Anda di halaman 1dari 40

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 61/Pid.Sus /2015/PN Unr.

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Ungaran yang mengadili perkara-perkara pidana

do
gu pada pengadilan tingkat pertama yang diperiksa dengan acara pemeriksaan
biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama Lengkap : CAO KEFENG bin CAO YIO LI ;

In
A
Tempat lahir : Fujian (China) ;
Umur / Tgl. lahir : 51 tahun / 12 Oktober 1964 ;
ah

lik
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kebangsaan : China ;
am

ub
Tempat tinggal : Jl. Tegalpanas, Jimbaran Rt.01/01 Secang, Desa
Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten
ep
Semarang ;
k

A g a m a : Islam ;
ah

Pekerjaan : Factory Manager PT. STARLIGHT GARMENT.


R

si
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan ;

ne
Terdakwa di persidangan didampingi oleh Penasihat Hukum bernama
ng

Tyas Tri Arsoyo, S.H., M.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27
Nopember 2015 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan

do
gu

Negeri Ungaran dengan nomor W12.U18/HK.01/145/12/2015/PN.Unr tanggal


15 Desember 2015.
In
A

Terdakwa juga didampingi Penerjemah bernama Fansi Onita Santoso,


MA dengan bidang studi Teaching Chinese To Speakers of Other Languages
ah

dari Guangdong University of Foreign Studies berdasarkan Keputusan


lik

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 2374/ Dikti/ Kep/ IJLN/2012 tanggal
m

ub

10 September 2012.
ka

Pengadilan Negeri tersebut ;


ep

Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Ungaran tanggal 7 Desember 2015
ah

No.61/Pen.Pid/2015/PN. Unr tentang penunjukan Majelis Hakim yang


R

es

mengadili perkara ini ;


M

ng

on

Halaman 1 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ungaran tanggal 8

si
Desember 2015 No.61/ Pen.Pid/ 2015/PN. Unr tentang penetapan hari
sidang ;

ne
ng
3. Berkas perkara atas nama Terdakwa beserta seluruh lampirannya
Telah mendengarkan pembacaan dakwaan oleh Penuntut Umum ;

do
gu Telah mendengar keterangan saksi-saksi, surat bukti dan Terdakwa ;
Telah memperhatikan barang- barang bukti yang diajukan di
persidangan;

In
A
Telah mendengar dan memperhatikan tuntutan pidana dari Penuntut
Umum yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
ah

lik
1. Menyatakan terdakwa CAO KEFENG bin CAO YIO LI bersalah
melakukan tindak pidana “yang melakukan dumping limbah dan/ atau
am

ub
bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin” sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 104 UU RI No.32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
ep
k

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa CAO KEFENG bin CAO YIO LI


ah

berupa pidana penjara selama 1 (satu) tahun dengan masa percobaan


R

si
selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan pidana denda Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan

ne
ng

kurungan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :

do
• ½ m³ limbah B3 jenis fly ash, bottom ash di lokasi TPS (Tempat
gu

Penyimpanan Sementara) yang belum dilengkapi dengan izin ;


• 3 m³ limbah B3 jenis fly ash bottom ash di lokasi dumping
In
A

Dirampas untuk dimusnahkan.


4. Menetapkan agar terdakwa CAO KEFENG bin CAO YIO LI membayar
ah

lik

biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).


Telah mendengar dan memperhatikan nota pembelaan dari Penasihat
m

ub

Hukum terdakwa yang diajukan pada tanggal 24 Maret 2016 yang pada
pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
ka

1. Menyatakan terdakwa CAO KEFENG tidak terbukti bersalah secara sah


ep

dan meyakinkan melakukan tindak pidana dumping limbah dan/atau


ah

bahan ke media lingkungan hidup tanpa ijin dari pihak yang berwenang
R

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 104 UU RI No.32


es

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


M

ng

dalam dakwaan ;
on

Halaman 2 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Membebaskan terdakwa CAO KEFENG dari segala dakwaan dan

si
tuntutan hukum ;
3. Merehabilitir nama baik terdakwa CAO KEFENG ;

ne
ng
4. Membebankan semua biaya yang timbul dalam perkara ini kepada
Negara.

do
gu Atau : Setidak-tidaknya apabila Majelis Hakim menyatakan bersalah, mohon
hukuman Terdakwa berupa hukuman percobaan sehingga tidak
perlu menjalani pidananya karena kesalahannya hanya berupa

In
A
kesalahan administratif atau maladministrasi
Atau : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang
ah

lik
seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Telah mendengar dan memperhatikan tanggapan Penuntut Umum
am

ub
terhadap nota pembelaan dari Penasihat Hukum terdakwa yang diajukan
pada tanggal 31 Maret 2016 yang pada pokoknya menyatakan tetap pada
tuntutan semula ;
ep
k

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut


ah

Umum didasarkan pada surat dakwaan Penuntut Umum Nomor :


R

si
REG.PERKARA: PDM-60/0.3.42/Euh.1/11/2015, tertanggal Nopember 2015
yang didakwa sebagai berikut :

ne
ng

Pertama :
Bahwa Terdakwa CAO KEFENG.Bin CAO YIO LI sejak bulan Februari

do
tahun 2014 sampai dengan pada hari Rabu tanggal 14 Januari tahun 2015
gu

atau pada suatu waktu dalam tahun 2014 sampai dengan bulan Januari
tahun 2015, bertempat di PT. STARLIGHT GARMENT yang beralamat di Jl.
In
A

Tegalpanas, Jimbaran RT.01/01 Secang Desa Samban Kecamatan Bawen,


Kabupaten Semarang, setidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
ah

lik

Pengadilan Negeri Ambarawa, melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4) UU No. 32 Tahun 2009,
m

ub

yang dilakukan dengan cara:


• Bahwa PT. STARLIGHT GARMENT yang beralamat Jl. Tegalpanas,
ka

Jimbaran RT.01/01 Secang Desa Samban Kecamatan Bawen,


ep

Kabupaten Semarang, bergerak di bidang usaha pakaian jadi/garment,


ah

melakukan kegiatan operasional sejak tahun 2008.


R

• Bahwa terdakwa bekerja di PT. STARLIGHT GARMENT sejak tanggal 2


es

Januari 2012 dan selaku Factory Manager sesuai dengan Surat


M

ng

Pelimpahan Wewenang tanggal 2 Januari 2012 yang diberikan oleh MR.


on

Halaman 3 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SONG KUANG HAN (selaku Direktur PT. STARLIGHT GARMENT) ,

si
dengan tugas dan tanggung jawab terdakwa yaitu :
- Menjalankan operasional perusahaan PT. STARLIGHT GARMENT

ne
ng
Semarang mulai dari proses import sampai proses export (mulai dari
proses gudang fabric sampai proses export di finishing)

do
gu - Mengawasi dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap operasional
mesin Boyler dan washing yang ada di PT. STARLIGHT GARMENT
Semarang, termasuk pengolahan limbahnya.

In
A
- Melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan perusahaan.
• Bahwa sejak bulan Februari 2014 PT. STARLIGHT GARMENT dalam
ah

lik
kegiatan operasionalnya menggunakan listrik dan bahan bakar batu bara
untuk operasional mesin boyler yang digunakan untuk membantu proses
am

ub
pressing/menghaluskan pakaian jadi ;
• Dalam sehari bahan bakar batu bara yang digunakan sebanyak kurang
lebih 2 (dua) ton yang gunanya untuk memanaskan mesin boyler untuk
ep
k

menghasilkan uap yang digunakan untuk membantu proses


ah

pressing/menghaluskan/menyetrika pakaian jadi.


R

si
• Bahwa dari proses produksi pakaian jadi,menghasilkan limbah antara
lain dari proses pembakaran batubara pada mesin boyler menghasilkan

ne
ng

limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) batubara berupa fly ash
dan bottom ash .

do
gu

• Limbah batubara berupa fly ash dan bottom ash yang dihasilkan dari
pembakaran pada mesin boyler sebanyak kurang lebih 200 kg setiap
hari.
In
A

• Limbah padat berupa fly ash dan bottom ash dan sludge disimpan dari
sisa pembakaran batu bara tersebut selanjutnya disimpan di Lokasi
ah

lik

Penampungan Sementara yang izin tempat penyimpanannya masih


dalam proses pengajuan ke pemerintah Kabupaten Semarang
m

ub

• Bahwa dalam kegiatan oprasionalnya tersebut PT. STARLIGHT


GARMENT telah melakukan pengelolaan Limbah B3. Dimana sesuai
ka

ketentuan Pasal 1 angka 23 UU RI tahun 2009 Pengelolaan Limbah B3


ep

adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,


ah

pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan/atau


R

penimbunan.
es
M

ng

on

Halaman 4 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan oleh Team dari Polda Jawa

si
Tengah telah ditemukan di area PT. STARLIGHT GARMENT adanya
tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan lokasi dumping, yang

ne
ng
belum dilengkapi dengan ijin, pada bangunan TPS LB3 tersebut
ditemukan limbah B3 jenis fly ash bottom ash sejumlah 3 m3 , dan di

do
gu lokasi dumping yang belum dilengkapi dengan ijin diteemukan limbah B3
jenis fly ash bottom ash sejumlah ½ m3. Kemudian limbah B3 jenis fly
ash bottom ash sejumlah 3m3 dilokasi TPS LB3 yang belum berijin dan

In
A
½ m3 limbah B3 jenis fly ash bottom ash dilokasi dumping yang tidak
dilengkapi dilakukan penyitaan
ah

lik
• Limbah B3 jenis fly ash dan bottom ash tersebut berasal dari
penggunaan bahan bakar batubara untuk mesin boyler tersebut tidak
am

ub
dikelola sebagaimana ketentuan melainkan dibuang pada media
lingkungan hidup berupa tanah kosong dibelakang PT. STARLIGHT
GARMENT.
ep
k

• Bahwa barang bukti yang disita dari terdakwa berupa Fly ash dan Bottom
ah

Ash setelah dilakukan uji karakteristik berdasarkan hasil Laporan


R

si
Pengujian No. 372.2015/PB.3.18 tanggal 10 Maret 2015 dari Badan
Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Balai Besar Teknologi

ne
ng

Pencegahan Pencemaran Industri Semarang mengandung Arsen (As),


Perak (Ag), Barium (Ba), Boron (B),Kadmium (Cd), Khrom (Cr),

do
gu

Tembaga (Cu), Mercury (Hg), Timbal (Pb), Selenium(Se), Zinc( Zn) yang
merupakan bahan berbahaya dan beracun.
Serta dikuatkan dengan keterangan ahli SISNAMBANG AGUSTADJI, SH
In
A

dari Balai Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah yang menyatakan


bahwa terdapat beberapa parameter hasil uji terdeteksi mengandung B3,
ah

lik

Limbah batubara berupa fly ash dan bottom ash termasuk Limbah B3,
dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101
m

ub

Tahun 2014 dalam Lampiran I Tabel 4, Kode Limbah B409 dan B410
termasuk jenis Limbah B3 dari Sumber Spesifik khusus.
ka

• Bahwa pembuangan limbah B3 ke media lingkungan akan mengalami


ep

proses pemadatan yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan


ah

hidup (media tanah), menghilangkan kesuburan tanah, dan mencemari


R

lingkungan hidup yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari oleh


es

manusia, tanaman dan makluk hidup lainnya.


M

ng

on

Halaman 5 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

si
102 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

ne
ng
ATAU
Kedua :

do
gu Bahwa Terdakwa CAO KEFENG.Bin CAO YIO LI sejak bulan Februari
tahun 2014 sampai dengan pada hari Rabu tanggal 14 Januari tahun 2015
atau pada suatu waktu dalam tahun 2014 sampai dengan bulan Januari

In
A
tahun 2015, bertempat di PT. STARLIGHT GARMENT yang beralamat di Jl.
Tegalpanas, Jimbaran RT.01/01 Secang Desa Samban Kecamatan Bawen,
ah

lik
Kabupaten Semarang, setidaknya di suatu tempat dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Ambarawa, telah melakukan dumping limbah dan/atau
am

ub
bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 UU No. 32 Tahun 2009, yang dilakukan dengan cara:
• Bahwa PT. STARLIGHT GARMENT yang beralamat Jl. Tegalpanas,
ep
k

Jimbaran RT.01/01 Secang Desa Samban Kecamatan Bawen,


ah

Kabupaten Semarang, bergerak di bidang usaha pakaian jadi/garment,


R

si
melakukan kegiatan operasional sejak tahun 2008.
• Bahwa terdakwa bekerja di PT. STARLIGHT GARMENT sejak tanggal 2

ne
ng

Januari 2012 dan selaku Factory Manager sesuai dengan Surat


Pelimpahan Wewenang tanggal 2 Januari 2012 yang diberikan oleh MR.

do
SONG KUANG HAN (selaku Direktur PT. STARLIGHT GARMENT) ,
gu

dengan tugas dan tanggung jawab terdakwa yaitu :


- Menjalankan operasional perusahaan PT. STARLIGHT GARMENT
In
A

Semarang mulai dari proses import sampai proses export (mulai dari
proses gudang fabric sampai proses export di finishing)
ah

lik

- Mengawasi dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap operasional


mesin Boyler dan washing yang ada di PT. STARLIGHT GARMENT
m

ub

Semarang, termasuk pengolahan limbahnya.


- Melaporkan hasil pekerjaan kepada pimpinan perusahaan.
ka

• Bahwa sejak bulan Februari 2014 PT. STARLIGHT GARMENT dalam


ep

kegiatan operasionalnya menggunakan listrik dan bahan bakar batu bara


ah

untuk operasional mesin boyler yang digunakan untuk membantu proses


R

pressing/menghaluskan pakaian jadi ; Dalam sehari bahan bakar batu


es

bara yang digunakan sebanyak kurang lebih 2 (dua) ton yang gunanya
M

ng

untuk memanaskan mesin boyler untuk menghasilkan uap yang


on

Halaman 6 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
digunakan untuk membantu proses pressing/menghaluskan/menyetrika

si
pakaian jadi.
• Bahwa dari proses produksi pakaian jadi, menghasilkan limbah antara

ne
ng
lain dari proses pembakaran batubara pada mesin boiler menghasilkan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) batubara berupa fly ash

do
gu dan bottom ash .
• Limbah batubara berupa fly ash dan bottom ash yang dihasilkan dari
pembakaran pada mesin boyler sebanyak kurang lebih 200 kg setiap

In
A
hari.
• Limbah padat berupa fly ash dan bottom ash dan sludge disimpan dari
ah

lik
sisa pembakaran batu bara tersebut selanjutnya disimpan di Lokasi
Penampungan Sementara yang izin Tempat Penyimpanannya masih
am

ub
dalam proses pengajuan ke pemerintah Kabupaten Semarang.
• Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan oleh Team dari Polda Jawa
Tengah telah ditemukan di area PT. STARLIGHT GARMENT adanya
ep
k

tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan lokasi dumping, yang


ah

belum dilengkapi dengan ijin, pada bangunan TPS LB3 tersebut


R

si
ditemukan limbah B3 jenis fly ash, bottom ash sejumlah 3 m3 , dan
dilokasi dumping yang belum dilengkapi dengan ijin diteemukan limbah

ne
ng

B3 jenis fly ash bottom ash sejumlah ½ m3. Kemudian limbah B3 jenis fly
ash bottom ash sejumlah 3m3 dilokasi TPS LB3 yang belum berijin dan

do
gu

½ m3 limbah B3 jenis fly ash bottom ash dilokasi dumping yang tidak
dilengkapi dilakukan penyitaan.
• Limbah B3 jenis fly ash dan bottom ash tersebut berasal dari
In
A

penggunaan bahan bakar batubara untuk mesin boiler tersebut tidak


dikelola sebagaimana ketentuan melainkan dibuang pada media
ah

lik

lingkungan hidup berupa tanah kosong dibelakang PT. STARLIGHT


GARMENT.
m

ub

• Bahwa barang bukti yang disita dari terdakwa berupa Fly ash dan Bottom
Ash setelah dilakukan uji karakteristik berdasarkan hasil Laporan
ka

Pengujian No. 372.2015/PB.3.18 tanggal 10 Maret 2015 dari Badan


ep

Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri Balai Besar Teknologi


ah

Pencegahan Pencemaran Industri Semarang mengandung Arsen (As),


R

Perak (Ag), Barium (Ba), Boron (B),Kadmium (Cd), Khrom (Cr),


es
M

Tembaga (Cu), Mercury (Hg), Timbal (Pb), Selenium(Se), Zinc( Zn) yang
ng

merupakan bahan berbahaya dan beracun. Serta dikuatkan dengan


on

Halaman 7 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan ahli SISNAMBANG AGUSTADJI, SH dari Balai Lingkungan

si
Hidup Provinsi Jawa Tengah yang menyatakan bahwa terdapat
beberapa parameter hasil uji terdeteksi mengandung B3, Limbah

ne
ng
batubara berupa fly ash dan bottom ash termasuk Limbah B3, dan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun

do
gu 2014 dalam Lampiran I Tabel 4, Kode Limbah B409 dan B410 termasuk
jenis Limbah B3 dari Sumber Spesifik khusus.
• Bahwa pembuangan limbah B3 ke media lingkungan akan mengalami

In
A
proses pemadatan yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan
hidup (media tanah), menghilangkan kesuburan tanah, dan mencemari
ah

lik
lingkungan hidup yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari oleh
manusia, tanaman dan makluk hidup lainnya.
am

ub
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
104 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
ep
k

Menimbang, bahwa terhadap pembacaan dakwaan tersebut, Terdakwa


ah

di persidangan menyatakan telah mengerti isi dan maksud dakwaan


R

si
tersebut, selanjutnya baik Terdakwa dan Penasihat Hukumnya menyatakan
tidak berkeberatan terhadap dakwaan tersebut ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan saksi-


saksi, yaitu :

do
Saksi 1 : BURHANI, TJ, SH., M.M., dibawah sumpah pada pokoknya
gu

menerangkan sebagai berikut :


- Bahwa saksi adalah petugas kepolisian yang melakukan penangkapan
In
A

terhadap terdakwa ;
- bahwa setahu saksi penangkapan dilakukan didasarkan pada hari Rabu
ah

lik

tanggal 14 Januari 2015 saksi bersama Tim dari Ditreskrimsus Polda


Jateng yang semuanya berjumlah 5 (lima) orang diantaranya saksi, Anip,
m

ub

Suhartono dan Taryono melakukan penyelidikan di PT Starlight Garment


yang berlokasi di Tegalpanas, Desa Samban, Kec. Ambarawa, Kab.
ka

Semarang, dengan surat tugas dari kantor kami melakukan penyelidikan


ep

karena kami melihat di PT Starlight Garmen ada cerobong asap ;


ah

- bahwa setahu saksi setelah di PT Starlight kami tanyakan tentang bahan


R

bakar yang dipakai ternyata di PT Starlight menggunakan bahan bakar


es

batu bara untuk boilernya lalu kita tanyakan ijinnya ternyata belum ada
M

ng

ijinnya, setelah itu kita cek ke lokasi boiler dan juga sisa pembakarannya;
on

Halaman 8 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa setahu saksi di lokasi dekat dengan boiler ditemukan tempat

si
penyimpanan sisa/limbah pembakaran batu bara di 2 tempat yakni di
TPS setengah jadi dan di luar TPS/dumping tetapi masih di lokasi

ne
ng
pabrik, kemudian mengambil sample di lokasi untuk selanjutnya dibawa
ke Laboratorium BP TPPI di Semarang. Setelah hasil Laboratorium atas

do
gu sample keluar, pada tanggal 6 Pebruari 2015 saksi bersama anggota tim
lainnya kembali ke PT Starlight untuk melakukan penggeledahan dan
penyitaan barang bukti ;

In
A
- bahwa setahu saksi saat dilakukan penyelidikan di PT Starlight
ditemukan 2 (dua) tempat penyimpanan limbah ; yang pertama di
ah

lik
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) di dekat ruang boiler/emperan
ruang terbuka dan ada atapnya, yang kedua teronggok di atas tanah
am

ub
dipojokan diluar ruang boiler tanpa atap dikelilingi seng dan jalan masuk
sempit ;
- bahwa setahu saksi di PT Starlight ada pagar keliling dari tembok
ep
k

setinggi ± 3 m ;
ah

- bahwa setahu saksi gambar dalam Berita Acara Penyidikan (BAP)


R

si
tersebut adalah foto lokasi tempat penyimpanan limbah B3 di PT
Starlight, dimana foto A adalah limbah yang ada di emperan ruang boiler

ne
ng

sedang foto B adalah limbah yang ada diluar ruang boiler ;


- bahwa setahu saksi limbah tersebut berasal dari sisa pembakaran batu

do
bara sebagai bahan bakar mesin boiler yang berupa fly ash dan bottom
gu

ash ;
- bahwa setahu saksi TPS sementara tersebut sudah berlantai semen,
In
A

berdinding sebagian dan sudah ada atapnya disitu ada limbah ± 0,5 m3 ;
- bahwa setahu saksi di dalam gambar B tersebut limbah diletakkan diatas
ah

lik

tanah tanpa pelapis, langsung diatas tanah ;


- bahwa setahu saksi saat datang kedua kalinya kondisi tempat
m

ub

penyimpanan masih sama dengan yang dilihat saat pertama datang ;


- bahwa setahu saksi sample diambil dari lokasi dumping / yang ada diluar
ka

TPS sementara ;
ep

- bahwa saat saksi ke TKP pabrik masih berjalan begitu juga dengan
ah

mesin boiler masih beroperasi dan menghasilkan limbah B3 dan saat itu
R

tidak ada pihak ketiga yang mengelola limbahnya ;


es

- bahwa setahu saksi limbah yang ada di pojokan diluar Tempat


M

ng

Penyimpanan Sementara (TPS) tersebut berupa bottom ash dan fly ash
on

Halaman 9 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang telah tercampur dan secara kasat mata seperti butiran pasir hitam

si
dan ada yang menggumpal sebanyak ± 1,5 m3 (satu koma lima meter
kubik).

ne
ng
Terhadap keterangan saksi, terdakwa melalui Penerjemah memberikan
tanggapan yang pada pokoknya :

do
gu - bahwa saat kedatangan saksi bersama Tim, terdakwa tidak ada ditempat ;
- bahwa untuk cerobong mesin boiler sudah ada penyaring/filter yang
menyatu dengan cerobong sehingga asap yang keluar sudah melalui filter

In
A
dan aman ;
- bahwa terdakwa tidak tahu mengenai ijin penyimpanan limbah
ah

lik
pembakaran batu bara, baru tahu setelah kejadian dan diurus ijinnya ;
keterangan lain benar.
am

ub
Terhadap tanggapan terdakwa, saksi menyatakan tetap pada keterangannya
semula. ep
k

Saksi 2 : WIYANTO bin HIDUP dibawah sumpah pada pokoknya


ah

menerangkan sebagai berikut :


R

si
- bahwa saksi adalah karyawan PT. Star Light dengan jabatan Manager
Human Resources Development (HRD) ;

ne
ng

- bahwa setahu saksi di PT Starlight jabatan Factory Manager


bertanggungjawab atas jalannya perusahaan sehari-hari ;

do
- bahwa setahu saksi untuk kepengurusan di PT Starlight ada 3 (tiga)
gu

yakni Direktur dijabat oleh Mr. Sang Kuan Han, Factory Manager dijabat
oleh terdakwa dan HRD dijabat oleh saksi ;
In
A

- bahwa setahu saksi PT Starlight berdiri sejak tahun 2007 dan beroperasi
tahun 2008 sampai dengan sekarang dan PT Starlight bergerak di
ah

lik

bidang garmen-pakaian jadi untuk ekspor ;


- bahwa setahu saksi sekarang pegawai di PT Starlight ± 2.700 (dua ribu
m

ub

tujuh ratus) orang ;


- bahwa setahu saksi PT Starlight untuk produksi menggunakan mesin-
ka

mesin diantaranya mesin jahit, mesin potong, dan lain sebagainya dan
ep

sebagai operatornya masih menggunakan tenaga manusia ; selain


ah

mesin-mesin untuk produksi tersebut ada mesin penunjang yakni mesin


R

boiler yang menghasilkan uap panas digunakan untuk menghaluskan


es

atau menyeterika pakaian hasil produksi ;


M

ng

- bahwa setahu saksi untuk mesin boiler pada awal beroperasinya PT


on

Halaman 10 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Starlight menggunakan bahan bakar solar sampai dengan tahun 2014,

si
lalu untuk efisiensi dari tahun 2014 sampai sekarang menggunakan
bahan bakar batu bara ;

ne
ng
- bahwa setahu saksi untuk mesin boiler bahan bakar berupa batu bara
membutuhkan sekitar 2 (dua) ton per harinya dan beroperasi dari hari

do
gu Senin s/d Jumat, Sabtu paruh hari, sehingga dalam 1 (satu) minggu
membutuhkan ± 12 (dua belas) ton batu bara ;
- bahwa setahu saksi untuk ijin-ijin berkaitan dengan operasional PT

In
A
Starlight ada beberapa diantaranya, TDP, Listrik, Ijin Lingkungan, SIUP,
IUI, dan lain sebagainya ;
ah

lik
- bahwa setahu saksi untuk limbah batu bara PT. Star Light bekerjasama
dengan pihak ketiga yakni supplier namun untuk ijin Tempat
am

ub
penyimpanan sementara (TPS) limbah batu bara pada awalnya tidak
tahu, baru setelah ada kejadian ini ijinnya kami urus ;
- bahwa setahu saksi ijin untuk TPS diajukan ke Badan Lingkungan Hidup
ep
k

(BLH) Kabupaten pada bulan Juli 2014, setelah dalam proses harus ada
ah

TPS dulu kemudian TPS kami buat dengan memenuhi persyaratan dari
R

si
BLH lalu ijin turun Mei 2015 ;
- bahwa setahu saksi limbah batu bara yang dihasilkan berupa sisa

ne
ng

pembakaran baru bara dalam bentuk bottom ash (butiran-butiran spt


pasir) dan fly ash (abu) ;

do
- bahwa setahu saksi untuk limbah batu bara tersebut pengelolaannya ada
gu

di dekat mesin boiler berupa kolam untuk merendam limbah tersebut lalu
diangkut ke TPS yang juga ada didekat mesin boiler ;
In
A

- bahwa setahu saksi untuk limbah yang dihasilkan ± 10% (sepuluh


persen) dari bahan baku ± 200 kg (dua ratus kilogram) per harinya ;
ah

lik

- bahwa setahu saksi untuk limbah berupa fly ash, didalam cerobong asap
ada filter/alat penangkap, fly ash yang menyatu dengan cerobong
m

ub

sehingga fly ash tidak keluar bersama asap dan terkumpul dalam tempat
tersendiri disamping cerobong bagian bawah ;
ka

- bahwa setahu saksi untuk pihak ketiga yang mengelola limbah dari PT
ep

Starlight adalah CV Giyant Makmur, CV Berkah Qualam dan untuk


ah

pengangkutannya CV Sunur Logam yang ketiganya dari Semarang ;


R

- bahwa setahu saksi kerja sama dengan ketiga pihak tersebut sudah
es

sejak 2014 yakni sejak PT Starlight memakai batu bara untuk boilernya ;
M

ng

- bahwa setahu saksi pihak ketiga tersebut mengambil limbah sekitar 1


on

Halaman 11 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(satu) bulan sekali ;

si
- bahwa setahu saksi terdakwa diajukan ke persidangan karena terdakwa
sebagai Factory Manager bertanggungjawab atas jalannya pabrik PT

ne
ng
Starlight sehari-hari, dan terkait dengan limbah batu bara ini karena TPS
belum jadi dan ijin TPS belum keluar, tetapi sekarang ijin telah keluar

do
gu dan TPS sudah jadi sesuai dengan aturan yang berlaku ;
- bahwa setahu saksi di PT Starlight yang mengurus perijinan bagian
HRD, namun saat itu saksi selaku HRD tidak tahu akan adanya ijin TPS

In
A
tersebut setelah tahu harus ada ijin baru saksi urus ijinnya ;
- bahwa setahu saksi adanya ijin untuk TPS dari salah satu buyer
ah

lik
(pembeli) ± bulan Juli 2014, lalu saksi mengajukan permohonan ijin
sekitar bulan Juli 2014 dan dalam proses pengajuan ijin ada survey dari
am

ub
BLH Kabupaten sekitar 2 (dua) kali kunjungan namun ijin belum keluar,
ijin baru keluar ± bulan Mei 2015;
- bahwa setahu saksi saat penyidik datang ke pabrik bulan Pebruari 2015
ep
k

sebenarnya TPS sudah namun ijin belum jadi namun karena adanya
ah

pekerjaan pelebaran jalan masuk ke lokasi pabrik maka sebagian TPS


R

si
terkena pelebaran dan saat itu belum sempat diperbaiki ;
- bahwa untuk limbah fly ash setelah ditangkap oleh filter di dalam

ne
ng

cerobong asap dan terkumpul lalu disemprot dengan air dan masuk ke
kolam penampung limbah lalu diambil bersamaan dengan bottom ash

do
dalam kondisi basah dan disimpan di TPS ;
gu

- bahwa setahu saksi untuk gambar- gambar tersebut diambil bulan


Januari 2015 oleh Penyidik, untuk foto A adalah TPS, saat itu
In
A

sebenarnya sudah sempurna namun karena ada pelebaran jalan masuk


tembok TPS terkena pelebaran sehingga roboh sebagian, sedangkan
ah

lik

untuk yang gambar B benar tertumpuk di pojok luar ruangan itu saksi
tidak tahu siapa yang memindahkan kesitu, karena sebelum ada
m

ub

pelebaran semua limbah terkumpul di TPS ;


- bahwa setahu saksi untuk direktur karena kesibukannya jarang datang
ka

ke pabrik, karena PT Starlight pabriknya bukan hanya di Kab Semarang


ep

saja tetapi ada juga beberapa pabrik di wilayah lain ;


ah

- bahwa setahu saksi setelah mendapatkan ijin berkewajiban membuat


R

laporan 3 (tiga) bulanan, dan PT Starlight telah membuat laporan


es

tersebut ± 2 (dua) kali ;


M

ng

- bahwa setahu saksi surat pelimpahan wewenang tersebut ada tertanggal


on

Halaman 12 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari 2012 dan dengan surat pelimpahan tersebut maka

si
tanggungjawab penuh operasional PT Starlight di Tegalpanas pada
terdakwa ;

ne
ng
- bahwa setahu saksi perusahaan tetap berjalan terus meskipun ijin masih
dalam tahap proses pengajuan ;

do
gu - bahwa setahu saksi untuk pegawai yang Warga Negara Asing (WNA)
hanya belasan orang saja, lainnya WNI yang berasal dari Kab.
Semarang dan sekitarnya ;

In
A
- bahwa setahu saksi saat polisi datang ke pabrik ketemu saksi, polisi ada
4 (empat) orang yakni Suhartono, Said dan Burhani dan satu lagi tidak
ah

lik
ikut bicara ;
- bahwa setahu saksi ketika petugas kepolisian datang menanyakan
am

ub
tentang TPS limbah lalu saksi antar ke TPS dan ketika menanyakan ijin
saksi jawab sedang proses, ijin diajukan sejak bulan Juli 2014 dan belum
turun juga saat itu sedang penataan TPS.
ep
k

Terhadap keterangan saksi, terdakwa melalui Penerjemah memberikan


ah

tanggapan yang pada pokoknya terdakwa di PT Starlight hanya


R

si
bertanggungjawab mengenai produksinya saja ; keterangan lain benar
Terhadap tanggapan terdakwa, saksi menyatakan tetap pada keterangannya

ne
ng

semula.

do
Saksi 3 : SUYITNO bin MUNARI dibawah sumpah pada pokoknya
gu

menerangkan sebagai berikut :


- bahwa saksi sebagai operator boiler dengan tugas dan tanggungjawab
In
A

mengoperasikan boiler bersama operator boiler lainnya, hingga boiler


menghasilkan uap yang kemudian uap digunakan untuk proses produksi
ah

lik

washing (mencuci) dan setrika ;


- bahwa setahu saksi bahan mesin boiler menggunakan batu bara ;
m

ub

- bahwa setahu saksi saat masuk kerja tahun 2014 saksi di bagian boiler
dan sejak saksi masuk tersebut boiler menggunakan batu bara ;
ka

- bahwa setahu saksi mesin boiler tiap harinya beroperasi sejak jam 07.00
ep

wib s/d jam 18.00 wib. kecuali hari Sabtu hanya sampai jam 12.00 wib ;
ah

- bahwa setahu saksi untuk sehari dibutuhkan batu bara ± 2 (dua ) ton ;
R

- bahwa sisa pembakaran/limbah batu bara ada 2 (dua) jenis yakni bottom
es

ash (seperti pasir) dan fly ash abu ( warna putih);


M

ng

- bahwa untuk bottom ash bentuknya seperti pasir dan sebelum dibawa ke
on

Halaman 13 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TPS dimasukkan ke dalam kolam air yang ada di dekat boiler;

si
sedangkan fly ash/abu di dalam cerobong asap mesin boiler ada filter/
penangkap dan setelah banyak filter disemprot dengan air dan mengalir

ne
ng
ke dalam bak air dan bercampur dengan bottom ash lalu setelah dingin
limbah tersebut diangkut ke TPS ;

do
gu - bahwa setahu saksi limbah batu bara tersebut disimpan/ ditampung di
TPS yang tempatnya menyatu dengan ruang boiler tepatnya di ruang
boiler bagian depan dekat dengan akses jalan ;

In
A
- bahwa setahu saksi di TPS, limbah hanya diletakan/ dionggokkan tidak
dimasukkan karung ;
ah

lik
- bahwa setahu saksi untuk operator boiler ada 4 (empat) orang termasuk
saksi dan kami bekerja bersama-sama (satu kelompok) ;
am

ub
- bahwa setahu saksi pekerjaan selama boiler beroperasi yakni mengambil
batu bara dan memasukkan ke tungku, mengorek- korek bara api di
tungku (pengolah api) memindahkan sisa pembakaran dari tungku ke
ep
k

kolam pendingin, menyemprot filter cerobong, juga memindahkan limbah


ah

dari kolam pendingin ke TPS ;


R

si
- bahwa setahu saksi kami memindahkan limbah tersebut dengan
arko/gerobag sorong dari tungku lalu dibawa ke kolam lalu didalam

ne
ng

kolam ada mesin ban berjalan dan diakhir ban berjalan limbah yang
sudah dingin kita masukkan gerobag dan dipindahkan ke TPS ;

do
- bahwa setahu saksi kerja dengan alat pengaman sepatu boot karet,
gu

sarung tangan kulit, masker dan penutup kepala ;


- bahwa setahu saksi area boiler termasuk area bahaya, karena ada
In
A

bahan yang kalau terkena kulit langsung bisa gatal, juga bahaya bagi
tubuh, tetapi bahayanya apa saja saksi tidak tahu ;
ah

lik

- bahwa setahu saksi saat polisi datang dan memfoto tembok TPS longsor
terkena proyek pelebaran jalan masuk pabrik dan belum diperbaiki dan
m

ub

untuk yang ada diluar TPS tersebut saksi tidak tahu siapa yang
memindahkan mungkin pekerja proyek karena kami tidak meletakkan di
ka

tempat tersebut ;
ep

- bahwa setahu saksi cara pembersihan filter di cerobong dengan cara


ah

disemprot menggunakan air yang dicampur bahan kimia apa saksi tidak
R

tahu namanya untuk mengurangi tingkat bahaya dan airnya mengalir ke


es

dalam kolam air pendingin limbah ;


M

ng

- bahwa atasan saksi adalah pak Wicak (Kepala boiler), atasannya lagi
on

Halaman 14 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pak Wiyanto (HRD) dan atasannya lagi pak Cao Kefeng (terdakwa) ;

si
- bahwa setahu saksi untuk pembagian tugas operator boiler tidak ada,
pekerjaan dilakukan bersama-sama secara bergantian, tetapi yang

ne
ng
utama membawa batu bara ke tungku (delper), pengolah api 2 (dua)
orang dan satunya mengambil limbah dan menyemprot filter cerobong,

do
gu tetapi tugas tersebut lakukan bergantian ;
- bahwa setahu saksi ukuran TPS ± 4 m x 5 m ;
- bahwa saksi membenarkan gambar foto bertanda B tersebut lokasinya di

In
A
tanah kosong belakang ruang boiler limbah tidak dikemas kena hujan
dan sinar matahari karena tidak beratap ;
ah

lik
- bahwa setahu saksi polisi yang datang jumlahnya lebih dari 10 (sepuluh)
orang diantaranya 1 (satu) orang perempuan sebagian lalu lihat-lihat
am

ub
TPS dan lainnya berpencar di sekitar ruang boiler ;
- bahwa setahu saksi boiler dan TPS masih satu bangunan yang sama
tidak ada tembok pembatas ;
ep
k

- bahwa setahu saksi jarak kolam penampung/pendingin limbah dengan


ah

TPS sekitar 20 m (dua puluh meter) ;


R

si
- bahwa selama bekerja saksi tidak ada keluhan kesehatan dan tidak
merasakan mual, gatal-gatal, pusing-pusing.

ne
ng

Terhadap keterangan saksi, terdakwa melalui Penerjemah menyatakan tidak


berkeberatan.

do
gu

SAKSI 4: WICAKSONO BOWO bin PALUGIRI dibawah sumpah pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut :
In
A

- bahwa saksi sebagai kepala Boiler di PT Starlight dengan tugas dan


tanggungjawab adalah memastikan mesin boiler bekerja dengan baik
ah

lik

dan mengawasi kerja operator boiler ;


- bahwa saksi masuk ke PT Starlight tahun 2008 sebagai mekanik dan
m

ub

menjabat sebagai Kepala boiler sejak Januari 2012 sampai dengan


sekarang;
ka

- bahwa setahu saksi PT. Starlight bergerak di bidang garmen atau


ep

pakaian jadi untuk ekspor dan mesin-mesin yang digunakan antara lain
ah

mesin jahit, mesin potong, boiler dan mesin lain yang berkaitan dengan
R

pembuatan pakaian jadi ;


es

- bahwa setahu saksi boiler digunakan untuk membuat uap panas yang
M

ng

digunakan untuk menghaluskan/ menyetrika pakaian ;


on

Halaman 15 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa setahu saksi mesin boiler awalnya menggunakan bahan bakar

si
solar, kemudian untuk efisiensi sejak Januari 2014 menggunakan bahan
bakar batu bara sampai sekarang ;

ne
ng
- bahwa setahu saksi mesin boiler beroperasi tiap hari sejak jam 7 pagi
sampai jam 6 sore dan tiap harinya membutuhkan batu bara sebanyak ±

do
gu 1 (satu) s/d 2 (dua) ton ;
- bahwa setahu saksi bahan bakar batu bara menghasilkan limbah yang
berupa bottom ash (berupa butiran seperti pasir) dan fly ash (berupa

In
A
asap dan abu) ;
- bahwa setahu saksi limbah yang dihasilkan sebanyak ± 10 % (sepuluh
ah

lik
persen) dari bahan bakunya jadi limbahnya ± 150 (seratus lima puluh)
s/d 200 (dua ratus) kilogram tiap harinya;
am

ub
- bahwa setahu saksi PT Starlight tidak mengelola limbah batu bara,
hanya menampung saja di Tempat Penampungan Sementara (TPS),
setelah paling lama 2 (dua) minggu diangkut/diambil oleh pihak ketiga
ep
k

dan biasanya sekitar 1,4 (satu koma empat) ton limbah ;


ah

- bahwa setahu saksi pihak ketiga yang bekerjasama dengan PT Starlight


R

si
untuk mengambil limbah adalah CV.Berkah Qualam dan CV.Dian
Makmur ;

ne
ng

- bahwa setahu saksi lokasi TPS dekat dengan ruang boiler berjarak ± 7 m
(tujuh meter) ;

do
- bahwa setahu saksi untuk proses pemindahan limbah dari mesin boiler
gu

ke TPS dengan cara diangkut menggunakan arko (gerobag sorong) ;


- bahwa setahu saksi TPS berukuran 5m x 3m dengan kapasitas
In
A

penyimpanan ± 2 (dua) ton limbah ;


- bahwa setahu saksi pada cerobong asap mesin boiler terdapat filter
ah

lik

untuk menangkap fly ash dan filter itu merupakan bagian dari mesin
boiler dan sudah ada sejak mesin dipasang ;
m

ub

- bahwa setahu saksi sekarang TPS di PT Starlight sudah ada ijinnya, ijin
turun pada awal tahun 2015 ;
ka

- bahwa setahu saksi untuk TPS sudah beralaskan lantai semen dan ada
ep

atap serta dinding pembatas namun sudah memenuhi persyaratan atau


ah

tidak saksi tidak tahu ;


R

- bahwa setahu saksi sekarang TPS sudah sesuai dengan persyaratan


es

dan limbah di dalam TPS sudah dikemas dengan karung-karung ;


M

ng

- bahwa atasan saksi adalah HRD/pak Wiyanto dan atasan HRD Manager
on

Halaman 16 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
produksi/Mr Cao (terdakwa) ;

si
- bahwa setahu saksi lokasi PT Starlight dekat dengan perumahan hanya
berjarak ± 50 m (lima puluh meter) namun ada pagar tembok pembatas

ne
ng
keliling lingkungan pabrik ;
- bahwa setahu saksi ada aliran air dari lingkungan PT Starlight yang

do
gu mengalir keluar lingkungan PT Starlight ;
- bahwa setahu saksi pada saat polisi datang, untuk penyimpanan
limbahnya diletakan/ dionggokkan saja didalam TPS, tetapi sekarang

In
A
sudah dikemas dalam karung-karung ;
- bahwa setahu saksi limbah yang diletakan/ dionggokkan diatas tanah
ah

lik
tanpa alas dan atap itu ada di belakang ruang boiler, saksi tidak tahu
siapa yang memindahkan limbah di tempat tersebut ;
am

ub
- bahwa setahu saksi untuk kontrak kerja dengan pihak ketiga yang
melakukan pengambilan limbah dari PT Starlight yang menandatangani
kontrak saksi sendiri. Kontrak tersebut pada tahun 2014 dengan 2 (dua)
ep
k

perusahaan yakni CV Sulur Logam Jaya dan CV Berkah Sukses dan


ah

sekarang hanya 1 (satu) perusahaan saja. Didalam kontrak kerja


R

si
tersebut untuk pengambilan limbah sisa pembakaran batu bara dari PT
Starlight dan sekaligus pengelolaan limbahnya ;

ne
ng

- bahwa setahu saksi mekanisme pengambilannya yakni pengambilan


dilakukan paling lama 2 (dua) minggu sekali ;

do
- bahwa setahu saksi PT Starlight tidak mempunyai ijin untuk pengelolaan
gu

limbah sisa pembakaran batu bara tetapi ada ijin untuk TPS-nya dan ijin
tersebut terbit sekitar April 2015.
In
A

Terhadap keterangan saksi, terdakwa melalui Penerjemah menyatakan tidak


berkeberatan.
ah

lik

Menimbang, bahwa telah didengar dibawah sumpah keterangan ahli


bernama SIS BAMBANG AGUSTADJI, S.H. yang pada pokoknya
m

ub

mengemukakan pendapat sebagai berikut :


- bahwa riwayat pekerjaan ahli sejak tahun 1985 sampai sekarang ahli
ka

ditugaskan di BLH Propinsi Jawa Tengah, awal sebagai Staff s/d tahun
ep

2010 selanjutnya sejak tahun 2011 s/d sekarang menjabat Kasubbid


ah

Pengamanan Lingkungan Hidup sekaligus jabatan fungsional sebagai


R

PPNS-LH ;
es

- bahwa ahli pernah mengikuti pelatihan yang diadakan propinsi juga


M

ng

Kementerian Lingkungan Hidup ;


on

Halaman 17 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

si
Lingkungan Hidup, dimana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk

ne
ng
melestarikan fungsi Lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran/ kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,

do
gu pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan
hukum ;
- bahwa regulasi dari UU No. 32 tahun 2009 tersebut tertuang dalam

In
A
bentuk peraturan-peraturan pemerintah dalam bidang pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan, diantaranya terkait dengan
ah

lik
terdakwa adalah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ;
- bahwa limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
am

ub
mengandung B3 sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagai
pengganti dari PP RI No. 18 tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 ;
ep
k

- bahwa bahan-bahan atau zat-zat yang masuk kategori limbah B3 telah


ah

tercantum dalam tabel 4, daftar yang mencantumkan jenis dan


R

si
karakteristik bahan masuk limbah B3 diantaranya Arsen, Barium, Boron
Tembaga, air raksa, timbal, dan lain sebagainya ;

ne
ng

- bahwa limbah B3 tidak hanya dihasilkan oleh pelaku usaha saja tetapi
pelaku perorangan juga menghasilkan limbah B3 seperti misalnya

do
pembuangan lampu neon yang telah tidak dipakai yang dibuang
gu

sembarangan ;
- bahwa sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang pengawasan
In
A

limbah B3 ini belum seutuhnya terlaksana karena ada pelaku usaha dan
perorangan, dan pengawasan ini diprioritaskan pada pelaku usaha yang
ah

lik

menghasilkan limbah B3 dalam skala besar dan berpotensi mencemari


dan merusak lingkungan ;
m

ub

- bahwa terkait dengan PT Starlight Garment yang berkedudukan di Kab.


Semarang, maka kewenangan pengawasan ada di BLH Kab. Semarang;
ka

- bahwa pengawasan yang dilakukan adalah dengan melihat potensi


ep

dampak dari kegiatan pelaku usaha tersebut, karena potensi dampak


ah

pencemaran yang terjadi bisa dalam satu wilayah ataupun lintas wilayah
R

sehingga kewenangan pengawasan bisa di tingkat Kabupaten ataupun


es

lintas Kabupaten ;
M

ng

on

Halaman 18 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa pengawasan tersebut tertuang dalam bentuk laporan yang dibuat

si
oleh pengawas Kabupaten dan juga disampaikan ke tingkat Propinsi
meskipun tidak semuanya ;

ne
ng
- bahwa terkait dengan PT Starlight yang disampaikan ke tingkat propinsi
hanya rekap laporannya saja ;

do
gu - bahwa terkait dengan perkara ini pelanggaran diketahui oleh Reskrimsus
Polda Jateng, dalam hal ini ada unsur pengelolaan yang luput dari
Pembina Kabupaten atau yang lain ;

In
A
- bahwa setelah ahli berkoordinasi ke Pengawas Kabupaten lewat
telephone karena sifatnya konsultatif ahli tanyakan, hasilnya untuk PT
ah

lik
yang bersangkutan masih bisa memiliki ketaatan yang belum sesuai,
karena sudah ada TPS-nya tetapi belum ada ijin ;
am

ub
- bahwa dari hasil analisa laboratorium atas sample tersebut dari 11
parameter yang ada terdeteksi adanya limbah B3 yang berupa Barium
(Ba) hasil 1,621, Boron (B) hasil 4,365, Chrom (Cr) hasil 0,054, Seng
ep
k

(Zn) hasil 0,031 ;


ah

- bahwa dengan telah terdeteksinya limbah B3 pada sampel tersebut


R

si
maka bahan dikategorikan limbah B3, karena meskipun hanya 1
parameter yang terdeteksi maka tetap dikategorikan limbah B3 tanpa

ne
ng

melihat berapapun hasil analisa kandungannya karena kategori limbah


B3 hanya melihat zat yang terkandung didalam bahan ;

do
- bahwa hasil pembinaan oleh pengawas tingkat Kabupaten adalah
gu

menyarankan, dan bisa dilakukan secara lisan, seperti yang ahli lakukan
dengan menelepon pengawas Kabupaten setelah ada laporan perkara
In
A

ini dan hasilnya di PT yang bersangkutan sudah ada TPS-nya namun


belum sesuai dan perlu dibenahi ;
ah

lik

- bahwa untuk pengawasan dan pembinaan dilakukan di tingkat


Kabupaten dan ahli belum mendapatkan laporannya ;
m

ub

- bahwa dumping secara prinsip adalah membuang limbah B3 pada suatu


media lingkungan hidup berupa tanah, sungai, laut, udara ;
ka

- bahwa ahli hanya membaca dan melihat data-datanya dari penyidik dan
ep

foto. Dumping yang terjadi tersebut dumping ke atas tanah yang tidak
ah

begitu luas ;
R

- bahwa untuk sisa pembakaran batu bara menghasilkan 2 jenis limbah


es

yakni bottom ash dan fly ash. Bottom ash adalah kerak atau arang sisa
M

ng

pembakaran yang ada di boiler, sedangkan fly ash adalah abu dari
on

Halaman 19 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembakaran batu bara yang merupakan tangkapan dust colektor/filter

si
yang ada di cerobong asap boiler ;
- bahwa limbah tersebut terkena hujan dan meresap ke dalam tanah maka

ne
ng
kandungan unsur bahaya akan berpotensi mencemari lingkungan hidup;
- bahwa di dalam PP 101 /2014 tersebut hanya mencantumkan list zat

do
gu kandungannya saja tanpa mencantumkan besaran kandungannya,
sehingga suatu bahan bisa dikategorikan limbah B3 bila ada kandungan
zat sesuai list PP 101/2014 tanpa melihat besaran kandungannya ;

In
A
- bahwa untuk melihat suatu bahan masuk kategori limbah B3 hanya bisa
dilakukan melalui laboratorium ;
ah

lik
- bahwa tidak ada suatu lembaga khusus yang dapat menilai bahan yang
menghasilkan limbah B3 ;
am

ub
- bahwa BLH untuk melihat atau mendeteksi pemakaian bahan penghasil
limbah B3 oleh pelaku usaha hanya dengan melihat PP-nya, sebagai
misal untuk industry tekstil pasti memakai bahan-bahan penghasil limbah
ep
k

B3;
ah

- bahwa untuk PT Starlight berdasarkan list masuk kategori II penghasil


R

si
limbah B3 ;
- bahwa kategori penghasil limbah baru ada pada PP no 101/2014 dan

ne
ng

saat kejadian di PT Starlight belum disosialisasikan meskipun sudah


berlaku sejak 30 Oktober 2015 ;

do
- bahwa dalam PP No. 101/2014 tersebut ada 2 kategori penghasil limbah
gu

yakni kategori I dan kategori II, dimana keduanya berbeda pada cara
penanganan/ perlakuannya, untuk PT Starlight masuk kategori II yang
In
A

penanganannya seharusnya dikenai sanksi administratif saja, namun


karena penanganan PT Starlight sudah terlanjur ke ranah pidana ;
ah

lik

- bahwa kejadian ini terjadi karena sosialisasi dari PP No. 101/2014


tersebut baru dilakukan pada kalangan tertentu saja, bahkan ahli sendiri
m

ub

baru menerima sosialisasi sekitar awal bulan Januari 2016 ;


- bahwa untuk kategori I : bersifat korosif, infeksius, dsb;
ka

- bahwa untuk kategori II dilakukan tanpa melalui prosedur, limbah bisa di


ep

re-use/digunakan kembali ;
ah

- bahwa limbah sisa pembakaran batu bara yang berupa bottom ash dan
R

fly ash tersebut termasuk ringan karena bisa di re-use sebagai contoh
es

diolah menjadi semen, bata untuk tembok, dsb tetapi pengolahannya


M

ng

harus ada ijin ;


on

Halaman 20 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa hasil Lab BP TPPI menggunakan 11 parameter kunci untuk

si
limbah padat, apapun hasil labnya, bila mengandung zat yang tercantum
dalam daftar (list) harus diolah sesuai dengan aturannya tanpa melihat

ne
ng
nilai kandungannya ;
- bahwa untuk pelaku usaha yang menggunakan batu bara, wajib ada ijin

do
gu TPS (Tempat penyimpanan sementara) dan limbahnya harus dikemas
dan disimpan di TPS tersebut ;
- bahwa proses pengajuan ijin tersebut diawali dari permohonan ijin dari

In
A
pelaku usaha setelah itu dalam jangka waktu paling lama 14 hari ada
verifikasi apakah sudah memenuhi syarat tehnis atau belum bila belum
ah

lik
memenuhi syarat tehnis dikembalikan lagi untuk dipenuhi persyaratan
tehnisnya, setelah persyaratan tehnis dipenuhi dan ada rekomendasi dari
am

ub
verifikator diajukan lagi diproses dan bila dalam 45 hari setelah
pengajuan meskipun ijin belum turun maka dianggap telah mempunyai
ijin, namun pengelolaannya harus sesuai aturan ;
ep
k

- bahwa untuk penghasil limbah B3 harus ada ijin menyimpan (Tempat


ah

penyimpanan sementara), karena untuk penghasil limbah kewajibannya


R

si
mengelola limbah B3 yang dihasilkannya atau timbulannya ;
- bahwa penghasil limbah tidak boleh menyimpan lebih dari 180 hari ;

ne
ng

- bahwa persyaratan tehnis bangunan TPS harus berbentuk bangunan


permanen, kuat, ada ventilasi, ada atap dan dikunci, selain itu ada

do
penanggungjawab kunci ;
gu

- bahwa barang bukti sampel tersebut adalah bottom ash dan fly ash yang
telah bercampur
In
A

- bahwa permohonan yang telah diajukan dan belum turun ijinnya lebih
dari 45 (empat puluh lima) hari maka dianggap telah mempunyai ijin, hal
ah

lik

tersebut tertuang dalam pasal 9 PERMEN No. 30 Tahun 2009 ;


- bahwa untuk limbah dari PT Starlight yang berupa bottom ash dan fly
m

ub

ash tersebut tingkat bahayanya ringan, karena limbah bisa dire-use


digunakan untuk keperluan lain, bahwa tingkat bahaya limbah ini hanya
ka

pada Lingkungan Hidup bukan pada manusia;


ep

- bahwa barang bukti tersebut tidak berbahaya bila disentuh/tersentuh


ah

tangan, tetapi kalau masuk ke tubuh baru bisa berbahaya ;


R

- bahwa batu bara yang sudah berbentuk briket tersebut tidak ada
es

limbahnya habis terbakar.


M

ng

on

Halaman 21 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum terdakwa mengajukan surat- surat

si
bukti ke persidangan, yakni berupa :
T-1 : Surat PT. Starlight Garment Semarang Nomor : 246/SGS/VII/2014

ne
ng
tanggal 04 Juli 2014 perihal ijin tempat penyimpanan limbah B3
yang ditujukan kepada Kepala BLH Kab. Semarang ;

do
gu T-2 : Surat tanda terima Nomor : 246/SGS/VII/2014 tanggal 04 Juli
2014 dari PT. Starlight Garment Semarang kepada BLH Kab.
Semarang yang ditandatangani oleh Sukamto ;

In
A
T-3 : Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Semarang Nomor : 660.3/tps-lb3/187/2015 tanggal 22 Mei 2015
ah

lik
tentang Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun Kepada PT. Starligh Garment Semarang;
am

ub
T-4 : Surat Perjanjian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) No.015/SNLJ/IX/2014 tanggal 01 September 2014
antara PT. Starlight Garment Semarang dengan CV. Sun Nur
ep
k

Logam Jaya ;
ah

T-5 : Surat Perjanjian Kontrak Kerja No.: 2/SPK/CBQ/IX/2014 tanggal


R

si
12 September 2014 antara Wicaksono mewakili PT. Starlight
Garment Semarang dengan Sulamto mewakili atas nama CV.

ne
ng

Berkah Qualam ;
T-6 : Surat Perjanjian Kontrak Kerja No.:1/SPK/CGM/XI/2014 tanggal

do
12 September 2014 antara Wicaksono mewakili PT. Starlight
gu

Garment Semarang dengan Jumaroh mewakili atas nama CV.


Giyant Makmur;
In
A

T-7 : Surat Perjanjian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) No.01/PWP/III/2015 tanggal 02 Maret 2015 antara
ah

lik

PT. Starlight Garment Semarang dengan PT. Prolindo Westrans


Persada dan PT. JOBS COLOURING ;
m

ub

T-8 : Surat Perjanjian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) No.02/PWP/VIII/2015 tanggal 03 Agustus 2015
ka

antara PT. Starlight Garment Semarang dengan PT. Prolindo


ep

Westrans Persada dan PT. JOBS COLOURING ;


ah

T-9 : Buku nomor surat keluar PT. Starlight Garment Semarang.


R

Surat-surat bukti yang diajukan oleh Penasihat Hukum terdakwa telah


es

dilegalisir dan bermaterai cukup lalu di persidangan surat- surat bukti


M

ng

on

Halaman 22 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut diperlihatkan kepada Penuntut Umum sehingga dapat dipergunakan

si
untuk memperkuat pembuktian dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa di persidangan terdakwa telah memberikan

ne
ng
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
- bahwa terdakwa bergabung dengan Mr Song Kuang Han sejak tahun

do
gu 2012, saat itu Mr. Song Kuang Han merekrut tenaga kerja di Tiongkok;
- bahwa pendidikan terdakwa setara dengan SMA dan ada ijasahnya ;
- bahwa terdakwa di PT Starlight sebagai Kepala Pabrik (Factory

In
A
Manager) yang mengatur semuanya terkait dengan proses produksi ;
- bahwa PT Starlight kepunyaan Mr. Song Kuang Han warga Negara
ah

lik
Tiongkok, dan di Indonesia PT Starlight Garment ada sekitar 7 (tujuh)
atau 8 (delapan) perusahaan ;
am

ub
- bahwa di PT Starlight Kab. Semarang yang berkedudukan di Tegalpanas
sebagai pimpinan paling atas adalah Mr Song Kuang Han ;
- Bahwa PT Starlight Garment bergerak di bidang pakaian jadi untuk
ep
k

ekspor ;
ah

- bahwa jumlah pegawai di PT Starlight sebanyak lebih 2000 (dua ribu)-an


R

si
orang ;
- bahwa terdakwa sebagai Factory Manager mempunyai tugas mengurusi

ne
ng

pabrik dari mengurus bahan baku sampai dengan pakaian jadi untuk
ekspor ;

do
- bahwa mesin yang dipakai di PT Starlight antara lain mesin jahit, mesin
gu

potong kain, juga mesin boiler ;


- bahwa untuk mesin boiler pada awalnya memakai bahan bakar solar,
In
A

dan sejak tahun 2014 memakai batu bara sebagai bahan bakarnya ;
- bahwa di PT Starlight hanya menggunakan 1 (satu) buah mesin boiler
ah

lik

yang beroperasi tiap hari, kecuali jam istirahat siang ;


- bahwa untuk limbah batu bara tersebut tanggungjawab HRD, terdakwa
m

ub

khusus mengurusi produksi, terdakwa orang asing tidak paham akan


hukum yang berlaku di Indonesia ;
ka

- bahwa terdakwa pernah menandatangani surat pelimpahan kewenangan


ep

antara Mr. Song Kuang Han dengan terdakwa, tetapi tidak pernah baca
ah

dan tidak tahu karena terdakwa tidak bisa bahasa Indonesia dan tidak
R

ada yang menerjemahkannya ;


es

- bahwa untuk Akta Pendirian PT Starlight Garmen terdakwa pernah lihat


M

ng

karena ditempel di tembok kantor perusahaan ;


on

Halaman 23 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa untuk komunikasi sehari-hari tidak ada penerjemah, hanya ada

si
beberapa orang bagian produksi saja yang bisa berkomunikasi dengan
terdakwa ;

ne
ng
- bahwa saat petugas dari Polda Jateng datang ke PT Starlight terkait
limbah yang menemui HRD, terdakwa tidak tahu, terdakwa tahu dari

do
gu laporan HRD, dan saat itu tanggapan terdakwa “kalau bermasalah harus
diperbaiki” ;
- bahwa mengenai temuan penyidik Polda terkait limbah, kami tahu

In
A
setelah ke Lingkungan Hidup dan katanya harus ada ijin lalu ijin diurus
HRD ;
ah

lik
- bahwa limbah batu bara berbentuk serpihan-serpihan kecil dan biasanya
diambil rekanan/pihak ketiga ;
am

ub
- bahwa tentang perijinan diurusi oleh HRD, tidak pernah bilang tentang
ijin penampungan limbah sisa pembakaran batu bara. Untuk sekarang
ijin penampungan limbah sisa pembakaran batu bara sudah ada. Dulu
ep
k

tidak ada ijin karena kita tidak tahu, setelah polisi datang baru tahu harus
ah

ada ijinnya ;
R

si
- bahwa Mr. Song Kuang Han sibuk mengurusi banyak pabrik sehingga
tidak bisa urus pabriknya satu-satu lalu terdakwa diminta untuk urus

ne
ng

pabriknya yang disini ;


- bahwa setelah menandatangani surat pelimpahan kewenangan tersebut

do
tanggungjawab pabrik ada pada terdakwa ;
gu

- bahwa terdakwa melakukan pengawasan ke bagian produksi, juga


personil, selain itu ada laporan kinerja karyawan dalam bentuk data di
In
A

komputer ;
- bahwa mengenai limbah sisa pembakaran batu bara yang diletakkan
ah

lik

diatas tanah di belakang ruang boiler tersebut benar karena ada


pelebaran jalan di lingkungan pabrik, sebelum ada pelebaran jalan
m

ub

limbah selama ini diletakkan di tempat penampungan, setelah pelebaran


ada sebagian kecil limbah yang diletakkan diluar penampungan ;
ka

- bahwa untuk pengurusan boiler dan limbah ada yang mengurusi sendiri ;
ep

- bahwa terdakwa lapor ke Mr Song Kuang Han hanya melalui telephone ;


ah

- bahwa Mr Song Kuang Han jarang mengunjungi pabriknya, dan tidak


R

ada jadwal tetap kunjungan.


es

Menimbang, bahwa di persidangan telah diajukan barang- barang bukti


M

ng

berupa:
on

Halaman 24 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• ½ m³ limbah B3 jenis fly ash, bottom ash di lokasi TPS (Tempat

si
Penyimpanan Sementara) yang belum dilengkapi dengan izin ;
• 3 m³ limbah B3 jenis fly ash bottom ash di lokasi dumping

ne
ng
Terhadap barang- barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan dari Ketua
Pengadilan Negeri Ungaran sebagaimana ditentukan oleh Pasal 38 Undang-

do
gu undang Nomor 8 Tahun 1981, dan selama persidangan berlangsung barang-
barang bukti tersebut sebagaimana dalam foto Berita Acara Penyidikan
(BAP) telah diperlihatkan kepada para saksi, terdakwa lalu para saksi serta

In
A
terdakwa mengenalinya sehingga barang- barang bukti tersebut dapat
dipergunakan untuk memperkuat pembuktian dalam perkara ini ;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasar alat- alat bukti yang diajukan ke
persidangan yang terdiri dari keterangan saksi- saksi, ahli, surat bukti dan
am

ub
keterangan terdakwa yang dihubungkan dengan barang- barang bukti di
persidangan ditemukan fakta- fakta hukum sebagai berikut :
- Bahwa PT. STARLIGHT GARMENT Semarang merupakan perusahaan
ep
k

yang berkedudukan di Tegalpanas, Secang, Kec. Jimbaran Kab.


ah

Semarang dengan bidang garmen-pakaian jadi untuk ekspor dipimpin


R

si
oleh Song Kuang Han yang memiliki perusahaan sejenis berjumlah 8
(delapan) sedangkan jumlah karyawan PT. STARLIGHT GARMENT

ne
ng

Semarang sekira 2.700 (dua ribu tujuh ratus) orang dan terdakwa
direkrut oleh Song Kuang Han sejak tahun 2012, saat itu Song Kuang

do
Han yang merekrut tenaga kerja di Tiongkok ;
gu

- bahwa lokasi PT Starlight dekat dengan perumahan hanya berjarak ± 50


m (lima puluh meter) namun ada pagar tembok pembatas keliling
In
A

lingkungan pabrik ;
- bahwa terdakwa di PT Starlight sebagai Kepala Pabrik (Factory
ah

lik

Manager) yang mengatur semuanya terkait dengan proses produksi dan


sejak 2 Januari 2012 mendapat pelimpahan wewenang dari Song Kuang
m

ub

Han untuk menjalankan operasional perusahaan PT. STARLIGHT


GARMENT Semarang mulai dari proses import hingga eksport, juga
ka

bertanggung jawab terhadap operasional mesin boyler dan washing yang


ep

ada pada PT. STARLIGHT GARMENT Semarang ;


ah

- bahwa pada awalnya mesin boyler dalam pengoperasiannya


R

menggunakan bahan solar, kemudian pada tahun 2014 mesin boyler


es

menggunakan bahan batu bara. Hasil dari pembakaran mesin boyler


M

ng

dengan bahan batu bara berupa limbah fly ash dan bottom ash ;
on

Halaman 25 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- bahwa limbah yang dihasilkan sebanyak ± 10 % (sepuluh persen) dari

si
bahan bakunya jadi limbahnya ± 150 (seratus lima puluh) s/d 200 (dua
ratus) kilogram tiap harinya. Limbah hanya diletakan/ dionggokkan tidak

ne
ng
dimasukkan karung ;
- bahwa pada PT STARLIGHT GARMENT Semarang terdapat 2 (dua)

do
gu tempat penyimpanan limbah ; yang pertama di Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) di dekat ruang boiler/emperan ruang terbuka dan ada
atapnya, yang kedua teronggok di atas tanah dipojokan diluar ruang

In
A
boiler tanpa atap dikelilingi seng dengan jalan masuk yang sempit ;
- bahwa dari hasil analisa laboratorium atas sample yang diambil Polisi
ah

lik
dari PT. STARLIGHT GARMEN Semarang tersebut dari 11 parameter
yang ada terdeteksi adanya limbah B3 yang berupa Barium (Ba) hasil
am

ub
1,621, Boron (B) hasil 4,365, Chrom (Cr) hasil 0,054, Seng (Zn) hasil
0,031.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
ep
k

apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Terdakwa dapat


ah

dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;


R

si
Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu
tindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh

ne
ng

unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya ;


Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut

do
Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif/ pilihan, yaitu :
gu

Pertama : Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 102 UU No. 32


Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
In
A

Lingkungan Hidup ;
Atau
ah

lik

Kedua : Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 104 UU No. 32


Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
m

ub

Lingkungan Hidup.
Menimbang, bahwa oleh karena bentuk susunan dakwaan yang disusun
ka

oleh Penuntut Umum terhadap diri terdakwa demikian, sehingga Majelis


ep

Hakim mempunyai kewenangan untuk langsung memilih bentuk dakwaan


ah

yang berhubungan dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan


R

yakni dakwaan kedua sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
es

104 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


M

ng

Lingkungan Hidup yang isinya sebagai berikut :


on

Halaman 26 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setiap orang yang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke
media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal

si
60, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

ne
ng
Sedangkan Pasal 60 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 berisi sebagai
berikut :
Setiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke

do
gu media lingkungan hidup tanpa izin.

Menimbang, bahwa dari isi pasal tersebut Majelis Hakim menguraikan

In
A
unsur- unsur yang terkandung dari pasal dakwaan sebagai berikut :
1. Setiap orang ;
ah

2. melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan

lik
hidup ;
3. Tanpa izin.
am

ub
Pertimbangan unsur pertama : setiap orang
Menimbang, bahwa setiap orang dalam unsur ini menunjuk pada subjek
ep
hukum yang dijadikan terdakwa oleh Penuntut Umum dan diajukan ke
k

persidangan, apakah subjek hukum tersebut berupa seseorang atau badan


ah

R
hukum yang selanjutnya terhadap subjek hukumnya akan dipertimbangkan

si
dapat dimintakan pertanggunganjawaban didepan hukum khususnya

ne
ng

ketentuan pidana yang berlaku ;


Menimbang, bahwa setelah melalui pemeriksaan di persidangan yang
dimulai dengan mendasarkan Pasal 155 Undang-undang Nomor 8 Tahun

do
gu

1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Ketua


Majelis Hakim telah menanyakan kepada terdakwa perihal identitas diri
In
A

terdakwa kemudian pembacaan dakwaan oleh Penuntut Umum telah


terungkap bahwa subjek hukum dalam perkara ini adalah seseorang
ah

lik

bernama CAO KEFENG bin CAO YIO LI yang seluruh identitasnya termuat
dalam surat dakwaan tersebut dan identitasnya telah sesuai pula dengan
keterangan saksi- saksi yang dibenarkan oleh terdakwa sendiri, sehingga
m

ub

mendasarkan pada kondisi demikian Majelis Hakim memperoleh keyakinan


ka

bahwa subjek hukum dalam perkara ini telah benar yaitu seseorang
ep

terdakwa yang bernama CAO KEFENG bin CAO YIO LI, dengan demikian
tidak terdapat kekeliruan orang (eror in persona) dalam perkara yang
ah

diajukan oleh Penuntut Umum ini ;


es

Menimbang, bahwa berdasar pada pertimbangan tersebut maka unsur


M

ng

setiap orang dalam dakwaan Penuntut Umum menurut hemat Majelis Hakim
telah terpenuhi menurut hukum.
on

Halaman 27 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pertimbangan hukum unsur kedua : melakukan dumping limbah dan/atau
bahan ke media lingkungan hidup

ne
ng
Menimbang, bahwa dari unsur tersebut perlu diuraikan pengertian dari
kata- kata yang bahagian dari unsur kedua ini ;

do
gu Menimbang, bahwa dumping menurut Pasal 1 angka (24) Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup jo Pasal 1 angka (12) Peraturan Pemerintah Nomor 101

In
A
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
menyebutkan bahwa dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang,
ah

lik
menempatkan, dan/atau memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah,
konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media
am

ub
lingkungan hidup tertentu ; sedangkan Pasal 1 angka (2) undang-undang
tersebut memberikan arti limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Selanjutnya Pasal 1 angka (21) mengartikan bahan berbahaya dan beracun
ep
k

yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain


ah

yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung


R

si
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta

ne
ng

kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Kemudian, Pasal 1


angka (22) Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut

do
Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung
gu

B3 ;
Menimbang, bahwa penguraian terhadap pengertian unsur kedua
In
A

ini agar berfungsi untuk membuktikan dakwaan Penuntut Umum


maka perlu menghubungkan dengan fakta- fakta hukum di
ah

lik

persidangan, PT. STARLIGHT GARMENT Semarang merupakan


perusahaan yang berkedudukan di Tegalpanas, Secang, Kec. Jimbaran Kab.
m

ub

Semarang dengan bidang garmen-pakaian jadi untuk ekspor dipimpin oleh


Song Kuang Han yang memiliki perusahaan sejenis berjumlah 8 (delapan).
ka

Terdakwa di PT Starlight sebagai Kepala Pabrik (Factory Manager) yang


ep

mengatur semuanya terkait dengan proses produksi dan sejak 2 Januari


ah

2012 mendapat pelimpahan wewenang dari Song Kuang Han untuk


R

menjalankan operasional perusahaan PT. STARLIGHT GARMENT


es

Semarang mulai dari proses import hingga eksport, juga bertanggung jawab
M

ng

terhadap operasional mesin boyler dan washing yang ada pada PT.
on

Halaman 28 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
STARLIGHT GARMENT Semarang. limbah yang dihasilkan sebanyak ± 10

si
% (sepuluh persen) dari bahan bakunya jadi limbahnya ± 150 (seratus lima
puluh) s/d 200 (dua ratus) kilogram tiap harinya. Limbah hanya diletakan/

ne
ng
dionggokkan tidak dimasukkan karung. Pada PT STARLIGHT GARMENT
Semarang terdapat 2 (dua) tempat penyimpanan limbah ; yang pertama di

do
gu Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) di dekat ruang boiler/emperan ruang
terbuka dan ada atapnya, yang kedua teronggok di atas tanah dipojokan
diluar ruang boiler tanpa atap dikelilingi seng dengan jalan masuk yang

In
A
sempit. Hasil analisa laboratorium atas sample yang diambil Polisi dari PT.
STARLIGHT GARMEN Semarang tersebut dari 11 parameter yang ada
ah

lik
terdeteksi adanya limbah B3 yang berupa Barium (Ba) hasil 1,621, Boron (B)
hasil 4,365, Chrom (Cr) hasil 0,054, Seng (Zn) hasil 0,031.
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap pertanggungjawaban terdakwa selaku
orang yang menerima pelimpahan wewenang dari Song Kuang Han selaku
pemberi wewenang, Majelis Hakim mendasarkan pada ajaran atau doktrin
ep
k

pertanggungjawaban pidana terhadap korporasi khususnya doctrine of


ah

delegation dan doctrine of identification. Doctrine of delegation menyatakan


R

si
bahwa salah satu alasan untuk dapat membenarkan pertanggungjawaban
secara vikarius yakni adanya pendelegasian wewenang dari seseorang

ne
ng

kepada orang lain untuk melaksanakan kewenangan yang dimilikinya,


sedangkan doctrine of identification menyatakan perbuatan yang dapat

do
dianggap sebagai tindak pidana yang dilakukan oleh personil korporasi
gu

adalah hanya apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh personil


korporasi yang memiliki kewenangan untuk dapat bertindak sebagai directing
In
A

mind dari korporasi tersebut. Secara formil yuridis directing mind dapat
diketahui dari anggaran dasar korporasi dan surat- surat keputusan pengurus
ah

lik

yang berisi pengangkatan pejabat- pejabat atau para manager yang mengisi
jabatan- jabatan tertentu dan pemberian wewenang wewenang untuk
m

ub

melaksanakan tugas dan kewajiban yang terkait dengan jabatan tersebut ;


Menimbang, bahwa beberapa prinsip yang mendasar yang harus
ka

diterapkan agar pendayagunaan pengelolaan limbah B3 dapat berjalan


ep

dengan baik, yakni :


ah

1. Polluter must be pay principle, yaitu pencemar harus membayar semua


R

biaya yang diakibatkannya ;


es

2. Cradle to grave principle, yaitu pengawasan mulai dari dihasilkan sampai


M

ng

di buang atau ditimbunnya limbah B3 ;


on

Halaman 29 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Pengolahan dan penimbunan limbah B3 diusahakan dilakukan sedekat

si
mungkin dengan sumbernya ;
4. Non discriminatory principle, yaitu semua limbah harus diberlakukan

ne
ng
sesuai dengan persyaratan penanganannya ;
5. Sustainable development, yaitu pembangunan berkelanjutan.

do
gu Menimbang, bahwa mendasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim
berkesimpulan terdakwa yang menerima kuasa pelimpahan wewenang dari
Song Kuang Han selaku direktur sesuai dalam Akta Pendirian Perseroan

In
A
Terbatas PT. STARLIGHT GARMENT Semarang Nomor 15 tanggal 04
September 2007 mengakibatkan terdakwa beralih status sebagai pengurus
ah

lik
dari korporasi sehingga secara konsekuensi yuridis terdakwa bertanggung
jawab terhadap pengoperasian korporasi tersebut, dan pemberian
am

ub
pelimpahan kewenangan antara Song Kuang Han terhadap terdakwa secara
vikarius yakni adanya pendelegasian wewenang dari seseorang kepada
orang lain untuk melaksanakan kewenangan yang dimilikinya, sehingga
ep
k

Song Kuang Han terlepas dari kewajiban hukum yang melekat pada dirinya
ah

selama berada di wilayah Indonesia dan terdakwa yang mendapat


R

si
pelimpahan wewenang tersebut dalam menjalankan operasional korporasi
(perusahaan) tidak sesuai dengan prinsip- prinsip pendayagunaan

ne
ng

penanganan limbah khususnya Cradle to grave principle, yaitu pengawasan


mulai dari dihasilkan sampai di buang atau ditimbunnya limbah B3 dan Non

do
discriminatory principle, yaitu semua limbah harus diberlakukan sesuai
gu

dengan persyaratan penanganannya ;


Menimbang, bahwa dengan pertimbangan- pertimbangan tersebut
In
A

Majelis Hakim berkeyakinan unsur kedua ini telah terpenuhi dan terbukti
menurut hukum.
ah

lik

Pertimbangan unsur ketiga : Tanpa izin


m

ub

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu memberikan pengertian dari izin


yang didasarkan pada ketentuan perundang-undangan dan doktrin yang
ka

dikenal ;
ep

Menimbang, bahwa dalam Pasal 1 angka 35 Undang-undang Nomor 32


ah

Tahun 2009 disebutkan bahwa izin lingkungan adalah izin yang diberikan
R

kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang wajib
es

amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan


M

ng

lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/ atau
on

Halaman 30 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan. Selanjutnya dalam Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor

si
27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan menyebutkan bahwa izin lingkungan
adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/

ne
ng
atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL- UPL dalam rangka perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha

do
gu dan/ atau kegiatan ;
Menimbang, bahwa di dalam kamus hukum, izin (vergunning) dijelaskan
sebagai izin dari pemerintah berdasarkan undang-undang atau peraturan

In
A
perundang-undangan atau peraturan pemerintah yang disyaratkan untuk
perbuatan yang pada umumnya memerlukan pengawasan khusus, tetapi
ah

lik
yang pada umumnya tidak dianggap sebagai hal- hal yang sama sekali tidak
dikehendaki ;
am

ub
Menimbang, bahwa Bagir Manan mengemukakan bahwa izin terbagi
atas dua yakni izin dalam arti luas dan sempit. Izin dalam arti luas berarti
suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-
ep
k

undangan untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan


ah

tertentu yang secara umum dilarang. Pendapat Bagir Manan selaras dengan
R

si
pendapat yang dikemukakan oleh N.M. Spelt dan J.B.J.M ten Berge yang
disunting oleh Philipus M. Hadjon membagi pengertian izin dalam arti luas

ne
ng

dan sempit. Dalam arti luas, izin adalah suatu persetujuan dari penguasa
berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam

do
keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan- ketentuan larangan
gu

perundangan ; sedangkan dalam arti sempit, izin adalah pengikatan-


pengikatan pada suatu peraturan izin pada umumnya didasarkan pada
In
A

keinginan pembuat undang-undang untuk menghalangi keadaan- keadaan


yang buruk.
ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim menguraikan fakta- fakta


hukum dengan mendasarkan pada keterangan saksi- saksi, ahli dan
m

ub

terdakwa yang dihubungkan dengan barang- barang bukti yang bertujuan


untuk mempertimbangkan unsur tanpa izin, yakni sebagai berikut bahwa PT.
ka

STARLIGHT GARMENT Semarang merupakan perusahaan yang


ep

berkedudukan di Tegalpanas, Secang, Kec. Jimbaran Kab. Semarang


ah

dengan bidang garmen-pakaian jadi untuk ekspor yang dalam


R

pengoperasiannya menggunakan mesin boiler yang semula menggunakan


es

bahan solar, kemudian pada tahun 2014 mesin boiler menggunakan bahan
M

ng

batu bara. Hasil dari pembakaran mesin boyler dengan bahan batu bara
on

Halaman 31 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa limbah fly ash dan bottom ash. Limbah yang dihasilkan sebanyak ±

si
10 % (sepuluh persen) dari bahan bakunya jadi limbahnya ± 150 (seratus
lima puluh) s/d 200 (dua ratus) kilogram tiap harinya.

ne
ng
Menimbang, bahwa pada PT STARLIGHT GARMENT Semarang
terdapat 2 (dua) tempat penyimpanan limbah ; yang pertama di Tempat

do
gu Penyimpanan Sementara (TPS) di dekat ruang boiler/emperan ruang terbuka
dan ada atapnya, yang kedua teronggok di atas tanah dipojokan diluar ruang
boiler tanpa atap dikelilingi seng dengan jalan masuk yang sempit ;

In
A
Menimbang, bahwa selama berdirinya PT. STARLIGHT GARMENT
Semarang dari bukti- bukti yang diterima Majelis Hakim terungkap bahwa PT.
ah

lik
STARLIGHT GARMENT Semarang telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan
Perseroan Terbatas (PT) tertanggal 27 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh
am

ub
Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang di
Ungaran, Surat Ijin Bupati Semarang Nomor : 510.4/170/ IGP/2012
tertanggal 17 Desember 2012 tentang Ijin Gangguan, Surat Keterangan
ep
k

Domisili Nomor : 503/206/2007 tertanggal 11 September 2007 dari Kepala


ah

Desa Samban ;
R

si
Menimbang, bahwa sehubungan dengan hasil produksi dari PT.
STARLIGHT GARMENT Semarang berupa limbah fly ash dan bottom ash,

ne
ng

sebagaimana bukti yang diajukan Penasihat Hukum Terdakwa berupa T-1


menunjukkan bahwa PT. STARLIGHT GARMENT Semarang pernah

do
mengajukan permohonan ijin tempat penyimpanan limbah B3 tertanggal 04
gu

Juli 2014 kepada Kepala BLH Kab. Semarang, namun surat permohonan ini
tidak sesuai dengan surat bukti T-3 yang diajukan Penasihat Hukum
In
A

Terdakwa berupa Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten


Semarang Nomor : 660.3/tps-lb3/187/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang Izin
ah

lik

Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


kepada PT. Starlight Garment Semarang, dimana dalam konsiderans
m

ub

pertimbangan pada huruf (b) disebutkan bahwa surat permohonan dari PT.
STARLIGHT GARMENT Semarang Nomor 246/SGS/II/2015 tanggal 9
ka

Februari 2015, dan seterusnya ;


ep

Menimbang, bahwa apabila membandingkan kedua surat bukti tersebut


ah

yang sama- sama diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, terdapat


R

perbedaan waktu yang mencolok antara permohonan ijin dengan keputusan


es

Kepala Badan Lingkungan Kabupaten Semarang dimana Penasihat Hukum


M

ng

Terdakwa mendalilkan permohonan ijin diajukan pada tanggal 04 Juli 2014


on

Halaman 32 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sedangkan ijin yang dikeluarkan baru tahun 2015, Majelis Hakim menilai dalil

si
tersebut dikesampingkan karena telah senyatanya dalam konsiderans
pertimbangan dalam Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Nomor

ne
ng
660.3/tps-lb3/187/2015 tanggal 22 Mei 2015 pada huruf (b) disebutkan
permohonan ijin diajukan pada tanggal 9 Februari 2015, selain itu keputusan

do
gu tersebut dikeluarkan oleh instansi dan pejabat yang berwenang yang
mempunyai keabsahan tertinggi dibandingkan dengan surat permohonan
dari PT. STARLIGHT GARMENT Semarang ;

In
A
Menimbang, bahwa memperhatikan jalannya proses perkara sebelum
diajukan ke Pengadilan Negeri Ungaran, dimana proses penyelidikan dan
ah

lik
penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Tengah
dengan memperhatikan laporan polisi No.Pol.LP/A/63/II/2015 Reskrimsus
am

ub
tanggal 3 Februari 2015 yang dihubungkan dengan keterangan saksi- saksi
bernama Burhani Tjokro Handoko, Wiyanto yang memberikan keterangan di
persidangan dengan dibawah sumpah menyebutkan pada hari Kamis
ep
k

tanggal 13 Januari 2015 petugas Dit.Reskrimsus Polda Jateng mendatangi


ah

PT. STARLIGHT GARMENT Semarang dan mendapati limbah fly ash dan
R

si
bottom ash selanjutnya dilakukan penyidikan dengan mendatangi kembali
lokasi tersebut ;

ne
ng

Menimbang, bahwa dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik


Indonesia Nomor : 36/ KMA/SK/II/2013 tentang Pemberlakuan Pedoman

do
Penanganan Perkara Lingkungan Hidup menyebutkan perizinan lingkungan
gu

harus dipandang bukan sekedar formalitas administrasi belaka akan tetapi


merupakan instrumen pencegahan dan kontrol penting dalam pengelolaan
In
A

lingkungan hidup. Makna penting perizinan bukan hanya terletak pada


keberadaan formalnya semata, akan tetapi substansi dan implementasinya.
ah

lik

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim waktu- waktu


peristiwa hukum tersebut dapat disimpulkan proses pengajuan ijin dari PT.
m

ub

STARLIGHT GARMENT Semarang, Keputusan Kepala Badan Lingkungan


Hidup Kabupaten Semarang Nomor : 660.3/tps-lb3/187/2015 tanggal 22 Mei
ka

2015 dan penyelidikan- penyidikan Polda Jateng, izin terhadap limbah yang
ep

dihasilkan dari produksi berupa fly ash dan bottom ash tidak dapat berlaku
ah

secara retroaktif atau berlaku surut terhadap peristiwa atau kejadian


R

terdahulu atau sebelum dilakukannya penyelidikan-penyidikan oleh Polda


es

Jateng dengan kalimat lain izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B-


M

ng

3 diberlakukan sejak tanggal 09 Februari 2015 ;


on

Halaman 33 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa melalui nota

si
pembelaannya pada halaman (13) yang mendasarkan pada Pasal 9
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 dalam hal

ne
ng
terbitnya izin, perihal tersebut perlu diluruskan oleh Majelis Hakim bahwa
peraturan perundang-undangan sehubungan dengan izin selain telah

do
gu disebutkan oleh Majelis Hakim yakni Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009,
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012, perlu diketengahkan
ketentuan yang lain yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

In
A
Nomor 18 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 30 Tahun 2009 ;
ah

lik
Menimbang, bahwa yang menjadi permasalahan dalam penyebutan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 perihal
am

ub
izin oleh Penasihat Hukum Terdakwa, adalah dalil tidak tepat karena
sehubungan perizinan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
diatur secara tegas dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
ep
k

Nomor 18 Tahun 2009, bukanlah Peraturan Menteri Negara Lingkungan


ah

Hidup Nomor 30 Tahun 2009. Selain itu Majelis Hakim perlu membedakan
R

si
kedua Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup sebagai berikut :
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 :

ne
ng

1. Pengaturan dapat dilihat dari judul peraturan tersebut yakni Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;

do
2. Dalam Pasal 1 angka (6) disebutkan secara jelas pengertian izin
gu

pengelolaan limbah B3 ;
3. Ruang lingkup izin terdiri dari pengangkutan, penyimpanan sementara,
In
A

pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan, penimbunan ;


4. Tingkatan Izin dari Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati
ah

lik

5. Kadaluwarsa Proses Ijin disebutkan bahwa proses selama 45 hari,


namun setelah melewati waktu yang ditentukan tidak diatur (pasal 13) ;
m

ub

6. Ijin baru, dilakukan terhadap jenis, karakteristik, jumlah dan/ atau cara
pengelolaan limbah B3
ka

Sedangkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun


ep

2009 ;
ah

1. Pengaturan dapat dilihat dari judul peraturan tersebut yakni Tata


R

Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan


es

Berbahaya dan Beracun Serta Pengawasan Pemulihan Akibat


M

ng

on

Halaman 34 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah

si
Daerah ;
2. Tidak disebutkan pengetian izin pengelolaan limbah B3 ;

ne
ng
3. Ruang lingkup izin berupa penyimpanan sementara limbah B3,
pengumpulan limbah B3 skala provinsi dan kabupaten/ kota ;

do
gu 4. Tingkatan izin dari Gubernur, Walikota dan Bupati ;
5. Kadaluwarsa proses ijin diatur dalam Pasal 9 ayat (3) lewat waktu dalam
proses, dianggap sudah memiliki ijin ;

In
A
6. Ijin baru, dilakukan terhadap dilakukan terhadap jenis, karakteristik, dan/
atau cara penyimpanan dan pengumpulan limbah B3.
ah

lik
Menimbang, bahwa dari penguraian perbedaan kedua peraturan menteri
negara lingkungan hidup tersebut dapat disimpulkan khusus mengenai izin
am

ub
limbah B-3 diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
18 Tahun 2009 ; sedangkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 30 Tahun 2009 mengatur tentang penatalaksanaan dan pengawasan
ep
k

serta pemulihan akibat limbah B3. Jadi, proses perizinan hingga terbitnya izin
ah

diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun


R

si
2009 ;sedangkan penatalaksanaan dan pengawasan terhadap izin oleh
Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan

ne
ng

Hidup Nomor 30 Tahun 2009, sehingga mendasarkan pertimbangan tersebut


Majelis Hakim menilai dalil Penasihat Hukum Terdakwa terhadap proses izin

do
dengan mendasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
gu

Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tidak tepat dan harus dikesampingkan ;


Menimbang, bahwa mendasarkan pada pertimbangan- pertimbangan
In
A

hukum tersebut Majelis Hakim menilai PT. STARLIGHT GARMENT


Semarang belum mempunyai izin untuk pengelolaan limbah B-3 dalam hal ini
ah

lik

Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah berupa fly ash dan bottom
ash sehingga unsur ketiga ini telah terbukti dan terpenuhi, oleh karena itu
m

ub

seluruh dalil dari Penasihat Hukum terdakwa patut untuk dikesampingkan


atau ditolak ;
ka

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tersebut,


ep

ternyata perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dari pasal


ah

dakwaan Kedua Penuntut Umum dan dari kenyataan yang diperoleh selama
R

persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang
es

dapat melepaskan terdakwa dari pertanggunganjawaban pidana, baik


M

ng

sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis
on

Halaman 35 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa harus

si
dipertanggungjawabkan kepadanya ;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan terdakwa telah bersalah

ne
ng
melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum
tersebut, Majelis Hakim mendasarkan pada sekurang- kurangnya dua alat

do
gu bukti yang sah dan keyakinan bahwa terdakwa yang bersalah melakukan
perbuatan dalam surat dakwaan Penuntut Umum dan oleh karena itu
terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan selanjutnya dijatuhi pidana yang

In
A
setimpal dengan perbuatannya ;
Menimbang, bahwa dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
ah

lik
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur tidak
cukup hanya pidana penjara yang dijatuhkan terhadap terdakwa yang
am

ub
terbukti melakukan tindak pidana tersebut, namun ditambah dengan pidana
denda sedangkan pengganti denda yang tidak dibayar terdakwa Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 tidak mengaturnya sehingga Majelis Hakim
ep
k

mendasarkan pada Pasal 30 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Pidana ;


ah

Menimbang,bahwa dalam Pasal 30 ayat (2) Kitab Undang-undang


R

si
Hukum Pidana disebutkan bahwa jika pidana denda tidak dibayar, maka
diganti dengan pidana kurungan. Terhadap besarnya denda dan lamanya

ne
ng

pidana kurungan ditentukan dalam amar (dictum) putusan ini ;


Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa,

do
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan- keadaan yang
gu

memberatkan dan yang meringankan ;


Keadaan- keadaan yang memberatkan :
In
A

1. Perbuatan yang dilakukan terdakwa mencemarkan lingkungan hidup ;


2. Terdakwa seorang Warga Negara Asing (WNA) lalai melaksanakan
ah

lik

hukum yang berlaku di Indonesia


m

ub

Keadaan- keadaan yang meringankan :


1. PT. STARLIGHT GARMENT Semarang saat ini telah memiliki izin
ka

Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan


ep

Beracun ;
ah

2. Tenggang waktu pengoperasian PT. STARLIGHT GARMENT Semarang


R

yang menghasilkan limbah fly ash dan bottom ash dengan proses
es

penyelidikan Kepolisian belum terlalu lama ;


M

ng

3. Terdakwa belum pernah dihukum ;


on

Halaman 36 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap terdakwa tidak dilakukan penahanan dan

si
oleh karena tindak pidana yang terbukti terhadap terdakwa berupa pidana
penjara maka Majelis Hakim mendasarkan pada Pasal 193 ayat (2) huruf (a)

ne
ng
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) memerintahkan
supaya terdakwa ditahan ;

do
gu Menimbang, bahwa perihal barang-barang bukti yang diajukan di
persidangan terdiri dari :
• ½ m³ limbah B3 jenis fly ash, bottom ash di lokasi TPS (Tempat

In
A
Penyimpanan Sementara) yang belum dilengkapi dengan izin ;
• 3 m³ limbah B3 jenis fly ash bottom ash di lokasi dumping
ah

lik
Dirampas untuk dimusnahkan.
Menimbang, bahwa selain dijatuhi pidana, terdakwa dihukum pula
am

ub
dengan membebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini ;
Menimbang bahwa semua hal telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
ep
k

dalam putusan ini, maka penjatuhan pidana kepada Terdakwa telah


ah

dipandang adil dan memenuhi rasa keadilan bagi Terdakwa maupun


R

si
masyarakat ;
Menimbang, bahwa penjatuhan pidana berupa penjara terhadap diri

ne
ng

terdakwa yang berbeda dengan tuntutan yang diajukan oleh Penuntut Umum
didasarkan pada Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

do
1405 K/ Pid.Sus/2013 tanggal 20 Januari 2014 yang menerapkan pidana
gu

penjara terhadap pelaku tindak pidana dumping limbah dan/ atau bahan ke
media lingkungan hidup;
In
A

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim hak untuk


memperoleh lingkungan hidup yang sehat merupakan salah satu hak asasi
ah

lik

yang diatur dalam Universal Declaration of Human Rights,1948 (Art.25) jo


Art.11 International Convenant on Economic, Social and Cultural Rights
m

ub

(1966). Paragraf 1 UN Conference on the Environment di Stockholm tahun


1972, The Optional Protocol dari International Convenant on Economic,
ka

Social and Cultural Rights, Art.12 dan Laporan Akhir (1985) dari The World
ep

Expert Group on Environmental Law kepada The Brudtland Commision (Art.1


ah

dan 2), The UN. Conference on Environment and Development di Rio de


R

Janeiro pada tahun 1992 dan Pasal 28 H Undang-undang Dasar Negara


es

Republik Indonesia Tahun 1945.


M

ng

on

Halaman 37 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menurut Herbert L. Packer dalam bukunya berjudul The Limit of Criminal

si
Sanction, disebutkan bahwa sanksi pidana merupakan alat atau sarana
terbaik yang tersedia, yang kita miliki untuk menghadapi bahaya- bahaya

ne
ng
besar dan segera serta untuk menghadapi ancaman- ancaman dari bahaya.
Buku Duff, R.A., dalam bukunya A Reader on Punishment, Kaum

do
gu konsekuensialis berpendapat bahwa adanya pidana dibenarkan apabila
pidana itu membawa kebaikan, pidana mencegah kejadian yang lebih buruk
dan tidak ada alternatif lain yang dapat memberikan hasil yang setara

In
A
baiknya (atau buruknya).
Menimbang, bahwa selain itu penerapan asas ultimum remedium hanya
ah

lik
berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu pemidanaan terhadap
pelanggaran baku mutu air limbah, emisi dan gangguan. Dengan kata lain,
am

ub
pelanggaran terhadap selain baku mutu air limbah, emisi dan gangguan
berlaku asas premium remedium (mendahulukan pelaksanaan penegakan
hukum pidana).
ep
k

Menimbang, bahwa hukum pidana pada dasarnya bertujuan untuk


ah

melindungi jiwa dan kehormatan manusia dan harta benda. Fungsi hukum
R

si
pidana dalam tindak pidana lingkungan menjadi premium remedium termuat
dalam :

ne
ng

1. The Council of Europe Resolution 77 (28) menegaskan perlunya


kontribusi hukum pidana dalam rangka perlindungan terhadap

do
lingkungan hidup ;
gu

2. UN General Assembly Resolution No.45/121 tahun 1990 menerima


resolusi tentang proteksi lingkungan hidup dengan hukum pidana yang
In
A

diajukan oleh The Eight UN Congress on the Prevention of Crime and


the Treatment of Offenders ;
ah

lik

3. Rekomendasi dari The AIDP Preparatory Colloquium on the Application


of Criminal Law to Crime Against the Environment di Ottawa, Kanada
m

ub

tahun 1992 ;
4. International Meeting of Experts on Environmental Crime pada Maret
ka

1994 di Portland, Oregon, USA yang akhirnya dikenal dengan The


ep

Portland Draft menegaskan penggunaan sanksi pidana dalam kerangka


ah

perlindungan lingkungan dalam lingkup internasional, regional dan


R

domestik.
es

Menimbang, bahwa selain itu penjatuhan pidana khususnya penjara


M

ng

terhadap terdakwa bertujuan untuk memberikan efek jera kepada korporasi


on

Halaman 38 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada umumnya dan melindungi orang- orang yang akan mendapat

si
pelimpahan wewenang namun belum memiliki kemampuan (skill) dalam
kegiatan usaha juga bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang sehat

ne
ng
di Kabupaten Semarang pada khususnya yang sesuai dengan nilai- nilai
yang terkandung pada Pancasila pada sila Kedua dan Kelima yang

do
gu pengejawantahannya setiap orang berhak mendapat lingkungan yang sehat
dan bersih ;
Mengingat dan memperhatikan Pasal 104 Undang- undang Nomor 32

In
A
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Pasal 193 ayat 1 KUHAP, Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
ah

lik
Kekuasaan Kehakiman, Undang- undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
am

ub
Umum serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI:
1. Menyatakan terdakwa CAO KEFENG bin CAO YIO LI tersebut telah
ep
k

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana


ah

Melakukan Dumping Limbah ke Media Lingkungan Hidup Tanpa Izin ;


R

si
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa CAO KEFENG bin CAO YIO LI
oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan denda

ne
ng

sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), dengan ketentuan denda


tidak dibayar oleh terdakwa diganti dengan pidana kurungan selama 1

do
(satu) bulan ;
gu

3. Memerintahkan terdakwa untuk ditahan;


4. Menetapkan barang- barang bukti berupa :
In
A

1. ½ m³ limbah B3 jenis fly ash, bottom ash di lokasi TPS (Tempat


Penyimpanan Sementara) yang belum dilengkapi dengan izin ;
ah

lik

2. 3 m³ limbah B3 jenis fly ash bottom ash di lokasi dumping


Dirampas untuk dimusnahkan.
m

ub

5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp. 5.000,00


(lima ribu rupiah )
ka

Demikian diputuskan pada hari Selasa tanggal 05 April 2016 dalam


ep

rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ungaran oleh kami


ah

TRI RETNANINGSIH, S.H.,selaku Hakim Ketua, didampingi oleh LUSI EMMI


R

KUSUMAWATI , SH dan MAKMUR PAKPAHAN, S.H., M.H., masing-masing


es

selaku Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari Senin, tanggal
M

ng

11 April 2016 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dan
on

Halaman 39 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim - Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh ANIS JUNDRIANTO, SH.

si
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Ungaran dan ALDY
SLESVICTOR HERMON, SH Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

ne
ng
Ambarawa dan dihadapan Terdakwa, dengan Penasihat Hukumnya serta
Penerjemah.

do
gu HAKIM- HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

In
A
LUSI EMMI KUSUMAWATI , SH TRI RETNANINGSIH, S.H.,
ah

lik
MAKMUR PAKPAHAN, S.H., M.H
am

ub
PANITERA PENGGANTI

ANIS JUNDRIANTO, SH.


ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 40 dari 40 Putusan Nomor 61/Pid.Sus/2015/PN Unr


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Anda mungkin juga menyukai