Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN BANK

“Konsep Dasar Pemasaran Syariah”

DOSEN PENGAMPU:

Yusmaneri Arifin, MHI.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1

1. Samsul Rizki (2011140098)


2. Yulia Sari (2011140082)
3. Carolyn Sandy Utami Qutni (2011140075)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO


BENGKULU TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Syukur allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran ALLAH


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah manajemen pemasaran bank dengan judul “Konsep
Dasar Pemasaran Syariah”

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari


pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah, kata pengantar makalah dan kami berharap semoga
makalah ini dapat di gunakan dengan semestinya.

Bengkulu, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar belakang masalah.........................................................................4


B. Rumusan masalah..................................................................................5
C. Tujuan ..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................iii

A. Konsep Dasar Pemasaran Syariah.........................................................6


B. Definisi Bauran Pemasaran...................................................................9
C. Perbandingan Pemasaran Syariah dengan Pemasaran konvesional......12

BAB III PENUTUP.......................................................................................iv

A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya,
ada pihak yang meminta dan ada yang menawarkan. Pemasaran
menarik perhatian yang sangat besar baik dari perusahaan, lembaga
maupun antar bangsa. Bergesernya sifat baik dariperusahaan,
lembaga maupun antar bangsa. Berbagai organisasi dalam
melaksanakan pemasaran seperti lembaga-lembaga pemerintah,
orgnisasi keagamaan dan lain-lain memandang pemasaran sebagai
suatu cara baru untuk berhubungan dengan masyarakat umum. Dari
Segi Pemasaran syariah pasar yang emosional (emotional market)
dimana orang tertarik karena alasan keagamaan bukan karena
keuntungan finansial semata, sedangkan pasar konvensional adalah
pasar yang rasional (rational market) yaitu orang-orang cenderung
berbisnis hanya untuk mendapatkan keuntungan linansial yang
sebesar-besarnya tidak peduli apakah itu halal atau haram.
Menurut kotler, pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (exchange). Pemasaran
sendiri adalah suatu bentuk muamalah yang di benarkan dalam
islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari
hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah.

4
Pengertian syariah menurut pandangan islam sangatlah luas dan
komprehensif (al-syumul). Di dalamnya mengandung makna
mengatur seluruh aspek kehidupan mulai dari aspek ibadah
(hubungan manusia dengan tuhannya), aspek keluarga, aspek bisnis,
aspek ekonomi, aspek hukum dan peradilan, aspek undang-undang
hingga antar negara.
Maka, syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan
value dari satu insiator kepada stakeholders nya yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah (bisnis) dalam islam. ini artinya bahwa dalam syariah
marketing seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran,
maupun proses perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang
bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang
islami.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dasar pemasaran syariah?
2. Apakah definisi pemasaran syariah?
3. Bagaimana perbandingan pemasaran syariah dengan
pemasaran konvesional?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui tentang konsep dasar pemasaran syariah
2. Memahami definisi pemasaran syariah
3. Mengetahui perbandingan pemasaran syariah dengan
pemasaran konvesional

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pemasaran Syariah


Secara umum pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis
strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan value dari inisiator kepada stake holdersnya yang dalam
keseluruhan prosenya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah dalam Islam. Ada 4 karakteristik yang terdapat pada
syariah yaitu:
1. Ketuhanan (rabbaniyyah)
jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-
hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah
yang paling adil, paling sempurna, paling selaras dengan
segala bentuk kebaikan, paling dapat mencegah segala bentuk
kerusakan, paling mampu mewujudkan kebenaran,
memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan.
2. Etis (akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari syariah marketer selain karena teistis
(rabbaniyyah) juga karena ia sangat mengedepankan masalah
akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya, karena
nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat
universalo, yang diajarkan oleh semua agama.
3. Realistis (al-waqiyyah)

6
syariah marketer adalah konsep pemasaran yang fleksibel,
sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah islamiyah yang
melandasinya. Syariah marketer adalah para pemasar
professional dengan penampilan yang bersih, rapid an
bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang
dikenakannya, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai
religius, kesalehan, aspek moral dan kejujuran dalan segala
aktivitas pemasarannya.
4. Humanistis (insaniyyah)
Keistimewaan syariah marketer yang lain adalah sifatnya yang
humanistis universal, yaitu bahwa syariah diciptakan untuk
manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya
terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat
terkekang dengan panduan syariah. Syariat islam diciptakan
untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa
menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan dan status.Hal
inilah yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga
menjadi syariah humanistis universal.

Konsep Pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh


dari konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita
kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang
mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan
pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga
hubungan dengan para stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang
menurut Hermawan juga ada sebuah kelirumologi yang diartikan

7
untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran
yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal
produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar
orang mau bergabung dan belanja. Berbedanya adalah marketing
syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang
lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada
kelirumologi itu tadi karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh
seorang pemasar.

Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang


ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran
syariah saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam syariah
dan syariah berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam
syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat
bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan
profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen. Syariah
berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan
pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga
diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya
demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk
menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values
kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat
menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang
sustainable.

8
B. Definisi Bauran Pemasaran
Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah
perusahaan,diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel
yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix).
Beberapa ahli bauran pemasaran mengemukakan marketing mix
sebagai berikut: Menurut Kotler dan Amstrong (2012:75) dalam
Yogi Sumirat (2015:22), “Marketing mix is the set of tactial
marketing tools that the firm blend to produce the response it want in
the target market”.
“Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan perusahaannya di pasar sasaran”.
Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274), “Bauran
pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari system pemasaran yaitu produk, harga, promosi,
dan distribusi. Dengan kata lain definisi bauran pemasaran adalah
kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
dapat mempengaruhi tanggapan konsumen”.
Sedangkan menurut Buchari Alma (2005:205), “Bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-
kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga akan
muncul hasil paling memuaskan”. Dari definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa marketing mix merupakan kombinasi dari faktor-
faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan dan dapat

9
membentuk suatu sistem pasar dalammencapai tujuan perusahaan
dalam pasar sasaran.
 Unsur-unsur bauran pemasaran
1. Produk (product)
Produk adalah kombinasi penawaran barang dan jasa yang di
tawarkan perusahaan kepada pasar, yang mencakup: kualitas,
rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Menurut
kotler dan Armstrong (2001:346) “produk yaitu segala sesuatu
yang dapat di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, dan dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan konsumen.
Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup
penentuan bentuk penawaran secara fisik, mereknya,
pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan.
Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa
kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini, telah di
selesaikan, maka keputusan-keputusan tentang harga,
distribusi dan promosi dapat diambil.
2. Harga (price)
Harga adalah sejumlah uang yang harus di bayar oleh
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa tertentu.
Menurut philip kotler (2008:345), “harga yaitu jumlah semua
nilai yang di berikan oleh pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk
atau jasa”.

10
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian
pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor
yang perlu di pertimbangkan dalam penetapan harga tersebut
antara lain : biaya, keuntungan, praktek saingan, dan
perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini
menyangkut pula pendapat jumlah potongan, mark-up, mark-
down, dan sebagainya.
3. Distribusi (place)
Saluran distribusi merupakan sarana perpindahan produk
dari produsen ke konsumen termasuk pelayanan yang
diberikan oleh produsen atau penjual. Menurut philip kotler
(2007:122), “saluran distribusi adalah suatu perangkat
organisasi yang tercakup dalam proses pembuatan produk atau
jasa menjadi siap untuk digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen atau pengguna bisnis”.
Pemilihan saluran distribusi menyangkut keputusan-
keputusan tentang penggunaan penyalur (pedagang, ecer,
pengecer, agen, markelar), dan bagaimana menjalin kerja sama
dengan penyalur tersebut.
4. Promosi (promotion)
Pada umumnya berusaha menciptakan kesadaran pada
konsumen tentang sebuah barang atau ide, sampai akhirnya
mereka bersedia melakukan pertukaran. Menurut philip kotler
(2000:119), “promosi adalah bagian dari proses strategi
pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar,

11
dengan menggunakan komposisi bauran promosi (promotional
mix)”.
Dapat dikatakan juga bahwa promosi juga merupakan suatu
alat komunikasi yang bersifat membujuk, informasi yang tepat
akan mempunyai pengaruh yang di perhintungkan kepada
konsumen sasaran. Karena dengan informasi, perusahaan
dapat memperoleh keistemewaan-keistimewaan produk yang
dihasilkan.

C. Perbandingan pemasaran syariah dengan pemasaran


konvesional
1. Konsep dan filosofi dasar
Pemasaran konvesional merupakan pemasaran yang bebas
nilai dan tidak mendasar pada ajaran tuhan dalam setiap
aktivitasnya. Sedangkan pemasaran syariah sangat bergantung
pada ajaran tuhan dalam setiap aktivitasnya supaya
mendapatkan ridha Allah.
2. Pendekatan terhadap konsumen
Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkan sebagai mitra
sejajar, dimana baik perusahaan penjual produk maupun
konsumen sebagai pembeli produk berada posisi yang sama.
Sedangkan pemasaran konvesional konsumen diletakkan
sebagai objek untuk mencapai target penjualan semata,
konsumen juga bisa mendapatkan kerugian karena antara janji
dengan realita sangat berbeda.

12
3. Etika pemasaran
Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika
dalam melakukan pemasaran kepada calon konsumennya.
Menghindari memberi janji bohong, ataupun melebihkan
produk-produk yang ditawarkan. Apabila dibandingkan
dengan pemasaran konvesional yang cederung bebas nilai
sehingga seorang pemasar bebas menggunakan segala macam
cara demi mendapatkan konsumen bahkan dengan cara-cara
yang di benarkan dalam syariat. Dalam pemasaran
konvesional, seorang pemasar dapat saja melakukan
kebohongan, dan terlalu melebih-lebihkan produk yang
ditawarkan.
4. Cara pandang terhadap pesaing
Konsep persaingan dalam pemasaran syariah agar setiap
perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi lebih baik
tanpa harus menjatuhkan pesaing nya. Sedangkan pemasaran
konvesional menganggap pesaing sebagai pihak lawan yang
harus di kalahkan bahkan jika bisa dimatikan agar eksistensi
perusahaan dapat semakin maju.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah pemasaran yang
ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran
syariah saja, tetapi lebih jauhnya pemasaran berperan dalam syariah
dan syariah berperan dalam pemasaran. Pemasaran berperan dalam
syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat
bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan
profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen. Syariah
berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan
pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga
diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya
demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk
menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values
kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat
menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang
sustainable. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran.

14
B. Saran
Dari pembahasan di atas dan kesimpulan yang telah ada, kita telah
mengetahui konsep dasar pemasaran syariah. Untuk itu setelah kita
mengetahuinya, tahap selanjutnya adalah memahami apa saja
konsep-konsep pemasaran, perbandingan pemasaran syariah dengan
konvesional hingga tentang bauran pemasaran syariah. Semoga
dengan membaca makalah ini bertambah pengetahuan kita tentang
pemasaran (marketing) syariah dan dapat menerapkan nya dalam
kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, philip. Marketing Management, The Millenium Edition.


New Jersey: Prentice Hall, 2000.
Kasmir, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2004
Kotler, Philip dan Kevin Lane. Manajemen Pemasaran, alih bahasa
Benyamin Molan. Jakarta: Indeks.2007

16

Anda mungkin juga menyukai