Anda di halaman 1dari 7

Nama : Choirul Anwar

NIM : 05030222093
Kelas : HES 3C

Etika bisnis dalam islam : Prinsip Dasar dan Panduan Praktis


Abstrak
Etika bisnis dalam Islam adalah konsep yang mendasar dalam menjalankan bisnis sesuai
dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama Islam. Artikel ini menjelaskan secara sederhana
prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan kerjasama, serta
memberikan panduan praktis tentang cara mengaplikasikannya dalam praktik bisnis sehari-hari.
Kejujuran ditempatkan sebagai fondasi yang tak tergoyahkan, mendukung pembangunan
kepercayaan yang diperlukan dalam dunia bisnis yang kompetitif. Keadilan adalah prinsip
penting lainnya, menuntut perlakuan yang adil terhadap semua pihak dalam transaksi bisnis.
Kerjasama merupakan unsur kunci dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua
pihak.
Artikel ini menyoroti bagaimana pengamalan etika bisnis Islam dapat menciptakan bisnis
yang berintegritas, menjaga moralitas, dan memberikan dampak positif pada masyarakat.
Menerapkan prinsip-prinsip ini dalam praktik bisnis sehari-hari adalah langkah penting untuk
menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan memainkan peran dalam perubahan sosial positif.

Pendahuluan
Dalam dunia bisnis yang kompleks dan beragam, etika memainkan peran kunci dalam
membentuk pandangan dan perilaku para pelaku bisnis. Di tengah banyaknya aturan dan praktik
bisnis yang berubah, etika bisnis tetap menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga integritas dan
moralitas dalam dunia bisnis. Dalam konteks Islam, etika bisnis menjadi lebih dari sekadar
panduan; ia adalah cerminan dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama yang mendalam.
Artikel ini akan menjelajahi etika bisnis dalam Islam, menguraikan prinsip-prinsip
dasarnya, dan memberikan panduan praktis tentang cara menerapkannya dalam praktik bisnis
sehari-hari. Dari kejujuran hingga keadilan, etika bisnis Islam adalah kerangka kerja yang kuat
yang mencerminkan keyakinan agama dan berkontribusi pada pembangunan bisnis yang
berkelanjutan serta memberikan dampak positif pada masyarakat. Mari kita mulai dengan
memahami prinsip-prinsip dasar etika bisnis dalam Islam dan bagaimana kita dapat
mengaplikasikannya dalam berwirausaha.

Pengertian Hukum bisnis islam

Hukum Bisnis Islam merupakan ukuran hukum dalam kegiatan bisnis yang didasarkan
pada syariat Islam. Hukum dimengerti selaku seperangkat ketentuan yang mempunyai tujuan buat
melindungi dan mengendalikan pelakon ekonomi dalam aktivitas bisnis supaya senantiasa
nyaman adil, serta cocok dengan prinsip serta nilai Islam. Konsep halal serta haram dalam
muamalah jadi bawah hukum bisnis Islam, yang meliputisegala jenis transaksi, mulai dari
pendayagunaan harta, tata cara pemerolehan, perjanjian bisnis, dan segala aktivitas keuangan di
dalamnya. Islam telah mengatur secara jelas aplikasi jual beli dan produk yang mempunyai aspek
riba (bunga), maisir (perjudian), dan gharar (ketidakjelasan) dilarang jelas oleh Islam. Mengenai
tersebut diakibatkan ketiga mengenai tadi berpotensi merugikan salah satu pihak. Sedangkan itu
dalam Islam, masing-masing manusia wajib berlagak adil dan tidak dzalim terhadap sesamanya
dalam bermuamalah.1

Hukum bisnis Islam tidak didasarkan pada aspek-aspek duniawi semacam jumlah
kuantitas maupun profit, melainkan halal dan haramnya muamalah. Ada sebagian prinsip bisnis
syariah yang wajib dipahami dikala saat sebelum memulai transaksi dengan hukum ini, semacam
prinsip musyarakah dan mudharabah. Prinsip musyarakah ialah akad kerja sama buat mendirikan
suatu bisnis dan mengelolanya secara bersama. Keuntungan dari suatu bisnis hendak dipecah
bersumber pada kesepakatan bersama. Apabila terdapat kerugian sampai harus ditanggung
bersama sesuai perjanjian di dini Kebalikannya prinsip mudharabah ialah akad kerja sama antara
pemilik modal (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) dalam suatu bisnis. Keuntungan dari
bisnis hendak dipecah bersumber pada kesepakatan di dini kebalikannya kerugian hendak
ditanggung oleh pemilik modal. 2

Hukum bisnis Islam pula menekankan berartinya terdapatnya keadilan dalam


bermuamalah. Tiap transaksi wajib dicoba dengan jujur serta tidak merugikan salah satu pihak.
Tidak hanya itu, bisnis syariah pula menekankan berartinya keberkahan dalam tiap transaksi.
Bisnis yang dicoba dengan metode yang halal serta cocok dengan prinsip Islam hendak
memperoleh keberkahan dari Allah SWT.

Dalam praktiknya, bisnis syariah bisa diterapkan pada bermacam zona semacam wisata
serta travel religi, perbankan syariah, asuransi syariah, serta lain sebagainya. Bisnis syariah pula
bisa membagikan khasiat untuk warga semacam membagikan akses keuangan yang lebih
gampang serta adil, dan membagikan pemecahan untuk permasalahan sosial serta area. Dalam
rangka meningkatkan bisnis syariah, dibutuhkan uraian yang mendalam menimpa hukum bisnis

1
“Ekonomi-Syariah-Bagi-Perguruan-Tinggi-Hukum-S1.Pdf,” n.d., accessed October 15, 2023,
https://www.bi.go.id/id/edukasi/Documents/Ekonomi-Syariah-bagi-Perguruan-Tinggi-Hukum-S1.pdf.
2
“Pengertian Hukum Bisnis, Tujuan, Dan Fungsinya,” accessed October 15, 2023,
https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/wirausaha/pengertian-hukum-bisnis-tujuan-dan-fungsinya.
Islam. Perihal ini bisa dicoba lewat pembelajaran serta pelatihan yang terpaut dengan ekonomi
syariah, dan dengan memperluas akses data menimpa bisnis syariah untuk warga luas. 3

Etika Bisnis Dalam Islam : Prinsip Dasar dan Panduan Praktik

Etika Bisnis Islam adalah seperangkat prinsip dan norma yang diterapkan oleh
para pelaku bisnis dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai tujuan
bisnis dengan selamat. Etika bisnis Islam berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas yang
sesuai dengan syariah, dan merupakan tata cara pengelolaan bisnis berdasarkan Al-
Qur'an, hadist, dan hukum yang telah dibuat oleh para ahli fiqih4. Beberapa prinsip dasar
etika bisnis Islam yang harus dicakup antara lain:
Prinsip Ketauhidan: Menekankan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT,
dan bahwa bisnis harus dilakukan dengan tujuan mencari ridha-Nya.
Prinsip Keadilan: Menekankan pentingnya keadilan dalam berbisnis, baik dalam
hal harga, kualitas, maupun pelayanan.
Prinsip Kejujuran: Menekankan pentingnya kejujuran dalam berbisnis, termasuk
dalam hal pengukuran, penimbangan, dan penghitungan.
Prinsip Amanah: Menekankan pentingnya kepercayaan dalam berbisnis, baik
dalam hal pengelolaan dana maupun dalam hal menjaga kerahasiaan informasi.
Prinsip Ihsan: Menekankan pentingnya berbisnis dengan penuh kesadaran bahwa
Allah SWT selalu mengawasi dan mengetahui segala perbuatan.
Untuk mengimplementasikan etika bisnis Islam dalam praktik, terdapat beberapa
panduan praktis yang mudah dipahami, antara lain:

 Menjaga kejujuran dalam berbisnis, termasuk dalam hal pengukuran, penimbangan, dan
penghitungan.
 Menjaga kepercayaan dalam berbisnis, baik dalam hal pengelolaan dana maupun dalam
hal menjaga kerahasiaan informasi.
 Menjaga keadilan dalam berbisnis, baik dalam hal harga, kualitas, maupun pelayanan.
 Menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan.
 Menjaga hubungan yang harmonis dengan konsumen atau pelanggan.
 Menciptakan suasana saling meridhai dan tidak ada unsur eksploitasi.
 Berbisnis dengan penuh kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan mengetahui
segala perbuatan.
Dalam praktiknya, para pelaku bisnis dapat mengimplementasikan etika bisnis Islam dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan panduan praktis yang telah disebutkan di atas.

3
Shobirin Shobirin, “JUAL BELI DALAM PANDANGAN ISLAM,” BISNIS : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 3, no. 2
(August 17, 2016): 239.
4
“1641476043-1 - Buku Materi Prinsip _ Etika Bisnis Islam - Rev 3.Pdf,” n.d., accessed November 2, 2023,
https://kneks.go.id/storage/upload/1641476043-1%20-%20Buku%20Materi%20Prinsip%20_%20Etika%20Bisnis
%20Islam%20-%20Rev%203.pdf.
Kejujuran dalam Bisnis: Dasar yang Tak Tersentuh

Kejujuran dalam bisnis merupakan dasar yang tak tersentuh dan sangat penting
untuk dipegang teguh oleh para pelaku bisnis5. Berikut adalah beberapa hal yang
menjadikan kejujuran sebagai hal yang penting dalam bisnis:
A. Kejujuran akan membuat pelanggan/pembeli setia. Dengan bisnis yang jujur dan
tidak merugikan pelanggan, akan membuat pelanggan suka dan tidak pergi. Mereka
akan percaya bahwa bisnis ini adalah bisnis yang benar dan tidak merugikan.
B. Menjaga nama baik. Kebohongan yang dilakukan akan mencoreng nama baik,
sehingga akan merugikan bisnis tersebut.
C. Kejujuran membuat pelanggan/klien setia. Jika menginginkan pelanggan bertransaksi
dengan Anda lagi dan lagi, Anda harus jujur dalam berbisnis. Selain harga dan
kualitas produk, pelanggan juga mencari kejujuran. Pelanggan akan melihat apakah
kata-kata manis Anda relevan dengan tindakan Anda dalam berbisnis.
D. Dapat memperpanjang usia bisnis. Banyak pengusaha pintar yang berani mengambil
jalan pintas dengan cara tidak jujur, namun hal itu hanya akan memberikan
keuntungan sesaat. Bisnis yang berlandaskan pada kejujuran akan bisa bertahan lama.
Untuk menjaga kejujuran dalam bisnis, para pelaku bisnis dapat memperhatikan
beberapa hal berikut:
A. Jangan pernah berkompromi tentang pentingnya kejujuran dalam bisnis. Kebohongan
hanya akan mendatangkan ketidakpercayaan, banyak orang yang akan
mengetahuinya.
B. Menjaga kepercayaan dalam berbisnis, baik dalam hal pengelolaan dana maupun
dalam hal menjaga kerahasiaan informasi.
C. Menjaga keadilan dalam berbisnis, baik dalam hal harga, kualitas, maupun pelayanan.
D. Menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan.
E. Menjaga hubungan yang harmonis dengan konsumen atau pelanggan.
F. Berbisnis dengan penuh kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan
mengetahui segala perbuatan.
Dalam praktiknya, para pelaku bisnis dapat mengimplementasikan etika bisnis Islam dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan panduan praktis yang telah disebutkan di atas.
Keadilan: Memberikan Hak yang Adil
Keadilan adalah prinsip moral yang penting dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam bisnis dan hukum6. Berikut adalah pembahasan tentang keadilan dan
memberikan hak yang adil yang mudah dipahami:
5
“Kejujuran Dalam Bisnis - KEJUJURAN DALAM MEMBANGUN BISNIS Disusun Oleh : Chamuda Ibnu Amar -
Studocu,” accessed November 2, 2023, https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
yogyakarta/ekonomi-pengantar/kejujuran-dalam-bisnis/43449191.
6
“Keadilan Lebih Utama Daripada Kepastian Hukum | Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,” accessed
November 2, 2023, https://www.mkri.id/index.php?id=18319&menu=2&page=web.Berita.
 Keadilan adalah prinsip moral yang menekankan pentingnya memberikan hak yang adil
kepada semua orang tanpa diskriminasi.
 Memberikan hak yang adil berarti memberikan hak sesuai dengan apa yang menjadi
haknya, tanpa memihak atau berpihak kepada pihak tertentu.
 Dalam konteks bisnis, memberikan hak yang adil berarti memberikan harga, kualitas, dan
pelayanan yang sama kepada semua konsumen atau pelanggan tanpa diskriminasi.
 Dalam konteks hukum, memberikan hak yang adil berarti memberikan perlindungan
hukum yang sama kepada semua orang tanpa diskriminasi.
 Untuk menerapkan prinsip keadilan dan memberikan hak yang adil, diperlukan
pengertian yang jelas tentang hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang, serta penggunaan
prosedur yang adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan hak tersebut.
 Dalam praktiknya, penerapan prinsip keadilan dan memberikan hak yang adil dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain:
 Tidak memihak atau berpihak kepada pihak tertentu.
 Memberikan hak sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
 Memberikan perlindungan hukum yang sama kepada semua orang tanpa diskriminasi.
 Memberikan harga, kualitas, dan pelayanan yang sama kepada semua konsumen atau
pelanggan tanpa diskriminasi.
Dalam bisnis dan hukum, prinsip keadilan dan memberikan hak yang adil sangat penting
untuk menciptakan lingkungan yang adil dan merata bagi semua orang. Dengan menerapkan
prinsip ini, diharapkan dapat tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menerapkan Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Dalam Praktik


Menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis dalam praktik merupakan hal yang penting
untuk dilakukan oleh para pelaku bisnis7. Berikut adalah beberapa panduan praktis yang mudah
dipahami untuk menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis dalam praktik:

 Menjaga kejujuran dalam berbisnis, termasuk dalam hal pengukuran, penimbangan, dan
penghitungan. Kejujuran dalam berbisnis dapat membantu meningkatkan kepercayaan
pelanggan dan karyawan, serta memperkuat reputasi perusahaan.
 Menjaga kepercayaan dalam berbisnis, baik dalam hal pengelolaan dana maupun dalam hal
menjaga kerahasiaan informasi. Hal ini dapat membantu menciptakan suasana saling meridhai
dan tidak ada unsur eksploitasi.
 Menjaga keadilan dalam berbisnis, baik dalam hal harga, kualitas, maupun pelayanan. Prinsip
keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak, dengan tidak membeda-
bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi, hukum, maupun yang lainnya.
 Menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan. Hal ini dapat membantu menciptakan
hubungan yang harmonis dengan konsumen atau pelanggan.
 Menciptakan suasana saling meridhai dan tidak ada unsur eksploitasi. Hal ini dapat membantu
menciptakan suasana yang sehat dan harmonis dalam berbisnis.

7
“Etika dalam Berbisnis: Prinsip-Prinsip dan Pentingnya di Dunia Bisnis,” IKA UMMETRO, n.d., accessed November
2, 2023, https://ika.ummetro.ac.id/etika-dalam-berbisnis-prinsip-prinsip-dan-pentingnya-di-dunia-bisnis/.
 Berbisnis dengan penuh kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan mengetahui segala
perbuatan. Prinsip ini menekankan pentingnya berbisnis dengan penuh kesadaran bahwa Allah
SWT selalu mengawasi dan mengetahui segala perbuatan.

Dalam praktiknya, para pelaku bisnis dapat mengimplementasikan etika bisnis dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan panduan praktis yang telah disebutkan di atas. Dengan
menerapkan etika bisnis yang baik, para pelaku bisnis dapat menciptakan hubungan yang harmonis
dengan konsumen atau pelanggan, serta memperkuat reputasi perusahaan.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan global, etika bisnis dalam Islam
memegang peranan penting sebagai panduan moral dalam mengelola perusahaan dan
bertransaksi dengan pihak lain. Prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam, yang mencakup
kejujuran, keadilan, dan kerjasama, membentuk pondasi yang kokoh bagi praktik bisnis
yang berintegritas. Artikel ini telah menguraikan prinsip-prinsip ini dan memberikan
panduan praktis untuk mengaplikasikannya dalam praktik bisnis sehari-hari.

Kejujuran adalah prinsip pertama yang tak tergoyahkan dalam etika bisnis Islam.
Kejujuran bukan hanya berbicara yang benar, tetapi juga berlaku jujur dalam tindakan
bisnis. Praktik bisnis yang jujur membangun kepercayaan, yang merupakan elemen kunci
dalam menjaga hubungan bisnis yang kuat dan berkelanjutan.

Keadilan adalah prinsip kedua yang harus dijunjung tinggi dalam bisnis Islam. Ini
berarti memberikan hak yang adil kepada semua pihak dalam transaksi bisnis. Tidak ada
ruang untuk diskriminasi atau ketidakadilan dalam penawaran harga, kontrak, atau
penggajian. Prinsip ini menciptakan lingkungan bisnis yang seimbang dan adil, yang
mendukung perkembangan ekonomi yang sehat.

Kerjasama adalah prinsip ketiga yang mendukung proses bisnis yang berjalan
dengan baik. Dalam Islam, kerjasama diperlukan untuk mencapai tujuan yang saling
menguntungkan. Semua pihak harus bersatu dalam kerjasama yang berkesinambungan,
bekerja bersama dengan sikap terbuka dan kesediaan untuk mencapai kesepakatan yang
menguntungkan semua pihak.

Menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis dalam Islam dalam praktik sehari-hari


adalah komitmen yang kuat. Pelaku bisnis Islam harus selalu memprioritaskan kejujuran
dalam semua aspek bisnis mereka, memastikan bahwa transaksi mereka didasarkan pada
prinsip-prinsip keadilan, dan mempromosikan kerjasama yang membangun. Dengan
demikian, bisnis Islam bukan hanya mencapai kesuksesan finansial, tetapi juga berperan
dalam membentuk perubahan sosial positif dengan menciptakan lingkungan bisnis yang
berintegritas dan berdampak positif pada masyarakat secara lebih luas. Etika bisnis Islam
bukan hanya panduan moral, tetapi juga merupakan fondasi bagi bisnis yang
berkelanjutan dan berkontribusi pada perbaikan dunia.
Daftar Pustaka
Shobirin, Shobirin. “JUAL BELI DALAM PANDANGAN ISLAM.” BISNIS : Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam 3, no. 2 (August 17, 2016): 239.
“1641476043-1 - Buku Materi Prinsip _ Etika Bisnis Islam - Rev 3.Pdf,” n.d. Accessed
November 2, 2023. https://kneks.go.id/storage/upload/1641476043-1%20-%20Buku%20Materi
%20Prinsip%20_%20Etika%20Bisnis%20Islam%20-%20Rev%203.pdf.
“Ekonomi-Syariah-Bagi-Perguruan-Tinggi-Hukum-S1.Pdf,” n.d. Accessed October 15, 2023.
https://www.bi.go.id/id/edukasi/Documents/Ekonomi-Syariah-bagi-Perguruan-Tinggi-Hukum-
S1.pdf.
“Etika dalam Berbisnis: Prinsip-Prinsip dan Pentingnya di Dunia Bisnis.” IKA UMMETRO, n.d.
Accessed November 2, 2023. https://ika.ummetro.ac.id/etika-dalam-berbisnis-prinsip-prinsip-
dan-pentingnya-di-dunia-bisnis/.
“Keadilan Lebih Utama Daripada Kepastian Hukum | Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.” Accessed November 2, 2023. https://www.mkri.id/index.php?
id=18319&menu=2&page=web.Berita.
“Kejujuran Dalam Bisnis - KEJUJURAN DALAM MEMBANGUN BISNIS Disusun Oleh :
Chamuda Ibnu Amar - Studocu.” Accessed November 2, 2023.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-yogyakarta/ekonomi-
pengantar/kejujuran-dalam-bisnis/43449191.
“Pengertian Hukum Bisnis, Tujuan, Dan Fungsinya.” Accessed October 15, 2023.
https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/wirausaha/pengertian-hukum-bisnis-tujuan-dan-fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai