Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Resiko

1. Dikarenakan ayahnya sedang tidak enak badan, seorang siswa kelas 2 SD dibiarkan pergi sekolah
mengendarai sepeda motor. Dalam perjalanan motor yang dikendarai siswa ini tergelincir dari jalan
raya hingga menyebabkan luka-luka. Peristiwa ini lebih baik diungkapkan sebagai
Risiko mengendari sepeda motor

2. Manajemen resiko membantu manajemen menyempurnakan tata kelola organisasi sehingga


Patuh terhadap hukum dan peraturan

3. Sebuah toko yang baru dibuka harus ditutup akibat kecenderungan orang beralih ke transaksi on-line,
adalah gambaran:
Risiko strategis

4. Salah satu aktivitas utama manajemen resiko adalah


Menyelaraskan pilihan dan strategi bisnis dengan selera risiko orgnisasi

5. Sebuah system pemrosesan dirancang untuk dapat memproses 5.000 dokumen per menit. Terjadi
kemacetan proses pada waktu system memproses pada kapasitas 4.800 dokumen per menit, adalah
Masalah yang harus segera diselesaikan

6. Kapabilitas manajemen risiko yang baik, terintegritas dan dilaksanakan secara konsisten diseluruh
entesitas dapat membantu setiap entesitas didalam
Semua jawaban bener

7. Perlakuan resiko untuk peristiwa risiko yang sangat sering terjadi, akan tetapi jika terjadi dampak kecil
adalah
Retain

8. Integrasi manajemen risiko ke dalam seluruh proses bisnis organisasi menjadi nyata, manakala
Kinerja direncanakan dan dievaluasi dengan menggunakan pendekatan portofolio

9. Maturitas penerapan ERM lebih tampak diamati pada


Kepemilikan infrastruktur manajemen risiko

10. Pernyataan Mario Andretti seorang pembalap “Jika semuanya tampak terkendali .. itu berarti kamu
hanya melaju kurang kencang”. Dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan selera risiko, karena
Meningkatnya risiko relative

11. Paling tepat untuk menggambarkan toleransi risiko adalah


Digunakan dalam pelaksanaan strategi

12. Untuk mendapatkan premi risiko teringgi yang dapat dicapai, manajemen organisasi
Mengelolah risiko sehingga berada pada risk appetite dan risk tolerance

13. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan terhadap resiko adalah
Menghindari risiko, menerima risiko, membagi risiko atau memindahkan risiko

14. Manajemen risiko dalam organisasi harus dipandang sebagai


Budaya, kapabilitas dan praktik yang terbentu dalam organisasi untuk mengidentifikasi
menilai, mengelolah dan mengendalikan suatu kejadian atau situasi yang berpotensi
menghambat untuk memberikan keyakinan yang wajar tercapainya tujuan organisasi

15. Akuntabilitas risiko dilaksanakan dengan cara


Setiap anggota organisasi adalah pemilik risiko dan puncak dari kepemilikan risiko adalah
direksi
16. Perusahaan listrik yang mengubah saluran kabel udara menjadi kabel bawah tanah menggambarkan
selera risiko
Lebih rendah

17. Penjelasan mana dibawah ini yang bukan merupakan manfaat dari manajemen risiko yang
dilaksanakan diseluruh entitas
Meningkatkan kualitas kebijakan audit

18. Sama dengan pengendalian internal (PI), Manajemen risiko (MR) membantu manajemen untuk
meyakinkan secara wajar tercapainya tujuan-tujuan. Tujuan yang dibahas dalam MR tetapi tidak
dibahas dalam PI, adalah
Tujuan strategis

19. Salah satu pertimbangan pokok dalam menerapkan ERM dibawah ini kecuali
Mengurangi keragaman kinerja yang tidak dapat diterima

20. Kualitas manajemen risiko di suatu organisasi dipengaruhi oleh


Manajemen SeniorSeluruh insan organisasi pada semua tingkat dan fungsi

21. Salah satu peran ERM untuk meningkatkan corporate governance adalah dengan cara
Memperkuat dewan pengawas dengan menilai dan mendorong kemampuan manajemen senior
menetapkan strategi dan mengeksekusi dengan sumber daya yang dapat diperoleh

22. Penerapan ERM pada organisasi kecil berbeda dengan organisasi besar kecuali
Perlu penyesuaian konsep dasar manajemen risiko di Organisasi kecil

23. Yang memiliki tanggung jawab secara menyeluruh untuk memastikan bahwa seluruh risiko telah
dikelolah secara memadai adalah
Manajemen

24. Respon risiko yang lazim untuk peristiwa risiko yang sangat jarang terjadi, akan tetapi jika terjadi
dampaknya sangat besar adalah
Transfer

25. Konsep three line of defence menetapkan bahwa audit internal memberikan jaminan terhadap
manajemen risiko pada bidang
Proses, pengelolahan, penilaian dan pelaporan atas resiko

26. Salah satu cara untuk mengukur kapabilitas dan perolehan manfaat atas manajemen risiko adala
Tingkat maturitas

27. Pernyataan mana dibawah ini yang bukan merupakan menfaat dari pelaksanaan manajemen risiko
yang dilaksanakan diseluruh entitas
Menyusun control self assetment

28. Dalam sudut pandang ERM, yang lebih mencerminkan kapasitas organisasi untuk mencapai tujuan-
tujuan:
Tingkat maturitas manajemen risiko

29. Menetapkan risk appetite merupakan salah satu aktivitas utama manajemen risiko. Apa yang
dimaksud dengan risk appetite
Selera risiko adalah besarnya risiko, dalam tingkat yang luas, yang dapat diterima oleh
organisasi dalam upaya mewujudkan nilai organisasi
30. Manakah pernyataan yang paling tidak tepat mengenai langkah paling prioritas pada strategi
“mengimplementasikan ERM”
Lakukan analisis kesenjangan antara actual dengan referensi

31. Risk diukur dalam dimensi


Likelihood dan Impact

32. Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat memberi keyakinan terhadap pencapaian tujuan
kepada dewan pengawas dan manajemen senior secara
Wajar

33. Pelaksanaan tata kelola/manajemen risiko di setiap organisasi/ perusahaan juga memiliki manfaat lain
yaitu
Meningkatkan efektivitas pemanfaatan modal

34. Selera risiko ditetapkan dengan memperhatikan


Jangka waktu lamanya telah menerapkan manajemen risiko

35. Konsep dasar manajemen resiko, yang perlu dipertimbangkan untuk diimplementasikan di setiap
entitas antara lain
Dirancang untuk mengidentifikasi peristiwa yang berpotensi terjadi, yang jika terjadi, akan
mempengaruhi entitas dan mengelolah risiko dalam risk appetite dan risk tolerance

36. Mana pernyataan dibawah ini yang merupakan salah satu konsep dasar proses manajemen risiko
Manajemen risiko tidak bersifat statis, tetapi merupakan suatu proses yang berlangsung terus-
menerus, berkelanjutan dan diterapkan secara melekat dalam operasi organisasi

37. Terjadinya kegagalan proses atau pencapaian akibat pengendalian yang tidak mencukupi (existing
control shortage), adalah
Kegagalan pengendalian yang harus segera diinvestigasi

38. Perolehan kapasitas yang bukan berasal dari aspek tata kelola dan budaya adalah
Merumuskan tujuan bisnis

39. Langkah-langkah yang dilakukan terhadap timbulnya risiko adalah


Respon risiko (risk response)

40. Manakah pernyataan yang bener


Peluang adalah ketidakpastian yang bersifat up-side

41. Risk appetite perlu dipertimbangkan dalam proses


Menerima risiko, mengurangi tingkat risiko, mencegah risiko dan menghilangkan risiko

42. Kejadian yang berdampak positif disebut sebagai


PeluangKeuntungan

43. Manfaat dari manajemen risiko antara lain adalah


Menurunkan kejutan dan kerugian operasional

44. Mitigasi risiko berbeda dengan pengendalian internal karena


Pengendalian tersedia berkesinambungan, mitigasi kebanyakan bekerja saat peristiwa risiko
terjadi

45. Rombongan yang dibawa sopir kantor yang berhasil sampai di lokasi kegiatan lebih cepat daripada
rombongan yang ikut di salah satu mobil karyawan menyiratkan terdapatnya
Peluang
46. Penerapan ERM mendorong korporasi untuk
Membangun portofolio risiko yang sebanding dengan kemampuannya mengelola

47. Dalam organisasi dapat dibentuk suatu fungsi khusus yang bertanggungjawab mengkoordinasikan
dan mengelolah kegiatan manajemen risiko, merupakan tanggung jawab
Manajemen

48. Alasan yang paling positif, yang mendorong keputusan meninggikan separator busway dari 15 cm
menjadi 1 m yang dapat menggangu perjalanan bus berikut bila ada bus mogok, adalah
Meyakinkan kelancaran perjalanan bus agar pengendara mobil pribadi berpindah naik bus

Manajemen Resiko Kecurangan


1. Secara umum, terdapat dua faktor ini melekat pada diri seseorang yang melakukan fraud yaitu Moral
dan Motivasi, dan yang berhubungan dengan Moral adalah:
Greed (Keserakahan)

2. Tujuan utama membangun dan mengimplementasikan program antifraud adalah menumbuhkan:


Fraud deterrence

3. Hal yang menyebabkan seseorang melakukan fraud oleh faktor Motivasi adalah
Need (Kebutuhan)

4. Untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan dalam proses pembelian barang dagangan, auditor
melakukan audit untuk meyakinkan bahwa persediaan barang diisi ulang secara periodik secara tepat
waktu dan tepat jumlah. Prosedur audit yang sesuai adalah:
Mereviu program yang menciptakan pesanan pembelian (program EOQ).

5. Sebuah perusahaan melakukan proses proaktif untuk mengidentifikasi dan menangani kerawanan
organisasi terhadap kecurangan baik dari internal maupun eksternal organisasi. Dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut sedang melakukan:
Asesmen Risiko Kecurangan

6. Pasal 1320 KUHPdt menyatakan bahwa untuk sahnya perjanjian diperlukan empat syarat, kecuali:
Dijamin dengan peraturan perundangan.

7. Apabila suatu perbuatan terdakwa telah terbukti sesuai dengan alat-alat bukti sah menurut undang-
undang, maka hakim harus menyatakan terdakwa terbukti bersalah, tanpa mempertimbangkan
keyakinannya sendiri, merupakan sistem pembuktian
Sistem pembuktian berdasarkan undang-undang secara positif

8. Bagian laporan hasil audit yang memuat peraturan perundang-undangan yang berlaku atau keputusan
direksi atas unit yang diaudit termasuk ketentuan-ketentuan intern lainnya yang berlaku pada unit atau
kegiatan yang diaudit, adalah
Dasar Hukum Unit atau Kegiatan yang diaudit

9. Bukti asli yang menunjang secara langsung suatu kejadian atau transaksi misalnya kontrak, kuitansi,
dan faktur, termasuk:
Bukti Utama (Primary Evidence)

10. Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang dengan negara, antara Badan atau Lembaga,
disebut:
Hukum perdata.
11. Unsur-unsur fraud dimana seseorang mengambil atau memperoleh sesuatu di luar haknya atau
melawan hukum atau bertentangan dengan prosedur dan kepatutan dalam fraud triangle adalah:
Theft atau embezzlement (pencurian atau penggelapan)

12. Auditor menemukan situasi di mana seseorang memiliki kemampuan menagih piutang, sekaligus
mendepositokan, dan mencatat pembayarannya. Manakah prosedur audit yang paling efektif untuk
menemukan fraud (jikalau ada) yang terkait dengan kondisi ini?
Mengambil sampel deposito bank dan melacak secara detail ke masing-masing akun deposito
bank, dan mencocokkan entri dalam jurnal penerimaan kas.

13. Fraud berupa kaburnya pelanggan sehingga piutang tidak dapat ditagih atau barang tidak dapat
ditarik, termasuk
Customer fraud

14. Fraud berupa pemanfaatan dan penggunaan kekuasaan dan kewenangan yang melekat kedudukan
dan jabatan pelaku yang bertentangan dengan ketentuan atau melawan hukum, adalah termasuk jenis
Corruption (Koruosi)

15. Bukti yang dianggap dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, disebut bukti yang
Material

16. Tahapan pelaksanaan Fraud Risk Assessment (FRA) diawali dengan:


Mengidentifikasi risiko fraudVmodus fraud yang merupakan risiko melekat

17. Auditor Independen diwajibkan menerbitkan opini apakah pengendalian intern yang efektif atas
pelaporan keuangan telah dipelihara dalam segala hal yang material oleh manajemen
a. Opini ini adalah tambahan selain opini auditor atas laporan keuangan
b. Opini ini adalah opini auditor atas laporan keuangan
c. Opini ini adalah termasuk opini utama auditor atas laporan keuangan
d. Opini ini adalah tambahan namun bukan merupakan opini auditor

18. Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya sebagai
anggota masyarakat dan menitikberatkan kepentingan perorangan yang bersifat pribadi, disebut
Hukum perdata

19. Flowchart Modus Operandi merupakan salah satu Teknik untuk memudahkan pemahaman suatu
proses kejadian. Melalui penyusunan bagan arus kejadian dapat diketahui apa, siapa, bilamana, dan
bagaimana suatu proses kejadian terjadi. Perbuatan tindak pidana (fraud) yang dilakukan dalam suatu
rangkaian proses kejadian, umumnya dikenal dengan
Kasus posisi

20. Metode analisis yang bisa digunakan dalam mengukur risiko adalah
Kualitatif, kuantitatif dan semi-kuantitatif

21. Risiko rendah (low), risiko sedang (medium) dan risiko tinggi (high) merupakan kategori penilaian
risiko yang
Kualitatif

22. Membuat Struktur untuk menentukan saiapa pemilik risiko fraud, menilai tingkat keterjadian dan
signifikansi dampaknya serta metode bagaimana risiko fraud dikelola merupakan kegiatan FRA pada
tingkatan
Macro Level
23. Mengidentifikasi modus atau risiko fraud yang spesifik pada masing-masing proses bisnis dan
mengaitkannya dengan sistem pengendlian intern yang spesifik dengan modus risiko fraud tersebut,
merupakan FRA pada tingkatan
Micro Level

24. Pelaporan harus mencakup informasi tentang tekanan risiko (risk exposures) yang signifikan dan
kontrolnya termasuk risiko fraud dan isu-isu governance, dan hal lain yang dibutuhkan atau diminta
oleh manajemen dan dewan komisaris. Hal tersebut sesuai dengan standar IIA yaitu
Standar KInerja 2060 – Reporting to Senior Management and The Board

25. Auditor Intern wajib mengevaluasi risiko fraud yang melekat atau berpotensi terjadi di objek yang
diauditnya dan mengevaluasi kecukupan mitigasi risiko fraud tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
Standar IIA yaitu:
Standar Kinerja 2120 - Risk Management

26. Auditor Intern harus mempertimbangkan Probabilitas terjadinya kekeliruan yang signifikan, fraud, atau
ketidakpatuhan, dan risk exposure yang lain ketika sedang mengembangkan atau menyusun tujuan
penugasan. Hal tersebut sesuai dengan standar IIA yaitu
Standar Kinerja 2210- Engagement Objective

27. Kegiatan berikut merupakan kegiatan yang termasuk dalam Fraud Risk Assessment (FRA)
i. Menentukan Risiko residual
ii. Merumuskan mitigasi risiko frud tersisa
iii. Menilai tingkat keterjadian fraud & signifikansi dampaknya
iv. Mengidentifikasi risiko fraud/modus fraud yang merupakan risiko melekat
v. Mengidentifikasi startegi pelaku fraud menyembunyikan fraud atau mengelabui pihak lain
(concealment)
vi. Mengidentifikasi pengendalian intern (internal control) yang terkait dengan risiko/modus fraus
tersebut
Tahapan FRA yang benar dari kegiatan -kegiatan diatas adalah:
IV-V-III-VI-I-II

28. Prosedur observasi dianggap sebagai prosedur audit yang handal, namun penerapannya harus sesuai
dengan tujuan audit. Manakah pernyataan yang benar terkait hal tersebut?
a. Observasi paling persuasif untuk pengujian eksistensi
b. Observasi paling efektif digunakan dalam mengisi kuesioner internal control
c. Observasi adalah teknik audit yang paling persuasive untuk menentukan apakah kecurangan
telah terjadi
d. Obsevasi adalah metodologi yang paling persuasive untuk mengetahui bagaimana transaksi
diproses selama periode audit

29. Untuk meyakinkan apakah pengendalian kredit kepada distributor telah dilaksanakan secara konsisten
demi mencegah penjualan yang tidak sah, auditor internal harus melakukan
a. Meneliti berkas kredit secara sampling dan menguji kepatuhan proses
pemberian/penolakan kreditnya
b. Menelusuri posting piutang ke buku besar
c. Konfirmasi jumlah piutang tahun berjalan
d. Menganalisis tingkat pelunasan dan sejarah kredit

30. Seorang auditor ditugaskan mengaudit departemen pemeliharaan. Manakah dari prosedur berikut ini
yang paling rendah kehandalannya dalam memberikan bukti-bukti audit?
a. Catatan diskusi dengan mekanik dalam operasi pemeliharaan
b. Narasi tentang laporan review dari pengguna tentang layanan pemeliharaan
c. Membandingkan biaya pemeliharaan actual dengan biaya yang danggarkan dan dari periode
sebelumnya dan menjelaskan perbedaan yang signifikan
d. Analisis atas perubahan rasio – rasio departemen pemeliharaan
31. Tanggung jawab fungsi audit internal terkait dengan pencegahan fraud adalah
a. Mengevaluasi sistem pengendalian internal pencegahan fraud.
b. Menetapkan pengendalian internal pencegahan fraud
c. Menetapkan proses otorisasi kegiatan pencegahan fraud
d. Mempertahankan pengendalian internal pencegahan fraud

32. Apabila seseorang mengetahui penyimpanan dan pencatatan barang tidak diatur dan diawasi dengan
baik, maka dia kan dapat dengan mudah mengambil barang. Hal ini disebut faktor kecurangan
a. Opportunity (kesempatan)
b. Incentive/pressure (tekanan), opportunity (kesempatan) dan Rationalization/Attitude
(pembenaran)
c. Manipulasi
d. Incentive/Pressure (tekanan)

33. Teknik pendeteksian kecurangan yang dilakukan dengan melakukan proses ekstraksi dan analisa
untuk menilai kewajaran data dan mendeteksi adanya kejanggalan atau ketidakwajaran data dikenal
sebagai Teknik
a. Data Mining and Analysis
b. Analisa perilaku (Behavior Analysis)
c. Continous Monitoring
d. Job Sensitivity Analysis (JSA)

34. Untuk memberi jaminan memadai kepada para pemangku kepentingan dari bahaya kecurangan,
jajaran organisasi harus mengerti risiko kecurangan dan risiko yang spesifik yang terkait dengan
organisasi. Proses pemahaman risiko kecurangan dilakukan pada tahap
a. Fraud Risk Assessment (FRA)
b. Fraud Risk Governance
c. Fraud Prevention and Detection
d. Fraud investigation and Corrective Action

35. Kebutuhan untuk mendapatkan taraf hidup tertentu sering menjadi pemicu terjadinya kecurangan. Hal
ini disebut faktor:
a. Incentive/Pressure (tekanan)
b. Opportunity (kesempatan)
c. Internal control
d. Rationalization/Attitude (pembenaran)

36. Berdasarkan laporan Report to the Nations on Occupational Fraud and Abuse, kerugian karena
kecurangan mencapai interval ………………….dari pendapatan kotor (gross revenue)
a. antara 4-6 persen
b. antara 10-15 persen
c. antara 25-30 persen
d. antara 1-3 persen

37. Hasil survey atas jenjang jabatan pelaku kecurangan menunjukkan bahwa pelaku kecurangan secara
umum mencakup
a. Seluruh jenjang jabatan
b. Jenjang jabatan menengah karena kurang memperoleh pengawasan
c. Jenjang jabatan tinggi karena memiliki kewenangan besar
d. Jenjang jabatan rendah karena memiliki kebutuhan besar
38. Ditinjau dari posisi pelaku yang berasal dari eksternal organisasi, jenis kecurangan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kecurangan rekanan (vendor fraud) dan kecurangan pelanggan (customer fraud)
b. Kecurangan terhadap organisasi (fraud against organization) dan kecurangan oleh organisasi
(fraud by organisation)
c. Kecurangan oleh karyawan (employee fraud) dan kecurangan oleh manajemen (management
fraud)
d. Kecurangan eksternal dan kecurangan internal

39. Evaluasi periodik yang independen terhadap keefektifan FRM atau pengendalian fraud oleh audit
intern atau pemantauan secara rutin oleh second line of defense dan mengimplementasikan teknologi
untuk continuous monitoring atau continuous auditing dan aktivitas deteksi fraud, merupakan elemen
a. Pemantauan (monitoring)
b. Penilaian Risiko (Risk Assesment)
c. Aktivitas pengendalian (control activities)
d. Lingkungan pengendalian (control environtment)

40. Menilai kemungkinan terjadinya fraud, khususnya pada saat penugasan assurance audit intern, harus
terlebih dahulu memahami gejala atau simtom fraud, atau disebut
a. red flags.
b. Control-risk
c. Initial analysis
d. Micro-risk

41. Motif fraud yang memenuhi dimensi ketamakan (greed) dan problem kejiwaan dan moralitas pelaku
adalah:
a. Motif Economic.
b. Motif Egocentric
c. Motif Psychosis
d. Motif ideological

42. Salah satu faktor penyebab fraud dimana ketika perbuatannya terungkap, pelaku akan memberikan
pembelaan diri atau argumentasi dan justifikasi atas perbuatannya disebut:
a. Rasionalisasi
b. Pressures perceived
c. Opportunity
d. Perceived pressures

43. Analisis dengan risiko fraud yang melekat pada jabatan dan pekerjaan dari sudut "pelaku
potensial", disebut:
a. Job Sensitivity Analysis (JSA)
b. Data mining Analytics
c. Critical Point Auditing (CPA)
d. Prosedur Analitis

44. Bukti hasil konfirmasi dari pihak yang ternyata mempunyai atau pernah mempunyai hubungan hukum
dengan kegiatan auditan lebih mengarah untuk dikembangkan oleh penyidik menjadi alat bukti
a. Keterangan Saksi
b. Petunjuk
c. Surat
d. Keterangan ahli
45. Laporan hasil audit sebaiknya disusun sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan sehingga dapat
dipergunakan dalam pengambilan keputusan tindak lanjut. Selain itu laporan juga perlu disampaikan
sesuai dengan waktu yang diperlukan agar informasi yang disajikan dalam laporan dapat sepenuhnya
dipergunakan. Hal ini termasuk salah satu prinsip-prinsip laporan, yaitu:
Kegunaan Informasi dan Ketepatan Waktu Pelaporan

46. Dokumen merupakan jenis bukti audit yang didapat dari hasi pengujian yang dilakukan oleh auditor
terhadap dokumen dan catatan yang mendukung informasi audit. Dokumen atau catatan yang diuji
auditor ini adalah dokumen mengenai pelaksanaan kegiatan audit, lebih mengarah untuk
dikembangkan oleh penyidik menjadi alat bukti:
a. Keterangan Saksi
b. Petunjuk
c. Surat
d. Keterangan ahli

47. Penyampaian laporan keuangan yang salah sebagai lampiran SPT Tahunan PPh atau dalam rangka
kewajiban sebagai emiten (fraudulent financial reporting) termasuk
a. Fraud by organization
b. Employee Fraud
c. Fraud against organization
d. Management fraud

48. Prosedur audit yang paling efektif untuk menentukan jadwal dan kemungkinan tertagihnya sebuah
piutang adalah:
Reviu otorisasi penjualan kredit dan riwayat pelunasannya sesuai ketentuan dan realisasinya.

49. Perlakuan (sikap) atas risiko fraud dimana pemilik bisnis dan risiko merespon residual risk dengan
memutuskan untuk tidak melakukan sama sekali aktivitas atau transaksi yang mengandung atau
menyebabkan risiko, disebut:
a. Risk deferred
b. Risk Avoidance
c. Risk reduction
d. Risk acceptance

50. Disinyalir terdapat kecurangan seorang manajer produksi yang menggunakan teknik: memesan
bahan baku berlebihan dan dikirim ke pedagang besar lain. Manajer memalsukan dokumen
penerimaan dan sekaligus menyetujui faktur pembayaran. Manakah prosedur yang paling efektif untuk
mendeteksi kecurangan tersebut?
Mengamati gudang penerimaan barang dan menghitung penerimaan barang, membandingkan
jumlah barang yang diterima dengan laporan penerimaan barang yang dibuat oleh petugas
penerima barang

51. Laporan yang disusun harus dijabarkan secara logis dan runtut berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan sehingga pemakai\/pengguna laporan yakin akan kebenaran informasi yang disajikan. Hal
ini termasuk salah satu prinsip-prinsip laporan, yaitu:
a. Tingkat Keyakinan Penyajian
b. Pengungkapan atas arti penting
c. Objektifitas informasi yang disajikan
d. Kegunaan informasi dan ketepatan waktu pelaporan

52. Pelaku fraud yang cerdas seharusnya berusaha bukan hanya modusnya tidak mudah dan tidak segera
dideteksi dan terungkap, hal ini disebut
a. Concealment (penyembunyian)
b. Conversion (perubahan)
c. Asset misappropriation (penyalahgunaan asset)
d. Theft atau embezzlement (pencurian atau penggelapan)
53. Populasi dokumen yang paling sesuai untuk diuji sampel ketika tujuan penugasan adalah untuk
mengevaluasi kepatuhan terhadap kontrol yang dirancang untuk memastikan bahwa semua
pengiriman telah ditagih adalah:
a. Faktur penjualan yang bernomor seri (prenumbered)
b. Piutang pelanggan
c. Dokumen pengeluaran barang dari Gudang
d. Catatan penerimaan kas

54. Pengujian atas kewajaran pembukuan pada akun buku besar, laporan keuangan, laporan manajerial
dan menyangkut pula pembandingannya dengan data sejenis untuk periode sebelumnya maupun
dengan data sejenis dari cabang-cabang perusahaan atau dengan anggaran (target) dan statistik
industri, disebut:
a. Critical Point Auditing (CPA)
b. Prosedur pengujian khusus
c. Job Sensitivity Analysis (JSA)
d. Prosedur Analitis

55. strategi respon terhadap risiko dimana pemilik resiko tidak melakukan sama sekali aktivitas atau
transaksi yang mengandung risiko disebut strategi
Risk avoidance

56. Agar mampu melaksanakan assurance atas resiko kecurangan, standar audit 1210.A2 menyatakan
bahwa auditor intern wajib memiliki pengetahuan yang cukup tentang
a. Mengevaluasi risiko kecurangan dan cara-cara risiko kecurangan tersebut dikelola oleh
organisasi
b. Audit kecurangan dengan menggunakan alat – alat berbasis teknologi informasi
c. Audit kecurangan dengan menggunakan metode forensic audit
d. Keahlian (expertise) seperti halnya orang yang memiliki tanggung jawab utama mendeteksi dan
menginvestigasi kecurangan.

57. Aktivitas audit intern harus mengevaluasi efektifitas proses manajemen resiko dan memberi masukan
perbaikan proses manajemen risiko tersebut. Khusus jasa assurance, standart kinerja 2120.A2
menekankan bahwa audit intern harus
a. Mengevaluasi potensi terjadinya kecurangan dan bagaimana organisasi mengelola risiko
kecurangan
b. Memberikan jaminan mutlak bahwa semua risiko kecurangan telah termitigasi secara memadai
c. Mendeteksi seluruh insiden terjadinya kecurangan dalam organisasi yang di auditnya
d. Menjamin tidak adanya kejadian kecurangan dalam organisasi yang di auditnya

58. Prosedur audit terbaik untuk mencegah adanya kecurangan pelaporan kepemilikan property secara
overstated
a. Pemeriksaan dokumen perolehan propery, daftar kepemilikan, dan catatan kepemilikan
property di pemerintahan daerah
b. Pemeriksaan atas keputusan dewan berkaitan dengan persetujuan untuk memperoleh property
c. Diskusi dengan penasehat hukum organisasi mengenai proses perolehan property tertentu
d. Konfirmasi dengan perusahaan yang menangani escrow account dan pencairan dana ata
pembelian property

59. seorang auditor internal yang mencurigai terjadi peristiwa fraud harus
a. Merekomendasikan investigasi setelah memastikan fraud kemungkinan besar telah terjadi
b. Mewawancarai orang – orang yang terlibat
c. Menentukan besarnya kerugian yang telah terjadi
d. Identifikasi karyawan yang bisa terlibat dalam kasus ini
60. Untuk menentukan apakah pengendalian kredit diterapkan konsisten, auditor internal harus
a. Membandingkan sejarah kredit bagi penerimaan kredit dan yang kreditnya ditolak
b. Menelusuri posting piutang ke buku besar
c. Menganalisis tingkat pelunasan dan sejarah kredit
d. Konfirmasi jumlah piutang tahun berjalan

61. Kebijakan dan prosedur tertulis mengenai FRM dalam rangka anti kecurangan (anti fraud) suatu
organisasi yang berupa peran, tugas dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dengan kecurangan yang
didefinisikan dengan jelas, merupakan salah satu prinsip kunci dalam “Managing The Business Risk
of Fraud” yang disebut
a. Fraud Risk Governance
b. Fraud Prevention
c. Fraud Investigation and Corrective Action
d. Fraud Risk Assessment (FRA)

62. Auditor intern harus menerapkan kehati-hatian (kecermatan) dan keterampilan seperti yang
diharapkan dari seorang auditor intern yang kompeten dan hati-hati. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa
auditor internal
a. Terbebas dari kesalahan
b. Tidak menjamin kebenaran pendapatnya
c. Tidak terbebas dari kesalahan
d. Selalu terjamin kebenaran pendapatnya

63. Jack Bologna mengemukakan latar belakang terjadinya kecurangan disebabkan oleh empat faktor,
yaitu:
a. Greeds (keserakahan), Opportunity (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure
(keterungkapan)
b. Rasionalization, Opportunity (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure (keterungkapan)
c. Pressure (tekanan), Opportunity (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure
(keterungkapan)
d. Internal Control, Opportunity (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure (keterungkapan)

64. Teknik pendeteksian kecurangan yang dilakukan dengan menganalisis peluang kecurangan apa saja
yang dapat dilakukan seseorang atau sekelompok karyawan yang bekerja pada posisi tertentu dikenal
sebagai teknik
a. Job Sensitivity Analysis (JSA)
b. Pengawasan rutin (pengawasan melekat)
c. Analisa Perilaku (Behavior Analysis)
d. Critical Point Auditing (CPA)

65. Sebuah organisasi menetapkan kebijakan, prosedur, pelatihan dan mengkomunikasikannya kepada
seluruh anggota organisasi. Organisasi tersebut sedang melakukan fungsi:
a. Fraud Risk Assessment
b. Fraud Detection
c. Fraud Prevention
d. Fraud Investigation and Corrective Action

66. Kejahatan yang dilakukan melalui pemanfaatan kekuasan dan kewenangan yang melekat pada
kedudukan atau jabatan pelaku, dengan melakukan tindakan yang melawan hukum serta untuk
kepentingan pelakunya, dikelompokan sebagai kecurangan
a. Korupsi (corruption)
b. Penyelewengan asset (asset misappropriation)
c. Manipulasi Informasi (deception of financial information)
d. Penyajian secara salah/curang laporan keuangan (fraudulent financial reporting)
67. Menurut teori GONE, gejala kecurangan pada organisasi yang menjadi pemicu terjadinya kecurangan
adalah
a. Kesempatan dan peluang (opportunity)
b. Keserakahan (Greed)
c. Kebutuhan (Need)
d. Pengaruh yang tidak benar (improper influence)

68. Menurut teori GONE, gejala kecurangan pada individu yang menjadi pemicu terjadinya kecurangan
adalah
Kebutuhan (Need)

69. Model penyampaian pertanyaan yang digunakan untuk menginterogasi orang yang dicurigai
melakukan kecurangan adalah
a. Bergerak dari pertanyaan umum ke pertanyaan khusus
b. Arahkan tersangka untuk menyampaikan jawaban yang diinginkan
c. Berikan beberapa petunjuk (clue) agar tersangka dapat memberikan jawaban
d. Mencakup lebih dari satu subjek atau topik secara Bersama - sama

70. Manakah dari jurnal fraud berikut yang paling mungkin dilakukan untuk menyembunyikan pencurian
asset
a. Debit account asset yang lain dan asset kredit
b. Debit biaya dan kredit asset
c. Debit asset dan kredit account asset
d. Debit pendapatan dan kredit aset

71. Menurut ACFE, proses asesmen risiko kecurangan (Fraud Risk Assesment/FRA) memiliki
karakteristik sebagai berikut
a. Risiko kecurangan yang dianalisis pada suatu organisasi tidak dapat diterapkan ke
organisasi yang lain
b. Proses FRA lebih cenderung dianggap sebagai sains daripada seni
c. Proses yang dilakukan secara reaktif untuk mengidentifikasi dan menangani kerawanan
d. Semua modus kecurangan yang ada saat ini sudah ada sejak dahulu kala

72. Strategi respon terhadap risiko dimana pemilik risiko yang terjadi dan tidak melakukan upaya khusus
dengan pertimbangan kerugian potensial karena kecurangan jauh lebih kecil dari pada keuntungan
potensial atau biaya mitigasi risiko disebut strategi
a. Risk retention
b. Risk transfer
c. Risk avoidance
d. Risk reduction

73. Melakukan kecurangan dengan menyatakan hanya meminta hak karena tidak pernah mendapat
promosi dikatakan merupakan faktor kecurangan
a. Rationalization/Attitude (Pembenaran)
b. GONE
c. Incentive/Pressure (Tekanan)
d. Opportunity (Kesempatan)

74. Strategi respon terhadap risiko dimana pemilik resiko mengalihkan atau menanggungkan bersama
resiko atau sebagian dari resiko dengan pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun
hedging disebut strategi
a. Risk transfer
b. Risk reduction
c. Risk retention
d. Risk avoidance
75. Dalam melaksanakan kecermatan profesionalnya pada jasa assurance, standart 1220.A1
menyatakan auditor intern wajib mempertimbangkan
a. Kemungkinan atau probabilitas terjadinya kekeliruan yang signifikan, kecurangan atau
ketidak-patuhan
b. Melakukan audit terhadap pengendalian terhadap seluruh risiko kecurangan
c. Melakukan audit terhadap seluruh voucher pengeluaran biaya
d. Penggunaan tenaga ahli bidang legal

76. Menurut Leonard W.Vona, asesmen resiko kecurangan antara lain dapat dilaksanakan pada tingkatan
micro level, yaitu
a. Business Process Risk Assessment
b. Technical Risk Assesment
c. Enterprise Wide Risk Assesment
d. Fraud Penetration Risk Assessment

77. Berdasarkan survey rutin (dua tahunan) yang dilakukan Associates of Certified Forensic Examiners
(ACFE), terungkap bahwa kecurangan dapat terjadi di
a. dimana-mana dan dilakukan oleh siapapun
b. di negara maju
c. di negara berkembang
d. diorganisasi yang buruk pengendaliannya

78. Hasil audit pada anak perusahaan diluar negeri menemukan adanya pembayaran gratifikasi kepada
pejabat pemerintahan setempat. tindakan apa yang disarankan kepada auditor internal dalam kasus
seperti ini?
a. Menginformasikan hal tersebut kepada pejabat organisasi yang tepat
b. Melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang yang tepat
c. Menahan diri dari setiap Tindakan yang mungkin merugikan organisasi
d. Melaporkan kejadian tersebut kepada ACFE setempat

79. Setiap organisasi perlu menetapkan strategi tentang respon atau tindak lanjut yang perlu dilakukan
dan siapa yang melakukan, apabila ditemukan kecurangan. strategi tersebut dikenal sebagai
a. Fraud incidence response
b. Investigative response
c. Contingency plan response
d. Fraud Deterrence response

80. Pada organisasi yang memiliki divisi terpisah yang bertanggung jawab dalam pencegahan fraud, audit
internal bertanggung jawab untuk
a. Memeriksa dan mengevaluasi kecukupan dan efektifitas tindakan yang dilakukan divisi
dalam mencegah fraud
b. Pengendalian kegiatan pencegahan fraud pada divisi tersebut
c. Perencanaan kegiatan pencegahan pada divisi tersebut
d. Membentuk dan memelihara system pengendalian internal pada divisi tersebut

81. Teknik pendeteksian kecurangan yang dilakukan dengan membuat script program yang dibuat secara
khusus oleh auditor, yang ditanam pada suatu aplikasi atau sistem informasi, atau database untuk
menguji integritas data dikenal sebagai teknik
a. Continuos monitoring
b. Analisa perilaku (Behavior Analysis)
c. Data mining and analytics
d. Job Sensitivity Analysis (JSA)
82. Value proposition profesi audit internal adalah gambaran yang menjelaskan nilai unik fungsi audit
intern yang dapat diberikan kepada organisasi, yaitu
a. Assurance, insight dan objektivitas
b. Integritas, objektivitas dan kompetensi
c. Assurance, advice, dan insight
d. Independent, insight dan objektivitas

83. Teknik pendeteksian kecurangan yang dilakukan dengan mengidentifikasi gejala kecurangan melalui
pemeriksaan catatan pembukuan dengan menilai kewajaran pencatatan pada laporan keuangan atau
laporan manajerial dikenal sebagai teknik
a. Critical Point Auditing (CPA)
b. Job Sensitivity Analysis (JSA)
c. Pengawasan Rutin (pengawasan melekat)
d. Analisa perilaku (Behavior Analysis)

84. kecurangan berupa pengambilan, pemanfaatan, penggunaan aset organisasi, baik aset organisasi,
baik aset kas maupun aset non kas yang dilakukan bertentangan dengan ketentuan dan tidak untuk
kepentingan, keuntungan atau tujuan operasional organisasi merupakan kelompok kecurangan
a. Penyelewengan aset (asset misapproption)
b. Korupsi (corruption)
c. Bribery (penyuapan)
d. Penyajian salah pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting)

85. Sebagaimana dimaksud dalam standar nomor 1210, kemahiran yang harus dimiliki auditor intern
secara umum adalah
a. pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi lain yang dibutuhkan untuk menjalankan
tanggung jawab individualnya sebagai auditor intern
b. keahlian dan pengetahuan tentang kecurangan sebagaimana dimiliki orang yang tanggung jawab
utamanya melakukan audit kecurangan
c. keahlian melakukan audit forensic
d. keahlian melakukan audit terhadap teknologi informasi

86. Salah satu prinsip audit investigatif adalah


a. Audit investigatif merupakan tindakan mencari kebenaran dengan memperhatikan keadilan
b. Auditor cukup mengajukan pertanyaan kepada satu orang untuk memperoleh jawaban yang benar
c. Bukti hasil wawancara merupakan bukti nyata yang sampai kapanpun akan selalu
mengungkapkan hal yang sama
d. Penggunaan tenaga ahli dapat dijadikan sebagai pengganti audit investigatif

87. Menurut definisi ACFE kecurangan dalam pengertian luas mencakup segala bentuk perbuatan
criminal atau kejahatan untuk memperoleh keuntungan dengan cara tipu muslihat dimana modus
operandi utamanya adalah
Kecurangan

88. Strategi respon terhadap risiko di mana pemilik risiko mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan
risiko dengan cara menerapkan pengendalian intern disebut strategi
Risk reduction

89. Suatu informasi yang digunakan dalam suatu algoritma enkripsi untuk membuat proses enkripsi
menjadi unik disebut
Algoritma enkripsi

90. Ancaman keamanan informasi memiliki sifat tersendiri ada yang sulit di prediksi dan ada pula yang
sulit di antisipasi. Jenis ancaman yang paling sulit diantisipasi karena tidak jelas penyebab atau
motifnya adalah
Vandalism
91. Pemotongan sejumlah kecil uang dari transaksi atau rekening terkomputerisasi yang mirip dengan
teknik rounding down, disebut
Salami Techniques

92. Untuk memastikan bahwa semua penjualan kredit telah dicatat dalam rekening piutang dagang dan
tidak terdapat kecurangan dalam penanganan kredit, auditor internal harus melakukan prosedur audit
berikut :
a. Menelusuri (vouching) sampel entri buku besar pembantu ke faktur penjualan terkait serta
dokumen pengiriman
b. Menelusuri (tracing0 sampel dokumen pengiriman ke faktur penjualan dan ke buku pembantu
piutang dagang
c. Membandingkan sampel pesanan pembelian dengan dokumen pengiriman terkait
d. Mengkonfirmasi saldo piutang yang dipilih melalui korespondensi langsung dengan pelanggan

93. Syarat dasar yang harus dimiliki audit internal agar dapat menjadi katalis dan akselerator peningkatan
keefektifan dan efisiensi organisasi adalah
a. Independensi
b. Obyektivitas
c. Insght
d. integritas

94. Kecurangan yang dilakukan dengan membuat laporan yang menyajikan informasi kinerja operasional
dan/atau keuangan yang tidak apa adanya sehingga pembaca atau pengguna laporan menjadi salah
dalam menganalisa, mengevaluasi dan mengambil keputusan atas lapaoran tersebut dikelompokkan
dalam taksonomi kecurangan :
a. Penyajian secara salah/curang laporan keuangan (fraudulent financial reporting)
b. Penelewengan asset (asset misappropriation)
c. Korupsi (corruption)
d. Manipulasi informasi (deception of financial information)

95. Salah satu kunci utama kebrhasilan upaya pengendalian kecurangan adalah kecukupan keterlibatan
dari :
a. Fungsi SDM
b. Unit audit investigasi
c. Dewan komisaris dan manajemen senior
d. Unit audit internal

Anda mungkin juga menyukai