Dosen Pengampu :
Sherlly Rahmadani, RS. S.Pt, ME.
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB 1II
PEMBAHASAN
Pemasaran adalah bagian dari bisnis strategis dengan kegiatan utama untuk
menawarkan barang dan jasa kepada pasar yang ditargetkan. Inti kegiatan ini
adalah bagaimana membuat produk dapat terasa penting dan memenuhi harapan
serta kebutuhan pasar. Sehingga, nilai produk harus ditonjolkan dalam proses
pemasaran agar menarik perhatian konsumen.
3
tidak hanya sekedar cara untuk memperoleh keuntungan untuk memenuhi
kebutuhan di dunia, namun juga untuk memperoleh keberkahan di akhirat.
Hal ini senada dengan QS. Al-Jatsiyah:18 yang artinya “Kemudian Kami
jadikan kamu berada di dalam suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu,
maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang
yang tidak mengetahui.”1
Defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pemasaran antara lain:
1
Diana Sari, dkk. Dasar Pemasaran Syariah. (Bandung: Oorange, 2011) Hal 12-13
4
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis)
dalam Islam.
Ini artinya bahwa Syari’ah marketing, seluruh proses baik
proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai
(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah yang islami.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan
prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu transaksi
dalam pemasaran dapat dibolehkan.
Dalam Q.S Al – Ahzab 21 sebagai berikut:
5
sehingga dapat merasa lebih yakin untuk membeli produk yang
ditawarkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pemasaran konvensional
merupakan pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan pada nilai-
nilai ilahiah dalam segala aktivitas pemasarannya. Pemasar hanya lebih
fokus pada pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan perusahaan.3
3
Nurul Huda, Dkk. “Pemasaran Syariah”.(Depok: Kencana. 2017) hlm 78
6
Konsep pemasaran dalam sudut pandang syariah menurut Amrin
(42006) adalah seluruh aktivitas bisnis yang mencakup kegiatan
penciptaan, penawaran, dan perubahan value sehingga memungkinkan
pelakunya dapat bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang
dilandasi dengan kejujuran, keadilan, keterbukaan, keikhlasan.
Inti karakter pemasaran syariah adalah memberikan kepuasan
kepada konsumen dan pemangku kepentingan lain yang terlibat, tidak saja
memenuhi kepuasan duniawi, tetapi juga kepuasan akhirat untuk mencapai
rida Allah SWT.
Konsep pemasaran Islam mencakup beberapa prinsip inti yang
mencerminkan nilai-nilai etika Islam. Beberapa aspek kunci dari konsep
pemasaran Islam melibatkan:
1.Keadilan dan Kesetaraan: Pemasaran Islam menekankan
pentingnya keadilan dalam transaksi bisnis dan memastikan kesetaraan
antara pihak-pihak yang terlibat.
4
Tamamudin,”Merefleksikan Teori Pemasaran ke Dalam Praktik Pemasaran
Syariah,” Jurnal Hukum Islam vol. 12, no. 2 (2014): h. 273-285.
5
Md. Mahabub Alom and Md.Shariful Haque.”Marketing. An Islamic
Prespective”, World journal of Social Sience, vol. 1, no. 3 (2011),h. 71-81
7
5.Penciptaan Nilai: Pemasaran Islam mengajarkan nilai-nilai tambahan
dalam menciptakan produk atau layanan, dengan memberikan manfaat
nyata bagi konsumen dan masyarakat.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini, konsep pemasaran
Islam bertujuan untuk membentuk bisnis yang lebih etis, berkelanjutan,
dan mendukung kesejahteraan bersama
6
Dwi Fidhayani,Philip Kolter,et al, Marketing dan syariah Vol.9 No.1 Tahun
2018
8
8.Inovasi: Berfokus pada pengembangan produk baru dan inovasi sebagai
cara untuk tetap relevan dan memenuhi kebutuhan yang berkembang.
9
memberi kepuasan ini, 7maka kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga
produsen.
7
Rusyidi Abubakar, Manajemen Pemasaran, ( Bandung: Alfabeta, 2018) hal.2
8
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Gelora
Aksara Pratama, 2016), hal .2
10
5.Penciptaan Nilai yang Berkelanjutan: Memastikan bahwa produk atau
layanan yang dipasarkan menciptakan nilai yang berkelanjutan, dengan
mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
11
Dan mengedepankan tujuan-tujuan ini, pemasaran berbasis Islam
diharapkan dapat membentuk lingkungan bisnis yang sesuai dengan ajaran Islam,
berkontribusi pada kesejahteraan masy9arakat, dan menciptakan nilai tambah yang
berkelanjutan.10
9
Basu Suwastu, Manajemen Penjualan: Edisi ketiga, ( Yogjakarta:BPFE:
Yogjakarta,1989), hal. 34-35
10
Philip Kotler, Marketing,Jilid 1, ( Jakarta: Erlangga,1987),hal.. 2
12
1.Keadilan: Prinsip utama dalam pemasaran Islam adalah keadilan.
Setiap transaksi bisnis dan pembagian keuntungan harus adil dan
seimbang, tanpa mengeksploitasi pihak lain.
2.Transparansi: Pemasaran Islam menekankan transparansi dalam
segala hal, termasuk informasi produk, harga, dan proses bisnis.
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang jujur dan
akurat.
3.Ketulusan dan Kejujuran: Prinsip ini mendorong perusahaan
untuk berkomunikasi secara tulus dan jujur dalam promosi dan iklan,
menghindari praktik-praktik penipuan atau manipulasi.
4.Pemberdayaan Konsumen: Prinsip pemasaran Islam menekankan
pentingnya pemberdayaan konsumen dengan memberikan informasi yang
memadai, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan kebebasan
pilihan.
5.Pertimbangan Lingkungan: Pemasaran dalam Islam harus
mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan bisnis.
Meminimalkan limbah dan merawat lingkungan adalah nilai penting.
6.Tanggung Jawab Sosial: Prinsip ini mendorong perusahaan untuk
aktif berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, baik melalui inisiatif
sosial atau dukungan pada kebutuhan masyarakat.
7.Pencegahan Praktik Riba dan Haram: Pemasaran Islam harus
menghindari praktik riba dan kegiatan bisnis yang dianggap haram, sesuai
dengan hukum Islam.
8.Penciptaan Nilai Positif: Produk atau layanan yang dipasarkan
harus menciptakan nilai positif bagi konsumen dan masyarakat, bukan
hanya nilai finansial.
9.Penghargaan Terhadap Hak Kekayaan Intelektual: Prinsip ini
mendorong penghormatan terhadap hak kekayaan intelektual dan melarang
praktik pelanggaran hak cipta atau paten.
13
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, pemasaran dalam Islam
diharapkan dapat menciptakan hubungan bisnis yang etis, berkelanjutan,
dan memberikan manfaat positif pada masyarakat.
Prinsip-prinsip di atas sejalan dengan upaya membangun sebuah
strategi pemasaran yang efektif, dimana suatu perusahaan menggunakan
variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix), yang meliputi:
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
14
Pemasaran adalah bagian dari bisnis strategis dengan kegiatan utama untuk
menawarkan barang dan jasa kepada pasar yang ditargetkan. Inti kegiatan ini
adalah bagaimana membuat produk dapat terasa penting dan memenuhi harapan
serta kebutuhan pasar. Sehingga, nilai produk harus ditonjolkan dalam proses
pemasaran agar menarik perhatian konsumen.
SARAN
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para
pembaca, karena kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
yang dengan itu semua kami harapkan makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Diana Sari, dkk. Dasar Pemasaran Syariah. (Bandung: Oorange, 2011) Hal 12-
13
Nur Fadilah. “Pengertian, Konsep, dan Strategi Pemasaran Syari’ah”, Vol I, No
2, Thn 2020. Hlm 206-207.
15
Nurul Huda, Dkk. “Pemasaran Syariah”.(Depok: Kencana. 2017) hlm 78
Tamamudin,”Merefleksikan Teori Pemasaran ke Dalam Praktik Pemasaran
Syariah,” Jurnal Hukum Islam vol. 12, no. 2 (2014): h. 273-285.
Md. Mahabub Alom and Md.Shariful Haque.”Marketing. An Islamic
Prespective”, World journal of Social Sience, vol. 1, no. 3 (2011),h. 71-81
Dwi Fidhayani,Philip Kolter,et al, Marketing dan syariah Vol.9 No.1 Tahun 2018
Rusyidi Abubakar, Manajemen Pemasaran, ( Bandung: Alfabeta, 2018) hal.2
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Gelora
Aksara Pratama, 2016), hal .2
Basu Suwastu, Manajemen Penjualan: Edisi ketiga, ( Yogjakarta:BPFE:
Yogjakarta,1989), hal. 34-35
Philip Kotler, Marketing,Jilid 1, ( Jakarta: Erlangga,1987),hal.. 2
16