PERTANGGUNGJAWABAN
PIDANA KORPORASI
SIMPOSIUM NASIONAL
TRANS
Money Laundering
Price Fixing
BORDER
False Advertising CRIME
Environmental Crime
Kejahatan Korporasi
Melampaui Batas Negara
Perkara dengan subjek hukum korporasi yang diajukan dalam proses pidana
masih sangat terbatas, salah satu penyebabnya adalah prosedur dan tata cara
pemeriksaan korporasi sebagai pelaku tindak pidana masih belum jelas, oleh
karena itu dipandang perlu adanya pedoman bagi aparat penegak hukum dalam
penanganan perkara pidana yang dilakukan oleh korporasi
Pengertian Korporasi Menurut Berbagai Sumber
Undang-Undang
Korporasi…?
Rudi Prasetyo
Soetan. K. Malikul Adil,
‘T HART
Dalam praktek terdapat kemungkinan bahwa badan hukum bertindak alpa, sedangkan perorangan
mempunyai kesengajaan, misalnya jika seorang pengawas (opzichter) dari suatu perusahaan, guna
mengisi kantongnya sendiri (om de eigen beurs te spekken), menghubungi suatu perusahaan kebersihan
sampah yang tidak dapat dipercaya, sedangkan si badan hukum sama sekali tidak mengawasi
pelaksanaan pembersihan sampah tersebut
Bagaimana tentang badan hukum publik apabila
melakukan suatu tindak pidana dapat
dipertanggungjawabkan?
Disebabkan • buruh,
Karena Dampak • pemegang saham
Putusan Tersebut • para konsumen
Sangat Luas suatu pabrik
mencegah dampak
negatif
pemindanaan
Mengasuransikan
korporasi
Pada era tahun 60 an, Hanya terdapat Putusan Mahkamah Agung R.I.
tanggal 1 Maret 1969 No. 136/Kr/1966, menyatakan bahwa badan hukum
yaitu: P.T. Kosmo dan P.T Sinar Sahara tidak dapat disita. Hal
ini memperkuat dalil, bahwa badan hukum bukan objek hukum, tetapi
sebagai subjek hukum, yang tidak dapat disita. Pada dewasa ini sudah
cukup banyak putusan pengadilan yang menempatkan korporasi sebagai
subjek tindak pidana seperti kasus dalam amar putusan PN Banjarmasin
Nomor 812/Pid.Sus/2010/PN.Bjm Tahun 2011 tanggal register 12-07-2010,
tanggal dibacakan 09-06-2011 PT Giri Jaladhi Wana (PT GJW) menyatakan
terdakwa PT Giri Jaladhi Wana telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut sebagaimana
dalam Dakwaan Primair, menjatuhkan pidana kepada terdakwa PT Giri
Jaladhi Wana oleh karena itu dengan pidana denda sebesar Rp.
1.300.000.000 (Satu Milyar Tiga Ratus Juta Rupiah), menjatuhkan
pidana tambahan berupa penutupan sementara PT Giri Jaladhi Wana
selama 6 (enam) bulan. Putusan tersebut dilakukan banding dan sudah
diputus oleh Pengadilan Tinggi Banjarmasin (Pengadilan Tipikor Nomor
04/PID.SUS/2011/PT.BJM.
Putusan Pengadilan di Indonesia kepada Korporasi (2)