Dosen Pengampu:
Dr. Budi Kolistiawan, S.Pd., M.E.I.
FEBRUARI 2024
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
ABSTRAK
1
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pengelolaan bisnis termasuk bisnis yang menerapkan prinsip
syariah, memerlukan kinerja pemasaran. Pemasaran adalah front (garda)
depan dari suatu bisnis. Pemasaran memiliki definisi kerja dari suatu proses
bisnis sehingga mencapai produk dan nilai - nilai produk tersebut kepada
konsumen. Pemasaran dalam dunia bisnis bukan merupakan suatu konsep
yang hanya mengandalkan instrumen seperti marketing mix, targeting,
positioning serta branding semata. Namun pembayaran telah jauh
berkembang kearah yang lebih dewasa dan tumbuh seperti new wave
marketing. Dengan demikian dalam memasarkan sebuah produk, peran dari
seluruh stakeholder perusahaan dalam hal ini adalah marketing sangat
diperlukan. Dibutuhkan kemampuan maksimal dalam hal ini adalah strategi
pemasaran yang baik sehingga suatu unit bisnis dapat meningkatkan laba
operasional.1
2. Tujuan Penelitian
Yaitu menjadi landasan untuk mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang dasar-dasar pemasaran yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
3. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian pemasaran syariah?
2) Bagaimana pengertian bisnis syariah?
3) Apa saja dasar-dasar pemasaran syariah?
4) Bagaimana implementasi dasar-dasar pemasaran syariah dalam bisnis?
5) Apa saja tujuan dari pemasaran syariah dalam bisnis?
1
Ahmad Miftah, MENGENAL MARKETING DAN MARKETERS SYARIAH, Vol. 6, No. 2, 2015, hlm. 15.
2
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif analisis. Sumber data diperoleh dari sumber sekunder
baik berupa buku, jurnal, publikasi ilmiah, dan sumber lain yang relevan.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemasaran Syariah
Menurut Kotler, pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaran (exchange).2 Definisi ini berdasrakan konsep-konsep inti, seperti
kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk-produk (barang-barang,
layanan dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi,
hubungan dan jaringan, pasar dan para pemasar.
Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang
dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya
terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Kata
“syariah” berasal dari kata syara‟a al-syai‟a yang berarti “menerangkan”
atau menjelaskan sesuatu. Atau, berasal dari kata syir‟ah yang berarti
“suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung
sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain”.
Pengertian syariah menurut pandangan Islam sangatlah luas dan
komprehensif (al-syumul). Di dalamnya mengandung makna mengatur
seluruh aspek kehidupan, mulai dari aspek ibadah (hubungan manusia
dengan Tuhannya), aspek keluarga (nikah, talak, nafkah, wasiat, warisan,
aspek bisnis (perdagangan, industri, perbankan, asuransi, utang-piutang,
pemasaran, hibah), aspek ekonomi (permodalan, zakat, bait al-maal, fa‟i,
ghanimah), aspek hukum dan pradilan, aspek Undang-Undang hingga
hubungan antar negara.
2
Philips Khotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002), hlm. 9.
3
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
3
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, hlm. 22-27.
4
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta : Kanisius.
4
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
dieksploitasi baik pihak konsumen, karyawan maupun siapa saja yang ikut
terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut.
Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu
“business”, dari kata dasar “busy” yang artinya “sibuk”. Sibuk dalam
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam kamus bahasa Indonesia bisnis merupakan usaha dagang; usaha
komersial.5 Bisnis mempunyai dua pengertian yang berbeda, yaitu yang
pertama bisnis adalah sebuah perusahaan sedangkan pengertian yang kedua
bisnis adalah sebuah kegiatan.6 Secara etimologi, bisnis mempunyai arti
dimana seseorang atau sekelompok dalam keadaan yang sibuk dan
menghasilkan keuntungan atau profit bagi dirinya atau kelompok. Dari
pengertian-pengertian bahasa demikian, bisnis memperlihatkan dirinya
sebagai aktivitas riil ekonomi yang secara sederhana dilakukan dengan cara
jual beli atau pertukaran barang dan jasa.7 Bisnis juga dapat dikatakan
sebagai sebuah kegiatan yang terorganisir karena didalam bisnis ada banyak
kegiatan yang dilakukan. Kegiatan dimulai dengan input berupa mengelola
barang lalu di proses setelah itu menghasilkan output berupa barang
setengah jadi atau barang jadi.8
Sedangkan pengertian dari bisnis syariah adalah kegiatan usaha
dengan menjual produk agar memperoleh keuntungan dengan berlandaskan
pada syariat. Kata syariah berarti ketentuan atau ketetapan yang telah
digariskan oleh agama Islam. Maksud bisnis sesuai syariat Islam adalah
tidak hanya berfokus pada aktivitas jual beli saja. Namun juga
memperhatikan konsep halal, akhlak berdagang, produk yang
diperjualbelikan, akad dan ibadah muamalah dalam berwirausaha.9
5
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, h.
208.
6
Husein Umar, Business An Introduction, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, h. 3.
7
Muhammad dan R. Luqman Faurori, Visi Al-Qu’an Tentang Etika dan Bisnis, Jakarta: Salemba
Diniyah, 2002, h. 60.
8
Wikipedia, “Bisnis”, https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis, diakses pada hari senin 14 November
2016.
9
Redaksi OCBC NISP, “Bisnis Syariah”, https://www.ocbc.id/id/article/2021/06/02/bisnis-
syariah, diakses pada hari minggu 18 Februari 2024.
5
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
10
Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing, (Mizania, 2006).
6
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
d. Transparansi
Pemasaran syariah menekankan pentingnya
transparansi dalam memberikan informasi kepada
konsumen. Perusahaan syariah harus memberikan informasi
yang jelas, jujur dan akurat tentang produk dan layanan yang
mereka tawarkan.
e. Kepedulian Sosial
Pemasaran syariah mendorong perusahaan untuk
memiliki kepedulian sosial dan memberikan manfaat bagi
masyarakat secara luas. Prinsip-prinsip syariah mendorong
perusahaan untuk berkontribusi pada kesejahteraan sosial
dan lingkungan.
f. Kualitas Produk
Pemasaran syariah menekankan pentingnya kualitas
produk yang baik. Produk yang ditawarkan harus memenuhi
standar kualitas yang tinggi dan memberikan manfaat yang
nyata bagi konsumen.
g. Pemasaran Berbasis Nilai
Pemasaran syariah juga melibatkan pemasaran
berbasis nilai-nilai Islam. Perusahaan harus mempromosikan
nilai-nilai kebaikan seperti keadilan, kejujuran dan
keberkahan dalam semua aspek pemasaran mereka.11
3) Strategi Pemasaran
Pemasaran syariah mencakup segala aspek yang melibatkan
pemasaran, seperti:
a. Segmentasi pasar, yaitu identifikasi pasar yang sesuai
dengan produk atau layanan yang diberikan,
11
Afwan Rifqi Muhammad, Karakterisitik dan Prinsip Pemasaran Syariah (Marketing Syariah),
(HES UNIDA GONTOR, 2019).
7
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
12
Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing, (Mizania, 2006).
8
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
9
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
10
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
13
Widya permata, Pemasaran Syariah,
https://www.academia.edu/34863963/PEMASARAN_SYARIAH, diakses pada hari minggu 18
Februari 2024.
11
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
12
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
g. Rela sama rela dan adanya hak khiyar pada pembeli (hak
pembatalan terhadap transaksi)
Pada prinsip ini, marketer yang mendapatkan pelanggan
haruslah memelihara hubungan yang baik dengan mereka. Dan
dipastikan pelanggan puas terhadap pelayanan yang diberikan,
sehingga pelanggan menjadi lebih royal. Dengan arti lain keep
the costumer, namun keep the costumer saja tidaklah cukup,
perlu pula grow the costumer, yaitu value yang diberikan kepada
pelanggan perlu ditingkatkan sehingga dengan bertambahnya
pelayanan, pelanggan juga akan mengikuti pertambahan
tersebut.
13
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
14
Jefri Heri Sofyan, IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN SYARIAH PADA SIMPLY HOMY GUEST
HOUSE YOGYAKARTA, Universitas Islam Indonesia, Hal 1-26.
14
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
15
Afwan Rifqi Muhammad, Karakterisitik dan Prinsip Pemasaran Syariah (Marketing Syariah),
(HES UNIDA GONTOR, 2019).
15
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
C. KESIMPULAN
Syariah Marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
menhgarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari satu
inisiator kepada stakeholders nya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
16
Hestanto, Pemasaran Syariah, https://www.hestanto.web.id/pemasaran-syariah/ diakses pada
hari minggu 18 Februari 2024
17
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfabeta, 2004), Hlm. 5.
16
Jurnal Ilmiah Dasar-Dasar Pemasaran/Marketing Syariah
dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam islam. Ini artinya
bahwa dalam syariah marketing seluruh proses, baik proses penciptaan, proses
penawaran, maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami.
Bisnis syariah adalah kegiatan usaha dengan menjual produk agar
memperoleh keuntungan dengan berlandaskan pada syariat. Kata syariah berarti
ketentuan atau ketetapan yang telah digariskan oleh agama Islam. Maksud
bisnis sesuai syariat Islam adalah tidak hanya berfokus pada aktivitas jual beli
saja. Namun juga memperhatikan konsep halal, akhlak berdagang, produk yang
diperjual belikan, akad dan ibadah muamalah dalam berwirausaha.
17
DAFTAR PUSTAKA
18