Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh
kegiatan usaha, baik risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, maupun risiko-risiko
lainnya dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan.
Pada dasarnya, enterprise risk management (ERM) adalah integrasi tiga cara yaitu
Manfaat ERM
1. Efektivitas organisasi
Penunjukan Chief Risk Officer (CRO) dan pembentukan fungsi ERM memungkinkan
adanya koordinasi dari atas ke bawah yang diperlukan untuk membuat berbagai
fungsi ini bekerja secara efisien
2. Pelaporan risiko
Fungsi unit enterprise risk dapat menetapkan prioritas tingkat dan isi laporan risiko
yang harus disampaikan kepada manajemen senior dan direksi, seperti perspektif
perusahaan, kerugian agregat pengecualian kebijakan risk incident, eksposur penting,
dan indikator -peringatan dini. Laporan ini dapat berbentuk panel risiko yang
mencakup informasi yang tepat waktu dan ringkas mengenai risiko-risiko penting
perusahaan. ERM nantinya akan meningkatkan transparansi di seluruh organisasi
3. Kinerja bisnis
Perusahaan yang telah mengadopsi pendekatan ERM mengalami perbaikan kinerja
bisnis. Perbaikan ini didapat dari pengalokasian modal dan penetapan harga. ERM
mengelola hubungan antara risiko, modal, profitabilitas, dan merasionalisasikan
strategi pemindahan risiko.
Kerangka ERM
Otoritas Jasa Keuangan Menetapkan paling sedikit 4 prasyarat penerapan manajemen risiko
secara efektif
Terdapat 7 komponen yang harus dikembangkan dan dihubungkan menjadi satu kesatuan
yang terintegrasi dalam ERM:
1. Tata kelola perusahaan untuk memastikan bahwa dewan komisaris dan direksi telah
membuat proses organisatoris dan kontrol perusahaan yang tepat untuk mengukur dan
mengelola risiko lintas perusahaan.
OJK telah menetapkan wewenang dan tanggung jawab dewan komisaris
berikut:
a. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko.
b. Mengevaluasi pertanggungjawaban direksi atas pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko
c. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan direksi yang berkaitan
dengan transaksi yang memerlukan persetujuan komisaris