Anda di halaman 1dari 8

Bisnis Syariah

Pengantar Bisnis dan Manajemen


Teknik Industri – Universitas Muhammadiyah Malang
Penjelasan
Istilah Syariah berasal dari kata syariat yang memiliki arti yaitu hukum agama yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam sekitarnya, dan manusia
dengan Allah sesuai dengan Al Quran dan hadist

Syariat juga bisa diartikan sebagai suatu perundang-undangan yang diturunkan oleh Allah
SWT untuk seluruh umat manusia, dan disampaikan melalui perantara Nabi Muhammad SAW
berkaitan dengan akhlak, ibadah, muamalah, dan lain-lain. Oleh karena itu, bisa disimpulkan
bahwa bisnis syariat merupakan kegiatan berdagang atau jual beli yang dilandaskan pada hukum
Islam
Fungsi Bisnis Syariah
• Target Hasil; Profit Materi dan Benefit Nonmateri. Tujuan Biisnis Tidak selalu mencari Profit
(Qimah Maddiyah atau nilai materi ), tetapi harus dapat memperoleh dan memberikan benefit
(keuntungan atau manfaat ) nonmateri,baik bagi si pelaku bisnis sendiri maupun pada lingkungan
yang lebih luas, seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian social dan sebagainya.
• Pertumbuhan. Upaya pertumbuhan ini tentu dalam koridor syariat. Misalnya, dalam meningkatkan
jumlah produksi, seiring dengan perluasan pasar dan peningkatan inovasi agar bias menghasilkan
produk baru dan sebagainya
• Keberlangsungan. Pencapaian target hasil dan pertumbuhan terus di upayakan keberlangsungannya
dalam kurunwaktu yang cukup lama dan dalam menjaga keberlangsungan itu dalam koridor
syariatislam.
• Keberkahan dari Allah SWT. Para pengelola bisnis harus mematok orientasi keberkahan ini
menjadi visi bisnisnya, agar senantiasa dalam kegiatan bisnis selalu berada dalam kendali syariat dan
diraihnya keridhoan ALLAH
Konsep Bisnis Syariah

• Produk yang dijual harus halal


• Terdapat ijab qabul antara penjual dan pembeli
• Perdagangan harus dilakukan secara adil
• Bebas dari unsur riba
• Bebas dari gharar dan maysir
Jenis Bisnis Syariah
• Jual-Beli. Jenis usaha jual-beli secara syariah dapat dibedakan menjadi beberapa kategori,
tergantung dengan proses transaksi yang dilakukan.
• Sewa. Anda cukup menerapkan syariat Islam yang artinya barang atau jasa yang disewakan harus
bersifat halal, akad yang digunakan adalah akad Ijarah
• Bagi Hasil. Pembagian keuntungan, modal, dan rugi harus jelas serta disepakati bersama, akad
yang digunakan adalah akad Mudharabah atau Musyarakah.
Karakteristik Bisnis Syariah

1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah. Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan
eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud
ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya. Ada tiga aspek paling tidak nilai ruhiyah ini harus terwujud ,
yaitu pada aspek : (1) Konsep, (2) Sistem yang di berlakukan, (3) Pelaku (personil)
2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah
dituntut mengetahui benar fakta-fakta (tahqiqul manath) terhadap praktek bisnis yang Sahih dan yang
salah.
3. Benar Secara Syar’iy dalam Implementasi. Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian antara teori
dan praktek, antara apa yang telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga pertimbangannya tidak
semata-mata untung dan rugi secara material.
4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat. Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat keuntungan
sebanyak-banyak berupa harta, dan ini di benarkan dalam Islam.
Perbedaan Bisnis Syariah dengan Bisnis Biasa

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisnis syariah mengacu pada konsep halal dan haram,
sehingga produk yang dijual baik barang maupun jasa harus produk-produk yang halal, seperti kosmetik halal,
kuliner halal, jasa travel dan umroh, salon Muslimah, dan lain sebagainya. Dalam proses transaksinya, penjual
dengan pembeli juga harus melakukan ijab qabul terlebih dahulu.

Bisnis ini juga bebas dari unsur riba, gharar (penipuan), dan maisir (perjudian). Proses kegiatan jual
beli juga dilakukan dengan seadil-adilnya, sehingga tidak hanya berorientasi pada keuntungan perusahaan
maupun kelompok tertentu saja, namun bermanfaat bagi masyarakat. Maka dari itu, perbedaan bisnis syariah
dan bisa terletak pada landasannya.
Terimakasih ..

Anda mungkin juga menyukai