Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ETIKA BISNIS ISLAM


(PELANGGARAN ETIKA PADA PERUSAHAAN PT GUDANG GARAM)

Akbar Wianda
2020613060029

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN


SYARIAH JURUSAN TATA NIAGA
POLITEKNIK NEGERI
LHOKSEUMAWE TAHUN 2022
PELANGGARAN ETIKA PADA PERUSAHAAN SUSU KENTAL MANIS

Nama Penulis

Akbar Wianda (2020613060029)

Mahasiswi Jurusan Tata Niaga

Politeknik Negeri

Lhokseumawe

Abstrak : Dalam realitasnya, bisnis baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas yang telah
ada dalam sistem dan struktur yang baku. Bisnis berjalan sebagai proses yang telah menjadi
kegiatan manusia sebagai individu atau masyarakat untuk mencari keuntungan dan memenuhi
keinginan dan kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika telah dipahami sebagai sebuah
disiplin ilmu yang mandiri dan karenanya terpisah dari bisnis. Salah satu contoh kasus dari
implikasi etika dalam fungsi-fungsi bisnis islami yaitu adalah “Pelanggaran pedoman perilaku
penyiaran dan standar program siaran” yang dimana di makalah ini akan membedah secara
sistematika dan islami tentang kasus ini yang memakai teori-teori dari Etika Bisnis Islam
yang sudah dipelajari.
PENDAHULUAN

Begitu pentingnya kegiatan bisnis dalam kehidupan manusia, tidak heran jika Islam
yang bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah memberi tuntunan dalam bidang bisnis. Etika
bisnis sangat globalisasi yang seringkasi mengabaikan nilai-nilai moral dan etika. Karena itu,
Islam menekankan agar aktifitas bisnis manusia dimaksudkan tidak semata-mata sebagai alat
pemuas keinginan dan kebutuhan hidup saja, tetapi lebih pada upaya pencarian kehidupan
berkeseimbangan disertai prilaku positif sesuai etika bisnis dalam Islam. Suatu bisnis akan
bernilai apabila dapat memenuhi kebutuhan material dan juga kebutuhan spiritual. Secara
seimbang, tidak mengandung kebatilan, kerusakan dan kedzaliman. Akan tetapi mengandung
nilai keesaan, keseimbangan, kehendak bebas, tanggung jawab, kebajikan dan kejujuran.
Etika dalam Islam merupakan buah dari Keimanan, Ke-islaman dan Ketakwaan yang
didasarkan pada keyakinan yang kuat pada kebenaran Allah swt. Islam merupakan sumber
nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyuluruh, termasuk dalam
wacana bisnis. Bisnis yang islami harus lahir dari atas nama Allah untuk kepentingan
beribadah kepda Allah swt.
Analisis Kasus Pelanggaran Perusahaan PT Gudang Garam Dinilai Telah Melanggar
UU Penyiaran
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berdasarkan tugas dan kewajiban yang diatur
dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan
masyarakat, pemantauan dan hasil analisis telah menemukan pelanggaran Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012
pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV
One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul 19.43 WIB. Program tersebut menampilkan iklan
rokok di bawah pukul 21.30. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap
perlindungan kepada anak-anak dan remaja serta larangan dan pembatasan muatan rokok. KPI
Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43 serta Standar
Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1)
dan Pasal 59 ayat (1).
Menurut catatan KPI Pusat, program ini telah menerima Surat Teguran Tertulis
Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014. Berdasarkan pelanggaran di atas KPI
Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran
ini KPI Pusat akan terus melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika
tetap melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok. Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005
tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas
melanggar pasal 21 ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan
televisi hanya dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat
dimana lembaga penyiaran tersebut berada. Kemudian juga sesuai dengan Etika Pariwara
Indonesia menyatakan dalam wahana iklan melalui media televisi, yaitu iklan-iklan rokok dan
produk khusus dewasa (intimate nature) hanya boleh disiarkan mulai pukul 21.30 hingga pukul
05.00 waktu setempat.
ETIKA BISNIS ISLAM

Dalam etika bisnis Islam kasus dari perusahaan susu kental manis ini jelas melanggar
prilaku etika bisnis menurut islam, pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan ini yaitu dari
segi :

Pertama dari segi keseimbangan (adil).

Kedua dari segi kepatuhan terhadap peraturan,seperti yang telah diketahui bahwa iklan rokok
hanya dibatasi untuk orang dewasa.Namun,PT gudang garam menyiarkan iklan rokok pada
jam tayangan anak dibawah umur yaitu dibawah jam 21.30 yang mana seharusnya waktu
tayangan dewasa adalah pada jam 21.30 – 05.00

Islam mengajarkan kita dalam berbisnis harus berlandaskan dengan kejujuran, karena
jujur itu penting menurut pandangan Islam. Bahwa prinsip penting dalam bisnis adalah
kejujuran. Dalam Doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan
bisnis.

KONDISI PEMASARAN PERUSAHAAN PT GUDANG GARAM SAAT INI


Saat ini perusahaan PT Gudang garam tidak banyak lagi membuat iklan atau
pemasaran terkait hal-hal yang dilanggar sebelumnya. Contohnya seperti iklan rokok pada
jam tayangan anak dibawah umur sekarang tidak lagi menyiarkan pada jam yang tidak
ditentukan untuk jam dewasa. PT Gudang garam hanya menyiarkan iklan rokok diatas jam
22.00.

PANDANGAN ISLAM TERHADAP PELANGGARAN

Rasulullah saw sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam
tataran ini, beliau bersabda : “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual suatu jualan yang
mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani). “Siapa yang menipu
kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap
jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah
bawah dan barang bagus di bagian atas. Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang
kejujuran, Yaitu di surah Q.S At-Taubah ayat 119 yang Artinya : “Hai orang-orang yang
beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”
(Q.S At-Taubah ayat 119).
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pelaku bisnis harus menjalankan kegiatan bisnis
sesuai syariah Islam baik dalam kegiatan transaksi jual beli atau kegiatan lainnya, harus
sesuai dengan etika bisnis Islam. Etika bisnis Islam adalah komponen bisnis yang menjadi
kekuatan kokoh dalam menjalankan bisnis yang bertujuan agar setiap kegiatan bisnis yang
dijalankan sesuai dengan syariah Islam untuk keselamatan hidup baik didunia maupun di
akhirat. Pada dasarnya etika ada untuk mengatur tentang suatu kebaikan mau itu dalam
konteks ekonomi, lingkungan dan lain-lain. Dalam proses pemasaran khusus nya media iklan
juga harus jujur karena kasus yang dilakukan oleh perusahaan susu kental manis ini banyak
sekali masyarakat yang dirugikan karena ketidak jujurannya dalam memberi informasi sesuai
produk.
DAFTAR PUSTAKA

Hanif Ramadhan, Dkk(2018), “pelanggaran etika dalam bisnis pada pt gudang garam”,
universitas bangsa surakarta

Anda mungkin juga menyukai