MANAJEMEN STRATEGI
(Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.pd., APU.)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi
Diampu oleh Dr. ANHAR YANI, SE, MM
Diresume
Oleh :
SUPRIYO
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BINA BANUA
BANJARMASIN
2016
BAB I
ARTI DAN PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGI
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata management yang artinya : mengurus/tata laksana, cara
bagaiana manajer mengatur, membimbing dan memimpin bawahan agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentuan sebelumnya.
Arti Manajemen:
Proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan perencanan, pengorganisasian, pergerakan
dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.
2.
Pengertian Strategi
Secara umum strategi adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana
agar tujuan dapat dicapai.
Secara khusus strategi adalah tindakan yang bersifat terus menerus, mengalami
peningkatan dan dilakukan sesuai sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta
diharapkan oleh konsumen dimasa depan. Dengan strategi ini maka ada yang hampir
dimulai dari apa yang selalu untuk bisa terjadi dan bukan yang dimulai dari apa yang
terjadi. Dengan terjadinya ada suatu kecepatan berinovasi pada pasar yang baru dan
juga perubahan pola konsumen yang sangat memerlukan kemampuan inti, maka
hendaknya perusahaan perlu mencari dan mengambil kemampuan inti/kompetensi inti
dalam bisnis yang diakukan.
3.
Konsep Strategi
Chandler (1962:13) strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang
berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep tersebut
adalah:
1.
2.
3.
b.
Strategi diferensiasi
b.
Strategi fokus
2.
Inti kegiatan perencanaan adalah menyusun program kerja yang jelas dan dapat di
implementasikan sehingga dapat menjamin keberlangsungan dan perkembangan
hidup organisasi dalam lingkungan yang senantiasa berubah.
Berikut ini adalah periode evolusi manajemen strategi:
Perumusan strategi
2.
Penerapan strategi
3.
Penilaian strategi
Keunggulan Kompetitif
Pada intinya, manajemen strategi adalah tentang bagaimana memperoleh dan
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Posisi Strategi
Strategi sebagai penciptaan posisi unik dan berharga yang didapatkan dengan
melakukan serangkaian aktivitas.
Pembentukan Strategi
Tugas pertama dalam manajemen strategi umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari proses utama sebagai berikut:
- Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing
- bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan harus bersipat
paralel dalam rentang jangka pendek dan jangka panjang
1.
2.
Bersipat dinamik.
3.
4.
5.
6.
Jenis Strategi
- integrasi ke depan
Berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali lebih besar atas
distributor/paritel.
- integrasi ke belakang
Strategi yang mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih besar atas pemasok
perusahaan
- integrasi horizontal
Strategi yang mengupayakan kepemilikan/kendali yang lebih besar atas pesaing
perusahaan.
Strategi intensif
- Penetrasi pasar
- Pengembangan Pasar
- Pengembangan Produk
- Strategi Diversifikasi
- Strategi Defensif
- Divestasi
- Likuidasi
- Pengalihkontrakan
- Evaluasi strategi
- Konsistensi
- Kesesuaian
- Kelayakan
- Keunggulan
D. PROSES DAN MODEL MANAJEMEN STRATEGI
Proses perumusan dan pengarahan aktivitas manajemen strategi bervariasi antar
bisnis. Perusahaan dengan banyak produk, pasar, atau tekhnologi cenderung
menggunakan sistem manajemen strategi lebih rumit. Namun , meskipun terdapat
perbedaan dalam rincian dan tingkatbformalisasi, komponen dasar model yang
digunakan untuk menganalisis operasi manajemen strategi pada umumnya serupa.
Misi perusahaan
2.
Analisis internal
3.
Lingkungan eksternal
4.
5.
6.
7.
8.
Taktik fungsional
9.
BAB II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI
2.
3.
sehingga
Hierarki Strategis
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
1.
Korporasi
2.
Bisnis
3.
Fungsional
2.
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengimplementasi strategi
2.
3.
4.
5.
6.
BAB III
LINGKUNGAN GLOBAL, STRATEGI MULTI BISNIS DAN
KEPEMIMPINAN
A. LINGKUNGAN GLOBAL
Globalisasi mengacu pada strategi untuk mengejar peluang di dunia yang
memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara
tempatnya beroperasi. Ada dua teori terkait pengenalan produk secara global:
standarisasi dan adaptasi nilai setempat.
Orentasi etnosentris
2.
Orientasi polisentris
3.
Orientasi regionsentris
4.
Orientasi geosentris
Awal Globalisasi
fakta strategi global, kategori ini mencakup faktor ekonomi, politik, geografis, tenaga
kerja, pajak, sumber daya modal dan bisnis
2.
Industri Global
Dimana persaingan melintasi batas negara, bahkan persaingan terjadi pada tataran
dunia.
2.
3.
Waralaba
4.
Ventura bersama
5.
6.
7.
B. STRATEGI BISNIS
Mengevaluasi dan memilih strategi bisnis: mencari keuntungan kompetitif yang
berkesinambungan
Para manajer bisnis mengevaluasi dan memilih strategi yang dapat membuat bisnis
mereka berhasil
- Mengevaluasi peluang keunggulan biaya
- Mmengevaluasi peluang diferensiasi
- Mengevaluasi kecepatan sebagai keunggulan kompetitif
- Mengevaluasi fokus pasar sebagai cara mendapat keuntungan kompetitif
2.
Fasilitas formula
3.
4.
Spesialisasi
- jenis produk
- jenis pelaggan
- jenis pesanan
- wilayah geografis
5.
Apa adanya
C. STRATEGI MULTIBISNIS
Teknik portofolio adalah pendekatan yang dipelopori oleh Boston Consulting Group
membantu manajer menyeimbangkan arus kas di antara bisnis yang beragam
sekaligus mengidentifikasikan tujuan strategi dasar mereka dalam keseluruhan
protofolio. Para manajer yang menggunakan matriks BCG setiap bisnis perusahaan
beserta tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitip relatif.
Kerangka kerja perusahaan nduk melihat bahwa perusahaan multibisnis menciptakan
nilai dengan mempengaruhi atau menaungi bisnis-bisnis yang dimilikinya, hubungan
antar bisnis tersebut dalam organisasi induk, adalah sebagai berikut:
1.
2.
Manajemen
3.
Definisi bisnis
4.
5.
Hubungan
6.
Kapabilitas umum
7.
Keahlian khusus
8.
Hubungan eksternal
9.
Keputusan-keputusan utama
D.
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah sekelompok asumsi penting (sering kali tidak tertulis) yang
dipegang bersama oleh anggota-anggota suatu organisasi. Asumsi yang dimiliki
bersama oleh anggota-anggota suatu perusahaan dapat memengaruhi tindakan dan
4.
5.
6.
BAB IV
DINAMIKA ORHANISASI DAN PROSES MANAJEMEN STRATEGI
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi tradisional:
-
Struktur organisasi
2.
3.
Strategi diferensiasi pasar / celah pasar dengan menciptakan citra perusahaan / produk pada
konsumen potensial.
4.
Strategi bersaing generik menyebutkan bahwa perusahaan selalu menempatkan diri pada salah
satu aspek utama, yaitu : Strategi keunggulan biaya menyeluruh atau strategi diferensiasi. Dan
jika target yang dituju relative sempit maka strategi akan berkembang menjadi strategi focus.
Para CEO-nya memiliki visi strategi tentang akan menjadi apa perusahaan yang
dipimpinnya di masa yang akan datang;
2.
3.
4.
dan pengembangan.
mencapai
sasaran
yang
diinginkan.
MBO
menghubungkan
sasaran
2.
3.
4.
2.
3.
perusahaan
4.
5.
Hubungan kerja yang baru yang didasarkan pada saling percaya dan kerja tim.
BAB V
IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI
DI INDONESIA DAN DI SEKTOR PUBLIK
A.
B.
Manajemen strategik yang digunakan manusia pada tahun 1960-an yag bertujuan
untuk bisnis telah banyak mengalami perkembangan makna hingga sekarang.
Manajemen untuk pablik mulai digunakan pada tahun 1990-an dengan dimulai
diterapkannya GPRA-1993. Penerapan manajemen strategik dalam sektor publik
didasari pada pertimbangan pentingnya monitoring terhadap efisiensi dan efektivitas
sektor publik (termasuk pelayanan publik). Hal inilah yang membedakan penerapan
manajemen strategik pada sektor 29 swasta yang biasanya digunakan untuk mengatasi
persaingan untuk mendapatkan keuntungan. Dengan asumsi bahwa masyarakat secara
umum mengawasi berbagai tindakan sektor publik dari segi efisiensi dan efektivitas,
maka manajemen strategik dapat diterapkan dalam sektor publik. Dalam manajemen
strategik alokasi sumber daya, delegasi manajemen, monitoring dan pengukuran
kinerja dapat diamati sehingga masyarakat dapat memastikan bahwa kinerja sektor
publik adalah akuntabel. Dalam konteks manajwmwn strategik, tindakan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut, penggunaan resourses yang efektif da[at dicapai.
Bozemen dan Straussman (dalam Hughes, 1998:159-160) mengemukakan empat
prinsip penerapam manajemen strategik pada sektor publik yaitu :
1.
2.
3.
4.
BAB VI
FORMULASI STRATEGI
A.
Tahap formulasi atau pelaksanaan diawali oleh perumusan visi, misi dan nilai.
Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis/pencermatan lingkungan internal dan
seksternal.
Kerangka Analisis dan Perumusan Strategi dibagi dalam 3 (tiga) tahap:
1.
2.
3.
- QSPM) .
strategi diferensiasi
strategi biaya
pernyataan yang diucap/ditulis hari ini, merupakan proses manajemen saat ini,
yang menjangkau kedepan
suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistik, dapat dipercaya,
meyakinkan serta mengandung daya tarik
Kriteria Visi
inspirasional, menantang
Manfaat Visi
-
Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja
yang baik.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
Misi
Pernyataan misi biasanya memiliki karakteristik tertentu berupa deklarasi sikap,
orientasi konsumen, deklarasi kebijakan sosial dan kemungkinan bisa berkembang
sesuai perkembangan.
Konsumen
Pasar
Teknologi
Filosofi
Konsep diri
Menginspirasi
Kualitas
Semakin banyak perusahaan yang menekankan kualitas menjadi sebuah norma
yang wajib dipatuhi, karena kualitas mencerminkan kondisi suatu perusahaan
dalam konteksnya mewujudkan keunggulan kompetitf. Oleh karena itu
pernyataan mengenai kualitas sangat penting dalam pernyataan misi
3.
Pernyataan Visi
Apabila pernyataan misi merupakan jawaban atas pertanyaan bisnis apa yang
kita jalankan, pernyataan visi perusahaan sering kali dirancang untuk
menyatakan aspirasi dari kepemimpinan eksekutif. Pernyataan visi menyajikan
maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dari sumber daya
perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan. Namun pada
praktiknya pernyataan visi dan misi perusahaan sering kali digabungkan menjadi
satu. Jika dipisah sering kali berupa satu kalimat tunggal yang didesain agar
mudah diingat. Visi sering kali dinyatakan sebagai cara unik untuk
mengabungkan pengaruh kompetitif dengan cara mengarahkan suatu perusahaan
untuk menganut strategi yang revolusioner.
Tujuan perusahaan : kelangsungan bisnis, pertumbuhan, profitabilitas
Kelangsungan bisnis perusahaan dapat dicapai dengan memelihara pertumbuhan yang
positif dan berusaha menjaga profitabilitas tetap tinggi. Profitabilitas merupakan
tujuan tetap dari suatu perusahaan. Tanpa memerhatikan bagaimana laba diukur atau
didefinisikan, laba jangka panjang merupakan indikasi yang paling jelas dari
kemampuan perusahaan untuk memenuhi klaim serta keinginan utama dari karyawan
dan pemegang saham. Membuat keputusan dengan mendasarkan pada laba jangka
pendek dapat mengarah kepada ketidakmampuan untuk melihat jangka panjang secara
strategis. Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor, ahli lingkungan, dan
badan pengatur mungkin menghasilkan laba dala jangka pendek, tetapi dalam jangka
panjang konsekuensi keuangannya akan sangat menggangu.
Nilai-nilai (values)
adalah ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan terhadap keyakinan dan perilaku organisasi
yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kegiatan misi dan visi organisasi.
BAB VII
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL, DAN EKSTERNAL
(ANALISIS SWOT)
A.
Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh
ancaman eksternal
2.
Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi yang berubah
3.
Analisis SWOT dapat teralau menekankan pada suatu kekuatan atau elemen strategis
Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif. Secara ringkas analisis
SWOT merupakan suatu pendektan tradisiona yang sudah lama digunakan untuk para pembuat
Internet
Intelejen
Dokomen-dokomen historis
BAB VIII
MENETAPKAN TUJUAN DAN MENYUSUN STRATEGI
A. MENETAPKAN TUJUAN
-
Kolektif
mempertajam fokus
B.
MENETAPKAN SASARAN
Sasaran merupakan gambaran hal yang ingin diwujudkan melalui tindakan yang diambil
perusahaan guna mencapai tujuan
C.
Rencana strategi meliputi: penetapan tujuan, sasaran dan strategi organisasi/perusahaan yang
berisi kebijakan dan program (pada saatnya akan dioperationalkan dalam bentuk kegiatan pada
rencana kerja tahunan)
D.
PERENCANAAN KINERJA
Proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategi
Hasilnya : annual performance plan (rencana kerja tahunan)
E.
Pandangan bahwa suatu bisnis dipandang sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi
output yang bernilai bagi pelanggan
BAB IX
IMPLEMENTASI STRATEGI
A.
B.
Taktik Fungsional : pernyataan terinci mengenai cara-cara atau aktivitas-aktivitas yang akan
digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan membangun
keunggulan kompetitif.
C.
1.
Sistem Pelaksanaan
Sistem pelaksanaan rencana strategi membahas cara bagaimana mencapai tujuan, sasaran, dan
karenanya merupakan faktor penting dalam mewujudkan visi dalam kerangka misi organisasi
2.
Sistem Pemantauan
3.
Sistem Pengawasan
Untuk membantu masing-masing unit kerja organisasi supaya dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif
4.
Pengendalian strategi adalah usaha manajemen untuk melacak suatu strategi saat dilaksanakan,
mendeteksi masalah/perubahan dalam asumsi dasarnya, dan membuat penyesuaian yang
diperlukan
BAB X
EVALUASI KINERJA, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
A.
PENGUKURAN KERJA
dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan, sesuai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi
Manfaat pengukuran kinerja :
1.
2.
3.
Alat komunikasi
4.
B.
EVALUASI KINERJA
Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran knerja kegiatan (pkk) dan pengukuran
pencapaian sasaran (pps)
Perbandingan dalam evaluasi kinerja
-
C.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Penyampaian perkembangan dari hasil usaha (kinerja), baik secara lisan/tulisan. Dengan adanya
laporan, maka pihak yang berkepentingan akan mengetahui jelas inerja organisasi dan akan
menjadi umpan balik bagi proses perencanaan selanjutnya.
BAB XI
BALANCED SCORECARD / BSC
(KARTU SKOR BERIMBANG)
A.
Kendala penerapan BSC (1) sedikit pemeriksaan tentang faktor yang berkaitan dengan
pengadopsian BSC, dan (2) masih dibutuhkan keyakinan bahwa dengan pengadopsian BSC
akan berdampak kepada kinerja keuangan. Selanjutnya melaporkan bahwa kunci daripada
penerapan BSC adalah :
a. Keterlibatan kepemimpinan senior
b. Mengartikulasi visi dan strategi perusahaan
c. Mengidentifikasi kategori kinerja yang menghubungkan visi dan strategi terhadap hasil
d. Terjemahkan papan nilai kepada tim, devisi, dan tingkatan fungsi
e. Kembangkan pengukuran yang efektif dan standar yang berarti (jangka pendek dan panjang,
memimpin, dan tertinggal)
f. Kenakan penganggaran yang tepat, Teknologi Informasi, Komunikasi , dan sistem imbal jasa
g. Melihat BSC sebagai proses kontinius, membutuhkan perbaikan, penilaian ulang, dan
pemutakhiran, dan ;
h. Percaya bahwa BSC sebagai fasilitator perubahan kultur dan organisasi.
Implementasi Scorecard
Implementasi BSC pada awalnya merupakan papan nilai yang dinilai seimbang antar berbagai
perspektif untuk menentukan keberhasilan satu organisasi ataupun perusahaan. Dalam BSC
sangat dinyatakan bahwa rancangan strategi implementasi mutlak dilaksanakan. Hal ini
merupakan koreksi terhadap keleamahan strategi pada umumnya.
Balanced Scorecard sebagai sistem manajemen stratejik
Secara tradisional, perusahaan menggunakan budget sebagai pusat dari pengukuran kinerja
perusahaan.
Niven (2002) menuliskan bahwa BSC dapat mengatasi hambatan-hambatan sebagai berikut:
1. Vision Barrier,
2. People Barrier,
3. Management Barrier,
4. Resource Barrier,
Proses Manajemen
4 proses manajemen, yaitu:
1. Translating the vision, communicating and linking,
2. Business Planning,
3. Feedback and learning,
BAB XII
INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN, STRATEGI BERSAING DAN MERAIH
KEUNGGULAN KOMPETITIF
A.
B.
KEWIRAUSAHAAN
Adalah proses menggabungkan ide serta tindakan kreatif dan inovatif dengan keahlian manajemen
dan organisasi yang diperlukan untuk mengerahkan SDM, uang dan operasi yang tepat untuk
mencapai kebutuhan yang dikenali dan menciptakan kekayaan dalam prosesnya
C.
Inti formulasi strategi adalah untuk mengatasi persaingan. Meskipun para eksekutif mengeluhkan,
persaingan ketat pada industri bukan suatu kebetulan/nasib buruk.