Anda di halaman 1dari 6

RMK

Manajemen Risiko: COSO ERM


Mata Kuliah Pengauditan Internal

OLEH:
NAMA : RYAN RENALDI
NIM : A031201003
JURUSAN : AKUNTANSI
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
COSO ERM (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission Enterprise Risk Management) adalah suatu kerangka kerja yang
menyediakan panduan bagi perusahaan dalam mengelola risiko mereka secara
holistik. COSO ERM memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan mengurangi risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi. COSO ERM terdiri dari empat tahapan yaitu:
1. Internal Environment
Internal environment adalah lingkungan internal organisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja dan perilaku dalam mengelola risiko. Tahapan ini
meliputi:
- Governance dan budaya
Meliputi nilai, etika, standar perilaku dan sistem pengawasan dari
manajemen senior yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi dan
penerapan manajemen risiko.
- Struktur organisasi
Meliputi struktur organisasi, pembagian tanggung jawab, dan
delegasi keputusan dalam pengelolaan risiko.
- Sumber daya manusia
Meliputi kemampuan dan keterampilan karyawan untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko.
- Penilaian kinerja
Meliputi evaluasi dan penilaian kinerja organisasi dalam mengelola
risiko.
2. Objective Setting
Objective setting adalah penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi dalam pengelolaan risiko. Tahapan ini meliputi:
- Menentukan tujuan
Penentuan tujuan organisasi dan tujuan dalam pengelolaan risiko.
- Identifikasi faktor eksternal dan internal
Pengidentifikasian faktor eksternal dan internal yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi dan pengelolaan risiko.

1
- Evaluasi risiko
Penilaian risiko yang mungkin terjadi pada pencapaian tujuan
organisasi dan pengelolaan risiko.
3. Risk Response
Risk response adalah strategi untuk mengelola risiko yang telah
diidentifikasi. Tahapan ini meliputi:
- Memilih risiko
Memilih risiko yang harus diatasi dalam mengelola risiko.
- Mengembangkan rencana tindakan
Mengembangkan rencana tindakan yang diperlukan dalam
mengelola risiko.
- Implementasi rencana tindakan
Implementasi rencana tindakan yang telah diambil dalam
mengelola risiko.
4. Control Activities
Control activities adalah aktivitas pengendalian yang diterapkan dalam
mengelola risiko. Tahapan ini meliputi:
- Kebijakan dan prosedur
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang harus diikuti dalam
pengelolaan risiko.
- Pengawasan dan monitoring
Melakukan pengawasan dan monitoring dalam pengelolaan risiko
untuk memastikan bahwa rencana tindakan yang telah diambil berjalan
dengan baik.
- Teknologi dan infrastruktur
Mengembangkan dan menerapkan teknologi dan infrastruktur yang
diperlukan dalam pengelolaan risiko.

Kerangka kerja COSO ERM memiliki delapan unsur utama yaitu tujuan
organisasi, konteks organisasi, event identifikasi, penilaian risiko, respons risiko,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Unsur-unsur

2
ini digunakan dalam setiap tahapan COSO ERM dan berfungsi sebagai panduan
bagi perusahaan dalam mengelola risiko. Penjelasan lengkap mengenai delapan
unsur utama kerangka kerja COSO ERM adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi adalah tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh
organisasi. Unsur ini merupakan awal dari pengembangan manajemen risiko
yang sukses. Tujuan organisasi harus jelas dan spesifik sehingga dapat
membantu organisasi untuk menentukan risiko yang dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan tersebut.
2. Konteks Organisasi
Konteks organisasi meliputi lingkungan internal dan eksternal dari
organisasi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Unsur ini
mencakup pemahaman tentang budaya organisasi, struktur organisasi, nilai-
nilai dalam organisasi, serta faktor eksternal seperti regulasi dan persaingan di
pasar.
3. Indetifikasi Peristiwa (Event Identification)
Identifikasi peristiwa adalah proses untuk mengidentifikasi peristiwa
atau situasi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Peristiwa
dapat berasal dari faktor internal seperti kebijakan dan prosedur, serta dari
faktor eksternal seperti perubahan pasar atau lingkungan.
4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko adalah proses untuk menilai risiko yang terkait dengan
peristiwa yang telah diidentifikasi. Proses ini melibatkan penilaian terhadap
kemungkinan terjadinya peristiwa dan kemungkinan dampaknya terhadap
tujuan organisasi.
5. Respons Risiko (Risk Response)
Respons risiko adalah strategi yang diambil untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai. Suatu respons
risiko dapat berupa pencegahan, pengurangan, transfer, atau penerimaan
risiko.

3
6. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Aktivitas pengendalian adalah proses untuk mengembangkan dan
menerapkan prosedur dan kebijakan untuk mengurangi risiko atau memastikan
bahwa risiko terkendali dengan baik. Aktivitas pengendalian meliputi
pengawasan dan monitoring, teknologi dan infrastruktur, dan prosedur
pengendalian.
7. Informasi dan Komunikasi (Information and Commmunication)
Informasi dan komunikasi adalah proses untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menyampaikan informasi terkait manajemen risiko kepada
semua pihak yang terlibat. Unsur ini memastikan bahwa semua orang di
organisasi memahami risiko dan tanggung jawab mereka dalam mengelola
risiko.
8. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan adalah proses untuk memantau dan mengevaluasi
efektivitas manajemen risiko dalam organisasi. Unsur ini memastikan bahwa
manajemen risiko terus dipantau dan ditingkatkan untuk memastikan
pencapaian tujuan organisasi.

Keseluruhan, delapan unsur utama dalam kerangka kerja COSO ERM


membantu organisasi dalam mengelola risiko secara efektif dan efisien.
Organisasi harus mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, serta
mengembangkan strategi yang tepat untuk mengelola risiko tersebut. Dengan
menerapkan kerangka kerja COSO ERM, organisasi dapat meminimalkan dampak
risiko dan meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam mencapai tujuannya. Selain
itu, penerapan kerangka kerja COSO ERM dapat membantu organisasi untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen risiko, serta
meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan dan masyarakat.

Namun, perlu diingat bahwa penerapan kerangka kerja COSO ERM


tidaklah cukup untuk mengatasi semua risiko yang dihadapi oleh organisasi.
Organisasi juga perlu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam

4
mengelola risiko, serta mengadaptasi pendekatan yang tepat untuk mengatasi
risiko yang unik dan kompleks.

Selain itu, perlu diingat bahwa manajemen risiko bukanlah suatu proses
yang sekali jalan, melainkan merupakan proses yang terus-menerus dan dinamis.
Oleh karena itu, organisasi harus terus memantau, mengevaluasi, dan
meningkatkan manajemen risiko mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat
menghadapi tantangan dan perubahan yang terus berkembang di lingkungan
bisnis dan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai