Anda di halaman 1dari 20

MODUL

PROSEDUR INTERNAL AUDIT


EFEKTIF

DISUSUN OLEH:
RYAN RENALDI
A031201003

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat,
Hidayah, dan Petunjuknya sehingga modul Prosedur Audit Internal Efektif untuk
mata kuliah Pengauditan Inini dapat diselesaikan oleh penulis.
Penulisan modul ini bertujuan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester
dalam mata kuliah Pengauditan Internal yang berisi materi terkait Prosedur Audit
Internal Efektif yang sebelumnya telah dibahas pada pembelajaran di dalam kelas.
Dalam menyusun modul ini, penulis diberi bantuan yang bermanfaat dari
dosen, teman, dan senior baik berupa ide maupun bantuan materi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
bantuan tersebut.
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penuyusunan modul ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak agar kedepannya penulis dapat
menyusun modul ini dengan lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap modul
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya kepada penulis
sendiri.

Makassar, 16 April 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG ..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAGIAN I – TINJAUAN MATA KULIAH ........................................................
BAGIAN II – PENDAHULUAN .........................................................................
BAGIAN III – MATERI PEMBELAJARAN ......................................................
BAGIAN IV - RANGKUMAN ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

II
BAGIAN I
TINJAUAN MATA KULIAH
A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi Mahasiswa program
studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan bobot 3 SKS. Mata
kuliah ini mempelajari tentang dasar dan CBoK audit internal, kerangka audit
internal (COSO), sarbanas-oxley act, CobiT, manajemen risiko: COSO ERM,
standar profesi internal audit dan sertifikat profesi internal auditor, prosedur
internal audit efektif, bukti audit, program audit, piagam dan fungsi internal
audit, kompetensi internal auditor, perencenaan dan pelaksanaan internal
audit, mendokumrntasikan dan melaporkan hasil audit, serta internal auditor
dan governance.
B. Kegunaan Mata Kuliah
Kegunaan mata kuliah pengauditan internal ini bagi mahasiswa adalah
mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan proses pengauditan internal dan
penyusunan laporan audit internal secara professional serta
mengkomunikasikan kepada stakeholder.
C. Sasaran Belajar
Pertemuan Sasaran Pembelajaran
- Konrak Kuliah
- RPS
1
- CPMK
- Gambaran Umum Audit Internal
2 Kerangka pengendalian mengacu pada kepada konsep COSO
3 Latar belakang dan konsep SOA
4 Kerangka pengendalian berstandar CobiT
5 Manajemen risiko dan hubungannya dengan ERM
Standar-standar profesi dan sertifikat professional auditor
6
internal
7 Prosedur audit internal yang efektif

1
8 Mid Test
9 Cara pengujian, penilaian, dan evaluasi bukti audit
10 Identifikasi audit universe dan penyusunan program audit
11 Isi piagam audit internal
12 Kompetensi-kompetensi audit internal
13 Proses perencanaan dan pelaksanaan audit internal
Identifikasi dan penyusunan kertas kerja serta dokumentasi
14
pekerjaan audit internal
15 Peran audit internal sebagai bagian dari governance
16 Final Test

2
BAGIAN II
PENDAHULUAN – PROSEDUR INTERNAL AUDIT EFEKTIF
A. Sasaran Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Pengorganisasian dan perencanaan audit internal
2. Persiapan audit internal
3. Memulai audit internal
4. Mengembangkan dan mempersiapkan program audit
5. Melakukan audit internal
6. Menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal
7. Melakukan audit internal individu
B. Ruang Lingkup Bahan Modul
Modul pembelajaran ini membahas mengenai prosedur audit internal
efektif.
C. Manfaat Mempelajari Modul
1. Mengetahui pengorganisasian dan perencanaan audit internal
2. Mengetahui persiapan audit internal
3. Mengetahui prosedur memulai audit internal
4. Mengetahui prosedur mengembangkan dan mempersiapkan program audit
5. Mengetahui prosedur melakukan audit internal
6. Mengetahui prosedur menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal
7. Mengetahui prosedur melakukan audit internal individu
D. Urutan Pembahasan
1. Pengorganisasian dan perencanaan audit internal
2. Persiapan audit internal
3. Memulai audit internal
4. Mengembangkan dan mempersiapkan program audit
5. Melakukan audit internal
6. Menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal
7. Melakukan audit internal individu

3
BAGIAN III
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengorganisasian dan Perencanaan Audit Internal
Pengorganisasian dan perencanaan audit internal merupakan dua aspek
yang penting dalam pelaksanaan audit internal suatu perusahaan atau
organisasi. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai keduanya:
1. Pengorganisasian audit internal
Pengorganisasian audit internal adalah proses pengaturan dan
penempatan staf audit internal dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Tujuan dari pengorganisasian audit internal adalah untuk memastikan
bahwa audit internal dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian audit internal antara
lain:
- Struktur organisasi: harus jelas dan terdefinisi dengan baik untuk
memastikan bahwa peran dan tanggung jawab staf audit internal
dipahami dengan baik oleh seluruh pihak terkait.
- Kualifikasi staf: staf audit internal harus memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang sesuai dengan tugas yang diemban.
- Ketersediaan sumber daya: perusahaan atau organisasi harus
menyediakan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa audit
internal dapat dilakukan dengan efektif.
2. Perencanaan audit internal
Perencanaan audit internal adalah proses perencanaan audit internal
yang dilakukan sebelum audit internal dilaksanakan. Tujuan dari
perencanaan audit internal adalah untuk memastikan bahwa audit internal
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan audit internal antara lain:
- Struktur organisasi: harus jelas dan terdefinisi dengan baik untuk
memastikan bahwa peran dan tanggung jawab staf audit internal
dipahami dengan baik oleh seluruh pihak terkait.

4
- Kualifikasi staf: staf audit internal harus memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang sesuai dengan tugas yang diemban.
- Ketersediaan sumber daya: perusahaan atau organisasi harus
menyediakan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa audit
internal dapat dilakukan dengan efektif.
Dengan melakukan pengorganisasian dan perencanaan audit internal
dengan baik, diharapkan audit internal dapat dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi
perusahaan atau organisasi.
B. Persiapan Audit Internal
Persiapan audit internal yang baik sangat penting untuk memastikan
bahwa audit internal dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, serta
memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan atau organisasi. Berikut
adalah beberapa langkah persiapan audit internal yang dapat dilakukan:
1. Mengidentifikasi tujuan audit internal
Tujuan audit internal harus jelas dan terdefinisi dengan baik
sebelum pelaksanaan audit internal dilakukan. Tujuan audit internal dapat
berupa evaluasi terhadap efektivitas sistem pengendalian internal,
identifikasi risiko yang mungkin dihadapi perusahaan atau organisasi, atau
penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan atau organisasi.
2. Memilih tim audit internal
Tim audit internal harus terdiri dari auditor yang berkualifikasi dan
memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas yang diemban. Tim audit
internal harus diatur dalam struktur organisasi yang jelas dan memiliki
peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik.
3. Melakukan evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko yang
mungkin dihadapi perusahaan atau organisasi, serta menentukan tingkat
risiko yang dapat diterima oleh perusahaan atau organisasi.

5
4. Mempersiapkan rencana audit internal
Rencana audit internal harus disusun dengan memperhatikan
tujuan audit internal, evaluasi risiko, serta sumber daya yang tersedia
untuk melaksanakan audit internal. Rencana audit internal harus mencakup
jadwal audit internal, metode audit internal yang akan digunakan, serta
pengumpulan informasi yang relevan terkait dengan tujuan audit internal.
5. Menyiapkan pengumpulan bukti dan informasi
Pengumpulan bukti dan informasi dilakukan untuk mendukung
hasil audit internal yang telah dilaksanakan. Auditor harus memastikan
bahwa pengumpulan bukti dan informasi dilakukan dengan terstruktur dan
sistematis, serta memperhatikan standar audit internal yang berlaku.
6. Memastikan kepatuhan terhadap standar audit internal
Audit internal harus dilaksanakan sesuai dengan standar audit
internal yang berlaku, seperti standar audit internal yang dikeluarkan oleh
The Institute of Internal Auditors (IIA). Auditor harus memastikan bahwa
audit internal yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip standar
audit internal yang berlaku.
Dengan melakukan persiapan audit internal yang baik, perusahaan atau
organisasi dapat memastikan bahwa audit internal dilaksanakan dengan efektif
dan efisien, serta memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan atau
organisasi.
C. Memulai Audit Internal
Memulai audit internal melibatkan beberapa langkah yang harus dilakukan
secara sistematis untuk memastikan bahwa audit internal dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa langkah yang harus
dilakukan untuk memulai audit internal:
1. Persiapkan jadwal dan rencana audit internal
Jadwal audit internal harus disusun dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia dan target waktu untuk menyelesaikan audit
internal. Rencana audit internal harus mencakup tujuan audit internal,
sasaran yang ingin dicapai, dan ruang lingkup audit internal.

6
2. Bentuk tim audit internal
Tim audit internal harus terdiri dari auditor yang berkualitas,
memiliki kompetensi yang sesuai, dan terorganisir dengan baik dalam
struktur organisasi yang jelas dan mempunyai peran dan tanggung jawab
yang jelas. Pastikan bahwa tim audit internal terdiri dari anggota yang
memiliki pengalaman yang relevan dalam bidang yang akan diaudit.
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko harus dilakukan untuk mengidentifikasi risiko yang
mungkin dihadapi perusahaan atau organisasi dan menentukan tingkat
risiko yang dapat diterima. Dari hasil evaluasi risiko, auditor dapat
menentukan area yang perlu diaudit secara lebih mendalam dan fokus pada
area-area yang memiliki risiko yang lebih tinggi.
4. Kumpulkan informasi terkait dengan audit internal
Auditor harus mengumpulkan informasi yang relevan terkait
dengan audit internal untuk membantu proses audit internal, seperti
dokumen-dokumen penting, catatan keuangan, data operasional, dan
informasi lainnya yang relevan.
5. Lakukan pertemuan awal dengan manajemen perusahaan atau organisasi
Auditor harus mengadakan pertemuan awal dengan manajemen
perusahaan atau organisasi untuk menjelaskan tujuan audit internal, ruang
lingkup audit internal, dan metode yang akan digunakan dalam audit
internal. Pertemuan awal ini juga dapat membantu auditor memahami
lebih baik tentang perusahaan atau organisasi dan lingkungannya.
6. Susun program audit internal
Program audit internal harus disusun untuk memastikan bahwa
audit internal dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah
ditetapkan. Program audit internal harus mencakup langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan audit internal, seperti pengumpulan
data, analisis data, dan pelaporan hasil audit internal.

7
7. Mulai pelaksanaan audit internal
Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, auditor dapat memulai
pelaksanaan audit internal dengan mengikuti rencana audit internal dan
program audit internal yang telah disusun. Selama pelaksanaan audit
internal, auditor harus memastikan bahwa audit internal dilaksanakan
sesuai dengan standar audit internal yang berlaku, seperti standar audit
internal yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA).
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, auditor dapat memulai audit
internal dengan efektif dan efisien dan menghasilkan laporan audit internal
yang akurat dan bermanfaat bagi manajemen perusahaan atau organisasi.
D. Mengembangkan dan mempersiapkan program audit
Mengembangkan dan mempersiapkan program audit internal adalah tahap
penting dalam melaksanakan audit internal. Berikut adalah beberapa langkah
yang perlu dilakukan untuk mengembangkan dan mempersiapkan program
audit internal:
1. Identifikasi area risiko
Langkah pertama dalam mengembangkan program audit internal
adalah mengidentifikasi area risiko yang perlu ditinjau. Auditor harus
memahami bisnis perusahaan atau organisasi, termasuk tujuan, strategi,
dan proses bisnisnya. Dengan memahami bisnis perusahaan atau
organisasi, auditor dapat mengidentifikasi area risiko yang paling
signifikan dan menentukan fokus audit internal.
2. Menentukan tujuan audit
Setelah mengidentifikasi area risiko, auditor harus menentukan
tujuan audit internal. Tujuan audit harus berkaitan dengan area risiko yang
telah diidentifikasi, serta harus menggambarkan hasil yang diharapkan dari
audit. Tujuan audit internal dapat mencakup penilaian efektivitas dan
efisiensi operasi, kepatuhan terhadap standar atau regulasi, serta
pengelolaan risiko perusahaan atau organisasi.

8
3. Menentukan cakupan audit
Setelah menentukan tujuan audit internal, auditor harus
menentukan cakupan audit. Cakupan audit harus mencakup area risiko
yang telah diidentifikasi, serta harus mempertimbangkan sumber daya dan
waktu yang tersedia untuk melaksanakan audit internal. Cakupan audit
internal dapat mencakup area fungsional seperti keuangan, operasi, atau
sumber daya manusia.
4. Menentukan metode audit
Auditor perlu menentukan metode audit yang akan digunakan
untuk melaksanakan audit internal. Metode audit dapat mencakup
pengujian sistem atau proses, wawancara dengan karyawan, dan observasi
langsung. Auditor juga dapat menggunakan teknologi informasi dan
analisis data untuk mendukung audit internal.
5. Menentukan jadwal audit
Setelah menentukan metode audit, auditor perlu menentukan
jadwal audit internal. Jadwal audit harus mempertimbangkan kebutuhan
bisnis perusahaan atau organisasi, serta mempertimbangkan jadwal
pengajuan laporan keuangan atau laporan kinerja yang lain. Jadwal audit
juga harus mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan audit internal secara efektif.
6. Menyiapkan tim audit
Auditor perlu menyiapkan tim audit internal yang terdiri dari
auditor internal yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sesuai.
Tim audit internal harus terdiri dari orang-orang yang terampil,
profesional, dan dapat bekerja dengan baik dalam tim. Auditor internal
harus memiliki keterampilan analisis dan pemecahan masalah yang kuat
serta kemampuan komunikasi yang baik.
7. Menyiapkan dokumen audit
Auditor perlu menyiapkan dokumen audit yang berkaitan dengan
program audit internal. Dokumen audit internal dapat mencakup prosedur
audit, checklist audit, dan laporan audit internal. Dokumen audit internal

9
harus mencakup informasi yang lengkap, jelas, dan terperinci untuk
memastikan bahwa audit internal dilakukan dengan efektif dan efisien.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, auditor dapat mengembangkan
dan mempersiapkan program audit internal yang efektif dan efisien, serta
dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi risiko-
risiko yang ada dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
E. Melakukan Audit Internal
Setelah melakukan persiapan dan prosedur memulai audit internal, berikut
adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan audit
internal:
1. Mengumpulkan data
Auditor perlu mengumpulkan data yang berkaitan dengan lingkup
audit internal. Data ini dapat berasal dari dokumen tertulis, wawancara
dengan karyawan, observasi langsung, dan pengujian sistem atau proses
yang ada. Pada tahap ini, auditor juga perlu memverifikasi data yang
diberikan dengan data yang ada di lapangan.
2. Menganalisis data
Setelah mengumpulkan data, auditor harus menganalisis data
tersebut. Data perlu dianalisis untuk memahami proses bisnis, menilai
efektivitas dan efisiensi proses, dan mengevaluasi kepatuhan terhadap
standar atau prosedur yang berlaku. Analisis data dapat membantu auditor
mengidentifikasi kelemahan dalam sistem dan proses bisnis perusahaan
atau organisasi.
3. Mengevaluasi temuan
Setelah melakukan analisis data, auditor perlu mengevaluasi
temuan yang ditemukan selama audit internal. Temuan perlu dinilai
terhadap kriteria audit dan risiko yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Auditor perlu memutuskan apakah temuan tersebut merupakan masalah
yang signifikan atau tidak, dan apakah perlu diberikan rekomendasi
perbaikan.
4. Menyusun laporan audi internal

10
Setelah mengevaluasi temuan, auditor harus menyusun laporan
audit internal yang berisi temuan, kesimpulan, dan rekomendasi perbaikan.
Laporan audit internal harus mencakup informasi yang relevan dan dapat
digunakan oleh manajemen perusahaan atau organisasi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis, serta memperbaiki sistem
dan proses yang ada.
5. Berikan rekomendasi perbaikan
Auditor perlu memberikan rekomendasi perbaikan yang sesuai
dengan temuan dan kesimpulan audit internal. Rekomendasi perbaikan
harus mempertimbangkan faktor risiko dan lingkungan bisnis perusahaan
atau organisasi. Rekomendasi perbaikan harus bermanfaat dan dapat
dilaksanakan oleh manajemen perusahaan atau organisasi.
6. Berikan umpan balik kepada manajemen
Setelah laporan audit internal disusun dan rekomendasi perbaikan
diberikan, auditor harus memberikan umpan balik kepada manajemen
perusahaan atau organisasi. Umpan balik ini dapat membantu manajemen
memahami hasil audit internal dan mengambil tindakan yang diperlukan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis.
7. Melakukan tindak lanjut
Setelah memberikan rekomendasi perbaikan, auditor harus
melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi tersebut
diimplementasikan dengan tepat oleh manajemen perusahaan atau
organisasi. Tindak lanjut dapat meliputi memantau implementasi
rekomendasi, memeriksa tindakan yang diambil oleh manajemen untuk
memperbaiki masalah, dan mengevaluasi hasil dari tindakan perbaikan
yang dilakukan.

8. Memberikan pelaporan tambahan (jika diperlukan)


Jika diperlukan, auditor dapat memberikan pelaporan tambahan
setelah tindak lanjut selesai dilakukan. Pelaporan tambahan ini dapat

11
berupa laporan revisi atau laporan tambahan yang mencakup hasil dari
tindak lanjut dan evaluasi kinerja dari tindakan perbaikan yang dilakukan.
9. Menyelesaikan audit internal
Setelah melakukan tindak lanjut dan memberikan pelaporan
tambahan (jika diperlukan), auditor dapat menyelesaikan audit internal.
Pada tahap ini, auditor harus meninjau kembali seluruh dokumen dan
catatan yang berkaitan dengan audit internal, serta memastikan bahwa
audit telah dilakukan sesuai dengan standar audit internal yang berlaku.
Dengan melakukan prosedur audit internal secara teratur, perusahaan atau
organisasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis serta
mengurangi risiko. Audit internal juga dapat membantu perusahaan atau
organisasi dalam memenuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan atau organisasi untuk memiliki
sistem audit internal yang efektif dan profesional.
F. Menyelesaikan Keterlibatan Lapangan Audit Internal
Setelah melaksanakan audit internal, auditor internal perlu menyelesaikan
keterlibatan lapangan audit internal. Berikut adalah beberapa langkah yang
perlu dilakukan untuk menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal:
1. Menyelesaikan pengumpulan bukti audit
Auditor internal perlu menyelesaikan pengumpulan bukti audit,
yaitu informasi dan dokumen yang diperoleh selama audit internal.
Auditor internal harus memastikan bahwa bukti audit yang dikumpulkan
mencukupi untuk memenuhi tujuan audit dan mencakup area risiko yang
telah ditentukan.
2. Membuat catatan audit
Auditor internal perlu membuat catatan audit yang berisi hasil
audit, kesimpulan, dan rekomendasi. Catatan audit harus mencakup
informasi yang lengkap, jelas, dan terperinci. Catatan audit harus dibuat
sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dan digunakan oleh
manajemen perusahaan atau organisasi.

12
3. Menyelesaikan laporan audit
Setelah membuat catatan audit, auditor internal perlu
menyelesaikan laporan audit internal. Laporan audit internal harus
mencakup ringkasan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi. Laporan audit
internal harus ditujukan kepada manajemen perusahaan atau organisasi
dan harus memberikan informasi yang cukup untuk membantu manajemen
dalam mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi
yang ditemukan selama audit internal.
4. Melakukan follow-up audit
Setelah menyelesaikan audit internal, auditor internal harus
melaksanakan follow-up audit untuk memastikan bahwa tindakan yang
diambil oleh manajemen telah efektif dan sesuai dengan rekomendasi yang
diberikan oleh auditor internal. Follow-up audit juga dapat membantu
dalam mengidentifikasi masalah baru atau area risiko baru yang muncul
setelah audit internal selesai.
5. Menyelesaikan keterlibatan lapangan
Setelah semua tindakan telah diambil, auditor internal dapat
menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal. Hal ini meliputi
mengumpulkan semua dokumen dan catatan audit, memberikan laporan
audit internal kepada manajemen perusahaan atau organisasi, dan
menyelesaikan tugas-tugas lain yang terkait dengan audit internal.
6. Melakukan evaluasi diri
Setelah menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal, auditor
internal perlu melakukan evaluasi diri untuk mengevaluasi kinerja mereka
selama audit internal. Evaluasi diri dapat membantu auditor internal untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kinerja mereka dan dapat
membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
mereka di masa depan. Evaluasi diri juga dapat membantu perusahaan atau
organisasi untuk meningkatkan proses audit internal mereka.
Dengan menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal secara efektif,
auditor internal dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk

13
meningkatkan kinerja bisnis dan mengelola risiko dengan lebih efektif. Selain
itu, proses menyelesaikan keterlibatan lapangan audit internal juga membantu
memastikan bahwa hasil audit internal dan rekomendasi yang diberikan oleh
auditor internal diimplementasikan secara efektif. Hal ini dapat membantu
perusahaan atau organisasi untuk menghindari masalah atau kerugian yang
dapat terjadi jika risiko tidak diidentifikasi atau dikelola dengan baik.
G. Audit Internal Individu
Audit internal individu adalah audit internal yang dilakukan oleh seorang
auditor internal secara mandiri, tanpa adanya tim audit internal yang terdiri
dari beberapa orang. Auditor internal individu bertanggung jawab untuk
melaksanakan seluruh proses audit internal dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga pelaporan hasil audit. Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh
seorang auditor internal individu dalam melaksanakan audit internal adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit
Auditor internal individu perlu menentukan tujuan dan ruang
lingkup audit yang akan dilakukan. Hal ini meliputi penentuan area yang
akan diaudit, waktu dan sumber daya yang akan digunakan, serta hasil
yang diharapkan dari audit.
2. Merencanakan audit
Setelah menentukan tujuan dan ruang lingkup audit, auditor
internal individu perlu merencanakan audit dengan membuat rencana audit
yang mencakup jadwal audit, teknik audit, dan metode pengumpulan bukti
audit yang akan digunakan.
3. Melaksanakan audit
Setelah merencanakan audit, auditor internal individu dapat
melaksanakan audit dengan melakukan pengumpulan bukti audit dan
melakukan evaluasi atas sistem dan proses yang telah ditetapkan.
4. Menyusun catatan dan laporan audit
Setelah selesai melakukan audit, auditor internal individu perlu
menyusun catatan audit yang berisi hasil audit, kesimpulan, dan

14
rekomendasi. Selain itu, auditor internal individu juga perlu menyusun
laporan audit yang mencakup hasil audit, kesimpulan, dan rekomendasi
yang dihasilkan dari audit.
5. Menyelesaikan keterlibatan lapangan
Setelah selesai melakukan audit dan menyusun laporan audit,
auditor internal individu perlu menyelesaikan keterlibatan lapangan
dengan memberikan laporan audit kepada pihak yang berwenang dan
menyelesaikan tugas-tugas lain yang terkait dengan audit.
Audit internal individu memiliki keuntungan dalam hal fleksibilitas dan
kemampuan untuk menyesuaikan audit dengan kebutuhan spesifik organisasi
atau perusahaan. Namun, audit internal individu juga dapat memiliki beberapa
kelemahan, seperti kekurangan sumber daya dan kurangnya dukungan atau
perspektif tim audit internal. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi perlu
mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan untuk
menggunakan audit internal individu atau tim audit internal yang lebih besar.

15
BAGIAN IV
RANGKUMAN
Prosedur audit internal yang efektif sangat penting untuk memastikan
bahwa audit internal dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi organisasi
atau perusahaan yang di-audit. Prosedur audit internal yang efektif mencakup
perencanaan yang matang, pengumpulan bukti yang memadai dan relevan,
evaluasi risiko, pengujian kontrol internal, evaluasi kinerja, pelaporan hasil audit
dengan jelas dan akurat, serta tindak lanjut terhadap hasil audit.
Dengan mengikuti prosedur audit internal yang efektif, auditor internal
dapat membantu perusahaan atau organisasi untuk memperbaiki kinerja mereka
dan mengelola risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan atau organisasi untuk memastikan bahwa prosedur audit internal yang
dijalankan memenuhi standar yang ditetapkan dan dilakukan oleh auditor internal
yang terlatih dan berpengalaman.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan manajemen dan staf perusahaan
atau organisasi yang di-audit dalam proses audit internal. Hal ini akan membantu
dalam memastikan bahwa rekomendasi yang dibuat oleh auditor internal dapat
diimplementasikan dengan baik dan perusahaan atau organisasi dapat
memperbaiki kinerjanya di masa depan.
Auditor internal juga perlu memastikan bahwa prosedur audit internal
yang dijalankan sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku. Hal ini akan
membantu dalam memastikan bahwa laporan hasil audit dapat diterima dengan
baik oleh pihak-pihak yang berwenang. Penting untuk diingat bahwa audit
internal adalah proses yang berkelanjutan. Dengan mengikuti prosedur audit
internal yang efektif, perusahaan atau organisasi dapat memperbaiki kinerjanya
secara terus-menerus dan mengelola risiko yang mungkin terjadi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, M., & Syahputra, M. R. (2019). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan
(Fraud). Liabilities (Jurnal Pendidikan Akuntansi), 2(1), 24-36.
Novatiani, R. A. (2022). Efektivitas Audit Internal dan Kualitas Pelaporan
Keuangan. A. e. al, Kajian Akuntansi: Teori dan Riset, 101-111.
Rachmat, R. A. H., Putra, I. G. S., & Halilah, I. (2017). Audit Internal dan
Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan. Jurnal Riset Bisnis dan
Investasi, 3(3), 1-11.
Rozali, R. D. Y., & Alfian, R. (2014). Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal
Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Jurnal Riset
Akuntansi dan Keuangan Vol, 2(2).
Rustendi, T. (2017). Peran Audit Internal Dalam Memerangi Korupsi (Upaya
Meningkatkan Efektivitas Fungsi APIP). Jurnal Akuntansi, 12(2), 111-
126.
Zelmiyanti, R., & Anita, L. (2015). Pengaruh budaya organisasi dan peran auditor
internal terhadap pencegahan kecurangan dengan pelaksanaan sistem
pengendalian internal sebagai variabel intervening. Jurnal Akuntansi
Keuangan Dan Bisnis, 8(10), 67-76.

17

Anda mungkin juga menyukai