Disusun Oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN AJARAN 2021-2022
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Dalam melakukan evaluasi dan pengendalian strategi yang efektif, pihak-pihak yang
seharusnya terlibat adalah pemegang saham, dewan direksi, sekretaris perusahaan, serta
kepala divisi dan para pemegang jabatan yang terkait dengan implementasi strategi
perusahaan. Selain itu, ada beberapa ukuran yang dapat dievaluasi dalam pelaksanaan
evaluasi strategi baik kriteria kualitatif maupun kuantitatif. Evaluasi kinerja menjadi
salah satu bagian dari aktivitas strategic management yang esensial untuk dilakukan oleh
perusahaan, sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana perusahaan telah efektif dalam
mengimplementasikan rencana strategisnya, dalam upaya untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Strategi
Ilmu manajmen hingga saat ini terus berkembang pesat sehingga ilmu tersebut
memeliki beragam cabang dan beberapa yang bersifat khusus, misaalnya ialah
manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, dan
manajemen transportasi, sehingga muncul sebuah kajian khusus yang lain yang disebut
dengan "manajemen strategis".
Manajemen strategi berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, Sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya
yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan
strategis.Manajemen strategis saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman
untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus menerus.Rencana strategis organisasi merupakan dokumen
hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu
dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia,dia harus dapat digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan
menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.
7. Mengembangkan tuhuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan.
B. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen dimana manajer puncak berusaha
memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan mecapai
tujuan perusahaan.Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak
berfungsi dengan baik,Evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi
ini.Semua strategi dapat dimodifikasi dimasa depan karena faktor faktor eksternal dan
internal selalu berubah. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.
Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan
baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi
dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu
berubah.Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah :
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang.
2. Mengukur prestasi.
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi
terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit
bisnis strategis, dan fungsional.
Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi :
korporasi, bisnis dan fungsional.
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai
sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai
bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan
menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan
dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya
produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar
mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan
bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
C. Pengendalian Manajemen
Berbagai lini manajemen yang ada dalam satu organisasi terkadang mengakibatkan
berbagai persepsi dan cara kerja dalam pencapaian tujuan organisasi, yang pada akhirnya
dapat mengakibatkan terciptanya konflik di internal organisasi tersebut. Adanya
perencanaan strategis akan membuat perbedaan platform ini dapat lebih diminimalisir.
Sehingga seluruh pihak dapat lebih fokus dalam menjalankan strategi perusahaan
daripada berdebat tentang cara pencapaian tujuan organisasi.Perencanaan strategis akan
sangat terasa sekali manfaatnya pada organisasi yang memiliki karakteristik:
Memahami kondisi organisasi pada saat ini. Proses memahami kondisi organisasi
perlu dilakukan agar rencana strategis yang dihasilkan dapat benar-benar dilaksanakan
dan sesuai dengan kondisi organisasi. Proses memahami kondisi ini juga termasuk di
dalamnya menganalisis berbagai sumber daya yang ada di dalam organisasi untuk
pelaksanaan rencana strategis.Menentukan prioritas kerja. Prioritas kerja berhubungan
dengan rencana apa yang menjadi prioritas untuk terlebih dahulu dilaksanakan, termasuk
di dalamnya terdapat proses analisis apakah ada keterkaitan antara rencana yang satu
dengan rencana lainnya.Menyusun rencana strategis pencapaian tujuan berdasarkan
prioritas kerja. Setelah dibuat gambaran prioritas kerja, baru kemudian dibuat rencana
strategisnya. Penyusunan rencana strategis di antaranya mencakup tujuan yang ingin
dicapai, urutan waktu pelaksanaan, sumber daya yang digunakan, pihak-pihak yang
terlibat, dan berbagai hal lainnya.
D. Penyusunan Anggaran
Organisasi yang baik tentu saja harus terlebih dahulu membuat perencanaan dan
proyeksi kegiatan ke depannya, sehingga arah tujuan yang akan dicapai dapat lebih awal
terdefinisikan sehingga memudahkan pihak-pihak terkait untuk bekerja sama mencapai
tujuan tersebut. Salah satu bentuk perencanaan yang sangat penting untuk dibuat yaitu
perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan ini yang selanjutnya dikenal dengan
istilah anggaran. Anggaran dapat didefinisikan sebagai suatu rencana yang diungkapkan
secara kuantitatif dalam unit moneter, untuk periode waktu tertentu. Anggaran disusun
untuk memberikan jaminan bahwa rencana yang sudah dibuat dapat dilaksanakan dengan
besaran biaya yang sudah diperhitungkan.Berikut ini adalah beberapa karakteristik utama
dari sebuah anggaran:
Memperjelas perencanaan strategis yang sudah dibuat. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa anggaran merupakan tindak lanjut dari sebuah perencanaan strategis,
yang dituangkan dalam bentuk pembagian sumber daya keuangan. Sehingga keberadaan
anggaran ini dapat memperjelas pihak-pihak terkait mengenai seberapa besar tujuan yang
dituju berkaitan dengan pengorbanan keuangan yang dikeluarkan.
Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar-lini organisasi. Pada saat penyusunan
anggaran ini biasanya seluruh pihak yang terkait akan dikumpulkan untuk merumuskan
proporsi anggaran masing-masing. Sehingga pihak terkait tersebut dapat berkoordinasi
mengenai langkah pencapaian tujuan dan kerja sama yang akan dilakukan.
Sebagai bentuk pembagian tanggung jawab untuk manajemen. Anggaran yang telah
disetujui seyogianya mempertegas pembagian tanggung jawab setiap lini organisasi yang
terkait. Di samping itu juga digunakan untuk mempertegas pengotorisasian pembelanjaan
anggaran masing-masing.
Sebagai dasar untuk evaluasi kinerja. Anggaran yang telah disetujui bersama adalah
sebuah komitmen kerja manajemen dalam pencapaian tujuannya. Sehingga di kemudian
hari komitmen tersebut akan dibandingkan dengan pencapaian sebenarnya di akhir
periode. Sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pimpinan organisasi untuk
menilai apakah kinerja lini operasional organisasi sudah berjalan dengan optimal atau
belum.
Prinsip penyusunan anggaran merupakan kombinasi dari rencana dan proyeksi kinerja
organisasi dengan menggunakan berbagai asumsi yang dapat diprediksi. Anggaran dibagi
menjadi dua bagian utama yaitu anggaran yang bersifat pendapatan dan anggaran
pengeluaran/biaya. Kategori anggaran yang berhubungan dengan kegiatan operasional
langsung organisasi dapat dibagi menjadi lima bagian (Anthony dan Govindarajan,
2007), yaitu:
5. Anggaran biaya penelitian dan pengembangan. Biaya penelitian ini berfungsi untuk
membuat inovasi baru dalam hal produk yang dihasilkan. Proses penelitian dan
pengembangan pada era sekarang ini diyakini bersama sebagai sesuatu yang
penting untuk dilakukan, sebagai sarana untuk melakukan pembaharuan terhadap
produk yang dihasilkan.
Secara prinsip proses penyusunan anggaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu
anggaran yang sudah ditetapkan besarannya baru kemudian pihak teknis mengalokasikan
kepada bagian-bagian yang akan mempergunakan (top-down budgeting), yang kedua
proses penyusunan anggaran diawali dengan usulan dan pengajuan dari setiap bagian
(bottom-up budgeting). Berikut urut-urutan proses penyusunan anggaran yang biasanya
dilakukan adalah sebagai berikut.
E. Monitor Kinerja
pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana
memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu
Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya
akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri
maupun bagi para pekerjanya.Di dalam setiap organisasi terdapat tujuan yang ingin
dicapai secara bersama, sehingga dalam setiap anggota harus bekerja berdasarkan arahan
dan orientasi tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, di dalamnya tentu dibutuhkan
pengawasan, evaluasi dan masukan dari setiap anggota (umpan balik), sehingga tujuan
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
A. Kesimpulan
Manajemen strategis adalah proses dan pendekatan terintegrasi yang mencakup
analisis lingkungan internaldan lingkungan eksternal organisasi, formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi dalam rangka menyediakan pelayanan secara
efektif dan efisien kepadapelanggan termasuk pemangku kepentingan.Pentingnya
melakukan monitoring atau pengawasan evaluasi dan pengendalian strategis agar kinerja
tetap selaras dengan tujuan awal pada sebuah organisasi dalam perusahaan. Proses ini
dilakukan untuk menciptakan organisasi terbaik dan harus dituangkan dalam dokumen
kerja untuk menjadi panduan dalam menghadapi perubahan internal dan eksternal. Hal
tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda baru dalam bisnis, menerapkan yang
terbaik dalam praktek, memelihara fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dan
perubahan baru.
DAFTAR PUSTAKA
Taufiq. Amir, Manajemen Strategik (Konsep dan Aplikasi). Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada, 2011.