Dosen Mengampuh :
Dr. Apriwandi, S.E., M.Sc., Ak., CA
Disusun Oleh :
Kelompok 5 – Kelas F
Desi Rahmawati (1619104051)
Iman Budiman (1619204020)
Perencanaan audit internal merupakan kunci keberhasilan dari audit internal, dimana
perencanaan audit internal adalah proses perencanaan fungsi audit internal perusahaan
yang meliputi proses dari berbagai individu. Biasanya dilakukan dengan melakukan
pemetaan yang dilakukan oleh auditor internal selama suatu periode tertentu, misalnya
sekurang-kurangnya satu tahun, dan harus didasarkan atas penilaian risiko yang
terdokumetasikan.
Menurut Standar International Praktik Profesional Audit Internal (Standar) Seksi 2010,
Kepala Audit harus menyusun perencanaan berbasis risiko (risk-based plan) untuk
menetapkan prioritas kegiatan aktivitas audit internal sesuai dengan tujuan organisasi.
Setiap kegiatan audit internal harus direncanakan dengan hati-hati sebelum dimulai.
Audit harus dimulai sebagai elemen terjadwal dalam perencanaan tahunan audit internal
proses penilaian risiko.
1. Strategi dan sasaran dari kegiatan yang sedang diperiksa dan mekanisme yang
digunakan dalam mengendalikan kinerjanya;
2. Risiko signifikan atas sasaran, sumber daya, dan operasi aktivitas yang diperiksa, dan
bagaimana menurunkan dampak risiko tersebut sampai pada tingkat yang dapat
diterima,
3. Kecukupan dan efektivitas tata kelola, manajemen risiko dan proses pengendalian
dibandingkan dengan kerangka kerja atau model yang relevan,
4. Peluang untuk meningkatkan secara signifikan tata kelola, manajemen risiko, dan
proses pengendalian.
Menurut Moeller (2009), Audit internal umumnya harus menetapkan rencana untuk
kegiatan audit internal yang biasanya mencakup periode tahun anggaran, yang didasarkan
pada manajemen dan permintaan komite audit, kemampuan staf audit, sifat pekerjaan
audit sebelumnya, sumber daya yang tersedia, dan risiko umum yang dihadapi perusahaan.
Berikut ini beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perencanaan dan
persiapan pelaksanaan audit internal, yaitu:
Sumber daya auditor yang profesional merupakan aspek penting dalam melakukan
audit internal. Menurut Moeller (2009), berikut beberapa aspek yang perlu
dipersiapkan dalam melihat sumber daya auditor, yaitu antara lain:
Sedangkan menurut Standar Seksi 2230, Auditor Internal harus menentukan sumber
daya yang sesuai dan memadai untuk mencapai tujuan penugasan, berdasarkan
evaluasi atas sifat dan tingkat kompleksitas setiap penugasan, keterbatasan waktu, dan
sumber daya yang dapat digunakan.
2. Persiapan sumber anggaran untuk pelaksanaan operasional audit internal
Persiapan sumber anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan audit internal yang
meliputi jumlah personil (auditor), jangka waktu audit, dan beberapa komponen biaya
lainnya seperti biaya penginapan atau akomodasi personil (auditor) yang
melaksanakan audit.
3. Observasi terhadap berbagai objek audit untuk bahan penyusunan program audit
Observasi ini antara lain dapat dilakukan melalui survei awal atau survei pendahuluan
dengan mengumpulkan bahan latar belakang mengenai entitas yang akan diaudit,
seperti tujuan dan ruang lingkup, kertas kerja audit, dan program yang digunakan pada
audit sebelumnya, Berikut beberapa aspek yang harus ada sebagai bahan survei
pendahuluan ini antara lain:
Selain observasi awal, untuk penugasan audit yang akan berjalan juga dapat dilakukan
melalui observasi (survei) fisik/lapangan, yang antara lain meliputi: