u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 2143 K/Pid.Sus/2015
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara pidana pada tingkat kasasi telah memutuskan sebagai
do
gu berikut dalam perkara Terdakwa:
N a m a : HASAN ALATAS, S.E. ;
In
A
Tempat lahir : Bogor ;
Umur/tanggal lahir : 09 Desember 1975 ;
ah
lik
Jenis kelamin : Laki-laki ;
Kewarganegaraan : Indonesia ;
Tempat tinggal : Gang Sukarna Nomor 15 RT. 04/03
am
ub
Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor
Tengah, Kota Bogor ;
ep
A g a m a : Islam ;
k
Pekerjaan : Karyawan ;
ah
si
1. Penuntut Umum sejak tanggal 22 April 2014 sampai dengan tanggal 11 Mei
2014 ;
ne
ng
2. Hakim Pengadilan Negeri Bogor sejak tanggal 25 April 2014 sampai dengan
tanggal 24 Mei 2014 ;
do
gu
lik
ub
daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor, setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat dapat
ka
Bermula ketika saksi korban Mashasy alias Maya mengambil foto dirinya
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
putih yang diambil pada tanggal 12 Oktober 2012, di rumah orang tuanya
si
yang beralamat Jalan Mayjen H.S. Sukma Nomor 17 RT 01/02 Kelurahan
Ciawi, Kabupaten Bogor ;
ne
ng
Bahwa selanjutnya setelah saksi korban Mashasy alias Maya mengambil
foto-foto dirinya lalu oleh saksi korban disimpan dalam handphone merk
Smart Fren, kemudian pada tanggal lupa bulan April 2013, saksi korban
do
gu memberikan HP tersebut kepada Terdakwa Hasan Alatas, S.E. selaku
pacarnya dengan maksud akan dibayari/dibeli oleh Terdakwa namun saat
In
A
itu saksi korban belum sempat menghapus foto-foto atau gambar-gambar
dirinya yang berada dalam HP itu. Bahwa selanjutnya ketika saksi korban
ah
lik
memutuskan hubungan pacarannya dengan Terdakwa, hal itu membuat
Terdakwa menjadi sakit hati dan selanjutnya Terdakwa mengirimkan pesan
Chating via Whatsaap yang isinya : “Aku masih berusaha utk tdk
am
ub
mengupload foto2 sekuat tenaga aku tp aku ga tau sampe brp lama bs
bertahan Aku ingat kejadian 9 thn lalu”, “Maksud aku, aku gak tau sampe
ep
brp lm aku bs menahan diri aku utk tdk mengupload foto2 km, aku telah
k
sakit km”, “Semua krn kesalahan km sendiri Maya, dan kini semua akan
ah
berbalik kpd diri & keluarga km sendiri”, “Allah maha melihat & Allah maha
R
si
adil” ;
Bahwa selain itu juga Terdakwa mengancam saksi korban akan melakukan
ne
ng
upload atas foto-foto saksi korban dan upload fotonya saksi korban tersebut
akan disampaikan kepada ayahnya saksi korban yang bernama Saleh
do
gu
Alatas sehingga atas ancaman itu lalu pada tanggal 13 Agustus 2013, foto-
foto saksi korban pun oleh Terdakwa di upload dalam account Facebook
In
Maya Saleh Alatas, sehingga akibat dimuatnya foto milik saksi korban itu
A
lik
setengah telanjang ;
Perbuatan Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. tersebut di atas diatur dan
m
ub
diancam hukuman sebagaimana tersebut dalam Pasal 45 Ayat (1) juncto Pasal
27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
ka
Transaksi Elektronik;
ep
Atau
ah
Kedua
R
Primair:
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa ia Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. pada hari Selasa tanggal 13
si
Agustus 2013 sekira jam 16.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam tahun 2013 bertempat di Jalan Empang, Kelurahan Empang, Kecamatan
ne
ng
Bogor Selatan, Kota Bogor atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor, setiap orang yang menjadikan orang
lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi, perbuatan
do
gu Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bermula ketika saksi korban Mashasy alias Maya mengambil foto dirinya
In
A
dengan menggunakan celana dalam ungu dengan kaos dalam perempuan
putih yang diambil pada tanggal 12 Oktober 2012, di rumah orang tuanya
ah
lik
yang beralamat Jalan Mayjen H.S. Sukma Nomor 17 RT 01/02 Kelurahan
Ciawi, Kabupaten Bogor ;
Bahwa selanjutnya setelah saksi korban Mashasy alias Maya mengambil
am
ub
foto-foto dirinya lalu oleh saksi korban disimpan dalam handphone merk
Smart Fren, kemudian pada tanggal lupa bulan April 2013, saksi korban
ep
memberikan HP tersebut kepada Terdakwa Hasan Alatas, S.E. selaku
k
si
dirinya yang berada dalam HP itu. Bahwa selanjutnya ketika saksi korban
memutuskan hubungan pacarannya dengan Terdakwa, hal itu membuat
ne
ng
do
gu
mengupload foto2 sekuat tenaga aku tp aku ga tau sampe brp lama bs
bertahan Aku ingat kejadian 9 thn lalu”, “Maksud aku, aku gak tau sampe
In
brp lm aku bs menahan diri aku utk tdk mengupload foto2 km, aku telah
A
sakit km”, “Semua krn kesalahan km sendiri Maya, dan kini semua akan
berbalik kpd diri & keluarga km sendiri”, “Allah maha melihat & Allah maha
ah
lik
adil” ;
Bahwa selain itu juga Terdakwa mengancam saksi korban akan melakukan
m
ub
upload atas foto-foto saksi korban dan upload fotonya saksi korban tersebut
akan disampaikan kepada ayahnya saksi korban yang bernama Saleh
ka
Alatas sehingga atas ancaman itu lalu pada tanggal 13 Agustus 2013, foto-
ep
foto saksi korban pun oleh Terdakwa di upload dalam account Facebook
ah
Maya Saleh Alatas, sehingga akibat dimuatnya foto milik saksi korban itu
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
martabatnya sebab foto yang dimuat tersebut adalah foto dengan keadaan
si
setengah telanjang ;
Perbuatan Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. tersebut di atas diatur dan
ne
ng
diancam hukuman sebagaimana tersebut dalam Pasal 35 Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi ;
Subsidiair:
do
gu Bahwa ia Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. pada hari Selasa tanggal 13
Agustus 2013 sekira jam 16.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
In
A
dalam tahun 2013 bertempat di Jalan Empang, Kelurahan Empang, Kecamatan
Bogor Selatan, Kota Bogor atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam
ah
lik
daerah hukum Pengadilan Negeri Bogor, setiap orang yang memproduksi,
membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan,
mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau
am
ub
menyediakan pornografi, perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
ep
Bermula ketika saksi korban Mashasy alias Maya mengambil foto dirinya
k
putih yang diambil pada tanggal 12 Oktober 2012, di rumah orang tuanya
R
si
yang beralamat Jalan Mayjen H.S. Sukma Nomor 17 RT 01/02 Kelurahan
Ciawi, Kabupaten Bogor ;
ne
ng
do
gu
Smart Fren, kemudian pada tanggal lupa bulan April 2013, saksi korban
memberikan HP tersebut kepada Terdakwa Hasan Alatas, S.E. selaku
In
pacarnya dengan maksud akan dibayari/dibeli oleh Terdakwa namun saat
A
lik
ub
Chating via Whatsaap yang isinya : “Aku masih berusaha utk tdk
mengupload foto2 sekuat tenaga aku tp aku ga tau sampe brp lama bs
ka
bertahan Aku ingat kejadian 9 thn lalu”, “Maksud aku, aku gak tau sampe
ep
brp lm aku bs menahan diri aku utk tdk mengupload foto2 km, aku telah
ah
sakit km”, “Semua krn kesalahan km sendiri Maya, dan kini semua akan
R
berbalik kpd diri & keluarga km sendiri”, “Allah maha melihat & Allah maha
es
adil” ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa selain itu juga Terdakwa mengancam saksi korban akan melakukan
si
upload atas foto-foto saksi korban dan upload fotonya saksi korban tersebut
akan disampaikan kepada ayahnya saksi korban yang bernama Saleh
ne
ng
Alatas sehingga atas ancaman itu lalu pada tanggal 13 Agustus 2013, foto-
foto saksi korban pun oleh Terdakwa di upload dalam account Facebook
Maya Saleh Alatas, sehingga akibat dimuatnya foto milik saksi korban itu
do
gu menyebabkan saksi korban merasa dilecehkan dan direndahlan harkat
martabatnya sebab foto yang dimuat tersebut adalah foto dengan keadaan
In
A
setengah telanjang ;
Perbuatan Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. tersebut di atas diatur dan
ah
lik
diancam hukuman sebagaimana tersebut dalam Pasal 29 Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi ;
Membaca Tuntutan Pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
am
ub
Bogor tanggal 19 Agustus 2014 sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa HASAN ALATAS, S.E. bersalah melakukan tindak
ep
pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
k
si
kesusilaan sebagaimana dalam Dakwaan Kesatu melanggar Pasal 45 Ayat
(1) juncto 27 Ayat (1) Undang-Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 tentang
ne
ng
do
gu
pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dengan perintah
agar Terdakwa ditahan ;
In
3. Menyatakan barang bukti berupa :
A
lik
ub
dokumen elektronik ;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
si
penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan ;
3. Menetapkan barang bukti berupa :
ne
ng
1 (satu) unit HP Blackberry Smart Fren warna merah berikut memori
card;
Dikembalikan kepada Saksi Marshasy alias Maya ;
do
gu 1 (satu) lembar print screen percakapan media Whatsapp ;
2 (dua) lembar foto/gambar saksi korban (Mashasy alias Maya)
In
A
Tetap terlampir dalam berkas perkara ;
4. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
ah
lik
Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) ;
Membaca Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 21/PID.Sus.ITE/
2015/PT.BDG tanggal 17 Maret 2015, yang amar lengkapnya sebagai berikut :
am
ub
Menerima permintaan banding dari Terdakwa Hasan Alatas, S.E. ;
Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Bogor Nomor 144/Pid.Sus/
ep
k
R
masa penahanan yang sudah dijalani oleh Terdakwa, sehingga amar
si
selengkapnya berbunyi sebagai berikut ;
ne
ng
do
gu
lik
kepadanya ;
4. Menetapkan agar barang bukti berupa :
m
ub
1 (satu) unit HP Black Berry Smart Fren warna merah berikut memori
card ;
ka
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
si
banding sebanyak Rp2.000,00 (dua ribu rupiah) ;
Mengingat Akta tentang Permohonan Kasasi Nomor 21/Pid.Sus-
ne
ng
ITE/2015/PT.Bdg. juncto Nomor 144/Pid.Sus/2014/PN.Bgr., yang dibuat oleh
Panitera pada Pengadilan Negeri Bogor yang menerangkan, bahwa pada
tanggal 30 April 2015 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap
do
gu putusan Pengadilan Tinggi tersebut;
Memperhatikan Memori Kasasi tanggal 12 Mei 2015 dari Terdakwa
In
A
sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Bogor pada tanggal 12 Mei 2015 ;
ah
lik
Membaca surat-surat lain yang bersangkutan;
Menimbang bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa pada tanggal 20 April 2015
am
ub
dan Pemohon Kasasi/Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal
30 April 2015, serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan
ep
Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 12 Mei 2015 dengan demikian
k
tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu
R
si
permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima;
Menimbang bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
ne
ng
do
gu
secara hukum, semua barang bukti yang dihadirkan, tidak ada satu pun yang
memiliki nilai sebagai alat bukti dan tidak memiliki korelasi apa-apa dengan
perkara yang dituduhkan kepada Pemohon Kasasi. Bahkan Majelis Hakim
In
A
lik
ub
bahwa barang bukti ini tidak sah dan cacat hukum untuk dijadikan
R
Kasasi ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
HP ini merupakan kepunyaan dari saksi korban dan bukan kepunyaan
si
Pemohon Kasasi. Berdasarkan keterangan saksi korban sendiri baik di
BAP Polisi maupun di persidangan, HP ini dipergunakan oleh saksi
ne
ng
korban untuk memfoto dirinya sendiri di dalam kamar pribadi nya dan di
dalam rumah nya sendiri. Penyidik menyita HP ini dari tangan saksi
korban dan tidak menyita dari tangan Pemohon Kasasi. Pemohon Kasasi
do
gu tidak memiliki hubungan apa-apa dengan HP Blackberry ini, apalagi
melakukan penyebaran foto saksi korban dengan HP ini. HP
In
A
Blackberry ini lebih tepat bila dihadirkan dalam kasus yang mendakwa
saksi korban sebagai pembuat foto. Bahkan Saksi Ahli ITE Wahyu Catur
ah
lik
Wibowo juga menerangkan di persidangan bahwa HP Blackberry ini tidak
dapat dijadikan sebagai barang bukti karena HP tersebut tidak pernah
dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan pidana penyebaran foto.
am
ub
Selain itu, Saksi Ahli Wahyu Catur juga mengatakan bahwa seharusnya
adalah menjadi tugasnya saksi ahli untuk melakukan pemeriksaan
ep
terhadap HP Blackberry ini untuk menganalisa kandungan isinya. Itu
k
si
melakukan delik. Hal ini telah telah dijelaskan di dalam Pasal 43 Ayat (5)
huruf e Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
sama sekaIi Hp Blackberry ini untuk mengetahui isi dan kandungan yang
ada di dalam nya dengan alasan baterainya habis. Dengan demikian,
ka
JPU dan Majelis Hakim telah menunjukkan kelasnya sebagai JPU dan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dijadikan sebagai barang bukti dan tidak memiliki nilai sebagai alat bukti
si
dengan argumentasi sebagai berikut :
1. HP Blackberry ini bukan milik Pemohon Kasasi dan tidak pernah
ne
ng
dipergunakan oleh Pemohon Kasasi untuk melakukan delik yang
dituduhkan ;
2. Saksi Ahli ITE Wahyu Catur Wibowo tidak pernah diminta baik oleh
do
gu Pihak Kepolisian, JPU, maupun Majelis Hakim untuk melakukan
penganalisaan dan pemeriksaan terhadap HP Blackberry ini dan
In
A
kandungan yang ada di dalam nya. Padahal ini merupakan tugas nya
saksi ahli seperti apa yang telah dijelaskan oleh Undang-Undang ITE
ah
lik
(Dapat dikonfirmasikan Iangsung kepada Saksi Ahli Wahyu Catur
Wibowo);
3. Saksi Ahli ITE Wahyu Catur Wibowo telah menegaskan di
am
ub
persidangan bahwa HP Blacberry ini tidak sah untuk dijadikan
sebagai barang bukti ;
ep
4. Menerima HP Blackberry ini sebagai barang bukti merupakan
k
si
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
5. HP Blacberry ini lebih tepat bila dihadirkan sebagai barang bukti pada
ne
ng
do
gu
lik
ub
whatsapp seperti yang tertuang di dalam print out nya. Hal ini terbukti
ep
dengan tidak adanya kemampuan dari JPU, saksi korban, dan saksi-
ah
saksi lain nya untuk menghadirkan sumber asli nya ketika diminta
R
whatsapp ini dihadirkan, maka akan terbukti lah semua kepalsuan yang
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ada. Berdasarkan keterangan Saksi Ahli Wahyu Catur di persidangan
R
dan di BAP Polisi, “print out percakapan whatsapp hanya dapat dijadikan
si
sebagai barang bukti selama sumber aslinya masih ada. Siapapun dapat
ne
ng
saja dengan mudah membuat print out seperti ini sesuka hatinya”.
(Kutipan pernyataan Saksi Ahli Wahyu Catur Wibowo di BAP Pemohon
Kasasi lampirkan - Lampiran 1). Dalam persidangan, Saksi Ahli Wahyu
do
gu Catur Wibowo juga mengatakan bahwa ia tidak pernah sekali pun
diperlihatkan sumber asli dan print out percakapan whatsapp ini di
In
A
Kepolisian. Padahal menurut nya, adalah merupakan tugasnya saksi ahli
untuk melakukan pemeriksaan terhadap sarana elektronik yang menjadi
ah
lik
sumber asli dari percakapan whatsapp tersebut dan mengubahnya
menjadi sebuah print out. (Pasal 43 Ayat (5) huruf e Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik).
am
ub
Harus digarisbawahi bahwa dalam setiap pesan yang dikirimkan melalui
whatsapp, selalu tercantum di dalam nya tanggal, bulan, tahun, dan jam
ep
pengiriman nya. Pada print out yang dihadirkan di persidangan, tidak
k
pula dalam print out whatsapp tersebut, dan nomer mana pesan tersebut
R
si
dikirimkan. ini sudah jelas membuktikan bahwa print out percakapan
whatsapp ini merupakan rekayasa belaka untuk memojokan Pemohon
ne
ng
Kasasi.
OIeh karena itu, Pemohon Kasasi ingin menyimpulkan bahwa print out
do
gu
lik
ub
4. Saksi Ahli Wahyu Catur tidak pernah melakukan tindakan analisa dan
ah
menjadi tugasnya ;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Print out percakapan whatsapp ini merupakan bagian dari skenario
si
rekayasa kasus yang cacat hukum ;
Dengan argumentasi hukum yang jelas dan berdasar yang disampaikan
ne
ng
oleh Pemohon Kasasi di atas, Pemohon Kasasi memohon kepada Judex
Juris agar menolak dengan tegas barang bukti print out percakapan
whatsapp ini.
do
gu C. Satu lembar foto saksi korban
Atas barang bukti foto ini, Pemohon Kasasi ingin menegaskan bahwa
In
A
foto-foto tersebut sama sekali tidak dapat dijadikan sebagai barang bukti
karena tidak mengandung unsur pornografi berdasarkan apa yang teIah
ah
lik
dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Pornografi. Semua foto berada dalam keadaan berpakaian dan bukan
foto bugil seperti yang dijelaskan oleh Saksi Ahli Deni Bram. (Kutipan
am
ub
keterangan Saksi Ahli Deni Bram di BAP Pemohon Kasasi lampirkan -
Lampiran 2) ;
ep
Pemohon Kasasi tidak melihat foto-foto ini ada korelasinya dengan apa
k
Blackberry milik saksi korban dan tidak ditemukan dan diambil dari
R
si
barang-barang elektronik milik Pemohon Kasasi. Terbukti dengan tidak
ada satu pun barang elektronik milik Pemohon Kasasi yang dijadikan
ne
ng
do
gu
lik
bukan foto-foto yang berdiri sendiri seperti itu. Foto-foto tersebut tidak
membuktikan sama sekaIi bahwa telah terjadi penyebaran foto di media
m
ub
social facebook” ;
OIeh karena itu, Pemohon Kasasi menilai bahwa foto-foto saksi korban
ka
ini tidak dapat dijadikan sebagai barang bukti dan tidak memiliki nilai
ep
tentang Pornografi ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Foto-foto saksi korban diperoleh dari HP Blackberry milik saksi korban
si
yang disita oleh Kepolisian ;
3. Foto-foto saksi korban yang dihadirkan tidak membuktikan telah
ne
ng
terjadi penyebaran foto di Media Sosial Facebook ;
4. Saksi Ahli tidak pernah melakukan pemeriksaan terhadap HP
Blackberry tempat foto-foto saksi korban berasal ;
do
gu 5. Foto-foto saksi korban yang dihadirkan ini merupakan bagian dari
skenario rekayasa kasus yang cacat hukum ;
In
A
Dengan argumentasi hukum yang jelas dan berdasar yang disampaikan
oleh Pemohon Kasasi di atas, Pemohon Kasasi memohon kepada Judex
ah
lik
Juris agar menolak dengan tegas barang bukti foto-foto saksi korban ini ;
Dari semua barang bukti yang dihadirkan tersebut, Pemohon Kasasi
menyimpulkan bahwa semua barang bukti yang dihadirkan tersebut
am
ub
adalah mengada-ada dan tidak memiliki nilai sama sekali sebagai alat
bukti. Pemohon Kasasi memohon kepada Judex Juris agar menolak
ep
dengan tegas semua barang bukti yang dihadirkan, karena semuanya
k
si
pornografi/kesusilaan, telah dikuatkan oIeh penelitian dan penyelidikan
yang dilakukan oleh Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar pada peran
ne
ng
do
gu
lik
ub
adik dan kakak Sdri. Maya. (Foto Pemohon Kasasi dengan para pelaku
ep
oleh keluarga Sdri. Maya berupa CPU Komputer, Lap Top, Komputer
es
Tablet, dan 3 buah telpon genggam, para kriminil ini kemudian membajak
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Akun Fb milik Pemohon Kasasi dan melakukan perbuatan pencemaran
si
nama baik di dalamnya (SP2HP Kasus Perampasan dan Bukti screen
shot pencemaran nama baik terhadap Pemohon Kasasi oleh keluarga
ne
ng
Sdri. Maya di Media Sosial FB, Pemohon Kasasi lampirkan - Lampiran 4).
Sampai saat ini, Akun Facebook Pemohon Kasasi masih berada dalam
penguasaan keluarga Sdri. Maya. (Bila apa yang dituduhkan kepada
do
gu Pemohon Kasasi perihal penyebaran foto-foto Sdri. Maya di Media Sosial
Fb dengan Akun Fb milik Pemohon Kasasi benar adanya, seharusnya
In
A
hadirkan Akun FB Pemohon Kasasi yang mereka rampas di persidangan
untuk membuktikan semuanya) ;
ah
lik
3. Atas tindak pidana yang terjadi pada Pemohon Kasasi, maka pada
Tanggal 26 September 2013, Pemohon Kasasi membuat laporan polisi di
Polresta Bogor (Surat Laporan Pemohon Kasasi lampirkan - Lampiran 5);
am
ub
4. Tidak lama setelah itu, kedua orang pelaku ditetapkan sebagai
Tersangka oleh Polresta Bogor ;
ep
5. Keluarga para Tersangka mengajukan perdamaian kepada Pemohon
k
Kasasi ;
ah
si
7. Tidak terima karena keinginan perdamaiannya ditolak Pemohon Kasasi,
pada Hari Sabtu Tanggal 26 Oktober 2013, Pemohon Kasasi dilaporkan
ne
ng
do
gu
foto asusila Sdri. Maya di Media Sosial Facebook yang kasusnya sedang
diperkarakan ini. Setelah itu, kemudian Pemohon Kasasi langsung
ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Bogor. Pemohon Kasasi
In
A
lik
ub
● Tidak ada bukti apa pun yang menunjukkan adanya penyebaran foto
Sdri. Maya di Media Sosial Facebook. Baik saksi korban maupun
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
● Materi foto yang dilaporkan tidak memenuhi Unsur Pornografi /
si
Kesusilaan seperti yang dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2008 tentang Pornografi yang mengatakan bahwa yang
ne
ng
dimaksud dengan “mengesankan ketelanjangan” adalah “kondisi
seseorang yang menggunakan penutup tubuh, tetapi masih
menampakkan alat kelamin secara eksplisit”. Semua materi foto yang
do
gu dilaporkan sama sekali tidak memenuhi unsur yang telah dijelaskan
oleh Undang-Undang Pornografi tersebut ;
In
A
● Tidak ada satu pun barang elektronik milik Pemohon Kasasi yang
disita oleh pihak kepolisian. Itu artinya tidak ada satu pun barang
ah
lik
elektronik yang diduga dipergunakan oleh Pemohon Kasasi untuk
melakukan delik. (Pasal 45 ayat (5) huruf e Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang ITE). Dengan demikian, tidak ada dokumen
am
ub
elektronik apapun yang dapat menunjukkan bahwa Pemohon Kasasi
telah melakukan delik ;
ep
● Barang bukti yang dihadirkan mengada-ada dan tidak ada korelasi
k
si
terhadap barang bukti yang dihadirkan. Padahal itu merupakan
tugasnya. Pada Pasal 43 ayat (5) huruf e UU Nomor 11 Tahun 2008
ne
ng
do
gu
lik
kesusilaan.
1. Setelah Pemohon Kasasi mengajukan keberatan dengan alasan-alasan
m
ub
Korban Sdri. Maya di Polresta Bogor sebagai pihak yang membuat foto.
ah
Namun Poiresta Bogor yang sudah berkolusi dengan keluarga Sdri. Maya
R
pun tidak mau menerima laporan polisi Pemohon Kasasi. (Jelas saja
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena ini merupakan kasus rekayasa yang tidak memenuhi unsur tindak
si
pidana). Akhirnya pada Tanggal 2 April 2014, Pemohon Kasasi
melaporkan balik Sdri. Maya sebagai pihak yang membuat foto di Polda
ne
ng
Jabar dengan materi foto yang sama. (Laporan Polisi Nomor:
LPB/278/IV/2014/JABAR - Lampiran 6);
2. Setelah Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar melakukan penelitian dan
do
gu penyelidikan, akhirnya pada Tanggal 17 Desember 2014 dan 24
Desember 2014, Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar mengirimkan
In
A
surat pemberitahuan secara resmi kepada Pemohon Kasasi yang isinya
menjelaskan bahwa “proses perkara yang Pemohon Kasasi laporkan
ah
lik
tidak dapat ditindakianjuti ke tingkat penyelidikan sehubungan dengan
tidak terpenuhinya unsur-unsur pasal yang dipersangkakan”.
Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar menyampaikan kepada Pemohon
am
ub
Kasasi bahwa materi foto yang dilaporkan oleh Pemohon Kasasi tidak
memenuhi unsur pornografi/kesusilaan. (Dapat dikonfirmasikan kepada
ep
Polda Jabar). (Surat dan Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar
k
si
dilakukan oleh Polda Jabar, hal ini sudah dapat membuktikan dengan
terang benderang bahwa proses hukum yang dilakukan oleh Penyidik
ne
ng
do
gu
telah menyatakan secara resmi bahwa materi foto yang dilaporkan oleh
Pemohon Kasasi di Polda Jabar, yang juga merupakan foto yang sama
ah
lik
yang dijadikan sebagai barang ukti oleh Sdri. Maya di Polresta Bogor,
adalah “tidak memenuhi unsur pornografi/kesusilaan”. Foto yang
m
ub
Surat dari Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar ini merupakan bukti
es
baru yang Pemohon Kasasi lampirkan dalam Memori Kasasi ini. Dengan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terbitnya surat hasil penyelidikan terhadap materi foto Sdri. Maya yang
si
Pemohon Kasasi laporkan di Polda Jabar, Pemohon Kasasi memohon
kepada Judex Juris agar dapat menyimpulkan bahwa kasus yang
ne
ng
didakwakan kepada Pemohon Kasasi ini merupakan sebuah kasus
rekayasa yang cacat hukum dan membebaskan Pemohon Kasasi dari
segala dakwaan ;
do
gu Atas dasar surat dari Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar ini, saat ini,
baik Penyidik, JPU, maupun Majelis Hakim yang memutus perkara ini,
In
A
sedang dan akan akan Pemohon Kasasi laporkan ke Propam
Kompolnas, Jamwas-Komisi Kejaksaan, dan Komisi YudisiaI. Pemohon
ah
lik
Kasasi juga sedang berkoordinasi dengan Kompolnas, Komnasham,
Kontras, Ombudsman, LPSK, IPW, LBH, KPK, dan lembaga-lembaga
Iain berkaitan dengan Perkara Pornografi dan ITE Rekayasa ini dan
am
ub
perkara pidana lainnya (pengeroyokan, perampasan barang dan data
elektronik, pencemaran nama baik, pelecehan, penghinaan, dan lain-lain)
ep
yang dilakukan oleh keluarga Sdri. Maya terhadap Pemohon Kasasi.
k
si
elektnonik, media cetak, dan media online nasional agar bisa menggelar
semua perkara ketidakadilan penegakan hukum ini secara terbuka di
ne
ng
do
gu
Bukti-bukti baru lainnya yang muncul berkaitan dengan hasil laporan dan
penyelidikan Rekayasa Kasus Pornografi/ITE ini oleh lembaga-lembaga
yang Pemohon Kasasi sampaikan di atas setelah memori kasasi ini
In
A
lik
Dari semua uraian Pemohon Kasasi di atas, jelas terlihat bahwa telah
terjadi Pemutarbalikkan Fakta oleh para penegak hukum. Yang
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasasi dan membebaskan Pemohon Kasasi dari segala tekanan hukum
si
yang ada;
Contoh Kasus Cyber Crime di Indonesia
ne
ng
dalam sejarah proses Penegakan Hukum Pidana ITE di Indonesia, belum
pernah ada satu kasus pun yang menghasilkan putusan bersalah pada
pelaku pidana nya tanpa barang bukti yang nyata yang dipersyaratkan
do
gu oleh Undang-Undang ITE. Untuk lebih jelasnya, maka Pemohon Kasasi
akan memberikan beberapa contoh Kasus Pidana ITE yang pernah
In
A
terjadi di Indonesia beserta barang bukti yang dihadirkan :
1. Kasus Florence Sihombing yang mengatakan di Jejaring Sosial Path
ah
lik
Barang buktinya berupa screen shot status nya tersebut;
2. Kasus Prita Mulyasari yang mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit
am
ub
Omni Internasional melalui surat elektronik yang kemudian menyebar
ke berbagai mailing list di dunia maya;
ep
Barang bukti yang dihadirkan berupa screen shot email;
k
3. Kasus Luna Maya yang dalam akun twitter nya menyebutkan bahwa
ah
si
Barang bukti yang dihadirkan adalah screen shot kicauan nya di
twitter ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Messenger;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Kasus penguploadan foto bugil pacar ke jejaring sosial facebook oleh
si
seorang pemuda bernama Rafli Prawandiko (25), warga Perum Jati
Karang, Krian, Sidoarjo ;
ne
ng
Barang bukti yang dihadirkan berupa screen shoot saat foto bugil
diposting ke jejaring sosial facebook;
9. Kasus seorang pemuda berinisial AK (28) yang mengunggah foto
do
gu bugil Mahasiswi lAIN (23) mantan pacarnya di Facebook ;
Barang bukti yang dihadirkan berupa screen shot ketika foto bugil
In
A
tersebut disebarkan di media sosial facebook;
10. Kasus penyebaran foto bugil guru SMP di Palembang berinisial NA di
ah
lik
media sosial facebook oleh kekasihnya yang bernama Pandu alias
Albert ;
Barang bukti yang dihadirkan adalah screen shot ketika foto bugil
am
ub
diposting di facebook;
Namun pada kasus yang didakwakan kepada Pemohon Kasasi, apa
ep
barang bukti yang dihadirkan ? Yang dihadirkan hanya lah “rangkaian
k
si
dihadirkan, tidak ada satu pun yang dapat menghadirkan screen shot
saat foto sedang di posting di media social facebook. Sungguh hal yang
ne
ng
tidak masuk di akal. Padahal untuk mengambil sebuah screen shot hanya
membutuhkan waktu satu sampai dua detik saja. Anak sekolah dasarpun
do
gu
lik
kebohongan dan tidak adanya kesesuaian satu sama lain (telah Pemohon
Kasasi uraikan semuanya secara detail di Memori Banding dan Pledoi).
m
ub
tidak ada satu orang pun saksi yang memberikan keterangan pernah melihat
ep
dengan apa yang dijelaskan oleh Pasal 1 angka 27 KUHAP : yang saksi lihat
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sendiri, saksi dengar sendiri, dan saksi alami sendiri, serta menyebut alasan
R
dan pengetahuannya itu”
si
Hal-hal penting yang diabaikan oleh Judex Facti berkaitan dengan
ne
ng
kerancuan / kebohongan keterangan aksi adalah sebagai berikut:
A. Saksi Korban Mashasy alias Maya
1. Dalam persidangan, saksi korban mengaku bahwa ia pernah
do
gu memberikan HP Smartfren kepada Terdakwa dengan maksud untuk
dibayari oleh Terdakwa (Putusan Hakim hal-7 poin 5 dan 6) yang
In
A
mana di dalamnya terdapat foto-foto saksi korban. Yang kemudian
berdasarkan tuduhan dan saksi korban, foto-foto tersebut diposting
ah
lik
oleh Terdakwa di Media Sosial Facebook;
Berkaitan dengan hal ini, keterangan saksi korban selalu berubah-
ubah perihal merk HP. Pada satu kesempatan saksi korban
am
ub
mengatakan merk HPnya adalah smartfren dan pada kesempatan
yang lain aksi korban mengatakan merk HPnya adalah Nexian. (Telah
ep
dijelaskan di memori banding dan pledoi). lni jelas telah memberikan
k
petunjuk bahwa saksi korban telah mengarang cerita tentang hal ini.
ah
si
berubah-ubah. Yang kemudian dikuatkan kembali oleh dihadirkannya
kuitansi pembelian kedua merk HP tersebut di persidangan oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
Seharusnya ini semua sudah cukup menjadi petunjuk yang jelas bagi
ep
tersebut bukan merupakan barang bukti yang disita oleh penyidik dan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dihadirkan dalam persidangan (tidak ada di dalam daftar barang bukti-
si
putusan Hakim hal 23);
Justru yang sebenarnya, Pemohon KasasiIah yang pernah
ne
ng
menghadiahi saksi korban sebuah Smartphone Samsung Galaxy
Grand seharga Rp4 jt. Smartphone ini dikirimkan oleh Pemohon
Kasasi melalui jasa pengiriman JNE. (Bukti pengiriman Pemohon
do
gu Kasasi lampirkan - Lampiran 10);
Judex Facti telah mengabaikan bukti kuitansi pembelian HP yang
In
A
dihadirkan oleh Pemohon Kasasi dan mempercayai semua
kebohongan keterangan saksi korban;
ah
lik
2. Dalam persidangan, saksi korban memberikan keterangan bahwa
Terdakwa pernah mengirim pesan chating via aplikasi whatsapp yang
isinya sebagai berikut :
am
ub
”aku masih berusaha untuk tidak mengupload foto-foto kamu sekuat
tenaga aku tapi aku ga tau sampai berapa lama bisa bertahan, aku
ep
ingat kejadian 9 tahun yang lalu”. (putusan hakim hal-7 poin 7) ;
k
akan hal ini. Print out yang dihadirkan dalam persidangan merupakan
R
si
rekayasa saksi korban belaka seperti yang telah Pemohon Kasasi
jelaskan Bab tentang barang bukti. Print out ini dibuat sendiri oleh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8). Bila pesan whatsapp itu benar adanya, seharusnya pesan
si
whatsapp itu dikirimkan pada masa setelah tanggal 12 Agustus
2013 (pada masa setelah putus hubungan) dan bukan dikirimkan
ne
ng
pada Bulan Juni atau Juli 2013 seperti apa yang dikatakan oleh
saksi korban. Ini jelas menegaskan bahwa saksi korban telah
berbohong dan mengarang cerita tentang pesan whatsapp ini;
do
gu Print out percakapan whatsapp tidak ada sumber aslinya;
Dalam persidangan, saksi korban tidak dapat menghadirkan
In
A
sumber asli dan print out percakapan whatsapp. Saksi Ahli ITE
yang dihadirkan yang bernama Wahyu Catur Wibowo mengatakan
ah
lik
hanya dapat dijadikan sebagai barang bukti selama sumber
aslinya masih ada”. Saksi ahli menambahkan bahwa “print out
am
ub
yang tidak ada sumber aslinya seperti itu dapat dibuat oleh siapa
saja sekehendak hatinya” dan keterangan ini beliau sampaikan di
ep
muka persidangan di hadapan Majelis Hakim. (Judex Facti
k
si
Yang seharusnya dihadirkan di persidangan adalah bukti ketika
foto tersebut sedang diposting di media sosial facebook, bila
ne
ng
penyebaran foto pernah terjadi. Namun tak ada seorang pun saksi
yang dapat menghadirkannya;
do
gu
lik
ub
barang bukti foto yang dihadirkan tidak berasal dari barang elektronik apa
ah
pun milik Terdakwa. (Dapat dilihat dan daftar barang bukti yang
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Judex Facti mengabaikan kebohongan keterangan saksi korban yang
si
mengatakan pernah melihat HP Nexian milik Terdakwa di Kepolisian
yang kemudian dijadikan sebagai salah satu barang bukti di persidangan;
ne
ng
B. Saksi Bunyanudin Marsoes
1. Dalam poin ke-1 (Putusan Hakim hal-9), Saksi Bunyanudin
mengatakan bahwa Terdakwa datang ke rumah saksi pada Hari
do
gu Selasa Tanggal 12 Agustus 2013 sekitar pukul 21.30 WIB, dalam
keadaan tegang berkata kepada saksi “Mana kakak mu dan bapak
In
A
mu, saya mau ketemu” ;
Saksi Bunyanudin berkata dalam persidangan bahwa ia tidak sedang
ah
lik
berada di rumah saksi korban ketika Terdakwa datang ke rumah saksi
untuk bertemu dengan ayah saksi korban. Lalu bagaimana bisa Saksi
Bunyanudin mengatakan bahwa ia melihat Terdakwa datang ke
am
ub
rumah saksi korban pada Hari Selasa Tanggal 12 Agustus 2013
sekitar pukul 21.30 WIB, dalam keadaan tegang dan berkata kepada
ep
saksi “mana kakakmu dan bapak mu, saya mau ketemu”. Pemohon
k
si
persidangan mau pun di BAP Polisi. Pemohon Kasasi keberatan
dengan keterangan palsu yang ada di putusan Hakim ini ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Pada poin ke-3 (Putusan Hakim hal-9), Saksi Bunyanudin
si
mengatakan bahwa ia melihat tampilan foto-foto saksi korban di
sebuah akun FB dengan nama akun Maya Saleh Alatas pada tanggal
ne
ng
13 Agustus 2013
Disini jelas diterangkan bahwa tidak ada akun milik Terdakwa Hasan
Alatas yang memuat foto-foto saksi korban. Tapi dikatakan oleh Saksi
do
gu Bunyanudin bahwa akun FB yang memuat foto-foto saksi korban
adalah akun FB atas nama Maya Saleh Alatas. Sebenarnya ini sudah
In
A
merupakan petunjuk yang jelas bagi Hakim bahwa Terdakwa tidak
dapat dipersalahkan berkaitan dengan apa yang didakwakan
ah
lik
kepadanya karena Terdakwa tidak tahu menahu perihal pemostingan
foto saksi korban di Facebook. Cerita tentang pemostingan foto di FB
merupakan rekayasa belaka dan tidak pernah terjadi. ini terbukti
am
ub
dengan tidak dapat dihadirkannya satu screen shoot pun ketika foto-
foto tersebut sedang diposting di FB ;
ep
4. Dalam poin 4 (putusan hakim hal-9), Saksi Bunyanudin menerangkan
k
si
Saleh Alatas.
Bagaimana bisa Saksi Bunyanudin memfitnah Pemohon Kasasi
ne
ng
do
gu
mengabaikan hal ini. Pemohon Kasasi bahkan sudah lama tidak aktif
di Media Sosial Facebook ;
ah
lik
ub
rumah saksi korban untuk bertemu ayah saksi korban. Ini diterangkan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pula oleh Saksi Bunyanudin di persidangan. Lalu bagaimana bisa
si
Saksi Bunyanudin kemudian mengatakan ia mendengar Terdakwa
berkata “apabila Maya tetap memutuskan hubungan pacaran dengan
ne
ng
Terdakwa, maka Terdakwa akan mengangkat foto-foto Maya ke
dalam akun facebook” dan mengeluarkan kata-kata kotor. ini sudah
jelas nemperlihatkan bahwa banyak kebohongan dan kerancuan pada
do
gu keterangan Saksi Bunyanudin yang tidak masuk di akal dan
bertentangan satu sama lain;
In
A
Pemohon Kasasi ingin menegaskan bahwa Sdr. Saksi Bunyanudin
tidak pernah memberikan keterangan yang ada di poin 9 putusan
ah
lik
Hakim ini baik di persidangan maupun di BAP Polisi. Pemohon Kasasi
berkeberatan dengan keterangan palsu ini ;
6. Dalam poin 10 dan 11 (Putusan Hakim hal.10), Saksi Bunyanudin
am
ub
menerangkan bahwa ia melihat foto-foto saksi korban di dalam hard
disc milik Terdakwa dan menjadikan handphone Terdakwa sebagai
ep
barang bukti;
k
si
Kasasi. Pada saat barang-barang elektronik milik Pemohon Kasasi
dirampas oIeh keluarga saksi korban, Saksi Bunyanudin tidak berada
ne
ng
do
gu
lik
ub
Terdakwa berupa lap top, hard disc, Cpu, diperintahkan oleh Salim
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan disaksikan oleh Terdakwa supaya diambil dan dibawa pulang ke
si
rumah saksi;
Sekali lagi Pemohon Kasasi berkeberatan dengan keterangan ini.
ne
ng
Saksi Bunyanudin tidak berada di tempat kejadian ketika barang-
barang elektronik milik Pemohon Kasasi dirampas dan ini dikatakan
juga oleh Saksi Bunyanudin di persidangan. Lalu bagaimana Saksi
do
gu Bunyanudin bisa memberikan kesaksian seolah-olah ia berada di
tempat kejadian. Untuk ke sekian kalinya terjadi pemberian
In
A
keterangan palsu yang sangat merugikan Pemohon Kasasi. mohon
Kasasi sekali lagi ingin mengatakan bahwa Sdr. Saksi Bunyanudin
ah
lik
tidak pernah memberikan keterangan di poin 13 putusan Hakim ini
baik di persidangan maupun di BAP Polisi. Pemohon Kasasi
berkeberatan dengan keterangan palsu ini ;
am
ub
8. Dalam poin 14 (putusan hakim hal-10), Saksi Bunyanudin
mengatakan bahwa ia memiliki hubungan pertemanan di Facebook
ep
dengan Terdakwa.
k
si
berteman dengan Pemohon Kasasi di FB. Pemohon Kasasi tidak
pernah berteman dengan Saksi Bunyanudin baik di Facebook
ne
ng
do
gu
lik
ub
1. Pada poin pertama keterangan Saksi Ahmad (putusan Hakim hal 14),
ep
Disini jelas dikatakan oleh Saksi Ahmad bahwa tidak ada akun fb atas
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sosial facebook. Akun Facebook yang memposting foto-foto saksi
si
korban adalah atas nama Maya Saleh Alatas. Itu pun tidak dapat
dibuktikan oleh semua saksi yang ada dengan menghadirkan bukti-
ne
ng
bukti elektronik atau hasil print out nya. Semua hanya rekayasa
belaka. Lalu apa dasarnya Saksi Ahmad menuduh Pemohon Kasasi
yang memposting foto-foto saksi korban di Media Sosial Facebook ?
do
gu Judex Facti seharusnya mencermati ini ;
Disamping itu, pada satu kesempatan Saksi Ahmad mengatakan
In
A
bahwa peristiwa pemostingan foto terjadi pada Tanggal 14 Agustus
2013. Namun pada kesempatan yang lain ia mengatakan bahwa
ah
lik
pemostingan foto terjadi pada Tanggal 13 Agustus 2013. Ada dua
keterangan tentang tanggal terjadinya pemostingan foto yang
berubah-ubah. ini sudah cukup jelas untuk dijadikan petunjuk oleh
am
ub
Judex Facti bahwa Saksi Ahmad telah berbohong. Namun Judex
Facti mengabaikan ini;
ep
2. Pada poin 2 putusan Hakim hal 14, Saksi Ahmad mengatakan bahwa
k
Pemohon Kasasi.
R
si
Keterangan Saksi Ahmad sangat tidak berdasar. Bagaimana bisa
Saksi Ahmad mengatakan bahwa pemilik ikun FB atas nama Maya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Dalam poin 3 (putusan Hakim hal-13), Saksi Ahmad mengatakan
si
bahwa akun Facebook atas nama Maya Saleh Alatas yang tadinya
Hasan Husein Alatas sudah tidak ada di dalam daftar pertemanan di
ne
ng
Facebook sebab sudah dihapus oleh Saksi Lutfi yang merupakan adik
Terdakwa ;
Ini merupakan keterangan yang tidak berdasar. Pemohon Kasasi dan
do
gu adik Pemohon Kasasi yang bernama Lutfi tidak tahu menahu tentang
akun FB atas nama Maya Saleh Alatas. Ini merupakan keterangan
In
A
bohong;
4. Pada poin 5 dan 6 (Putusan Hakim hal 15), Saksi Ahmad
ah
lik
menerangkan bahwa pada tanggal 12 Agustus 2013, Terdakwa
mendatangi rumah saksi dalam keadaan marah-marah dan
mengancam “apabila Terdakwa tidak disetujui hubungannya dengan
am
ub
Maya, maka Terdakwa akan mengupload foto-foto saksi korban
difacebook”. Setelah pembicaraan tersebut disampaikan, Terdakwa
ep
pulang. Kemudian keesokan harinya Saksi Ahmad mencoba melihat
k
si
Atas keterangan Saksi Ahmad ini, Pemohon Kasasi membantah
dengan keras. Memang betul pada Tanggal 12 Agustus 2013
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Pada poin terakhir (putusan hakim hal-16), Saksi Ahmad mengatakan
si
bahwa Terdakwa telah mengakui perbuatannya mengupload foto-foto
saksi korban di media sosial FB dan bahkan Terdakwa membuat
ne
ng
surat pernyataan untuk tidak mengulanginya lagi ;
Keterangan ini tidak benar sama sekali. Pemohon Kasasi tidak pernah
mengakui apa pun. Karena Pemohon Kasasi tidak mau mengakui
do
gu semua tuduhan, Pemohon Kasasi diintimidasi dan disiksa oleh
keIuarga saksi untuk mengakui perbuatan pemostingan foto yang
In
A
tidak pernah dilakukan oleh Pemohon Kasasi). Bahkan ayah saksi
korban sempat melibatkan 3 orang oknum polisi yang didatangkan
ah
lik
dan Jakarta untuk mem-BAP Pemohon Kasasi secara ilegal di suatu
tempat sambil mengintimidasi Pemohon Kasasi. Cerita fiktif tentang
pemostingan foto di facebook ini direkayasa oleh keluarga saksi
am
ub
korban karena orang tua saksi korban tidak menyetujui hubungan
putrinya dengan Pemohon Kasasi. Bila benar terjadi pemostingan foto
ep
oleh Pemohon Kasasi, seharusnya keluarga saksi korban dari awal
k
si
Pemohon Kasasi lakukan. Saksi korban melaporkan Pemohon Kasasi
ke Kepolisian setelah Pemohon Kasasi yang terlebih dahulu
ne
ng
do
gu
lik
ub
dengan berkata “Mana kakak lo dan bapak lo? Saya mau ketemu”,
R
Saksi Ahmad ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atas keterangan Saksi Saleh Alatas di atas, Pemohon Kasasi ingin
si
mengatakan bahwa jelas terlihat adanya kerancuan disini. Dalam
persidangan, Saksi Saleh Alatas mengatakan bahwa ketika Terdakwa
ne
ng
datang ke rumahnya, Saksi Saleh sedang berada di dalam kamar di
dalam rumahnya. Bagaimana saksi yang pada saat Terdakwa datang
sedang berada di dalam kamar di dalam rumahnya bisa mengatakan
do
gu bahwa Terdakwa membentak putra Saksi Saleh sementara jarak
antara kamar saksi dan garasi itu berjauhan? LaIu apa maksudnya
In
A
Saksi Saleh mengatakan bahwa Terdakwa datang ke rumahnya
dengan sembunyi-sembunyi, padahal sebelum Terdakwa datang,
ah
lik
Terdakwa sudah memberitahukan terlebih dahulu kepada anak saksi
akan kedatangannya. Ini jelas merupakan sebuah cenita yang
direkayasa untuk memojokkan Pemohon Kasasi ;
am
ub
2. Di poin 4 Putusan Hakim hal-13, Saksi Saleh Alatas mengatakan
bahwa Terdakwa mengeluarkan ancaman akan menyebarluaskan
ep
foto saksi korban di internet, selanjutnya Saksi Saleh mengatakan
k
si
menjelaskan sekali lagi bahwa Pemohon asasi datang dengan baik-
baik ke rumah saksi dan tidak melakukan pengancaman-
ne
ng
do
gu
lik
ub
“Saya akan menghancurkan nama baik saksi dan keluarga saksi dan
membuat saksi menderita”.
ka
ini adalah fitnah. Bila sms itu ada, tentu sudah dijadikan sebagai
ah
berkaitan dengan hal itu. Yang benar adalah Pemohon Kasasi tidak
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pernah mengirim sms apapun kepada saksi. Bahkan Pemohon Kasasi
si
tidak mengetahui nomer telpon selular milik saksi karena memang
tidak suka berkomunikasi dengannya;
ne
ng
4. Pada poin ke-8 Saksi Saleh Alatas mengatakan bahwa ia tidak
melihat berapa banyak foto yang dimuat di Facebook dan Saksi Saleh
tidak mau melihat karena tidak tega dengan Saksi Maya sebagai anak
do
gu saksi.
Saksi Saleh jelas mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat
In
A
pemostingan foto-foto saksi korban di nedia sosial facebook. Lalu
bagaimana bisa Saksi Saleh Alatas kemudian dihadirkan sebagai
ah
lik
saksi di persidangan sementara ia tidak melihat sendiri, mendengar
sendiri, dan mengetahui sendiri perbuatan yang dituduhkan kepada
Pemohon Kasasi ? Saksi Saleh Alatas tidak memiliki kapasitas untuk
am
ub
dihadirkan sebagai saksi karena tidak memenuhi persyaratan sebagai
saksi menurut KUHAP Pasal 1 angka 27. Namun Majelis Hakim
ep
mengabaikan hal ini ;
k
si
bahwa pada tanggal 12 Agustus 2013 sekitar pukul 21.30 WIB,
Terdakwa datang ke rumah saksi korban di Ciawi Bogor, kemudian
ne
ng
do
gu
Kasasi datang ke rumah saksi korban, Sdr. Saksi Hasan Jawat tidak
berada disitu. Saksi Hasan Jawat mengatakan pula hal ini di
ah
lik
ub
Pemohon Kasasi ;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
di persidangan maupun di BAP Polisi. Pemohon Kasasi berkeberatan
si
dengan keterangan palsu ini;
2. Pada poin 5, 6, dan 7 Putusan Hakim hal 11, Saksi Hasan Jawat
ne
ng
mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi dan tantenya yang
bernama Hadiba bahwa ada pemostingan foto-foto saksi korban di
sebuah akun Facebook atas nama Maya Saleh Alatas.
do
gu Disini jelas diterangkan oleh Saksi Hasan Jawat bahwa akun yang
memposting foto-foto saksi korban adalah atas nama Maya Saleh
In
A
Alatas dan bukan atas nama Pemohon Kasasi. Dalam akun FB milik
Pemohon Kasasi tidak pernah terjadi penguploadan foto apa pun.
ah
lik
Bahkan akun FB Pemohon Kasasi sudah jarang dibuka. Dan semua
saksi yang dihadirkan tidak ada satu pun yang dapat menghadirkan
bukti elektronik ataupun hasil print out nya ketika foto-foto saksi
am
ub
korban di-upload di FB. Ini jelas menunjukan bahwa semuanya hanya
merupakan rekayasa belaka ;
ep
3. Pada poin 9, 10, dan 11 Saksi Hasan Jawat mengatakan bahwa
k
si
korban dan Terdakwa sempat bicara dengan Saksi Hasan Jawat ingin
bertemu dengan ayah saksi korban yang bernama Saleh Alatas.
ne
ng
do
gu
lik
tidak tinggal di rumah saksi korban. Hal ini juga dikatakan sendiri oleh
Saksi Hasan Jawat di persidangan. Lalu bagaimana Pemohon Kasasi
m
ub
Pemohon Kasasi ;
R
Jawat di poin 9, 10, dan 11 Putusan Hakim ini, karena keterangan ini
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak pernah diberikan baik di persidangan maupun di BAP Polisi. Hal
si
ini bisa jadi disebabkan oleh ketidakcermatan panitera dalam
melakukan pencatatan bila tidak ingin dikatakan bahwa paniteranya
ne
ng
berpihak kepada para saksi ;
F. Saksi Kamal Alatas
1. Pada poin 4 Putusan Hakim hal-12, Saksi Kamal Alatas mengatakan
do
gu bahwa ia melihat foto saksi korban terupload di sebuah akun FB atas
nama Maya Saleh Alatas.
In
A
Kembali diterangkan disini bahwa tidak ada akun FB atas nama
Hasan Alatas yang mengupload foto-foto saksi korban. Akun FB yang
ah
lik
memposting foto-foto saksi korban adalah atas nama Maya Saleh
Alatas. LaIu kenapa Pemohon Kasasi yang dituduh tanpa dasar. Print
out pada saat foto diposting di FB nya pun tidak dapat dihadirkan. ini
am
ub
jelas merupakan cerita bohong belaka ;
2. Pada poin 8, Saksi Kamal Alatas mengatakan bahwa ia tidak
ep
mengetahui akun FB milik Terdakwa tetapi hanya mengetahui bahwa
k
si
bahwa ia tidak mengenal Terdakwa. Di poin 8 juga ia mengatakan
bahwa ia tidak mengetahui akun FB Terdakwa. Lalu bagaimana bisa
ne
ng
Saksi Kamal Alatas yang tidak saling mengenal satu sama lain
dengan Pemohon Kasasi bahkan belum pernah sekalipun bertemu
do
gu
lik
ub
Saleh Alatas ;
ep
di FB adalah atas nama Maya Saleh Alatas dan bukan atas nama
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
akun FB atas nama Maya Saleh Alatas merupakan akun FB Pemohon
si
Kasasi yang berubah nama. Ini merupakan fitnah yang tidak berdasar.
Saksi Ida dan saksi-saksi lainnya harus dapat membuktikannya
ne
ng
secara forensik. Bukan dengan menuduh sembarangan kepada
Pemohon Kasasi. BiIa hukum ditegakan dengan cara seperti ini, akan
berapa banyak lagi orang yang menjadi korban fitnah. Judex Facti
do
gu menutup mata atas semua kerancuan yang ada ;
H. Saksi Wahyu Catur Wibowo (AhIi Komputer dan Teknologi lnformasi)
In
A
Pada Putusan Hakim hal 20 dari poin 1 sampai poin 24, tidak ada satu
pun keterangan Saksi Ahli ITE Wahyu Catur Wibowo yang menjelaskan
ah
lik
bahwa Terdakwa Hasan Alatas adalah benar telah terbukti melakukan
tindak pidana pendistribusian foto-foto saksi korban di Media Sosial
Facebook berdasarkan barang bukti yang ada. Saksi AhIi Wahyu Catur
am
ub
hanya membahas teori-teori yang bersifat umum (normatif) mengenai
apa itu Facebook, bagaimana cara menjadi anggota Facebook,
ep
bagaimana mekanisme pertemanan dan pengiriman pesan di facebook,
k
elektronik, hal apa saja yang harus dipenuhi dalam konstruksi Pasal 27
R
si
Ayat (1) Undang-Undang ITE, pada siapa Pasal 35 Undang-Undang
Pornografi dapat diterapkan, kebijakan-kebijakan apa saja yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
dapat dijadikan sebagai barang bukti karena sumber aslinya tidak ada”.
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut bukan milik Terdakwa dan tidak pernah dipergunakan oleh
si
Terdakwa untuk melakukan tindak pidana yang didakwakan. Begitu pula
dengan barang bukti foto yang dihadirkan. Saksi Ahli Wahyu Catur
ne
ng
mengatakan, seharusnya yang dijadikan bukti adalah screen shot ketika
foto sedang di posting di media social facebook, dan bukan foto yang
berdiri sendiri seperti itu. Apalagi foto-foto tersebut tidak didapatkan dari
do
gu barang-barang elektronik milik Terdakwa ;
Argumentasi hukum Pemohon Kasasi lebih detail berkaitan dengan
In
A
keterangan Saksi Ahli Wahyu Catur Wibowo ada di dalam pledoi);
Pemohon Kasasi menilai prosedur pembuktian yang diimplementasikan
ah
lik
di persidangan sudah sangat jeIas melenceng jauh dari prosedur
pembuktian kasus cyber crime yang baik dan benar berdasarkan undang-
undang. Dari mulai penyidikan, penuntutan, sampai putusan hakim
am
ub
semuanya dilakukan sesuka hati dan tidak mengikuti aturan yang
berlaku. Penegakan hukum yang seperti ini adalah main-main dan sangat
ep
merugikan Pemohon Kasasi. Semuanya sudah dikondisikan oleh
k
keluarga saksi korban dan para penegak hukum. Bahkan keluarga saksi
ah
si
putusan kecuali pada saat mereka memberikan kesaksian saja;
I. Saksi Ahli Deni Bram (Ahli Hukum Pidana)
ne
ng
Pada prinsipnya ada lima poin yang disampaikan oleh Saksi AhIi Deni
Bram dalam keterangannya (Putusan Hakim hal 20, 21, dan 22) yang
do
gu
lik
ub
kepentingan publik ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dari keterangan Saksi Ahli Deni Bram di atas, dapat Pemohon Kasasi
si
simpulkan bahwa dalam sebuah kasus ITE, perlu dihadirkan bukti-
bukti elektronik (electronic evidences) agar bisa dijadikan dasar
ne
ng
sebagai barang bukti. Atau dengan kalimat lain, saksi ahli
mengatakan bahwa dalam sebuah kasus ITE, yang menjadi dasar
sebagai alat bukti adalah bukti-bukti elektronik. (ini sejalan dengan UU
do
gu ITE). berkaitan dengan kasus yang dituduhkan kepada Pemohon
Kasasi, tidak ada satu pun barang-barang elektronik yang diduga
In
A
digunakan oleh Pemohon Kasasi untuk memposting foto-foto saudari
saksi korban yang disita oleh penyidik dan dijadikan sebagai barang
ah
lik
bukti. Serta tidak ada juga barang bukti berupa screen shot ketika foto
di posting di Facebook. Lalu bagaimana bisa kemudian disimpulkan
bahwa Pemohon Kasasi telah melakukan tindak pidana?
am
ub
2. Saksi AhIi Deni Bram mengatakan bahwa benar untuk penerapan
Pasal 35 di UU Pornografi dapat dilihat dan tindakan pembuat video
ep
atau para fotografer baik yang memfoto diri sendiri atau orang lain
k
si
penyebaran foto bugil di dunia maya.
Dari keterangan saksi ahil di atas, Pemohon Kasasi ingin mengatakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam hal lain, berkaitan dengan Pasal 29 Undang-Undang UU
si
Pornografi yang didakwakan kepada Pemohon Kasasi juga sangat
tidak berdasar. Karena foto-foto yang dihadirkan sebagai barang bukti
ne
ng
bukan merupakan foto bugil seperti yang dicontohkan oleh saksi ahli.
Bahkan foto-foto tersebut tidak bisa dikategorikan dalam kategori
“mengesankan ketelanjangan” yang ada di dalam Undang-Undang
do
gu Pornografi. Karena yang dimaksud dengan mengesankan
ketelanjangan” dalam UU Pornografi adalah “suatu kondisi seseorang
In
A
yang menggunakan penutup tubuh, tetapi masih menampakkan alat
kelamin secara eksplisit”. (Undang-Undang Pornografi Bab
ah
lik
Penjelasan) ;
3. Saksi Ahli Deni Bram mengatakan bahwa benar dalam kronologis di
atas Sdr. Hasan Alatas telah bisa diduga untuk melakukan
am
ub
penyebarluasan konten yang memuat pelanggaran asusila dan telah
disebarluaskan dalam media facebook. Selain itu Sdr. Hasan Alatas
ep
juga telah patut diduga untuk melakukan pengancaman dengan
k
si
Dan keterangan saksi ahli di atas, Pemohon Kasasi menemukan
saksi ahli mengatakan sebagai berikut Sdr. Hasan Alatas telah dapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
foto-foto saksi korban di facebook, tetapi tidak ada satu orang pun
yang dapat menghadirkan bukti penyebarannya. Bahkan sebuah
ka
melalui media whatsapp. Namun ketika sumber asli dari print out
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menghadirkannya. Saksi AhIi ITE Wahyu Catur Wibowo pun telah
si
mengatakan bahwa print out tidak dapat dijadikan sebagai barang
bukti bila sumber aslinya tidak ada. Semua hanya rekayasa belaka
ne
ng
untuk memojokkan Pemohon Kasasi. Semua dugaan harus otomatis
menjadi gugur dengan sendirinya bila semua tidak dapat dibuktikan di
depan persidangan ;
do
gu 4. Saksi Ahli Deni Bram mengatakan bahwa benar dalam tindak pidana
yang diatur dalam Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-
In
A
Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008/Pasal 36, dan Pasal 29 Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2008, kandungan foto di dalamnya serta
ah
lik
penyebarluasan foto memiliki porsi penting dalam penerapan pasal
ini.
Dalam keterangan saksi ahli di atas, Pemohon Kasasi tidak
am
ub
menemukan penjelasan lebih detail tentang kandungan foto yang
bagaimana yang dimaksud oleh saksi ahli. Walaupun di atas tadi
ep
saksi ahli telah memberikan contoh berupa foto bugil. Pemohon
k
si
muatan-muatan lain nya adalah yang secara eksplisit memuat :
1. Persenggamaan;
ne
ng
2. Kekerasan seksual ;
3. Masturbasi atau onani ;
do
gu
lik
ub
5. Saksi Ahli Deni Bram mengatakan bahwa benar tidak dapat gugur
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Oleh karena itu, penyidik memiliki tugas untuk dapat menyatukan alat
si
bukti dalam rangka pemenuhan unsur tersebut.
Atas keterangan saksi ahli di atas, ditemukan kalimat “Penyidik
ne
ng
memiliki tugas untuk dapat menyatukan alat bukti dalam rangka
pemenuhan unsur tersebut”. Fakta yang ada menjelaskan bahwa
semua alat bukti yang dihadirkan oleh Penyidik adalah cacat hukum
do
gu dan mengada-ada. Tidak ada delik yang akan menjadi sempurna bila
sebuah tindak pidana tidak bisa dibuktikan pernah terjadi. Sistem
In
A
pembuktian dalam hukum acara pidana di Indonesia adalah Sistem
Pembuktian menurut undang-undang secara negatif (Negatif
ah
lik
Wettelijke Bewijs Theori) sebagaimana yang diatur dalam Pasal 183
ndang-Undang Nomor 81 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
yang berbunyi sebagai berikut :
am
ub
”Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang, kecuali
apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia
ep
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar
k
si
semua barang bukti yang dihadirkan dan semua kerancuan keterangan
saksi, maka Pemohon Kasasi ingin menyampaikan kepada Judex Jurist
ne
ng
sebagai berikut :
1. Memohon kepada Judex Jurist agar berkenan menolak semua barang
do
gu
bukti yang dihadirkan untuk dijadikan sebagai alat bukti karena semua
barang bukti yang dihadirkan tidak ada korelasinya dengan apa yang
didakwakan kepada Pemohon Kasasi dan mengada-ada. Semua barang
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berkenan menerima semua argumentasi hukum Pemohon Kasasi yang
si
dapat dipertanggungjawabkan di mata hukum ;
3. Memohon kepada Judex Jurist agar memperhatikan Surat Resmi yang
ne
ng
dikeluarkan oleh Ditreskrimum dan Irwasda Polda Jabar yang dengan
tegas menyatakan bahwa materi foto saksi korban adalah tidak
mengandung unsur pornografi/kesusilaan ;
do
gu 4. Memohon kepada Judex Jurist agar berkenan menyimpulkan bahwa atas
semua barang bukti yang dihadirkan maupun terhadap semua
In
A
keterangan saksi yang ada, keseluruhannya tidak dapat dijadikan
sebagai alat bukti pada kasus yang mendakwa Pemohon Kasasi ini
ah
lik
karena semuanya cacat hukum dan tidak berdasar ;
Yahya Harahap dalam bukunya “Pembahasan Permasalahan Dan
Penerapan KUHAP Penyidikan Dan Penuntutan” hIm. 42) sebagai berikut :
am
ub
”Penuntut umumlah yang dibebani kewajiban membuktikan kesalahan
Terdakwa. Atau Penyidiklah yang berkewajiban bertugas mengumpulkan
ep
bukti-bukti yang diperlukan membuktikan kesalahan Tersangka ;
k
“Dari apa yang telah Pemohon Kasasi jelaskan di atas, jelas terbukti
ah
si
menghadirkan bukti-bukti yang bisa menunjukkan bahwa penyebaran
foto pernah terjadi. Bahkan baik Penyidik, JPU, maupun Judex Facti,
ne
ng
do
gu
baik dan benar yang telah digariskan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-Undang
ah
lik
ub
Barang Siapa” dalam perkara ini. Pemohon Kasasi menilai, Judex Facti
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Elektronik). Dalam KUHP dikatakan bahwa rumusan “barang siapa” itu
si
adalah untuk menunjukkan atau memberi arah tentang objek hukum
orang atau manusia pelaku tindak pidana. Artinya adalah, dalam
ne
ng
menentukan siapa subyek pelaku pidana, maka diperlukan petunjuk arah
yang benar, jelas dan berdasar serta berkesesuaian dengan ketentuan
hukum yang berlaku. Tentunya semua petunjuk arah telah ditetapkan
do
gu dalalam suatu wadah yang bernama undang-undang. Dalam Undang-
Undang ITE, ada sebuah prosedur yang jelas sebagai petunjuk arah bagi
In
A
para penegak hukum guna menemukan siapa pelaku sebuah tindak
pidana dan ini diabaikan baik oleh Polisi, JPU, maupun Majelis Hakim ;
ah
lik
Pembuktian dalam kasus cyber crime tidak dapat ditunjukan melalui
objek atau benda sebagai bukti fisik seperti pada kasus-kasus pidana lain
nya. Barang bukti atau corpus delicti yaitu alat yang digunakan untuk
am
ub
melakukan delik, termasuk juga barang bukti adalah hasil dari delik,
barang yang memiliki bubungan Iangsung dengan tindak pidana.1 Barang
ep
bukti dengan alat bukti mempunyai hubungan yang erat dan merupakan
k
si
penyitaan dalam penyelidikan. Dengan penyitaan, penyidik akan mencari
keterhubungan antar barang yang ditemukan dengan tindak pidana yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
undangan; dan
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam kasus cyber crime, bukti yang akan mengarahkan pada suatu
si
peristiwa pidana adalah berupa data-data elektronik baik yang berada di
dalam komputer (hard disk) atau yang merupakan hasil print out selama
ne
ng
sumber aslinya ada) atau dalam bentuk lain berupa jejak (path) dari suatu
aktivitas penggunaan komputer dan itu merupakan dokumen elektonik
yang diatur di dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang TE yang berbunyi:
do
gu “Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog,
In
A
digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik,
ah
lik
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto
atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi
yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang yang
am
ub
mampu memahaminya” ;
Bukti-bukti elektronik (elektronik evidence) yang digunakan untuk
ep
membuktikan cyber crime dalam pemeriksaan di pengadilan adalah
k
si
bukti diri” yang dapat mendeteksi pelaku cyber crime dan dapat
menunjukan keberadaan pengguna komputer itu sendiri. Dengan meneliti
ne
ng
do
gu
lik
yang aman dan layak dipercaya (secure and trust worthy) sedemikian
rupa sehingga hasil print out suatu bukti elektronik tersebut dapat
m
ub
bukti digital yang diketemukan tersebut dalam kasus cyber crime yang
R
terjadi. Di samping itu, bukti digital tersebut harus diusahakan masih asli
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diidentifikasi dan dianalisa oleh Penyidik, dalam hal ini melalui
si
Laboratonium Forensik Komputer. Oleh karena itu, seyogyanya bukti
digital tersebut dapat dipresentasikan secara digital melalui laptop atau
ne
ng
komputer tanpa harus dicetak kedalam media kertas (print out);
Apa yang Pemohon Kasasi jelaskan tadi, itulah prosedur Penyidikan
Kasus Cyber Crime yang baik dan benar menurut Undang-Undang
do
gu Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
sehingga “unsur barang siapa” yang dirumuskan dalam KUHP itu bisa
In
A
menemukan arah yang benar untuk sampai pada buah kesimpulan
bahwa seseorang itu adalah pelaku suatu tindak pidana. Dalam perkara
ah
lik
yang didakwakan kepada Pemohon Kasasi, baik Penyidik Kepolisian,
JPU, maupun Majelis Hakim sama sekali tidak mengikuti prosedur yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ITE tadi, lalu apa dasarnya sehingga
am
ub
Pemohon Kasasi ditetapkan sebagai pelaku tindak pidana ? Undang-
Undang ini dibuat untuk dilaksanakan oleh para penegak hukum
ep
sehingga para penegak hukum bisa menegakkan hukum dengan sebaik-
k
baiknya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam perkara ITE yang
ah
si
maupun Majelis Hakim menegakkan hukum dengan cara dan selera nya
sendiri serta mengabaikan undang-undang dan hak Pemohon Kasasi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengenai barang bukti yang dihadirkan, bila penyebaran foto-foto saksi
si
korban pernah terjadi, seharusnya Penyidik dan JPU dapat
menghadirkan barang-barang elektronik yang diduga dipergunakan oleh
ne
ng
Pemohon Kasasi untuk mengupload foto-foto saksi korban di facebook
bila penyebaran foto tersebut pernah terjadi seperti apa yang dijelaskan
oleh Undang-Undang ITE di atas. Bukannya menghadirkan barang-
do
gu barang bukti yang tidak ada kompetensinya untuk membuktikan dugaan
tindak pidana cyber crime ini ;
In
A
Dengan demikian, “unsur barang siapa” dalam dakwaan ini “tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum”
ah
lik
B. Unsur dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik” ;
am
ub
Pemohon Kasasi menilai Judex Facti tidak memahami makna dan
“informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik” yang ada di dalam UU
ep
ITE. Seperti apa yang telah Pemohon Kasasi jelaskan di atas jadi tentang
k
si
Dan Transaksi Elektronik (ITE)”, Pembuktian dalam kasus cyber crime
tidak dapat ditunjukan melalui objek atau benda sebagai bukti fisik seperti
ne
ng
pada kasus-kasus pidana lainnya. Barang bukti atau corpus delicti yaitu
alat yang digunakan untuk melakukan delik, yaitu barang yang miliki
do
gu
lik
merupakan hasil print out (selama sumber aslinya ada) atau dalam
bentuk lain berupa jejak (path) dari suatu aktivitas penggunaan komputer
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki
si
makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang yang mampu
memahaminya” ;
ne
ng
Bukti-bukti elektronik (elektronic evidence) yang digunakan untuk
membuktikan cyber crime dalam pemeriksaan di pengadilan adalah
berupa tampilan situs atau website, log-log file (waktu terjadinya
do
gu perbuatan tersebut) serta Internet Protocol (IP) yang dijadikan “tanda
bukti diri” yang dapat mendeteksi pelaku cyber crime dan dapat
In
A
menunjukan keberadaan pengguna komputer itu sendiri. Dengan meneliti
dan memeriksa pemilik nomor IP tersebut akan dapat diketahui lokasi
ah
lik
pengguna lP tersebut ;
Dokumen elektronik yang dimaksud oleh UU ITE adalah informasi
elektronik yang berasal dari barang-barang yang dipergunakan oleh
am
ub
pelaku tindak pidana cyber crime ketika melakukan delik. Dalam perkara
yang didakwakan kepada Pemohon Kasasi, tidak ada satu pun barang-
ep
barang elektronik milik mohon Kasasi yang disita oleh Penyidik dan
k
dijadikan sebagai barang bukti di persidangan. Dan juga JPU tidak bisa
ah
si
jejaring sosial Facebook bila benar penyebaran gambar pernah terjadi.
JPU hanya menyandarkan diri pada keterangan saksi-saksi yang tidak
ne
ng
do
gu
Bahkan dari sekian banyak saksi yang dihadirkan, tidak satu pun yang
bisa menghadirkan screen shoot sebagai bukti penyebaran gambar;
Dengan demikian, “Unsur dengan sengaja dan tanpa hak
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau
si
menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat :
a. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang ;
ne
ng
b. kekerasan seksual ;
c. masturbasi atau onani ;
d. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;
do
gu e. alat kelamin; atau
f. pornografi anak ;
In
A
bila Pemohon Kasasi kaitkan foto-foto saksi korban dengan kategori-
kategori di atas, maka kategori mengesankan ketelanjangan adalah
ah
lik
kategori yang paling dekat jaraknya. Tapi apakah foto-foto saksi korban
tersebut bisa dimasukkan ke dalam kategori “mengesankan
ketelanjangan” ? Jawabannya adalah tidak bisa”. Pada Undang-Undang
am
ub
Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi di bagian penjelasan dikatakan
bahwa yang dimaksud dengan “mengesankan ketelanjangan” adalah
ep
suatu kondisi seseorang yang menggunakan penutup tubuh, tetapi masih
k
si
eksplisit alat kelaminnya masih nampak ;
OIeh karena itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008
ne
ng
do
gu
lik
ub
telah memberikan keterangan tentang hal ini. Pasal ini akan lebih pas bila
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Oleh karena itu, ini merupakan dakwaan yang dibuat-buat dan tidak
si
berdasar ;
Atas semua hal yang Pemohon Kasasi uraikan di atas berkaitan dengan
ne
ng
Prosedur Pembuktian Kasus cyber crime yang baik dan benar, Pemohon
Kasasi memohon kepada Judex Jurist agar berkenan menarik sebuah
kesimpulan bahwa telah terjadi kesalahan besar dalam penerapan
do
gu hukum di kasus yang mendakwa Pemohon Kasasi ini. Semua
argumentasi telah Pemohon Kasasi uraikan dengan jelas, detail dan
In
A
berdasar kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-Undang Nomor 44
ah
lik
Tahun 2008 tentang Pornografi ;
Dengan demikian maka “unsur yang memiliki muatan kesusilaan” adalah
“tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum” ;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan semua fakta hukum yang muncul di
persidangan, maka Pemohon Kasasi ingin menyampaikan sebagai
ep
berikut :
k
si
korban. Hal ini dibuktikan dengan dihadirkannya kuitansi pembelian
HP oleh Pemohon Kasasi di persidangan beserta dus dan buku nya.
ne
ng
Namun fakta ini diabaikan Majelis Hakim yang subyektif. Dan harus
dicatat bahwa Hp Smartfren/Nexian yang dihadirkan di persidangan
do
gu
Bogor ;
Bahwa tidak benar Pemohon Kasasi menyimpan foto-foto saksi
ah
lik
ub
atas nama Pemohon Kasasi. Dan ini pun tidak dapat dibuktikan
ah
Bahwa tidak benar akun FB atas nama Maya Saleh Alatas adalah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
merupakan fitnah dan tidak dapat dibuktikan baik oleh saksi ahli
si
maupun semua saksi lainnya ;
Bahwa tidak benar saksi Bunyanudin, Hasan Jawat, Kamal Alatas, Ida
ne
ng
Magdalena dan Saksi Ahmad Saleh pernah melihat kemunculan foto-
foto saksi korban di facebook milik Pemohon Kasasi. Bila yang
diceritakan oleh para saksi adalah benar, seharusnya bukti berupa
do
gu screen shot dapat dihadirkan di persidangan. Bahkan Pemohon
Kasasi tidak memiliki hubungan pertemanan dengan para saksi di
In
A
facebook ;
Bahwa benar banyak keterangan palsu Saksi Bunyanudin dan Saksi
ah
lik
Hasan Jawat yang tertulis di putusan hakim ini yang tidak pernah ada
dalam persidangan;
Bahwa benar Saksi Saleh Alatas tidak memiliki kapasitas sebagai
am
ub
saksi karena Saksi Saleh Alatas tidak pernah melihat pemostingan
foto seperti pengakuannya. Oleh karena itu keterangan nya harus
ep
diabaikan. Bahwa tidak benar Saksi Korban Maya pernah
k
korban dihapus di dalam memori card nya. Hal ini jelas terbantahkan
R
si
oleh keterangan Pemohon Kasasi mengenai kepemilikan HP yang
dibuktikan dengan menghadirkan kuitansi pembehan rnilik Pemohon
ne
ng
Kasasi di persidangan;
Bahwa tidak benar Pemohon Kasasi pernah mengirimkan pesan
do
gu
lik
ub
salah satu barang bukti. Hal ini terbukti dengan tidak adanya Hp
Nexian tersebut di daftar barang bukti ;
ka
Bahwa tidak benar barang bukti foto-foto saksi korban berasal dari
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa benar Saksi Ahhi Wahyu Catur mengatakan bahwa HP
si
Blackberry yang dihadirkan tidak dapat dijadikan barang bukti karena
tidak ada korelasinya dengan materi dakwaan ;
ne
ng
Bahwa benar Saksi Ahli Wahyu Catur mengatakan bahwa print out
percakapan whatsapp tidak bisa dijadikan sebagai salah satu barang
bukti, karena sumber aslinya tidak ada. Ini jelas merupakan rekayasa
do
gu saksi korban ;
Bahwa benar Saksi Ahli ITE Wahyu Catur Wibowo mengatakan
In
A
bahwa barang bukti berupa foto saksi korban tidak dapat dijadikan
sebagai barang bukti. Yang seharusnya dihadirkan adalah screen
ah
lik
shot ketika foto diposting di Facebook;
Bahwa benar bahwa Saksi Ahhi ITE Wahyu Catur Wibowo dan Saksi
Ahli Pidana Deni Bram mengatakan baik di RAP Polisi maupun di
am
ub
persidangan bahwa perihal pemostingan foto baru merupakan
dugaan;
ep
Bahwa benar Saksi Ahli ITE Wahyu Catur Wibowo tidak pernah
k
si
padahal ini merupakan hal yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang
ITE;
ne
ng
do
gu
bukti elektronik berupa tampilan situs atau website, log-log file (waktu
terjadinya perbuatan tersebut) serta Internet Protocol (IP) yang
dijadikan “tanda bukti diri” yang dapat mendeteksi keberadaan pelaku
In
A
lik
Bahwa benar penentuan Locus Delicti dan Tempus Delicti pada kasus
yang didakwakan pada Pemohon Kasasi adalah cacat hukum karena
m
ub
Bahwa benar Majelis Hakim tidak membuka sama sekali barang bukti
ah
kandungan isinya ;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa benar pernah terjadi tindakan penganiayaan secara keji oleh
si
keluarga saksi korban yang mengintimidasi Pemohon Kasasi agar
mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan Pemohon Kasasi ;
ne
ng
Bahwa benar tidak ada satu pun barang elektronik milik Pemohon
Kasasi yang disita dan dijadikan barang bukti oleh Penyidik. Bahwa
benar tidak ada satu bukti screen shoot pun yang dapat dihadirkan
do
gu oleh JPU dan para saksi untuk membuktikan bahwa pidana
pemostingan foto pernah terjadi ;
In
A
Bahwa tidak benar cerita tentang pernah terjadi pemostingan foto-foto
saksi korban di akun Facebook atas nama Maya Saleh Alatas atau
ah
lik
atas nama akun Facebook siapa pun dan oleh siapa pun. ini semua
merupakan cerita fiktif dan tidak pernah terjadi ;
Bahwa benar materi foto-foto saksi korban tidak termasuk ke dalam
am
ub
kategori pornografi berdasarkan penjelasan yang ada di dalam
Undang-Undang Pornografi. (Dikuatkan oleh hasil Penyelidikan Polda
ep
Jabar) ;
k
si
Bahwa benar akun facebook milik Pemohon Kasasi dirampas oleh
keluarga saksi korban dan pernah terjadi pencemaran nama baik di
ne
ng
do
gu
Bahwa benar tidak ada seorang pun saksi yang mengatakan bahwa ia
pernah melihat Pemohon Kasasi nielakukan pemostingan foto di
facebook. Sehingga ini menjadi dasar untuk menetapkan bahwa para
In
A
lik
ub
delik dilakukan ;
R
KUHAP) ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa tidak benar pernyataan Majelis Hakim yang mengatakan
si
bahwa argumentasi hukum Terdakwa dan penasehat hukum
merupakan penafsiran pribadi yang tidak berdasar. Semua
ne
ng
argumentasi liukum Terdakwa dan penasehat hukum adalah jelas
Undang-Undang ITE, Undang-Undang Pornografi, KUHAP serta
pendapat para ahli. Sumber referensi telah Pemohon Kasasi
do
gu cantumkan semua baik di Pledoi, Memori Banding, dan Memori
Kasasi ini ;
In
A
Bahwa benar prosedur penegakan hukum pada kasus yang
didakwakan kepada Pemohon Kasasi adalah “cacat hukum” dan
ah
lik
bagian dan peradilan sesat yang tidak mengikuti ketentuan hukum
yang berlaku ;
Bahwa tidak benar pernah terjadi pemostingan foto-foto saksi korban
am
ub
di akun Media Sosial Facebook, baik oleh Pemohon Kasasi atau oleh
siapa pun itu ;
ep
Sebetulnya perkara ini dapat dengan mudah diselesaikan dengan
k
si
Maya yang dijadikan sebagai barang bukti tidak mengandung unsur
pornografi/kesusilaan, maka alat bukti apa pun yang dihadirkan dalam
ne
ng
perkara ini menjadi “Nol” nilai nya dan kasus selesai. Atau seandainya
kita asumsikan bahwa loto-foto yang dihadirkan merupakan foto bugil
do
gu
lik
Agung berpendapat :
Bahwa alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan karena putusan
m
ub
Judex Facti Pengadilan Tinggi yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dinyatakan terbukti berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di
si
persidangan, yaitu Terdakwa telah mengunggah (up load) foto diri saksi korban
Mashasy alias Maya dalam keadaan setengah telanjang ke akun Facebook milik
ne
ng
Terdakwa, yang nama akunnya telah diganti oleh Terdakwa dengan nama Maya
Saleh Alatas sehingga foto saksi korban tersebut dapat diakses/dilihat oleh
saksi-saksi yang berteman dengan Terdakwa di Facebook. Perbuatan
do
gu Terdakwa tersebut telah memenuhi semua unsur Pasal 49 Ayat (1) juncto Pasal
27 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
In
A
Transaksi Elektronik pada Dakwaan Alternatif Kesatu ;
Bahwa selain itu alasan kasasi Terdakwa merupakan penilaian hasil
ah
lik
pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan. Hal tersebut
tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi, karena
pemeriksaan kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan
am
ub
hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya atau
apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang
ep
atau apakah pengadilan melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang
k
si
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak;
ne
ng
do
gu
lik
ub
MENGADILI
ep
kasasi, yang ditetapkan sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
si
pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2016 oleh Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LLM.
Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
ne
ng
Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H. dan Dr.
H. Suhadi, S.H., M.H. Hakim Agung pada Mahkamah Agung sebagai Anggota,
dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu
do
gu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan didampingi
oleh Agustina Dyah Prasetyaningsih, S.H., Panitera Pengganti dengan tidak
In
A
dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Penuntut Umum.
ah
lik
Ketua Majelis :
ttd./ ttd./
Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H. Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LLM.
am
ub
ttd./
Dr. H. Suhadi, S.H., M.H.
ep
k
Panitera Pengganti :
ah
ttd./
R
si
Agustina Dyah Prasetyaningsih, S.H.
ne
ng
Untuk salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n.Panitera
do
gu
lik
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52