekomendasi
Kesimpulan dan rekomendasi audit memuathal-hal
berikut:
C. Standar Audit Untuk Pelaksanaan Penugasan
BAB III
Langkah–Langkah Pelaksanaan Penugasan

A. Pertemuan Pendahuluan (Entry Meeting)


1. Pihak yang Harus Hadir
2. Manfaat
3. Klarifikasi Pendahuluan
4. Dukungan Pimpinan Auditi
5. Detil Pertemuan
6. Persiapan Menjelang Pertemuan
7. Rapat Sesudah Pertemuan Pendahuluan
(Debriefing)

B.Persiapan untuk Pengujian


C. Pengujian untuk Pengumpulan Informasi

1. Pelaksanaan Pengujian
2. Kriteria-kriteria Pengujian
3. Dokumentasi Pengujian
4. Hal-hal yang perlu dilakukan dan
dipertimbangkan Auditor dalam melakukan

D. Evaluasi Informasi yang Terkumpul dan


MembuatKesimpulan-Kesimpulan Hasil Audit

E. Contoh-Contoh Pelaksanaan Penugasan


Bab IV
Prosedur dan Teknik Pengujian
A. Prosedur dan Teknik-teknik Pengujian
1. Inquiry (permintaan keterangan)
2. Teknik Wawancara (Interview)
a. Hambatan psikologis.
b. Orientasi akan temuan
c. Observasi
d. Teknik Inspeksi (Inspection)
e. Teknik Verifikasi (Verification)
f. Teknik Analisis (Analyze)
g. Teknik Investigasi (Investigation)
h. Reperformance
B. Jenis, Perspektif, dan Kriteria Informasi(Bukti)
1. Jenis Informasi (bukti) audit
a. Bukti Dokumentasi (documentary evidance)
b. Bukti Fisik (physical evidence)
c. Bukti Analisis (analytical evidence)
d. Bukti Kesaksian (testimonial evidence)
2. Bukti Audit dan Bukti Hukum
3. Kriteria Bukti
a. Cukup (sufficient).
b. Kompeten (competence).
c. Relevan (relevance).
4. Pedoman Pengumpulan bukti audit
Bab V
Pengembangan Temuan
A. Pendahuluan

B. Mengembangkan Hasil Observasi (temuan) dan


Memformulasikan Rekomendasi
1. Kondisi
2. Kriteria:
3. Sebab
4. Akibat
5. Rekomendasi
C. Kategori Temuan

1. Tinggi

2. Sedang.

3. Rendah.

D. Pedoman Rekomendasi Perbaikan


E. Pembicaraan Akhir

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Negosiasi Perbedaan Dalam

Pembicaraan Akhir

4. Dokumentasi Hasil pembicaraan akhir

F. Contoh Temuan
Bab VI
Kertas Kerja Audit

A. Tujuan, Maksud, dan Jenis-jenis Kertas Kerja Audit


1. Tujuan
2. Maksud
3. Jenis
B. Perencanaan Kertas kerja Audit
C. Penyiapan dan Penyimpanan Kertas Kerja Audit
1. Penyiapan Kertas Kerja Audit
2. Penyimpanan KKA
D. Contoh Kertas Kerja
Bab VII
Prosedur dan Teknik Pengujian

A. Prosedur dan Teknik-teknik Pengujian


1. Inquiry (permintaan keterangan)
2. Teknik Wawancara (Interview)
a. Hambatan psikologis.
b. Orientasi akan temuan
c. Observasi
d. Teknik Inspeksi (Inspection)
e. Teknik Verifikasi (Verification)
f. Teknik Analisis (Analyze)
g. Teknik Investigasi (Investigation)
h. Reperformance
B. Jenis, Perspektif, dan Kriteria Informasi(Bukti)
1. Jenis Informasi (bukti) audit
a. Bukti Dokumentasi (documentary evidence)
b. Bukti Fisik (physical evidence)
c. Bukti analisis (analytical evidence)
d. Bukti kesaksian (testimonial evidence)
2. Bukti Audit dan Bukti Hukum
3. Kriteria Bukti
a. Cukup (sufficient)
b. Kompeten (competence)
c. Relevan (relevance)
4. Pedoman Pengumpulan bukti audit
Bab VIII
Pengembangan Temuan
A. Pendahuluan
B. Mengembangkan Hasil Observasi (temuan) dan
Memformulasikan Rekomendasi
1. Kondisi
2. Kriteria:
3. Sebab
4. Akibat
5. Rekomendasi
C. Kategori Temuan
1. Tinggi
2. Sedang.
3. Rendah.
D. Pedoman Rekomendasi Perbaikan
E. Pembicaraan Akhir
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Negosiasi Perbedaan Dalam Pembicaraan
Akhir
4. Dokumentasi Hasil pembicaraan akhir
F. Contoh Temuan
Bab IX
Kertas Kerja Audit

A. Tujuan, Maksud, dan Jenis-jenis Kertas Kerja Audit


1. Tujuan
2. Maksud
3. Jenis
B. Perencanaan Kertas kerja Audit
C. Penyiapan dan Penyimpanan Kertas Kerja Audit
1. Penyiapan Kertas Kerja Audit
2. Penyimpanan KKA
D. Contoh Kertas Kerja
Modul Perencanaan Audit Tahunan

Bab I
Perencanaan Audit

A. Overview Perencanaan Audit


B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Audit
C. Lingkup Perencanaan Audit
D. Tingkatan Perencanaan Audit
Bab II
Perencanaan Audit Tahunan

A. Pengertian Perencanaan Audit Tahunan


B. Tujuan Perencanaan Audit Tahunan
C. Prioritas Audit dalam Perencanaan Audit
Tahunan
D. Jadwal Pelaksanaan Audit
E. Alokasi Staf dan Pembiayaan
F. Pertimbangan Dalam Menyusun Perencanaan
Audit Tahunan
G. Penelitian/Pengumpulan Data Perencanaan
Audit Tahunan
H. Komunikasi Rencana Audit Tahunan
Bab III
Proses Perencanaan Audit Tahunan

A. Pengembangan Audit Universe


B. Pemilihan Auditee
C. Penilaian Kematangan Manajemen Risiko
D. Validasi Daftar Risiko
E. Penentuan Prioritas Audit
F. Tentukan rencana daftar auditee dan frekuensi audit
G. Estimasi ketersediaan sumberdaya dan alokasi waktu
auditor
H. Menyusun Jadwal Audit
I. Menyusun Anggaran Audit
J. Pemantauan Pelaksanaan Rencana Audit Tahunan
Bab IV
Perencanaan Audit Jangka Panjang

A. Perumusan Rencana Audit Multi Years

B. Pengetahuan, Keterampilan Dan Kompetensi Auditor

C. Pengetahuan, Keterampilan Dan Kompetensi AAI


Modul Audit Sampling

Bab I
Pendahuluan

1. Gambaran Umum Tentang Sampling


2. Pengelolaan Sampling
3. Sampling dalam Audit
4. Konsep Audit Yang Menggunakan Metode Sampling
Bab II
Sampling Atribut – Fixed-sample-size

1. Pengantar
2. Perencanaan Audit
3. Penetapan Ukuran Sampel
4. Pemilihan Sampel
5. Pengujian Sampel
6. Perumusan Hasil Sampling (Kondisi Populasi)
7. Perumusan Kesimpulan Hasil Pengujian Audit
Bab III
Sampling Atribut Lainnya

1. Pengantar
2. Stop or Go Sampling
3. Sampling Penemuan (Discovery/Exploratory Sampling)
4. Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling)
5. Kebaikan/Kelemahan Sampling Penemuan dan
Sampling Penerimaan
Bab IV
Sampling Variabel – Classical Variables Sampling

1. Pengantar
2. Rumus Menentukan Ukuran Sampel
3. Mean-Per-Unit (MPU) Estimation
4. Difference Estimation
5. Ratio Estimation
Bab V
Sampling Variabel – Sampling Satuan Mata Uang

1. Pengantar
2. Perencanaan Audit
3. Penetapan Ukuran sampel
4. Pemilihan Sampel
5. Pengujian Sampel
6. Perumusan Kondisi Populasi (Hasil Sampling)
7. Perumusan Kesimpulan Hasil Pengujian
Bab VI
Sampling Non Statistik

1. Pengantar
2. Sampling Non Statistik Sederhana
3. Sampling NonStatisitik Formal
IIA Practice Advisory 2320-3: Audit Sampling
Modul Teknologi Informasi II

Bab I
Pengantar Keamanan Fisik

A. Pengertian dan Prinsip-prinsip Keamanan Fisik


B. 10 Macam Upaya Keamanan Fisik Yang Harus
Dilakukan Setiap Organisasi
C. Membangun Keamanan Fisik Pada Data Center
dengan 19 Cara
Bab II
Information Protection
A. Komponen-komponen Kebijakan Sekuriti
B. Jalur Akses Logikal (Path of Logical Access)
C. Eksposur dan Isu Akses Logikal
D. Software Pengendali Akses
E. Identification dan Authentication
F. Authorization
G. Pencatatan (Logging) Akses Komputer
H. Berbagai Pengendalian Lain terkait ‘Information
Protection’
I. Mengaudit Akses Logikal
Bab III
Encryption

A. Elemen Kunci dari Sistem Enkripsi


B. SymmetricCryptosystem
C. AsymmetricCryptosystem
D. Digital Key
Bab IV
IT Controls

A. IT Control Frameworks – COBIT


B. Pengendalian Internal
C. Manajemen dan Organisasi Sistem Informasi
Bab V
Pengendalian Lingkungan Sistem Informasi

A. Isu dan Eksposur Lingkungan

B. Pengendalian untuk Eksposur Lingkungan


Bab VI
Pengendalian Aplikasi

A. Pengendalian Input/Pembuatan
B. Pemrosesan, Validasi, dan Pengeditan
C. Pengendalian Output
Modul Lingkungan Bisnis Global

Bab I
Faktor Lingkungan Ekonomi Dan
Regulasi Bisnis Global

A. Alasan Perusahaan Melakukan Globalisasi (Go Global)


B. Kunci Keberhasilan Perusahaan Memenangkan
Persaingan
C. Lingkup Ekonomi Makro Persaingan Global
Bab II
Lingkungan Bisnis Global
A. Manajemen Stratejik Internasional
B. Strategi Pasar Global Perusahaan
C. Mekanisme Penestrasi Pasar Global
D. Perdagangan Internasional
E. Investasi Internasional
F. Aktivitas Bisnis Internasional Lainnya
G. Adaptasi Struktur Organisasi Global Perusahaan
H. Adaptasi Pemasaran Global Perusahaan
Bab III
Lingkungan Sosial Dan Budaya Global

A. Struktur Sosial
B. Bahasa
C. Pendidikan
D. Perbedaaan Kebudayaan Pada Sikap Kerja
E. Bisnis Internasional dan Perbedaan Kebudayaan
F. Perilaku Individual dalam Bisnis Global
G. Peranan Kepemimpinan Dalam Operasi Bisnis Global
Modul Manajemen Operasi

Bab I
Manajemen Operasi
1. Pemrakiraan (Forescasting)
A. Pengertian dan Proses Pemrakiraan
B. Kelompok Teknik Pemrakiraan
C. Time Series Methods
D. Causal Methods : Linear Regression
Regresi Linear Sederhana
Regresi Linear Berganda
E. Model Probabilistik: Simulasi
Bab II
Model Pengambilan Keputusan

A. Teori Keputusan
Pengambilan Keputusan dalam Kepastian
Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian
Pengambilan Keputusan dalam Risiko

B. Matriks Preferensi
Bab III
Manajemen Persediaan
A. Alasan Terbentuknya Persediaan
1. Menjaga layanan kepada pelanggan
3. Meminimalisir biaya-biaya pemesanan barang
4. Mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan
peralatan
5. Memanfaatkan respons terhadap kebijakan
harga dari produsen
B. Biaya-biaya Terkait Persediaan
1. Biaya Pemesanan
2. Biaya Pemeliharaan
C. Jumlah Pemesanan Ekonomis (Economic Order
Quantity)
D. Teknik-teknik Menurunkan Persediaan
1. Cycle Inventory
2. Safety Stock Inventory
3. Anticipation inventory
4. Pipeline inventory
E. Just-in-Time (JIT)
F. Analisis ABC
G. Teknik Penempatan Persediaan
H. Materials Requirements Planning (MRP)
Bab IV
Manajemen Proyek
A. Konseptualisasi Proyek
1. Penentuan ruang lingkup dan tujuan proyek
2. Pemilihan pemimpin proyek dan tim
3. Penentuan organisasi proyek
B. Perencanaan Proyek
1. Penentuan struktur rincian pekerjaan
2. Penggambaran jaringan kerja
3. Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Identifikasi dan penaksiran risiko proyek
C. Pelaksanaan Proyek
1. Pemantauan status proyek
2. Pemantauan sumber daya proyek
3. Pengendalian proyek
D. Penyelesaian Proyek
Lanjutan II
Modul Komunikasi Penugasan & Monitoring
Tindak Perbaikan

Bab I
Komunikasi Penugasan

A. Tujuan komunikasi (inform, persuade, get result)

B. Komunikasi Awal

C. Komunikasi Interim
Bab II
Kriteria Komunikasi

A. Keharusan Komunikasi Penugsan


B. Format dan Isi Komunikasi Final
C. Evauasi dan Kasifikasi Hasil Observasi
D. Aspek Lain Muatan Komunikasi
Bab III
Kuaitas Komunikasi

A. Standar Kualitas

B. Review untuk Kualitas


Bab IV
Rekomendasi

A. Rekomendasi Menurut Standar

B. Prinsip Menuis Rekomendasi


Bab V
Distribusi Komunikasi Penugasan

A. Menetapkan Pendistribusian aporan

B. Memperoleh Respon Manajemen

C. Meaporkan Informasi Khusus, Masalah Signifikan,


dan Koreksi
Bab VI
Pemantauan Tindakan Koreksi

A. Perunya Pemanatauan dan ‘Folow Up”


B. Mengidentifikasi Peran Masing-masing Pihak
C. Mengidentifikasi Metode Pemantauan Hasil
Penugasan
D. Melakukan ‘folow up’ atas Hasil Penugasan
E. Dokumentasi dan aporan Pemantauan dan ‘folow
up’
Modul Jenis – Jenis Penugasan Audit Internal

Bab I

A. Pengantar

B. Definisi Audit Internal

C. Jenis-jenis Penugasan

D. Contoh-contoh Penugasan
Bab II
Penugasan Asurans

A. Kerangka kerja Penugasan Asurans

B. Perencanaan

C. Aktivitas Pelaksanaan Penugasan Asurans


Bab III
Penugasan atas Kontrak dan Pihak Ketiga

A. Pengantar
B. Hal-hal yang dipertimbangkan auditor internal dalam
audit EBR
C. Audit Atas Kontrak
D. Kerangka Kerja Audit EBR
Bab IV
Penugasan Audit Kualitas dan Due Diligence

A. Penugasan Audit Kualitas

B. Penugasan Due Diligence


Bab V
Penugasan Security Audit

A. Pengantar

B. Kebijakan dan Aktivitas Pengendalian Pengamanan

C. Peranan Auditor Internal


Bab VI
Penugasan Audit Privasi

A. Pengantar

B. Mendorong Penerapan Privasi yang Efektif

C. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam


penugasan
Bab VII
Penugasan Audit Kinerja dan Operasional

A. Audit Atas Key Performance Indicator (KPI)

B. Penugasan Operasional Audit (Efisiensi dan


Efektivitas)
Bab VIII
Penugasan Konsultasi

A. Pendahuluan

B. Tahapan Penugasan Konsultansi

C. Jenis-jenis Penugasan Konsultasi


Modul Fraud Risk and Control

Bab I
Pengantar Fraud
A. Pengertian Fraud
B. Dampak Fraud
C. Motif Fraud
D. Pelaku Fraud
E. Unsur-unsur Fraud
F. Jenis-jenis Fraud
G. Korupsi
Bab II
Tanggung Jawab Audit Intern Pada Fraud

A. Value (Nilai)
B. Pihak-pihak yang Relevan pada Program Anti fraud
C. Tanggung Jawab Auditor Intern
D. Auditor Intern dan Sarbanes-Oxley Act (SOX)
E. Auditor Intern dan Statement on Auditing Standards
No. 99
F. International Standards on Auditing (ISA) No. 240
Bab III
Risiko Fraud & Manajemen Risiko Fraud

A. Fraud Deterrence (Menjerakan Fraud)


B. Pengertian Risiko dan Risiko Fraud
C. Pengertian dan Elemen Manajemen Risiko Fraud
(Fraud Risk Management)
D. Fraud Risk Assessment (FRA)
E. Perlakuan (Sikap) Atas Risiko Fraud
F. Hubungan FRM dengan Aktivitas Audit Intern
Bab IV
Mendeteksi Fraud

A. Memahami Gejala (Red flag) Fraud


B. Faktor Kunci Kemampuan Mengenali Red flag
C. Mengenali Red flag
D. Hubungan Red flag dan Risiko Fraud
E. Teknik Mendeteksi Red flag
Bab V
Respon Atas Insiden Fraud

A. Fraud Incidence Response (FIR)


B. Penerapan Teknik Investigasi
C. Penerapan Audit Forensik / Audit Investigatif
D. Kerja Sama Dengan Penegak Hukum
E. Bertindak Sebagai ‘Saksi” Atau ‘Ahli’
F. Perbaikan atas Kelemahan
Bab VI
Aspek Hukum

A. Hukum Perdata
B. Hukum Pidana
C. Ketentuan Perundang-undangan Lainnya
D. Sanksi Hukum
Modul Teknologi Informasi III

Bab I
Komputerisasi Pengguna Akhir

A. Pengertian Umum
B. Manfaat dan Risiko Penerapannya
C. Pengendalian dan Kebijakan yang Diperlukan
D. Komunikasi/Sosialisasi dan Training yang Diperlukan
Bab II
Pengendalian Perubahan

A. Manajemen Pengendalian Perubahan (Change


Control)
B. IT Change Management Program
C. Application Development Management
D. Release Management
E. Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Bab III
Metodelogi Pengembangan Sistem

A. Pengertian Umum

B. Jenis-jenis Metodologi Pengembangan Sistem


Bab IV
Pengembangan Sistem Aplikasi

A. System Development Life Cycle (SDLC)


B. Tahapan Pengembangan Sistem Informasi
C. Organisasi Proyek Pengembangan Perangkat Lunak
D. Tools untuk Pengembangan Aplikasi
Bab V
Perencanaan Kontingengsi
A. Latar Belakang Perencanaan Kontingensi di
Lingkungan Teknologi Informasi
B. Proses Perencanaan ‘IT Contingency Planning’
C. Pengembangan ‘IT Contingency Plan’
D. Pertimbangan Teknis – Perencanaan Kontingensi
(Desktop, Server, Web Sites, LAN, WAN,
Distributed System, Mainframe System)
Bab VI
Lisensi Software
A. Pengertian Lisensi Software
B. Lisensi Software dan Hak Cipta Intelektual
C. Jenis Lisensi Software yang ada Pemiliknya
(Proprietary License)
D. Jenis Lisensi Software berbasis ‘Free and Open-
Source’
E. Software Bebas dan Dampaknya
F. Perbedaan Software Open Source dengan
Software Gratis
G. Beberapa Model Penerapan Lisensi Software
Modul Akuntansi Manajemen
Bab I
Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen

A. Definisi Akuntansi

B. Akuntansi Keuangan

C. Akuntansi Manajemen
Bab II
Definisi Biaya Dan Manajemen Biaya

A. Definisi Dasar

B. Biaya Kegiatan Manufaktur dan Biaya Kegiatan


Non Manufaktur

C. Product Cost dan Period Cost

D. Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung


Bab III
Perilaku Biaya Dan Cakupan Yang Relevan

A. Relevant Range

B. Perilaku Variabel dan Fixed Cost

C. Perilaku Biaya Lainnya


Bab IV
Absorption And Variabel Costing
A. Pengantar
B. Absorption Costing
C. Variabel Costing
D. Illustrasi Perbandingan Penyajian
Menurut Absorption dengan Variabel
Costing
Sisipan Bab 4 Metode Pencatatan Akuntansi
untuk Persediaan (Inventory)
Bab V
Pengangguran Belanja Modal

A. Pengantar
B. Definisi
C. Pengaruh Time Value of Money
D. Metode Prediksi Capital Budgeting dengan Hurdle
Rate
E. Net Present Value
F. Internal Rate of Return
G. Metode Tanpa Discount Rate
H. Audit Pasca Investasi
Bab VI
Sistem Pengangguran

A. Pengantar

B. Definisi

C. Master Budget

D. Anggaran Lainnya
Bab VII
Harga Transfer

E. Overview
F. Kriteria Penggunaan Transfer Pricing
G. Metode Transfer Price
H. Ilustrasi Harga Transfer
I. Penerapan
J. Pertimbangan Khusus dalam hal Multinasional
Bab VIII
Analisis Biaya-Voume-Dan Profit

A. Overview
B. Asumsi CVP Analysis
C. Definisi
D. Ilustrasi
E. Kontribusi Income Statement dengan Jumlah per
Unit
F. Target Operating Income
Bab IX
Biaya Relevan

A. Overview
B. Analisis Diferensial/Analisis Inkremental/Decision
Model
C. Relevant Cost
D. Ilustrasi Relevan Cost
E. Model Biaya Relevan Lain
Bab X
Sistem Akumulasi Biaya

A. Overview

B. Definisi

C. Enam Sistem Akumulasi Biaya yang Utama


Bab XI
Activity Bases Costing

A. Overview

B. Definisi

C. Proses ABC
Bab XII
Responsibility Accounting

A. Overview

B. Controllability and Responsibility

C. Pusat Pertanggungjawaban
Modul Manajemen Kualitas

Bab I
Pengenalan Manajemen Keuangan

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen


Keuangan
B. Jenis-jenis Perusahaan
C. Tujuan Perusahaan
D. Stakeholder
E. Topik
Bab II
Penilaian

A. Pengertian
B. Mekanisme Penilaian
C. Persepsi Pelepasan Uang
D. Menghitung Bunga
E. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Suku Bunga
F. Nilai Dalam Portofolio
G. Nilai-nilai Lainnya
Bab III
Manajemen Modal Kerja

A. Pengertian Modal Kerja


B. Manajemen Kas
C. Manajemen Surat Berharga
D. Manajemen Piutang
E. Manajemen Persediaan
F. Manajemen Utang Jangka Pendek
Bab IV
Penganggaran Modal

A. Pengertian Penganggaran Modal


B. Laporan Keuangan & Korelasinya pada Manajamen
Keuangan:
EBITDA
C. Free Cash Flows (FCF) dan Incremental Cash
Flows (ICF)
D. Risiko Penganggaran Modal
E. Kriteria Penilaian Penganggaran Modal
Bab V
Pasar Keuangan

A. Pengertian Pasar Keuangan


B. Pasar Uang
C. Pasar Modal
D. Otoritas Jasa Keuangan
E. Struktur Modal
F. Leverage dan Biaya Modal
F. Instrumen Derivatif
Bab VI
Penilaian Bisnis

A. Pengertian Penilaian Bisnis

B. Tujuan Penilaian Bisnis

C. Pendekatan dan Metode Penilaian Bisnis


Manajerial
Modul Manajemen Audit Internal
Bab I
Manajemen Perubahan

A. Pendahuluan
B. Interpersonal Skill
C. Jenis-Jenis Perubahan
D. Resistensi
E. Model-Model Perencanaan Perubahan
Bab II
Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

A. Pendahuluan
B. Dewan Komisaris dan Komite Audit
C. Hubungan Aktivitas Audit Internal dengan Dewan
Komisaris
D. Peran Komite Audit
E. Hubungan Pelaporan dan Pengawasan Aktivitas
Audit Internal dengan Komite Audit
F. Hubungan Chief Audit Executive dengan Komite Audit
G. Hubungan Aktivitas Audit Internal dengan Manajemen
Bab III
Iklim Etika

A. Pengertian
B. Beberapa Masalah dalam Etika Bisnis
C. Faktor-faktor yang Dapat Menimbulkan Sikap yang
Tidak Etis
D. Kriteria untuk Mengevaluasi Sikap Etis
E. Kode Etik
F. Peran Aktivitas Audit Internal dalam Memelihara
Iklim Etika
Bab IV
Edukasi Praktik-Praktik Terbaik

A. Pendahuluan

B. Sifat Pekerjaan Aktivitas Audit Internal

C. Keyakinan yang wajar

D. Jenis-Jenis Penugasan Audit Internal


Bab V
Koordinasi

A. Pendahuluan
B. Koordinasi Aktivitas Audit Internal dengan Audit
Eksternal
C. Koordinasi Aktivitas Audit Internal dengan
Lembaga Pengawasan Regulator
D. Koordinasi Aktivitas Audit Internal dengan Fungsi
Asurans Internal lain
E. Peta Asurans
Bab VI
Peran-Peran Stratejik Aktivitas Audit Internal
Lainnya

A. Pendahuluan

B. Perbaikan proses Bisnis

C. Pengukuran Kinerja Audit Internal

D. Tujuan Korporasi dan Sistem Pengukuran


Kinerja
Bab VII
Kebijakan dan Prosedur

A. Pendahuluan
B. Pedoman Aktivitas Audit Internal
C. Pedoman Manajemen Kantor
D. Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia
E. Pedoman Pengelolaan Proyek Audit
F. Pedoman Laporan Audit
G. Pedoman Teknis
Bab VIII
Kegiatan Pengelolaan Audit Internal

A. Pendahuluan
B. Standar Profesional Audit Internal terkait
C. Budgeting
D. Model Staffing untuk Fungsi Audit Internal
E. Cara Staffing untuk Penugasan Audit Internal
F. Manajemen Sumber Daya Manusia
G. Seleksi
H. Pelatihan
I. Evaluasi Staff
Bab IX
Pelaporan Periodik Kepada Direksi dan Komisaris

A. Pendahuluan

B. Laporan CAE kepada Dewan Komisaris dan Direksi

C. Keputusan Tindak lanjut

D. Karakteristik Laporan kepada Dewan Komisaris

E. Area-Area yang dDiberi Fokus Utama


Bab X
Quality Assurance and Improvement Program

A. Pendahuluan
B. Quality Assurance and Improvement Program
C. Persyaratan Quality Assurance and Improvement
Program
D. Asesmen Internal
E. Asesmen Eksternal
F. Pelaporan
G. Pentingnya kesesuaian terhadap Standar
H. Pentingnya melaporkan Ketidaksesuaian
Modul Quality Assurance and Improvement
Program

Bab I
Pendahuluan

A. Pengertian Program Asurans dan Peningkatan


Kualitas
B. Pengertian Kualitas
C. Kualitas Dalam Audit Intern
D. Kesesuaian/Kepatuhan
E. Menanamkan Kualitas Dalam Sistem Atau Proses
Bab II
Program Asurans Dan Peningkatan Kualitas

A. Pendahuluan
B. Standar Terkait
C. Melaksanakan Program Asurans Dan Peningkatan
Kualitas
D. Cakupan Program Asurans Dan Peningkatan
Kualitas
E. Level Setiap Penugasan Audit Intern Atau Level
Operasional
F. Level Aktivitas Audit Intern Keseluruhan Atau Level
Organisasional
G. Perspektif Ekstern
Bab III
Penilaian Intern

A. Pemantauan Berkelanjutan

B. Penilaian Sendiri Secara Periodik


Bab IV
Penilaian Ekstern

A. Pendekatan Penilaian Ekstern


B. Peer-Review
C. Penilaian Sendiri Dengan Validasi Penilai Ekstern
Bagi Aktivitas Audit Intern Berskala Kecil
D. Keterkaitan Dengan Program Asurans Dan
Peningkatan Kualitas
E. Skala Penilaian
Bab V
Pengembangan Program Asurans Dan
Peningkatan Kualitas
A. Pertimbangan Dalam Mengembangkan Program
Asurans Dan Peningkatan Kualitas
B. Tanggung Jawab Atas Kualitas
C. Perbaikan/Peningkatan Berkelanjutan
D. Contoh Pendekatan – Bagian Dari Program Audit
Intern
E. Metodologi Penilaian
F. Pelaporan Program Asurans Dan Peningkatan
Kualitas
G. Reviu Program Asurans Dan Peningkatan Kualitas
Modul Manajemen Stratejik

Bab I Pendahuluan

A Tujuan Pembelajaran Umum


B Tujuan Pdembelajaran Khusus
C Diskripsi Singkat Modul
Bab II
Perubahan Paradigma Peran Auditor Internal

A Pendahuluan

B Kerangka (Framework) Pembelajaran Manajemen


Stratejik Bagi Auditor Internal
Bab III
Sistem Manajemen Strategis Berbasis Balaced
Scorecard

A. Balanced Scorecard: Konsep, Evolusi


Perkembangan, dan Keunggulannya

B. Sistem Manajemen Stratejik Berbasis Balanced


Sorecard
Bab IV
Sistem Perumusan Strategi

A. Arti Penting Sistem Perumusan Strategi

B. Trendwatching dan SWOT Analysis


Bab V
Sistem Perencanaan Strategi

A. Balanced Scorecard dalam Perencanaan


Strategis

B. Company Scorecard

C. Cascading Process

D. Reviu dan Negosiasi Hasil Cascading


Bab VI
Sistem Penyusunan Program

A. Peran Sistem Penyusunan Program dalam Sistem


Manajemen Stratejik
B. Penjabaran Inisiatif Strategis ke dalam Program
C. Penyusunan Kartu Program
D. Penyusunan Long-Range Projected Financial
Information
Bab VII
Sistem Penyusunan Anggaran Tahunan

A. Peran Sistem Penyusunan Anggaran dalam Sistem


Manajemen Stratejik
B. Penjabaran Program ke dalam Anggaran Tahunan
C. Penyusunan Anggaran Tahunan
D. Penyusunan Short-RangeProjected Financial
Information
Modul Corporate Governance

Bab I
Pendahuluan

A. Definisi Governance, Good Governance dan Good


Corporate Governance

B. Teori Dasar Corporate Governance

C. Prinsip Governance
Modul Corporate Governance
Bab II
Penerapan GCG di Indonesia

A. Perkembangan Penerapan GCG di Indonesia


B. Persepsi Atas Penerapan GCG
C. Manfaat Penerapan GCG
D. Proses GCG
E. Model Ishikawa Diagram untuk Memahami Proses GCG
Bab III
Penerapan GCG Pada BUMN

A. Ketentuan Umum
B. Prinsip Dan Tujuan
C. Pemegang Saham/Pemilik Modal
D. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
E. Direksi
F. Auditor Eksternal
G. Informasi
H. Keselamatan dan Kesempatan Kerja Serta
Pelestarian Lingkungan
I. Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan
(Stakeholders)
J. Etika Berusaha, Anti Korupsi dan Donasi
K. Program Pengenalan BUMN
L. Pengukuran Terhadap Penerapan GCG
M. Ketentuan Lain-Lain
Bab IV
Etika

A. Pengertian Etika

B. Aturan Etika Sektor Publik di Indonesia

C. Etika Dalam Profesi Audit Internal


Modul Komunikasi dalam Audit Internal

Bab I
Komunikasi Interpersonal

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal


B. Tujuan Komunikasi
C. Tipe-Tipe Komunikasi
D. Elemen-Elemen Dan Proses Komunikasi
E. Faktor-Faktor Penting Dalam Komunikasi
BAB II
Kesadaran Diri

A. Membangun Kesadaran Diri

B. Mengenali Diri Sendiri Dan Orang Lain


Bab III
Komunikasi Interpersonal Auditor Internal

A. Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Kegiatan


Audit

B. Membangun Komunikasi Efektif Dengan Auditee

C. Penutup
Modul Penugasan Assurance & Consulting
Pendahuluan

A. Deskripsi Singkat
B. Prasyarat Kompetensi
C. Standar Kompetensi
D. Kompetensi Dasar
E. Relevansi Modul
Bab I
Sejarah Perkembangan Audit Internal
A. Fungsi Audit Internal Sampai Dengan Tahun 1930-
B. Fungsi Audit Internal Setelah Tahun 1930-an
C. Praktik Audit Internal Saat Ini
D. Pengenalan The Institute of Internal Auditors (IIA)
E. Latihan
F. Tes Formatif 1
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Bab II
Kompetensi Auditor Internal

A. Kompetensi Utama Auditor Internal


B. Perkembangan Kompetensi Auditor Internal berdasar
Hasil Survei IIA
C. Penguatan terhadap Kompetensi Auditor Internal
D. Latihan
E. Tes Formatif 2
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
BAB III
Penugasan Asurans

A. Jenis Penugasan Asurans


B. Penetapan Tujuan dan Lingkup Penugasan
C. Pemahaman terhadap Auditi
D. Identifikasi dan Penilaian Risiko
E. Identifikasi Kegiatan Pengendalian Utama
F. Evaluasi Kecukupan Rancangan Pengendalian
G. Membuat Rencana Pengujian
H. Membuat Rencana Pengujian
I. Mengembangkan Program Kerja
J. Mengalokasikan Sumber Daya Penugasan
K. Melakukan Pengujian untuk Mendapatkan Bukti
L. Mengevaluasi Bukti dan Merumuskan Kesimpulan
M. Mengembangkan Temuan dan Merumuskan
Rekomendasi
N. Latihan
O. Tes Formatif 3
P. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Bab IV
Penugasan Konsultasi

A. Definisi Penugasan Konsultasi


B. Contoh-contoh Jasa Konsultasi
C. Isu Seputar Penugasan Konsultasi
D. Tahapan Penugasan Konsultasi
E. Latihan
F. Tes Formatif 4
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Modul Peran IA dalam CG dan RM

Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Peran Auditor Intern

C. Sistematika Penyajian
Bab II
Pemahaman Corporate Governance Dan
Manajemen Risiko

A. Teori Corporate Governance


B. Perkembangan GCG Di Indonesia
C. Definisi Good Corporate Governance
D. Prinsip Good Corporate Governance
E. Persepsi Atas Penerapan Good Corporate
Governance
F. Manfaat GCG
Bab III
Peran Audit Intern Dalam Corporate Governance
A. Penguatan Auditor Intern
B. Governance Untuk Auditor Intern
C. Identifikasi Proses GCG
D. Menilai Penerapan Corporate Governance
E. Metode Penilaian
F. Komunikasi Atas Hasil Penilaian
Bab IV
Peran Audit Intern Dalam Manajemen Risiko

A. Pemahaman Tentang Manajemen Risiko


B. Pengaturan Manajemen Risiko
C. Pendekatan Manajemen Risiko
D. Lingkup Peran Auditor Intern
E. Menilai Pelaksanaan Manajemen Risiko
F. Prinsip Dan Praktik Tata Kelola Yang Baik Dalam
Manajemen Risiko

Bab V
Tantangan Penerapan
Modul Leadership and Change Management

Bab I
Kepemimpinan

A. Pengertian Manajemen dan Kepemimpinan

B. Kepemimpinan

C. Gaya Kepemimpinan

D. Modifikasi Perilaku

E. Mentoring
Bab II
Sinergi Kelompok

A. Pengertian Sinergi

B. Konsep Bersinergi

C. Tip Membangun Sinergi


Bab III
Tim Building

A. Pengertian Tim Building

B. Kelompok dan Kelompok Kerja


Bab IV
Manajemen Perubahan

A. Pengertian Manajemen Perubahan

B. Resitensi dan Metode Mengatasi Resistensi


Perubahan

C. Pengembangan Organisasi
APIP Pusat
2.029 Termasuk
15,91% BLU dan
BHMN
6
0,05%

APIP Pusat
BLU dan BHMN
BPKP
APIP Daerah BPKP APIP Daerah
7.045 3.681
55,23% 28,86%

Sd. saat ini, Auditor berjml 12.755 atau (27,39%) dari total kebutuhan nasional 46.560
sehingga terjadi kekurangan 33.805 auditor. Pada tahun 2019 diharapkan berjumlah 20.255
auditor atau 43.50 % dari kebutuhan nasional
(Sumber : Dr. Binsar H. Simanjuntak, tanggal 15 April 2015)
Kondisi Kapabilitas APIP
Level 2 Level 3 Jumlah APIP yang
14,56% (69 0,21% (1 di-assess atau
APIP) APIP) ditingkatkan sampai
dengan akhir Maret
2015 = 474
- Level 1 = 404 APIP
- Level 2 = 68 APIP
- Level 3 = 2 APIP
Level 1
85,23%
(404
APIP)
Kondisi Kapabilitas APIP
APIP PUSAT
Level 2 =
50 APIP
(11,99%)
Level 3 Level 1 =
= 1 APIP
Level 2 367
(1,75%)
= 19 APIP
APIP (88,01%)
(33,33%)

Level 1
= 37
APIP
(64,91%)
Survey IIA

2006 91 Negara 9.366 Responden

2010 107 Negara 13.582 Responden


Kelompok Responden 2010

1. Public sector/goverment 12 %
2. Service Industry 15 %
3. Wholesale and retail trade 4%
4. Transportation, communication, electric, gas,
sanitary services industry 13 %
1. Raw material and agriculture industry 4%
2. Manufacturing and construction industry 15 %
3. Financial Industry 30 %
4. Other 7%
Gender Berdasarkan Wilayah

Eropa Barat 69 % 31 %
USA & Canada 54 % 46 %
Timur Tengah 78 % 22 %
Amerika Latin 69 % 31 %
Eropa Timur – Asia Tengah 42 % 58 %
Asia Pasifik 68 % 32 %
Afrika 68 % 32 %
Usia Responden

Usia 2006 2010

-- 25 3%
26 – 34 11 % 30 %
35 – 44 38 % 32 %
45 – 54 34 % 25 %
55 – 64 15 % 9%
65 -- 2% 2%
Auditor Bersertifikat
• CIA 30.3 %
• CA/CPA/ACCA/ACA 20.4 %
• CISA/QiCA 9.7 %
• CFE 5.3 %
• MIIA/PIIA 4.2 %
• CMA/CIMA/CGA 4.0 %
• CCSA 3.7 %
• IT/ICT 2.4 %
• CGAP 2.0 %
• CFSA 2.0 %
• CFA 0.7 %
• Other 15.3 %
Proyeksi Fokus s/d 2015

Aktifitas Internal Audit Persentasi Rank

1. Corporate governance reviews 23.0 % 1


2. Audit of ERM Processes 20.4 % 2
3. Reviews addresing linkage of strategy
and company performance 19.9 % 3
4. Ethics audits 19.3 % 4
5. Migration to IFRS 18.8 % 5
6. Social and sustainability audits 18.6 % 6
Kompetensi Yang Harus Dimiliki

1. Communication skills 85 %

2. Problem identification and solution skills 82 %

3. Ability to promote value of internal audit 66 %

4. Industry regulatory, and standard changes 65 %

5. Organizational skills 63 %

6. Conflict resolution/negotiation skills 58 %


Lanjutan

6. Staff training and development 45 %

7. Accounting frameworks, tools, techniques 42 %

8. Change management skills 41 %

9. IT/ICT frameworks, tools, techniques 37 %

10. Cultural fluency and foreign languange skills 27 %


Tiga (Top) Kompetensi Harus Dimiliki Internal Auditor

1. Komunikasi (85%)
• Lisan, Tertulis , Menulis dengan baik, Presentasi

2. Problem Identification & Solution (82%)

3. Mengikuti Perkembangan danPerubahan (62%)


• Industri
• Peraturan-peraturan
• Standar
Pencapaian Kerja PPIA YPIA
Lima Tahun Terakhir
Realisasi Kelas

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Reguler
• Dasar I 19 17 17 13 11
• Dasar II 16 13 13 12 9
• Lanjutan I 12 12 10 12 9
• Lanjutan II 10 9 9 11 9
• Matrikulasi 0 0 0 1 2
• Manajerial 10 10 6 9 8
Jumlah 67 61 55 58 48
Realisasi Kelas

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

In House Training
• Dasar I 8 16 6 5 8
• Dasar II 8 16 6 2 8
• Lanjutan I 10 6 3 1 6
• Lanjutan II 10 6 3 1 6
• Matrikulasi 4 3 4 1 7
• Manajerial 13 5 7 3 6
Jumlah 53 52 29 13 41
Realisasi Kelas
Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Reguler & Inhouse Training


• Dasar I 27 33 23 18 19
• Dasar II 24 29 19 14 17
• Lanjutan I 22 18 13 13 15
• Lanjutan II 20 15 12 12 15
• Matrikulasi 4 3 4 2 9
• Manajerial 23 15 13 12 14
Jumlah 120 113 84 71 89
Realisasi Kelas

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Lokakarya dan Seminar


• Lokakarya Reguler 44 58 38 50 47
• Lokakarya IHT 21 25 18 10 19
• Study visit luar negeri 1 3 3 0 0
• Seminar 3 1 1 1 1
Jumlah 69 87 60 61 67
Realisasi Peserta

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Reguler
• Dasar I 336 287 279 298 263
• Dasar II 209 239 171 221 197
• Lanjutan I 222 220 134 192 125
• Lanjutan II 170 147 91 170 132
• Matrikulasi 0 0 0 11 31
• Manajerial 141 129 83 166 123
Jumlah 1078 1022 758 1058 871
Realisasi Peserta

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

In House Training
• Dasar I 148 295 47 96 149
• Dasar II 151 352 90 22 149
• Lanjutan I 200 126 36 11 92
• Lanjutan II 201 126 41 11 92
• Matrikulasi 86 46 18 11 128
• Manajerial 255 67 57 80 84
Jumlah 1041 1012 289 231 694
Realisasi Peserta
Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Reguler & In House Training

• Dasar I 484 582 326 394 412


• Dasar II 360 591 261 243 346
• Lanjutan I 422 346 170 203 217
• Lanjutan II 371 273 132 181 224
• Matrikulasi 86 46 18 22 159
• Manajerial 396 196 140 246 207
Jumlah 2119 2034 1047 1289 1565
Realisasi Peserta

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Lokakarya & Seminar


• Lokakarya Reguler 415 409 357 506 563
• Lokakarya In House Training 460 367 489 194 320
• Study Visit
• Seminar 58 355 420 364 0
Jumlah 933 1131 1266 1064 883
Survey Fasilitator Pelatihans
No Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Jumlah Kelas 44 37 92 88 117
2 Jumlah Peserta 825 709 1595 1582 1916
3 Jumlah Fasiliator 434 347 647 797 1057
4 Hasil Evaluasi dalam %
a. Sangat Baik 22,65 23,13 26,16 26,74 22,14
b. Baik 62,48 60,88 60,37 59,27 67,38
c. Cukup 13,2 13,63 11,9 12,31 9,24
d. Kurang 1,67 2,36 1,57 1,68 1,24
Survey Materi Pelatihan
a. Apakah Materi Pelatihan Sesuai Harapan dan
Kebutuhan Peserta (dalam%) ?

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Tidak Sesuai 2,76 2,54 1,65 1,69 1,71

Sesuai 86,16 85,22 82,38 81,52 80,34

Sangat Sesuai 11,08 12,24 15,97 16,79 17,95


Survey Materi Pelatihan
b. Apakah Materi Pelatihan Membantu Pelaksanaan
Tugas Peserta Sehari-hari ?

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Sangat Membantu 11,89 12,87 16,07 17,10 32,75


Membantu 86,16 85,33 82,38 82,50 67,55
Tidak Membantu 1,95 1,80 1,55 1,40 0,00
Survey Materi Pelatihan
c. Perbandingan antara Kuliah dan Diskusi dalam
Pembelajaran

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014

Terlalu Banyak Kuliah 10,83 10,34 9,21 12,25 8,52

Seimbang 84,59 86,21 88,02 84,50 89,30

Terlalu Banyak Diskusi 4,58 3,45 2,77 3,25 2,18


Jumlah Pemegang Sertifikat QIA
Jumlah pemegang Sertifikat QIA per 17 April 2015

No Keterangan Orang Perusahaan

1 Badan Usaha Milik Negara 2846 180

2 Badan Usaha Milik Daerah 151 35

3 Badan Usaha Swasta 845 126

4 Instansi Pemerintah dan 135 34


Lainnya

5 Kehormatan 8 -

Jumlah 3985 375


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai